Amnesia Tragedic [Len x Reader x Rinto]
Yang kutahu, Kau berkata kepadaku dengan rasa penuh cemas.
"Kau... Mengingatku kan, (y/n)?!"
.
.
.
.
.
VocaRythm
Len x Reader
Drama
Story © Himenekochan
Vocaloid © YAMAHA
.
.
.
.
.
.
.
"(Y/n), HATI HATI!"
Suara itu memanggilmu. Saat kau ingin menoleh kebelakang. Seakan - akan waktu menjadi lambat. Truk besar menghadap kearahmu dengan cahay terang.
Kau tak dapat membayangkan apa yang terjadi sebelumnya. Isakan yang menghampirimu, seakan - akan menolakmu untuk pergi.
•°•°•
Kau membuka kedua matamu. Sesosok wanita dengan baju suster terkejut, "Akhirnya kau terbangun dari komamu (y/n)-san."
"Aku... Dimana..." Tak lama sesosok anak laki - laki bersurai pirang berlari dengan isakan sedikit kepadamu.
"(Y/n)!! Kau... Kau... Jangan membuatku khawatir lagi! Hiks... Syukurlah..." Ia memelukmu dengan sangat erat. "Kau siapa?" ucapmu dingin. Matanya membesar dengan penuh keraguan.
"K-kau! Mengingatku kan!?" Isakannya sedikit keluar. Membuatmu heran dan terdiam seribu kata. Kau tersenyum lalu berkata, "Maaf, mungkin aku tak mengingatmu. Tapi kurasa kita bisa berteman."
"Ingatlah aku (y/n)!"
Kata kata yang diucapkannya sungguh mengembangkak senyuman darimu. Walaupun, kau tak mengingat namamu baikpun dia, si rambut pirang dikucir.
•°•°•
Seminggu berlalu, kau masih belum mengingat dengan baik.
Tok tok
"Masuklah." Ucapmu. Pintu kamarmu yang berada dirumah sakit itu dibuka oleh seseorang. Dia berambut pirang, tapi bukan Cowok yang biasa mengunjungimu. Rambut pirangnya seleher dengan jepitan rambut sedikit di poninya.
"Kau siapa?" tanyamu dengan muka heran. Lalu, kau menutup buku yang baru saja kau baca. "Eh? Masa kamu lupa aku sih (y/n)ppon~?" Ia mendekatimu lalu duduk di sampingmu.
"Aku Rinto lho. Rinto sahabatmu!" Ucapnya sembari memelukmu. "Jadi benar ya, kau itu amnesia?" Ucapnya. "Aku... sungguh mencintaimu.... jadi tolong jangan lupakan aku ya.... ingatlah aku kembali." Bisiknya di telingamu. Membuatmu bergetar.
"A-akan ku coba!" Ucapmu. Rinto tersenyum nakal. Dan memegang dagumu naik keatas, kau dapat melihat wajahnya dengan jelas.
Kau menganggapnya orang asing
Kamu bahkan lupa namanya
Rinto?
Siapa?
Keduanya sama sama berambut pirang
Tetapi, wajahnya tak sama.
Lalu, irama napas Rinto semakin mendekat. Hampir terjadi bibir ketemu bibir.
Tetapi sayangnya, Suara pintu mengagetkan Rinto dan hanya berakhir memelukmu saja.
"Ha? Ngapin kamu, To?" Mata Len terbelalak. Langung melangkah cepat ke arahmu. "Lepaskan dia...."
"Apa maumu?" Tanya Rinto. "Len..."
"(Y/n), ikut aku!" Pintanya menarik tanganmu lalu berlari keluar. Menulusuri keluar rumah sakit.
Kau dan dia sampai di luar rumah sakit. "Len... apa yang kau inginkan?"
Tanyamu pelan kepadanya.
"Aku ingin kau mengingatku!"
Bukannya melihat Len. Kedua manikmu terpaku pada satu hal. Kelinci di tengah jalan.
Kau mulai mengejar kelinci itu, perlahan, dan perlahan. "(Y/n) ! Jangan lari lari!"
DASH
Hampir saja, Len dan kau terjatuh di trotoar sebrang. Hal itu terjadi karena Len mendorongmu.
Kau dannya terjatuh di sebrang jalan. Mengerang kesakitan, kau tak cedera melainkan merasa sakit yang sangat hebat di bagian kepalamu. "Agh..." Memori itu kembali. Len yang mengejarmu. Semua itu terputar kembali, layaknya kaset tua yang berputar.
Memeluk Len tanpa alasan yang jelas, kedua manik birunya menatapmu dengan kaget. "(Y/n)... kau tak apa - apa kan."
"Maafkan aku, Len."
485 word(s)
The end
Maaf atas keterlambatannya. Saya mengalami writers block yang cukup parah beberapa hari ini. Maaf sebesar besarnya.... silahkan pesanan anda
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro