Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 2.2 - The Unknown

Greg dan Chris melangkah dalam harmoni layaknya para prajurit dalam medan perang yang diperintahkan oleh atasan mereka untuk maju dan bertempur hingga titik darah penghabisan. Namun, kegagahan Greg langsung lenyap kala ia tersandung sesuatu dan terjerembab.

Kesialan masih berlanjut sewaktu sesuatu seperti ekor ikan menampar-nampar wajahnya. Kesal, Greg mengangkat kepala dan bagian yang mirip bulat sabit terbalik langsung menyambut. Sekarang kedua manik mata sibuk menyusuri bagian-bagian bersisik yang pada bagian pinggangnya menghilang dan digantikan oleh kulit seputih susu dan sangat mulus, cukup membuat sebutir mutiara ingin berlari masuk dalam cangkang kerang dan bersembunyi hingga kiamat.

Penelusuran mata Greg berakhir pada wajah seorang wanita cantik bak seorang dewi dalam lukisan. Iris biru terang yang terarah padanya berkilau seperti sapphire, bukan karena memantulkan cahaya tapi merupakan sumber cahaya itu sendiri.

Greg sampai harus menggosok-gosok mata dan berakhir dengan deretan umpatan sambil berurai air mata akibat butiran-butiran pasir yang tersangkut. Selain itu, air laut juga turut menyengat bola matanya. Bila ada yang rekor dunia untuk kategori 'Orang Paling Ceroboh', pasti Greg akan masuk nominasi utama.

Langkah Chris juga terhenti setelah melihat seorang wanita yang basah kuyup tengah meringkuk kedinginan dengan kepala tertunduk, tak jauh dari tubuh Daniel yang tergeletak. Semangat prajuritnya menguap cepat, digantikan oleh tembok waspada. Firasat Chris dengan lantang berteriak supaya ia tidak mendekat tapi sisi paramedis dalam dirinya berhasil membujuk.

Benar saja, setelah memeriksa dan terus mencari, Chris tidak menemukan denyut kehidupan di tubuh Daniel yang dingin. Ia melirik sebentar lalu memutuskan menghampiri wanita tersebut dan berjongkok di sampingnya, berharap bisa mendapatkan informasi bagaimana barterder itu bisa tewas karena ia tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

Chris mendengar suara lirih wanita tersebut dan menyadari ia hanya mengulang-ulang ucapannya. "Kenapa jadi begini ...."

Ia memberanikan diri untuk bertanya, "Nona, kau kenal pria ini?"

Wanita berambut merah muda dengan bias oranye ini mengangguk pelan tapi tidak mau bertatapan dengan Chris. Sekumpulan asap hitam menyusup keluar dari tepi kalung berbentuk kerang yang tergenggam erat. Sadar kalung kerangnya berulah lagi, ia langsung mengangkat kepala dan mendorong Chris kuat-kuat sambil berteriak panik, "Pergi! Cepat pergi dari sini!"

Perintah kasar di tengah jeritan adalah pertanda ada sesuatu yang tidak beres, tapi rasa penasaran adalah naluri manusia untuk mengetahui di mana letak ketidakberesan itu. Meski otaknya menuntut jawaban, Chris lebih memilih mengikuti permintaan wanita yang tampak putus asa.

***

Chris hendak mengambil langkah pertama untuk menjauh sewaktu merasakan sesuatu dalam dirinya seperti disedot keluar dengan paksa. Di tengah rasa mual dan kesadaran yang perlahan menghilang, Chris mencoba menggerakkan kakinya satu persatu meski terasa lengket dan berat, seperti menginjak permukaan jalan aspal yang meleleh.

Wanita yang mengusirnya masih berteriak-teriak histeris. Aneh, suaranya seperti berayun, terkadang dekat dan sedetik kemudian terdengar sayup-sayup menjauh. Bila mendekat, ketajaman suara wanita tersebut seperti hendak memecahkan gendang telinganya.

Pikiran Chris terus memerintah untuk menghalau suara tersebut melukai indra pendengarannya. Namun, jangankan menutup telinga, menggerakkan tangan saja tidak bisa. Anggota tubuh yang masih menurut hanya bagian kepala yang menunduk lemah, melihat sepasang tungkai atasnya menggantung gontai di sisi tubuh, enggan merespon perintah apa pun.

Ia berdiri lunglai, kehilangan kontrol terhadap tubuh sendiri, bahkan beberapa indra juga mulai menumpul. Chris menyamakan dirinya seperti cahaya lilin yang sumbunya mendekati habis, berkelip sesekali lalu meredup dan ... padam.

Kengerian menyesap dalam hatinya.

Dengan sedikit kesadaran yang tersisa, Chris memaksa menelengkan kepala karena masih mengkhawatirkan wanita yang tidak layak mendapat simpati dariya.

Berat. Kenapa kepalaku berat seperti bongkahan batu?

Apa? Apa yang kau katakan, bicaralah lebih keras. Aku tidak bisa mendengar teriakanmu, Nona.

Chris seperti menonton film tanpa suara. Bibir yang sepucat buah persik tanpa pigmen perlahan diwarnai cairan merah yang mengalir perlahan dan membasahi dagu. Mungkin teriakan-teriakannya melukai tenggorokan dan pita suaranya.

Kepulan asap hitam pekat yang menguar dari kalung kerang perlahan membentuk jemari ramping nan panjang disertai kuku berujung runcing. Tangan asapnya mencekik wanita malang itu hingga kehabisan napas dan jatuh menelungkup.

Setelah mencabut satu nyawa, tangan tanpa tubuh tersebut sekarang melayang ke arah Chris. Sadar ia tidak akan melihat matahari terbit yang hanya tinggal beberapa jam lagi, senyum kelu mengembang. Chris menertawakan diri sendiri , menertawakan garis hidupnya yang akan berakhir malam ini dengan cara yang tidak bisa dinalar.

Sorot kehidupan di mata Chris memudar dan semuanya menjadi gelap. Kubangan air yang terperangkap dalam sebuah ceruk menyiprat sewaktu ia terhempas dan tak pernah bergerak lagi. Ia telah menjadi seonggok mayat yang terendam air laut dengan mata terbuka. Kejadian mengenaskan yang sama juga menimpa yang lain, mereka tewas tergeletak di tepi pantai dengan mata terbuka.

Setelah selesai menyatroni soulenate para makhluk malang tersebut, tangan pencabut nyawa ini mengincar Clayton. Pria malang ini tertelungkup tak sadarkan diri di konter bar setelah menenggak berbotol-botol minuman beralkohol tanpa jedah sendirian. Sikap Brad malam ini menyulut sumbu cemburu yang masih bersarang di dadanya dan terbakar.

Brad membiarkan tindakan impulsif Clayton malam ini dan kembali lebih awal ke kamar hotelnya setelah Clayton mulai menangis tersedu-sedu sambil memukul-mukul dada, tanda cairan dari tiga botol yang ditenggak telah mengambil alih kesadarannya.

***

Glosarium

Soulenate : jiwa/nyawa.

. . . Mungkin ini chapter paling pendek setelah diedit, ga nyamper 1k words, euy! . . .
. . . Udah berapa yang mati ya dari sejak Prolog *hitung* . . .
. . . Masih mo lanjut baca, ato dah kesel ama yang nulis? . . .
. . . Kalo pilih lanjut, vote n komen ya . . .
. . . Kalo kesel silakan tumpahkan uneg-unegnya . . .
. . . I udah bertekad untuk tamatin ini cerita, pokoknya harus! . . .

. . .

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro