Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

AWAKE~05

    "Minhyuk-a..."

    Seru Hyunwoo yang tengah berusaha mengejar Minhyuk bersama dengan yang lainnya dan Minhyuk yang seperti tak mendengarkan nya, terus berjalan dengan langkah lebar dan membuat Hyunwoo harus berlari meninggalkan para Dongsaeng nya.

    "Ya! Minhyuk-a,"

    Hyunwoo meraih lengan Minhyuk dan membalikkan tubuhnya untuk menghadap nya.

    "Tunggulah yang lain!"

    "Kalian tidak perlu ikut, aku bisa menyusul mereka sendiri."

    "Kenapa kau terlihat begitu khawatir?, bukankah mereka sudah biasa pergi bersama?"

    Jinhwan menyahuti ketika dia dan yang lainnya menjangkau tempat keduanya.

    "Tidak ada apa apa, aku hanya ingin agar kita cepat kembali ke Rumah."

    Sebuah sangkalan yang justru membuat para saudara nya menaruh kecurigaan terhadap nya.

    "Hyeong yakin hanya itu?" Cetus Hoseok yang berjalan mendekati nya.

    "Jika memang ada yang tidak beres, seharusnya Hyeong mengatakan nya pada kami."

    "Aniya... Bukan begitu." Raut wajah Minhyuk terlihat sedikit kebingungan karna tuntutan yang di berikan oleh Hoseok.

    "Jika tidak ada apa apa, kenapa Hyeong berlari seakan Taehyung Hyeong dan juga Seungcheol Hyeong akan saling membunuh." Celetuk Hanbin.

    Wonwoo dan Changkyun yang pada dasarnya tidak tahu apa apa hanya bisa diam dan menyaksikan dengan raut wajah yang bertanya tanya. Kenapa situasinya menjadi buruk seperti ini?.

    "Sudah sudah, hentikan sampai di sini! Lebih baik kita segera menemukan mereka dan pulang." Sahut Hyunwoo memecahkan suasana yang semakin memburuk.

    "Mereka datang." Cetus Jinhwan ketika melihat Seungcheol dan Taehyung datang dari kejauhan dan membuat semua orang mengikuti arah pandang Jinhwan.

    Dan tepat setelah pandangan mereka menjangkau Seungcheol dan Taehyung, tampak keterkejutan di wajah mereka, pasalnya Taehyung kembali dengan di gendong oleh Seungcheol. Tanpa buang buang waktu lagi mereka pun serempak menghampiri keduanya.

    Seungcheol yang menyadari kehadiran saudara saudara nya pun menghentikan langkah nya dan membiarkan mereka yang datang padanya.

    "Seungcheol-a, ada apa dengan Taehyung?"

    "Dia pingsan, mungkin kelelahan." Jawaban santai dari Seungcheol terucap untuk menjawab kekhawatiran Minhyuk yang sekilas memeriksa kondisi Taehyung.

    "Apa ada yang terluka?" Hyunwoo mendekat dan hal itu membuat Seungcheol sedikit bergeser seakan hendak menutupi tangan nya yang berdarah yang saat ini berada di belakang tubuhnya dan ia gunakan untuk menahan tubuh Taehyung.

    "Aniya... Semua baik baik saja, saat berjalan kembali dia mengeluh bahwa kepalanya sakit dan dia langsung jatuh pingsan."

    "Baiklah, kita kembali sekarang. Berikan dia padaku!"

    "Gwaenchana..Hyeong. Dia sudah nyaman di punggung ku, biar aku saja yang membawanya." Tolak Seungcheol yang di akhiri dengan seulas senyum.

    Ke sembilan pemuda tersebut pada akhirnya menyusuri jalan kembali ke Rumah bersama sama, menghilangkan suasana canggung dengan gurauan ringan di sepanjang perjalanan, namun di antara kebisingan yang tercipta.
Hoseok menyadari keheningan yang terlampau tenang dari kebiasaan, dia sedikit melambatkan langkah kakinya dan mensejajarkan langkahnya dengan Seungcheol yang memilih berjalan paling belakang dan sedari tadi lebih memilih untuk diam.

    "Mungkinkah telah terjadi sesuatu?" Ujar Hoseok dengan suara yang sengaja di pelankan agar hal itu hanya akan menjadi pembicaraan di antara keduanya.

    "Tidak ada apa apa."

    Jawaban singkat yang membuat ketidakpuasan di hati Hoseok, pandangannya pun terarah kebelakang tubuh Seungcheol, tepat ke arah dua pedang yang di bawa nya. Hoseok pun meraih pedang tersebut dengan tiba tiba dan membuat Seungcheol sempat kaget dan melepaskan pedang di tangan nya begitu saja.

    "Biar aku yang bawa."

    Senyum yang sesaat lalu berada di sudut bibir nya tiba tiba lenyap ketika dia melihat darah yang telah mengering terdapat pada kedua pedang yang sebelumnya di genggam oleh Seungcheol. Seketika tatapan tajam yang menuntut terarah pada Seungcheol di saat langkah keduanya terhenti, namun suara para saudara nya yang tengah bergurau pun menyadarkan Seungcheol.
Dia memberi gelengan ringan yang bahkan mungkin memiliki seribu arti atau sebaliknya, tak ada satu pun jawaban yang ia berikan dalam gelengan tersebut, pandangan Hoseok mengikuti pergerakan Seungcheol yang kembali berjalan sebelum akhirnya fokus nya tertuju pada dua buah pedang yang berada di tangan nya.

    Hoseok mendekatkan pedang tersebut ke wajah nya dan mencium aroma darah yang telah mengering di sana dan kembali menurunkan nya seiring dengan pandangan nya yang kembali tertuju pada Seungcheol setelah mengetahui bahwa darah yang berada pada pedang tersebut adalah murni darah milik Seungcheol. Karna percaya atau tidak, Kim Taehyung memiliki bau darah yang berbeda dengan mereka, meski tak semua dari mereka tahu karna hanya yang pernah bertarung dengan Taehyung lah yang mengetahui hal itu dan selama ini terhitung hanya tiga orang yang pernah bertarung dengan Taehyung, dan orang orang tersebut tidak lain adalah Changkyun, Seungcheol dan juga dirinya sendiri.

    Setelah terdiam untuk beberapa waktu, Hoseok kembali berjalan dan menyusul langkah para saudara nya untuk kembali ke Rumah dan memastikan bahwa dia akan mendapatkan jawaban yang berarti dari Seungcheol ketika mereka sampai di Rumah nanti.

Awake

    Malam yang kembali merengkuh Neverland, suasana keluarga yang tampak begitu ramai selepas makan malam berakhir, Seungcheol meninggalkan saudara saudara yang lain yang masih sibuk di dapur dan berjalan menuju kamar para Dongsaeng.
    Setelah ia membuka pintu kamar, seulas senyum tipis membuat sudut bibir nya tertarik saat ia mendapati Taehyung yang duduk di sisi ranjang mereka dan tengah melihat kedatangan nya.

    "Yang lain masih bersenang senang di luar, kenapa tiba tiba menghilang?"

    Sebuah pertanyaan yang mengiringi langkahnya dan berakhir dengan duduk di samping Taehyung yang telah mengalihkan pandangannya dari nya.

    "Aku hanya merasa sedikit pusing." Gumam Taehyung dengan kepala yang tiba tiba tertunduk dengan kedua telapak tangan yang saling bertemu seakan ia tengah mempertimbangkan sesuatu yang sangat membingungkan baginya.

    Seungcheol mengarahkan pandangannya pada Taehyung dan memperhatikan garis wajah Taehyung dari samping, dan setelahnya Taehyung mengarahkan pandangannya ke samping untuk melihat telapak tangan kanan Seungcheol yang di telah perban.

    "Ada apa dengan tangan mu?"

    Sebuah pertanyaan kecil yang membuat raut wajah Seungcheol menjadi datar dengan rahang yang tiba tiba mengeras.

    "Kau tidak tahu?"

    Pertanyaan balik dari Seungcheol menuntun pendangan Taehyung terarah pada nya dan sebuah gelengan yang kemudian dia berikan pada Seungcheol.

    "Aniya, memangnya kau terluka di mana?"

    "Di hutan, saat mencari Changkyun dan juga Wonwoo."

    "Apa mereka menghilang?" Heran Taehyung dan mengalihkan pandangannya yang seperti tengah mempertimbangkan sesuatu di saat Seungcheol sendiri memberikan nya tatapan yang penuh selidik.

    "Bolehkah aku bertanya?"

    Taehyung kembali melihat Seungcheol yang kembali memberi nya sebuah peetanyaan.

    "Apakah itu?"

    "Kenapa, kau bisa tak sadarkan diri?"

    "Aku jatuh ke sungai."

    Deg!.

    Seungcheol merasakan bahwa jantung nya sempat berhenti untuk sepersekian detik setelah mendengar jawaban dari Taehyung, masih tetap dengan ketenangan nya dia kembali bertanya pada Taehyung untuk memastikan sesuatu.

    "Setelah jatuh ke sungai, hal apa saja yang kau ingat?"

    Taehyung sejenak mengalihkan pandangannya dan tampak mempertimbangkan sesuatu sebelum akhirnya kembali menatap Seungcheol dan membawa sebueab jawaban yang membuat Seungcheol tak ingin mempercayai hal itu.

    "Tiba tiba saja aku berada di Rumah."

    "Kau sedang bercanda?"

    Taehyung menggeleng. "Aniya, untuk apa aku bercanda. Kepala ku saja masih pusing, mungkin saat jatuh kepala ku membentur batu sungai."

    Seungcheol kemudian mengalihkan pandangannya dan menjatuhkannya ke lantai, merasa tak masuk akal namun apa yang bisa ia lakukan jika pada kenyataan nya Taehyung kehilangan sebagian besar dari ingatan nya hari ini. Dia benar benar merasa bingung sekarang, jika hal terakhir yang di ingat oleh Taehyung adalah ketika dirinya yang jatuh ke dalam sungai lalu, siapakah orang yang sudah melukai tangan nya.

    Dia kemudian membuka telapak tangannya yang terperban dan memperhatikan nya, namun hal itu kembali mengingatkan nya terhadap sosok Taehyung yang begitu mengerikan, namun tiba tiba seseorang meraih tangan nya dan orang tersebut tidak lain adalah Taehyung.

    "Apa lukanya begitu parah?, apa kau menggunakan pedang mu secara berlebihan?"

    Pertanyaan beruntun yang dia lontarkan ketika ia memperhatikan telapak tangan Seungcheol dan berakhir dengan mengangkat wajah nya dan mempertemukan pandangan keduanya.

    "Dengan siapa kau berkelahi?"

    Sesaat Seungcheol terdiam dan menatap ke dalam mata Taehyung, mencoba mencari sesuatu yang mengerikan yang sebelumnya terlihat di matanya sebagai sosok Kim Taehyung yang ia kenal, namun hingga akhir pun dia tidak mampu menemukan apa pun di sana.

    "Ya! Kau melamun?"

    Seungcheol menarik tangan nya dan kemudian mengepalkannya untuk mendorong kening Taehyung di iringi dengan seulas senyum.

    "Aku bukan anak kecil lagi, berhenti menanyaiku dengan hal konyol seperti itu!"

    "Itulah bagaimana aku memperhatikan mu, tidakkah kau tahu bahwa kau sangat berharga bagi ku?"

    Taehyung mengakhiri kalimat terakhirnya dengan tawa ringan yang seakan menegaskan bahwa dia merasa geli terhadap perkataan nya sendiri yang kemudian turut mengundang tawa ringan dari Seungcheol, meski tawa itu hanya sebagai penutup dari kebingungan nya ketika mengingat semua hal tentang seorang Kim Taehyung.

    "Kau membuat ku geli, kenapa harus mengatakan hal seperti itu?"

    "Aku juga tidak tahu."

    Tawa ringan keduanya terinterupsi oleh seseorang yang membuka pintu dari luar, dan orang tersebut tidak lain adalah Hoseok yang kemdeuian menampakkan dirinya di hadapan keduanya.

    "Eoh! Hyeong."

    "Kalian sedang sibuk?"

    "Aniya, kami hanya sedikit berbincang bincang, apa Hyeong datang untuk memanggil kami?"

    Hoseok megulas senyum nya ketika ia sudah berada di hadapan keduanya, berbeda dengan Taehyung yang tak mengetahui alasan sebenarnya Hoseok datang ke sana, tanpa perlu bertanya pun Seungcheol sudah tahu alasan nya bahwa kedatangan Hoseok ke sana hanyalah untuk menuntut sebuah jawaban.

    "Tidak, hanya saja... ada hal yang ingin ku bicarakan dengan Seungcheol."

    Kedua alis Taehyung terangkat seiring dengan pandangan nya yang terarah pada seungcheol yang hanya terdiam sejak kedatangan Hoseok.

    "Ah... Baiklah, kalau begitu aku akan bergabung bersama dengan yang lain."

    Taehyung beranjak, namun suara Seungcheol berhasil menghentikan nya yang hendak berjalan pergi.

    "Bukankah kau mengatakan bahwa kepala mu masih pusing?"

    Hoseok menjatuhkan pandangan nya pada Seungcheol yang secara tidak langsung telah menolak kedatangan nya dengan menahan kepergian Taehyung, sedangkan Taehyung yang merasa tidak enak dengan Hoseok, kemudian mengulas senyum yang terlihat begitu canggung.

    "Aku hanya ingin bergabung dengan yang lain nya, bukannya pergi kemana mana."

    Taehyung menepuk bahu Seungcheol dan mengulas senyum tipis lalu kemudian meninggalkan keduanya.

    Tepat setelah terdengar suara pintu tertutup, Hoseok pun angkat bicara dengan tatapan penuh selidik yang terarah pada Seungcheol yang bahkan tak ingin bertatap muka dengannya sejak awal kedatangan nya.

    "Kau bisa mengatakan nya sekarang!"

    Sebuah tuntutan yang membuat Seungcheol menjatuhkan pandangan nya pada lantai kamar nya.

    "Aku tidak tahu."

    Sebuah jawaban yang bahkan tidak pernah di inginkan oleh siapapun ketika mereka melontarkan sebuah pertanyaan.

    "Jangan konyol, kau ingin mengatakan bahwa kau sendirilah yang telah melukai tangan mu? Pikirkan sekali lagi, Kau bukanlah orang bodoh yang akan melakukan hal semacam itu."

    Hoseok memberi jeda dalam perkataanya untu memberi kesempatan pada Seungcheol untuk mengatakan sebuah argumen yang masuk akal tentang asal mula luka di tangan nya.

    Namun apa yang bisa di katakan oleh Seungcheol ketika bahkan Taehyung sendiri pun tidak mengingat apapun tentang hal itu.

    "Apa. Anak itu yang melukai mu?"

    "Kita hentikan sampai di sini!"

    "Kau belum menjawab satupun dari pertanyaan yang ku lontarkan pada mu."

    "Besok kita akan pergi ke kota--"

    "Jawab aku!"

    Seungccheol merendahkan tubuhnya, menggunakan tangan yang bertumpu pada pahanya untuk menyangga kening nya, dan menampakkan guratan kegelisahan di wajah nya yang berhasil di tangkap oleh Hoseok.

    "Kau tahu apa akibat nya jika kau terlalu banyak menyembunyikan hal dari ku?"

    "Kita hentikan sampai di sini!"

    "Lihat aku!"

    Seungcheol terdiam, tak berkutik meski dia mendengar perkataan Hoseok.

    "Aku bilang lihat aku?"

    "Hyeong..."

    "Choi Seungcheol!"

THE CLAN : CHAPTER 3
WAKE ME UP
[BATTLE WITH THE DEVIL]
SEASON I
[LOST CHILD]
01.04.2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro