Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

VICIOUS PRINCE | 1- Carlos Leonidas

Warning ⚠️: Cerita ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan, dan seks. Tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur. Only 21+

⁺₊ 𖤓 ⁺₊

Siapa sih yang tidak mengenal Carlos Leonidas?

Nama Carlos Leonidas pastinya sudah tidak asing ditelinga orang-orang. Seorang mafia yang paling berbahaya dan berkuasa di Spanyol. Wajahnya yang tampan dan selalu menjadi pusat perhatian semua orang. Karena ketampanannya itu banyak sekali wanita tertarik padanya.

Namun, Carlos tidak pernah menanggapi para wanita yang terus berusaha masuk ke dalam hidupnya. Baginya mereka itu hanya mainan saja, lagian dia paham sekali dengan tujuan para wanita itu mendekatinya. Apalagi kalau bukan harta. Carlos memiliki harta kekayaan yang tak terhingga.

Harta yang dimilikinya itu tentu saja dia peroleh dari bisnis resort, hotel, casino, dan club yang sudah tersebar hampir di seluruh negara. Selain itu juga dia mempunyai bisnis gelap yang menjual narkoba serta senjata api ilegal.

Sebenarnya pihak kepolisian Spanyol sangat mencurigai bisnis Carlos. Tapi pria itu selalu lolos dari pengejaran polisi. Hal itu dikarenakan dia memiliki orang kepercayaan yang selalu menyelamatkan dia dari incaran polisi dan kejaksaan.

Semakin sukses seseorang pasti akan ada yang iri. Hal itu sering terjadi kepada Carlos. Banyak sekali orang-orang yang ingin menghancurkan kesuksesan yang dimiliki Carlos. Namun itu tidak membuatnya takut atau pun tunduk kepada para musuhnya.

Lagian dalam kamus Carlos tidak ada kata takut. Dari kecil ayahnya, Arturo Leonidas selalu mengajarinya untuk selalu berani dan jangan pernah takut kepada musuh. Karena mereka hanya merasa iri atas kesuksesan yang dimilikinya saat ini.

"Aku sudah selesai memainkan permainannya. Biarkan Antonio yang menanganinya." Carlos menutup telepon dan melirik arlojinya.

Carlos mengerang frustasi melihat antrian check-in untuk maskapai bisnis. Dia selalu benci mengambil penerbangan komersial tetapi Carlos lebih benci menunggu lebih lama. Rico, bawahannya, memintanya untuk menunggu supaya Carlos bisa naik jet pribadi saja. 

Tapi Carlos tidak mau menunggu terlalu lama karena dia sudah terlambat untuk pergi ke Ibiza. Ini semua karena kelalaian pilot itu. Carlos sudah memerintahkan Rico untuk memecat pilot karena membuang-buang waktunya.

Carlos tersadar dari lamunannya, ponselnya berbunyi.

"Bos sudah selesai." kata Antonio melalui telepon.

Carlos memutuskan panggilan tanpa mengatakan apa pun. Akhirnya gilirannya tiba, dia menunjukkan tiker pesawat. Diam-diam, staff wanita yang sedang bertugas melirik ke arah Carlos.

"Semoga penerbangan anda sampai dengan selamat." ucap staff itu seraya mengelus tangan Carlos saat hendak mengembalikan tiket pria itu.

Carlos tidak terlalu peduli dengan staff wanita itu. Entah sudah berapa banyak wanita yang mendatanginya. Bahkan mereka rela memberikan selangkangan demi mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Setelah hampir dua puluh menit menunggu, akhirnya Carlos naik ke dalam pesawat. Selama perjalan dari Madrid menuju Ibiza, Carlos sesekali melihat sekeliling untuk memastikan apakah ada yang mengawasinya, seolah-olah dia takut jika ada yang mengikutinya.

Tentu saja dia harus waspada, apalagi saat ini tidak membawa pengawal. Jadi bisa aja ada musuh yang berniat mencelakainya. Carlos menepis pikiran itu dan mengeluarkan ponselnya, mengirim pesan ke Rico untuk memberi tahu dia waktu kedatangannya.

Penerbangan dari Madrid menuju Ibiza memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit. Dia sengaja mengambil penerbangan malam karena dia ingin mengunjungi casino miliknya. Carlos juga akan bermain bersama teman-temannya. Sudah cukup lama dia tidak menyempatkan waktu untuk bersantai karena asik bekerja.

Setelah cukup lama di pesawat, akhirnya Carlos sampai di Ibiza. Terlihat langit sudah berwarna jingga yang menandakan malam akan tiba. Carlos langsung di sambut oleh Rico salah satu orang kepercayaannya.

"Apa kau sudah mencari pilot yang baru?" tanya Carlos seraya masuk ke dalam mobil Mercedes Benz.

"Sudah. Aku juga sudah memecat pilot lama itu."

Carlos Menyandarkan tubuhnya di dengan nyaman lalu menutup matanya, tetapi dalam posisi sadar.

"Kita langsung ke casino."

Rico menancap pedal gas mobil dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang sudah mulai ramai akan turis. Kebetulan bulan ini sudah memasuki musim panas, jadi ada banyak sekali turis yang datang. Bahkan lautan sudah di penuhi dengan kapal pesiar milik orang kaya.

Mobil Mercedes-AMG berwarna hitam terparkir rapi di parkiran khusus untuk tamu VIP. Kemudian Carlos dengan badan tegap dan gagah keluar dari mobil. Wajahnya yang tampan membuat para tamu yang sedang mengantri terpanah, terutama para wanita.

Suara dentuman musik yang kuat terdengar keras sehingga memekakkan telinga. Lantai dance floor begitu penuh dengan orang-orang yang asik meliukkan badan mengikuti aliran musik.

Carlos melangkah lebar menuju deretan sofa setengah lingkaran di sudut ruangan gelap penuh dengan strobo. Langkahnya terhenti ketika menemukan satu figur familier di salah satu sofa.

"There you are! Kenapa kau lama sekali." ucap Sergio—pria berbadan atletis dan memiliki jenggot tipis di wajahnya.

"Pilot sialan tadi sangat lalai dalam bekerja." Carlos mendudukkan tubuhnya di sofa.

Sergio menuangkan vodka ke dalam gelas. "Minum dulu."

Dengan sekali teguk gelas tersebut sudah kosong. "Kenapa kau sendiri? Dimana Juan?"

Sergio menunjuk ke arah pria yang sedang menari dengan seorang wanita di atas dance floor.

"Kau lama datang, sampai dia sudah menghabiskan dua botol vodka."

Carlos hanya menggeleng melihat Juan yang sudah mabuk namun masih tetap menari dengan seorang wanita yang bisa ditebak kalau wanita itu jalang sewaannya.

"Kau tidak ingin bergabung?"

Sergio menggelengkan kepalanya. "Aku harus bertemu dengan seorang wanita."

Carlos menaikkan sebelah alisnya. "Sewaan?"

"Bukan. sepupu ku."

Saat Carlos dan Sergio sedang asik mengobrol, tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri keduanya dan bergelayut manja.

"Wanna play with me?" ucap seorang wanita yang berada di dekat Carlos.

"No, thanks." Carlos melepaskan pagutan tangan wanita itu dan menjauh meninggalkan Sergio yang sedang mencumbu wanita disebelahnya.

Carlos berjalan keluar dari casino miliknya ke gang yang gelap dan sepi. Diambilnya rokok disaku lalu mulai menghidupkannya. Saat dia sedang asik menikmati rokoknya. Dari ujung gang terlihat dua orang pria berdiri cukup jauh dari tempatnya.

Namun dia tidak bisa melihat wajah kedua pria itu karena suasana gang ini sangat gelap dan sepi. Dia mencoba bertanya kepada kedua pria itu, tetapi mereka tidak menjawabnya.

Carlos mengambil pistol yang ada di saku celananya lalu mengarahkannya kepada kedua pria itu. Dia kalah telak. Salah satu pria itu lebih dulu menembaknya hingga mengenai dadanya.

Bukan hanya sekali, pria itu kembali menembak bagian lengan Carlos hingga membuatnya tersungkur ke tanah. Carlos meringis kesakitan dadanya sakit sekali akibat peluru itu. Dia masih bisa melihat kedua pria itu yang pergi dengan menggunakan mobil.

Jujur saja rasa sakit di lengannya tidak seberapa sakit dibandingkan di dadanya. Dia mencoba berteriak meminta tolong namun sepertinya tidak ada yang bisa mendengarnya. Karena gang ini sepi dan tidak pernah dilewati oleh orang.

Sampai akhirnya samar-samar dia mendengar suara derap kaki yang sedang mendekat kearahnya. Carlos masih dengar jelas suara wanita yang berusaha memanggilnya untuk bangun. Tapi karena tenaganya sudah habis, Carlos tidak bisa menyahut seruan wanita itu.

Hi guys welcome back!

NB: Jangan lupa untuk mendukung story ini dengan cara VOTE COMMENT serta SHARE kepada teman-teman kalian. Terimakasih.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro