(1)
Realita dan Fiksi
"Maaf, a҉n҉d҉a҉j҉s̶a̶j̶a̶k҈a҈u҈b҈u҈k҈a҈n҈ልዕጎጕክሃል"
Kata-katanya masih terngiang di telingaku, cairan merah terus mengalir dari perutku. Sialnya di tempat sepi ini aku tidak bisa meminta tolong kepada siapapun, rasanya aku sudah tidak ada tenaga untuk mengeluarkan suara, penglihatan ku semakin buram.
Seketika, semua menjadi gelap gulita.
"Pada akhirnya aku mati ya kan?..."
Pada akhirnya, aku mati tanpa tahu yang sebenarnya, kenapa orang yang ku percaya mengkhianati ku seperti ini? Apa dia bekerja sendiri atau masih banyak orang yang ku percaya bersekongkol untuk merencanakan ini semua? Tapi, mengapa!?...
Cahaya terang yang hangat menghentikan pikiranku.
Bukankah, aku sudah mati kenapa rasa sakit yang ku rasakan di perut sudah tidak terasa lagi?...
Mungkin aku ada di surga? Atau neraka? Atau mungkin aku dibawa ke rumah sakit? Tak mungkin kan?..
Aku perlahan membuka kelopak mataku, dan memproses apa yang baru saja ku lihat.
Kasur empuk , cahaya hangat yang terpancar dari jendela di sebelah kiri ku , lemari putih yang berjejeran dengan rak buku di sebelah pintu , dan walpaper kamar yang berwarna kuning cerah.
Aku sangat yakin bahwa aku terkapar di permukaan kasar di pinggir jalan , terlebih lagi aku sudah tidak mengenakan baju yang kupakai di hari itu.
Aku pun menaikan sedikit baju ku untuk memeriksa luka tusuk , namun tidak ada bekas luka apapun yang di temukan.
*Tuk-tuk-tuk*
Seseorang mengetuk pintu meminta izin untuk masuk , suaranya seperti seorang perempuan. Apa aku dapat mempercayainya?...
"Aku akan anggap diam mu itu adalah jawaban bahwa aku bisa masuk," ucapnya langsung membuka pintu lebar-lebar dengan semangkuk bubur dan air putih.
"Aku tahu kau bingung dan takut , tapi percayalah aku ada di pihak netral jadi kau tak perlu takut seperti itu, aku tahu kau punya banyak pertanyaan tapi tolong bertanya satu-satu," ucapnya dengan senyum manisnya.
Iya, aku sangat bingung, bukan hanya aku berada di tempat yang asing seperti nya dunia pun ikut berubah menjadi 2 Dimensi seperti Anime yang sering aku tonton.
"Kau, siapa?" Tanyaku tentunya dengan berhati-hati , tidak ada yang tahu hati manusia seperti apa dan setelah kejadian yang ku alami akan sulit untukku mempercayai seseorang yang baru saja ku temui.
"Hmm, namaku Daadsaa panggil saja Asa. Seperti yang kau ketahui dunia yang kau berada sekarang adalah dunia 2 Dimensi, lebih tepatnya dunia ini adalah dunia Ansatsu Kyoushitsu," ucapnya sambil tersenyum polos.
Tunggu, dia bilang ini dunia 2 Dimensi, dunia Ansakyou yang sering ku tonton? , Dunia anime? Dunia fiksi?...
"Kau gila," ucapku dengan wajah tidak percaya.
"Bukan gila, tapi realistis pada tempatnya"
"Menurut ku mengatakan dunia fiksi adalah dunia nyata tidaklah realistis," ucapku sarkastik
"Namun , dunia yang kau bilang fiksi itu faktanya nyata bukankah kau hanya tidak bisa menerima kebenaran?" Ucapnya masih dengan senyum polosnya yang tanpa dosa itu.
"Aku sudah gila.." gumam ku.
Apa itu berarti aku masuk ke dunia fiksi dan harus merelakan bahwa ini adalah tempat tinggal ku mulai sekarang? Apa itu maksudnya?...
"Kau boleh menganggap dirimu gila, tapi kau harus beradaptasi, percaya lah kalau kau terlalu berlarut dengan pikiran mu , kau akan benar-benar kehilangan realita," ucap Asa dengan wajah serius , dan berjalan menuju arah ku.
"Kenapa kau malah mendekati ku!?" Teriakku padanya , panik.
"Aku sudah masak bubur setidaknya kau harus sarapan sebelum sekolah kan?" Ucapnya dengan senyum khasnya , sambil duduk di sebelah ku.
Tunggu...
"SEKOLAH!?!?"
𝖙𝖔 𝖇𝖊 𝖈𝖔𝖓𝖙𝖎𝖓𝖚𝖊𝖉᪥
Iya, short tapi semoga chapter selanjutnya akan lebih memuaskan! OwO
- Daadsaa
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro