Jelousy〔Yuuma × Reader〕
Story©Himenekochan
Request by: Keychin
Fluff, romance~
♬♪♭♬♪♭♬♪♭♬
Hari kelulusan tiba,
Semua siswa SMA kelas 12 bersorak ria akan kelulusan mereka. Begitu juga dengan aku.
"Yūma-kun..." aku menatap wajahnya itu. "Ya?" dia menatap balik wajahku. Rasanya sesak, sulit.
Menundukkan diri tanpa berkata satu patahpun. "Kemarikan telingamu." ujarku. "Eh?" dia kebingungan. "Cepat! Kemarikan telingamu!" bentakku. "B-baiklah..." dia mendekatkan telinganya ke mulutku.
"Hey... Umm... Aku suka- tidak... Aku cinta padamu." Pipiku menjadi merah seperti tomat. Yuuma langsung mengalihkan telinganya dan menatapku. "Apa itu benar?" digengamnya pergelangan tanganku. "Tch... Iya..."
"Aku... Aku Sebenarnya-" Kupotong kalimatnya berpikir mungkin dia tak menyukaiku, "Ahh!! Sudahlah. Lupakan saja omonganku tadi! Ayo kita bersenang senang sampai akhir hari dan berpisah!"
"Tapi-"
"Tak usah cemas, itu mungkin hanya perasaanku padamu. Rasanya lega sudah mengatakannya padamu. Ayo bersenang - senang sama yang lainnya~" aku menarik tangannya ke arah para siswa lain.
"(Y/N)...." Ia menghela nafas.
•°•°•°•°•°•°•
===Third Person pov===
"Hmm?" kau mengecek handphonemu yang berwarna (F/C) itu.
'Kau akan datang di acara reunian hari ini, kan? Di rumah baruku jam 01.00 PM. Alamatnya sudah kuberikan kemarin.'
Pesan LINE itu berasal dari Haku.
"Reuni... Ah... Yah.... Ini hari minggu jadi hari liburku..."
Kau wanita berumur 24 tahun sekarang.
Ya, 24 tahun.
Seorang wanita yang bekerja sebagai pemilik cafe yang sudah banyak membuka cabang cafe.
Sekilas, kau menyaksikan kembali masa lalu bersama lelaki berambut krim pinky itu. Tertawa, bercanda, dan pernyataan cinta yang tak terbalas.
Kau meratapi dirimu sendiri di depan kaca riasmu.
"Aku terlihat berantakan..." Ujarmu. Kau membuka Lemari pakaianmu itu. "Apa aku harus berdandan? Lagiankan cuma reuni...." bantahmu. "Tapi... Kalau ada yuuma, aku harus berpenampilan baik - baik saja!"
Kau sudah 4 kali berganti - ganti pakaian. Tapi kau tak merasa semuanya cocok.
"UGGHH... TUHAN BANTU AKU..."
Kau akhirnya memakai pakaian sehari harimu tapi yang kasual.
Rambut di ikat ke atasdengan sedikit kuciran rambut dengan karet rambut berpita, Sweeter pink pastel dengan kemeja tangan panjang berwarna putih di dalamnya, rok di bawah lutut berwarna putih dengan sepatu boot semata kaki berwarna hitam.
Dengan make up natural seperti bedak dan lip gloss dan pelembab wajah, dengan sedikit blush on.
"Begini saja ya..." ujarmu seraya mengambil tas lengan yang telah kau isi dengan peralatanmu.
Kau melihat jam seraya berkata, "Ya ampun... Sudah jam 12! Aku harus bergegas."
Kau segera menaiki taxi. Karena kamu lagi malas mengendarai mobil sendiri
(ya elah, ya namanya orang kaya gitu lah :v //plak)
~oOo~ Reader's pov ~oOo~
Ding dong
Aku menekan bel rumah Haku. Sedetik kemudian, Haku berdiri di depan pintu membukakan pintu untukku.
"Haloo!! (Y/n)!! Ayo masuk! Kami lagi makan - makan. Kau telat..."
"Maafkan aku. Hehehe~"
Dia mengajakku ke ruang umum. Di sana sudah banyak siswa kelas 12-ku yang lama. "Sini sini! Duduk dekat denganku." ujar haku dan duduk di ambal itu. Didepan kami ada meja panjang. Jadi setiap orang berhadapan.
"Hei, lihat siapa yang datang?" sahut Haku kepada yang lainnya. "Wah wah, Ratu memasak datang ya." ujar Salah satu laki - laki sebut saja namanya kaito.
"Biasa saja ah..." jawabku. Aku menghadap kedepanku. "Ah..." gumamku pelan. "Halo... Yuuma." sapaku pelan. "Hai, (Y/n)-chan..."
'Kau masih memanggilku dengan kata Chan? Hua... Memalukan sekali kalau sekarang begitu...' pikirku. Aku menyapa Luka yang berada di sampingnya. "Hai, Megurine-san." Luka yang menyadari keberadaanku langsung menyapaku, "Hai, (Y/N)!"
Aku merasa sakit. Sakit yang tak berbekas dan tak ada luka. Ya, hatiku sakit. Sakit menyaksikan Luka yang berada di depanku. Dia merayu yuuma terus dan membuatku tak bisa berbicara dengan Yuuma.
Tapi, kelihatannya Yuuma suka padanya. Dia kelihatan Fine - fine aja di gituin sama Luka. Malah ketawa, senyum - senyum..
.
.
.
Aku hanya membuat senyuman palsu untuk menahan rasa sedihku. "Haku, boleh kulihat kamarmu? Katanya ada balkonnya ya." tanyaku beralasan. "Hmm, iya. Tentu saja boleh. Tapi kau kesana sendiri ya, aku mau memasak lagi. Itu di sana, pemandangannya cantik banget." Jawab Haku ceria. Aku secepatnya membawa saputanganku dan menuju balkon kamar Haku.
"Dia kemana?" tanya Yuuma pada Haku. "Ke balkon kamarku, kenapa?" Yuma melepaskan dekapan tangan Luka. "Eeh? Yuuma?"
"Aku mau ke kamar mandi dulu."
~oOo~
Aku melihat pemandangan indah seperti kata Haku. "Indah ya..." gumamku. "Seandainya... Aku mendengarkan jawaban dia pasti gak sesakit ini...."
Basah
Air mata yang membasahi pipiku.
"Aah... Make up-ku bisa rusak. Lagian ngapain aku nangis sih? Dia mungkin udah pacaran sama Luka..." Gumamku.
Aku melihat handphoneku yang berbunyi. "Uh?" Kau melihat Len, adikmu menelepon.
Kamu: Haa... Yaa? *sneez*
Len: Lho, kak? Kakak kenapa? Sakit?
Kamu: Enggak, cuma habis nangis aja...
Len: Kenapa sih?
Kamu: Gak apa apa, urusan wanita. Kamu wanita? Hahaha. *sneez*
Len: Bercanda lagi ya... Cih...
Kamu: Ya udah, udah mau pulang ya?
Len: Iya, kata ibu kakak yang jemput. Ingatkan hari ini ada pesta pernikahan Om Gakupo?
Kamu: Sip! *hiks* aku otw ya.
Len: Bye bye.
Kamu: Aku sayang kamuu~
Len: Apaan sih? Aku bukan anak kecil lagi. Tapi aku juga sayang kakak, kok.
Kamu: Iya iya, Bye bye.
Aku menutup teleponku. "Siapa tadi?" suara yang kukenal. 'I-itu bukan Yuuma kan?' Pikirmu. Aku berbalik lalu menabrak seseorang. "Akh!"
Aku menatap ke atas, mendapati muka yuuma yang terlihat kesal. "Katakan, kau tadi menangis karena apa?" Aku cengar cengir tidak jelas lalu mundur perlahan ke arah kananku yang terdapat tembok. Yuuma hanya menatapku.
"Anu... Itu... Aa..."
Yuuma membentakku ke tembok bercat putih itu. Mengurungku seperti jurus 'Kabedon' yang dilakukan anak - anak ABG.
(Untuk informasi , Kabedon di jepang adalah dimana seorang laki laki meletakkan tangannya ke dinding untuk menyekat jalan cewek seperti ini:
Mengertikan? Itu aku sendiri yang gambar terburu buru :v )
"Siapa tadi yang meneleponmu?" tanya Yuuma seperti seorang serigala. "Umm... Itu Anu..."
'Cari alasan cari alasan!'
"Dia pacarku... Ya... Pacarku. Kenapa?" Ujarku pelan. "Oh... Begitu ya?" jawabnya sambil menghela nafas dan menatap ke arah pemandangan.
"Hey... Bisakah aku menemui-"
"Aah! Aku harus pergi sekarang! Ada acara keluarga. Dan pacarku juga ikut." Dia menarik pergelangan tanganku. "Biar aku antar kau pulang, kau naik taksi tadi, kan?"
"...."
"Ayo..."
~oOo~
Selama perjalanan di mobil, aku hanya duduk terdiam. "Kau tak seperti biasanya pendiam begini. Saat SMA, kau sangat banyak cakap." Ujar yuuma membuka percakapan.
"Eh? Mungkin karna aku sudah dewasa kali..." aku tertawa pelan. "Sejak kapan kau punya pacar?" tanyanya yang mengagetkanku. Dia mengatakannya tanpa menatapku sedikitpun. "Sejak... Satu bulan yang lalu."
"Oh... (Y/N)-chan. Aku rindu padamu, sementara aku tak bisa bersamamu lagi...Kita lost contact sejak SMA, aku rasa itu aneh. Sementara aku tahu keberadaan teman - teman yang lain. Cuma kau yang tidak aku ketahui keberadaannya." Aku hanya terdiam mendengar perkataannya. Kami sampai di rumahku. Masih di dalam mobil. Masih terdiam satu sama lain.
.
.
.
.
.
"Makasih atas tumpangannya..." aku mencoba membuka pintu mobil.
'AKH! KENAPA TAK BISA DI BUKA! INI MASIH DI KUNCI!' aku berteriak dalam hati. Lalu aku melihat Yuuma yang tak berkata apa apa dan tak melihatku. "Permisi... Tolong bukakan kuncinya..."
"YUUMA! Berhentilah bertingkah seperti anak kecil! Sebenarnya maumu Ap-!" Yuuma menatapku dengan sangat dekat. "Hey hey... Ini terlalu dekat..." ujarku sambil mendorong dirinya pelan. "Kau tahu... Aku sangat merindukanmu, tapi kau pergi meninggalkanku."
PUK
Dia memelukku. "Aah?" aku yang keheranan serta malu ini pun tak bisa berkata apa - apa. Wajahku memerah begitu juga dengan telingaku. Suasananya sangat canggung bagiku.
"Kau dulu pernah bertanya tentang perasaanku padamukan?" bisik yuuma di telingaku. "Akan ku jawab hari ini. Aku-"
TRING TRIING
"TUNGGU! ADA TELEPON MASUK! Menyingkir sebentar tolong..." pintaku. Dia melepaskan pelukannya sambil menghela nafas kesal. "Dari siapa?" tanyanya. 'Ini nomor Len...' pikirku sambil membaca nomor yang tertera di situ.
"D-dari pacarku! Sebentar-"
"Biar aku yang angkat!" dia mengambil teleponku lalu mengangkatnya.
'GAWAT, YA TUHAN... BISA TERBONGKAR SEMUA... YUUMA KAN KENAL DEKAR DENGAN LEN PAS KAMI MASIH SMA!'
Len: HAL-
Yuuma: Jangan ganggu (Y/N)-chan lagi mulai sekarang dia bukan pacarmu. Melainkan, dia milikku.
Len: Eh?
Yuuma: Aku sungguh mencintainya. Rasa cintaku padanya beda dari rasa cintamu padanya. Aku akan menjaganya dan takkan pernah melepaskannya dari pelukanku.
Kamu: EEH?
Len: TUNGGU! Kau kak Yuuma kan!! Ini aku Adiknya Kak (Y/n), Len!
Yuuma: Len? Lho? Hah? (Y/N) bisa kau jelaskan semua ini?
Dia menatapku tajam dengan mukanya yang poker face. "Sebenarnya... Aku tadi bilang sayang ke Len. Karena aku sangat menyayanginya... Jadi sebenarnya... Yang kutelepon tadi itu adikku sendiri. Karena..." Yuuma menaikkan alisnya, "Karena?" "Baiklah... Karena aku sakit hati dan sedih melihatmu seperti orang pacaran dengan Luka." gumamku.
"Coba ulangi."
"AKU CEMBURU MELIHATMU DAN SAKIT HATI MELIHATMU BERPACARAN DENGAN LUKA! S-sudahkan?" aku menundukkan wajahku yang merah ini. Yuuma tertawa melihat tingkahku. "Hahaha, aku tak berpacaran dengan Luka. Dia saja yang mendekatiku."
"Jadi aku yang bodoh disini?"
"Kita berdua yang saling cemburu." dia mengacak ngacak rambutku sedikit.
Len: Yasudah, Pasangan baru~ Bilang ke kakak aku akan di jemput oleh ibu saja. Lagian rumah kami juga sudah berbeda. Selamat bulan madu~ aku sayang kakak~
Kamu: KAMI BELUM MENIKAH!!
Len: Lagian aku akan memberi tahu ibu soal rencana pernikahan ini. See ya~
Kamu: LEEN!!
TUUT TUUT TUUT
Teleponnya dimatikan oleh len. "Ugh.. Bocah nakal..."
Yuuma mendekatkan wajahnya ke diriku. "Aku cinta padamu. Jadilah milikku." Kata katanya membuat diriku sangat senang. "Aku juga cinta padamu!"
Perlahan sentuhan yang lembut melanda dibibirku, yaitu bibir kekasih baruku.
THE END
1500 KATA
Aku sempat berpikir, membuat Len jalan sama Reader. Macam kayak orang pacaran. Maksudnya, Len sama Reader bergandengan tangan selama pesta pernikahan O-omnya. Yaa begitulah, macam Yuuma jadi stalker... ( '-')
Silahkan pikirkan apa yang akan terjadi didalam mobil Yuuma. Mungkin saja Mereka nganu :v
Maksudku karokean :v
Kalo ada typo maafkan Author. Karena author cuma manusia biasa :')
Cya~
//BTW, Cerita Himeneko's randomness untuk orang indonesia kok. Buku randomnya bahasa indonesia :v
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro