Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

4 - Voice of Nowhere

Di dalam game ini, sebuah area di bagi menjadi empat warna. Putih artinya netral, merah artinya berbahaya, biru artinya aman dan hitam artinya tidak diketahui.

Tetapi apakah mereka memiliki sangkut paut dengan jalannya misi tertentu. Ada dua tipe misi dan berbagai jenis tergantung kondisi yang diperlukan.

Pertama adalah misi tunggal, dimana misi ini akan selesai apabila seorang Player ataupun satu kelompok telah menyelesaikannya. Yang kedua adalah misi bercabang atau biasa di sebut sebagai Chain Quest.

Di dalam misi ini terdapat misi yang akan bercabang karena telah menyelesaikan persyaratan dan biasanya hadiah yang diberikan lebih menggiurkan jika dibandingkan dengan misi tunggal.

Misi yang kami ambil adalah misi tunggal. Misi ini memiliki batas tenggangnya dan batasnya adalah hari ini. Sepertinya aku tahu mengapa Elen menceramahi Lash ketika kami masih berada di kota.

Hadiah yang diberikan pun cukup besar, berhubung misi ini adalah menumpas salah satu bos level 30. Levelnya itu 10 kali lipat di bandingkan denganku. Untuk Elen yang baru mencapai level 29 dan Lash level 15, apakah kami sanggup untuk mengalahkannya?

Mungkin Skill mereka lah yang akan berguna jika waktu itu telah tiba.

Untuk sekarang kami terus berjalan tanpa menggunakan portal teleportasi. Mungkin itu semua karena Elen yang pergi terlebih dahulu di banding kami berdua.

Bicara tentang Elen, aku tahu dia sedang kesal karena kesalahan Lash. Tetapi sepertinya ada yang aneh dengannya. Jika dia karakter perempuan ... aku masih memikirkan apakah di dunia nyata dia juga seorang perempuan?

Jika seandainya dia laki-laki yang mencari keuntungan dari Player laki-laki. Mungkin aku akan menghindarinya. Informasi ini kudapat dari Adikku juga. Setiap kali aku selesai mengerjakan pekerjaanku sebagai Admin di beberapa Web internet.

Dia selalu datang tiba-tiba ke kamarku dan langsung bercerita mengenai pengalamannya dengan game baru yang ia mainkan. Terkadang aku kesal namun juga lega, karena, dia aktif dan juga tidak mengurung dirinya seperti diriku.

Belum lama setelah kami berjalan ... tiba-tiba saja sekumpulan monster muncul. Mereka bergerombolan dan juga yang dari langit.

[Scare Bird] dan [Raging Bear]. Masing-masing mereka berlevel 12 dan 13. Berarti mereka hanya memiliki selisih satu level. Dengan levelku yang sekarang, mungkin aku tidak bisa mengalahkan mereka sendiri.

Namun lain cerita jika Lash dan Elen membantuku saat ini juga. Tetapi sayangnya Elen hanya diam saja dan membungkus dirinya sendiri dengan sebuah pelindung plasma yang tampaknya kuat.

Rahang Lash tiba-tiba jatuh melihat kelakuan Elen. Sementara untuk diriku, aku hanya bisa menghela napas dan tidak untuk menjadi panik.

Di saat yang seperti ini aku harus tenang. Satu kesalahan kelompok biasanya adalah ketika mereka tidak tahu akan di serang oleh monster berlevel tinggi dan panik. Itu lah yang menyebabkan mereka tidak dapat mengalahkan monster dengan level tinggi.

Pengetahuan yang kudapat dari berbagai buku tampaknya akan berguna di sini. Lagi pula walau dunia ini adalah dunia buatan virtual. Tetap saja mereka sama seperti di dunia nyata pada umumnya.

Hanya saja dalam dunia ini di tambahkan unsur game dan juga kesenangan yang melebihi imajinasi. Jika seandainya di sini aku tidak tenang, aku tidak tahu apakah Lash dan juga diriku akan bertahan.

Melihat kelakuan Elen yang begitu acuh tak acuh sedikit membuatku tidak nyaman. Sifanya itu terutama ... walau aku baru pertama kali bertemu dengannya, tetapi aku bisa melihat bagaimana sikapnya.

Untungnya aku memiliki Skill unik ini. Sehingga aku bisa melihat kondisi Elen. Sebuah kata Annoying muncul menggangtikan Calm.

Dan benar saja dia sedang jengkel karena Lash. Menghela napas pelan, kemudian aku berusaha fokus. Lash pun sepertinya telah siap dengan senjata besarnya. Bintik-bintik cahaya muncul di sekitar bagian depan senjatanya.

Di saat monster di depan kami menyerang. Lash telah menembakkan beberapa plasma cahaya yang banyak. Menggunakan kesempatan itu aku pun berlari dan mengeratkan genggaman pada bilah di punggungku.

Hantaman-hantaman plasma cahaya itu pun membuat suara gaduh yang cukup lantang. Dari mulai teriakan yang lirih hingga erangan kesakitan dari para monster. Aku melompat, menguatkan pijakan kakiku.

Ketika aku telah berada di depan [Raging Bear], aku pun mengeluarkan pedang hitamku dan mengayunkannya secara diagonal. Sebuah cahaya bias mengikutinya dan aku pun lansung menyusulnya dengan Skill [Reinforce Slash].

[Raging Bear] yang berada di hadapanku langsung hancur menjadi serpihan kaca merah, lalu lenyap.

Sisanya mungkin adalah [Scare Bird]. Aku memang tak bisa menjangkau mereka, namun karena kulihat HP mereka pun tinggal sedikit lagi. Aku pun berbalik dan menatap Lash.

Kedua mata kami saling bertemu dan Lash mengerti apa maksudku. Walau ini baru pertama kalinya kami melakukan serangan kerja sama. Tetapi sejauh ini berjalan lancar dan tidak ada masalah.

Area yang kami lalui sekarang kemungkinan masuk ke dalam area merah. Terlebih lagi di kiri dan kanan kami adalah hutan kering yang pucat. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Namun setelah melihat monster-monster ini keluar. Aku tidak yakin apakah mereka ini termasuk ke dalam monster bertipe mayat hidup?

Semisalnya zombie?

Melenyapkan pemikiran itu, sekarang aku sedang di serang oleh para [Scare Bird]. Walau terkesan seperti pengorbanan, apa yang di sebut sebagai pengecoh dan pengalih perhatian itu perlu.

Apalagi di saat yang tidak terduga. Aku memang tidak bisa menyerang mereka, tetapi lelaki yang berada di belakangku bisa. Menggunakan senjata besarnya yang seperti meriam itu, ia kembali ke dalam posisi siap menembaknya.

Apakah senjata yang ia gunakan itu terbatas dalam penembakannya atau kah memiliki peluru yang tak terhingga jumlahnya?

Yang kulihat dari serangan sebelumnya, ia mengeluarkan banyak sekali plasma cahaya dari senjatanya. Dan jumlah yang keluar itu bukan lah belasan, mungkin puluhan atau ratusan.

"Lash!"

"Baik ... aku mengerti, ini dia [Scatter Burst]!"

Setelah serbuan puluhan plasma cahaya, kini serangan Lash berubah menjadi sebuah jaring cahaya yang melesat ke arah [Scare Bird] yang mengejarku. Jika kubilang mereka mengerikan, tidak, menakutkan pun tidak.

Hanya saja wajah mereka seperti wajah monster yang aneh, mungkin kah itu yang menyebabkan mereka mendapatkan nama [Scare Bird]?

Aku pun berguling untuk menghindari serangan yang di keluarkan oleh Lash. Begitu jaring cahaya itu mengenai mereka semua, yaitu lima [Scare Bird]. Dalam hitungan detik jaring cahaya itu meledak dan langsung melenyapkan mereka semua tak tersisa.

"Hahhh ... untung aku selamat dari serangan itu. Lash! Kau hampir membuatku jadi manusia panggang tadi!"

"Hehehehe ... maaf maaf. Lagi pula kita berhasil"

"Iya juga sih ... tetapi lain kali perhatikan siapa targetmu!"

Lash tertawa kecil sementara aku hanya menghela napas. Begitu aku kembali bangkit, Elen melenyapkan pelindungnya itu. Dan kini dia kembali berjalan seperti tidak ada yang terjadi sama sekali.

Aku tidak peduli dengan sikapnya itu, tetapi jika saja saat menghadapi bos berlevel 30 itu ia masih seperti ini. Lebih baik aku keluar dari Party ini daripada mati dengan sia-sia.

Tidak berarti walau levelnya 29 bisa mengalahkan bos dengan level yang lebih tinggi satu level dibandingkan dengan dirinya. Kami bahkan belum mengetahui bagaimana spesifikasi bos yang akan kami lawan.

Karena gambar maupun informasi yang kami dapatkan masih lah minim. Hanya ada keterangan yang merujuk bahwa monster itu seperti golem namun memiliki pohon. Kemudian tinggi dan besarnya sekitar 7 meter.

Di tambah lagi apa yang akan kita tuju adalah [Torio Tower]. Dungeon dengan tingkat kesusahan tujuh bintang. Di dalam game ini juga selain dunia yang luas. Ada juga seperti Dungeon dan Labirin.

Tergantung area yang kita tuju, itu lah informasi yang kucuri dari perbincangan para Player di plaza belum lama ini. Bintang menandakan tingkatan setiap tempat. Apakah tempat itu berbahaya atau tidak, aku bisa melihatnya dengan jumlah bintang yang tertera.

Selain itu khusus untuk Dungeon ada beberapa jenis tingkatan lagi. Seperti, Normal, Expert, Hazard dan terakhir adalah Wicked. Untuk jenisnya hanya terbagi menjadi tiga yaitu Normal, Hidden, dan Secret.

Untuk kali ini kami pergi ke [Torio Tower] dengan mode Normal.

Entah kenapa mungkin karena aku terlalu memikirkannya, tanpa kusadari kami telah sampai di depan [Torio Tower]. Dungeon ini terletak di sebelah barat kota utama. Mungkin dengan berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Dan karena itu lah, karena aku terlali banyak berpikir. Aku sendiri pun tak menyadarinya, bahwa kami telah sampai di dungeon ini.

"Archie, kau baru pertama masuk ke dalam dungeon ini, 'kan?"

"Tentu saja ... lagi pula aku baru pertama memainkan Azure Online ini!"

"Mengenai hal itu ... "

"Ada yang ingin kutanyakan kepadamu saat ini juga ... "

"Dan itu adalah?"

"Apakah tidak ada batasan level untuk memasuki dungeon ini?"

"Tidak ada! Selagi mereka yang masuk ke dalam satuan kelompok!"

Tiba-tiba saja Elen menjawab pertanyaanku dengan nada dingin. Aku hanya menanggapinya dengan tawa canggung dan selebihnya Lash membantuku untuk mengubah atmosfer kelompok ini.

"Kalau kau tidak ingin masuk, setidaknya kau diam di sini dan tunggu kami hingga selesai!"

"Elen?! Archie, maaf ... dia memang selalu seperti itu"

"Hahh ... "

"Bagaimana pun aku harus segera mencapai level 30!"

"Dasar maniak level ... "

"Hmmm?!"

Elen pun menatap Lash dengan cepat dan tampak dari sorot matanya. Elen tidak suka dengan cara Lash mengutarakan dirinya. Di bilang sebagai maniak memang lah tidak enak, apalagi jika itu berhubungan dengan ambisi.

"Baik aku mengerti, bagaimana denganmu, Archie?"

"Aku akan masuk ... lagi pula sekarang aku telah menjadi level 9 berkat kalian juga."

Lash tersenyum tipis ke arahku. Sementara Elen dengan acuhnya langsung masuk dan kembali meninggalkan kami berdua lagi sama seperti sebelumnya saat kami berada di kota utama.

"Elen! Tunggu aku!"

" ... "

"Apakah ini akan baik-baik saja ... dengan mereka ...."

Ketika kulihat langit pada saat itu. Memang benar masih gelap karena malam hari. Namun berkat adanya Lash dan Elen sebagai ras Zoar. Mereka memberikan penerangan alami dari senjata dan pakaian tempur yang mereka pakai.

Karena itu lah aku tidak memiliki keraguan di saat mereka dengan mudahnya berjalan di dalam kegelapan malam hari ini. Tetapi tetap saja perasaan tidak enak apa ini yang sedari tadi kurasakan setelah mengalahkan [Scare Bird] dan [Raging Bear]?

Mungkinkah adanya efek baru atau ....

Tanpa kusadari sebuah bisikan mulai bergema di telingaku.

[Kau ... kau adalah sang penjaga malam ... tak mengenal rasa ketakutan dan juga kebimbangan]

[Tesirat dari raut wajahmu ... kau adalah yang akan menemukan kebenaran ....]

Kepalaku sakit, tetapi kuhiraukan dan langsung mengejar mereka berdua secepat mungkin.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro