Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

27 - Azure On The Edge

—『Abnormal Phenom Lv.???』

Sepertinya aku sudah kebal dengan level yang tidak bisa kuukur sama sekali. Sekarang hanya tinggal menunggu saja, apakah mahluk itu akan menyerangku atau ....

"Kau tak akan bisa lari!!"

Kuhuyungkan pedangku beberapa kali. Sebuah garis lurus keluar dan akhirnya hancur menjadi beberapa gelombang sabit yang terus menerus menyerang mahkluk itu. Kulihat bar HP-nya pun berwarna hitam dan sama sekali tidak dapat kulihat, apakah berkurang atau tidak.

Tetapi setidaknya ia terhenti beberapa saat ketika seranganku menghantam dan membelah beberapa bagian tubuh besarnya. Menggeram keras dan membuatku sedikit bergoyang. Setiap kali ia bersuara, pasti tanah di sekitarku akan sedikit berguncang.

Apa yang harus kulakukan dengan kedua orang ini?

Sebenarnya aku ingin bertarung sepuasnya di sini. Walaupun aku tak bisa mengira kapan batasku akan berakhir. Jika seandainya batasku memang hanyalah saat aku mati atau tidak sadarkan diri.

Maka itu lebih baik dari pada kelelahan. Mengingat bagaimana aku selalu berurusan dengan kematian. Aku sudah bisa menahannya saat ini. Walaupun jauh di hatiku yang paling terdalam, aku masih memiliki ketakutan untuk menghadapinya.

Senjata yang kupakai adalah【Uncomplete Azure Blade】. Pedang yang memiliki tinggi yang hampir setara dengan tubuhku dengan bilahnya yang kuat. Aku dapat menghuyungkannya sesuka hatiku.

Berpikir bahwa pedang ini berat ... mungkin tidak, mungkin juga iya. Karena kekuatan pedang ini tergantung dari pemakainya, alias jika penggunanya tidak memiliki kemauan kuat untuk bertarung maka pedang ini pun sama.

Kekuatannya akan menurun dan ketahannya juga akan melemah. Maka dari itu aku harus memiliki tekad kuat untuk bertarung. Dan karena itu juga aku harus memiliki alasan untuk apa aku bertarung dan untuk apa aku dapat melakukannya.

Jika tidak ... aku mungkin tidak akan bisa menggunakan pedang luar biasa ini. Begitu mahluk itu sekali lagi menggeram, tangannya kembali mengangkat dan akhirnya meluncur ke arahku.

Kukuatkan pinggangku, kututup mataku ... begitu aku kembali membukanya. Aku pun melompat tinggi sambil mempersiapkan pedangku yang tengah mengeluarkan aura keabuan.

"HAAAAAAA!!!!"

Ketika pukulan tangannya saling beradu dengan tajamnya sisi mata pedangku. Sebuah suara kejutan bergetar dan alhasil udara di sekitar kami bergemuruh kuat. Hembusan angin menjadi liar bahkan rambutku terombang-ambing karenanya.

Tanganku bergetar. Menahan serangan dari mahluk besar ini. Karena ... mungkin saja ketika mahluk ini menyerang, seluruh tempat di bawahnya akan hancur. Melihat Leon dan Vira yang masih terbaring tak sadarkan diri.

Bisa-bisa mereka mati karena terkena serangan mahluk ini. Karena kekuatan kami berimbang, alhasil tubuhku terbebas dan hampir terpental. Sedangkan disisi lain tangan mahluk itu terangkat tak terkontrol.

Aku memanfaatkan kesempatan ini untuk cepat-cepat mendarat di tanah. Begitu aku selamat berada di bawah, kukuatkan pijakan kakiku.

"『Ash Bringer』," bisikku pelan.

Sebuah kepulan abu berkumpul di depanku menjadi bola yang mengapung. Kumasukan pedang kedalamnya. Seperti lapisan penguat. Pedang milikku bersinar redup keabuan. Lalu kutebas bola abu itu secara halus hingga hancur dan mengeluarkan sebuah ledakan bayangan yang langsung meluncur ke arah mahluk itu.

Begitu mengenai tubuhnya dan meledak hebat. Ia pun langsung terpukul mundur beberapa belas meter ke belakang dan mengakibatkan pepohonan di belakangnya hancur akibat tertimpa tubuhnya yang tumbang sekaligus.

Suara debum hebat bergema di langit-langit dan gelombang angin muncul, meluap hingga menerbangkan segala sesuatu yang ia lalui. Tidak terkecuali diriku yang kini melindungi Leon dan Vira.

Karena saat ini aku berdiri di depan mereka berdua agar tubuh mereka tidak terapung dan jatuh ke dalam jurang atau menghantam batu raksasa yang mungkin saja langsung menguras HP mereka hingga habis.

"Wah wah ... aku tak mengira Skill ini begitu luar biasa."

Sambil tersenyum girang, kuperhatikan pedangku yang kini terlapisi oleh sebuah cahaya samar keabuan. Garis bayangnya tampak menyatu dengan keseluruhan bentuk pedangnya. Bahkan aku dapat merasakan sesuatu yang mengalir masuk melalui pedang ini.

"Hoho ... sepertinya ini sangat menarik, terlebih lagi dengan topeng yang kupakai~"

Dalam konteks yang logis, sebuah topeng tanpa adanya dua buah lubang yang di gunakan sebagai penglihatan pastinya akan sangat merepotkan. Karena sama saja tak bisa melihat apa-apa. Tetapi beda kasus dengan topeng yang kupakai saat ini.

Topeng ini membiarkanku agar dapat bebas melihat keluar alias tembus pandang. Sehingga aku bisa melihat jelas apa yang berada di depanku ataupun bahkan dengan semua warna yang kulihat saat ini. Tidak menutup kemungkin suatu saat topeng ini akan kehilangan fungsinya dan mengaburkan warnanya.

Jika suatu saat terjadi mungkin aku tidak akan menggunakan topeng ini lagi. Sebenarnya tujuanku menggunakan topeng ini hanyalah untuk menutup identitas asliku ... Archie. Itulah identitas asliku, sehingga aku tidak ingin menunjukkan bahwa aku pun datang ke dunia ini hanya demi mengejar hadiah yang tidak jelas itu.

Yang ingin kutunjukkan adalah ... bahwa aku datang ke dunia ini demi mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya. Tidak peduli risiko apa yang akan kuhadapi. Semua demi janjiku terhadap adikku. Aku tak akan pernah mengingkarinya.

Terus memikirkannya membuatku kembali tidak bisa menahan sakitnya hati ini. Setiap kali aku memikirkan betapa senangnya memiliki Adi di sampingku. Walau ia sedikit menyebalkan tetapi ia sangat membantuku ... tentunya sebagai alasanku agar aku dapat terus hidup demi harapan kedua orang tua-ku.

Kepergian mereka semua tidak bisa kupungkiri. Bahkan aku tidak bisa melupakan mereka semua, karena saat ini ... mereka semua masih hidup di dalam hati dan juga ingatanku sebagai suatu keberadaan yang tidak bisa kuhilangkan.

Terus dan terus, aku memanglah masih rapuh dan tidak mengetahui apa-apa. Bagaimana aku bisa hidup tenang selagi mereka semua berkorban hanya demi diriku?

Aku tak paham, bahkan hingga saat ini aku masih berpikir apakah aku layak berada di dunia yang bahkan mereka saja meninggalkannya. Sebenarnya kebenaran apa yang mereka sembunyikan dariku,

Apakah pesan milik Adi itu belum dapat mengungkapkan siapa diriku yang sebenarnya?

Sial ... aku tak bisa menerima semua ini secara mentah-mentah. Atau mungkin kah aku masih belum siap untuk menerimanya?

Setiap kali aku menyentuh dadaku, rasanya hampa walau aku tahu sejujurnya aku memanglah kosong. Walaupun aku kosong, setidaknya aku harus dapat terus melangkah maju. Tidak berpaling atau juga tidak membohongi diriku sendiri.

Aku adalah aku dan bukan siapa-siapa. Tidak ada yang bisa menyanggahnya kecuali pikiranku dan juga kenyataan kejam ini. Tak peduli apa yang orang lain katakan kepadaku saat aku masih kecil. Setidaknya aku bisa menangkap pemikiranku yang masih berumur 3 tahun itu.

Hanya memikirkannya saja membuatku geli.

"Membuat dunia dimana semua orang dapat tersenyum ... kah?"

Sungguh ... aku benar-benar tak mengerti kenapa aku berkata dan memiliki impian seperti itu?

Tanah kembali berguncang dan menggetarkan sekitarnya. Aku pun tersadar dan kembali mempersiapkan pertarungan ini, dimana saat ini nyawaku menjadi taruhannya dan begitu juga nyawa seluruh Player yang mengikuti Event ini.

Mereka sama sekali tidak mengetahui apa yang akan mereka hadapi jika seandainya mereka mengira bahwa musuh yang mereka harus lawan adalah hanya sebatas monster dan Bos. Jika mereka melihat mahluk yang sedang kulawan ini, aku penasaran apa yang akan mereka lakukan?

" ... Ini tidak seperti diriku saja, mengkhawatirkan orang lain ...."

Setelah mahluk itu bangkit, entah kenapa dadaku bersinar terang dan memancarkan sinar kehitaman. Begitu kulihat, sebuah kristal muncul dari dalam dadaku dan mengapung di hadapan wajahku.

"『Crystal of Rebirthe』?"

Kristal itu tiba-tiba saja keluar dari dalam dadaku kemudian hancur berkeping-keping. Pecahan kristalnya langsung menyatu dengan pedang milikku.

"M-mungkin kah kristal ini adalah salah satu komponennya?!"

Menyatu dan membuat【Azure Blade】milikku menjadi menyusut kecil. Bukan keseluruhan tetapi hanya pada bilah pedangnya saja. Mungkin sekarang lebarnya tidak selebar saat pertama kali aku mencabutnya.

Sepertinya pedang ini memang benar-benar belum sempurna. Sebuah uap muncul setelah pedang ini sedikit mengecil. Tetapi pada saat itu juga ....

"Aghh ...."

Aku pun kembali jatuh tertunduk dengan lutut kaki yang di tekuk.

.

.

"Type 00 ... kau akan membunuh dirimu sendiri?!"

"Type A1, setidaknya inilah yang bisa kulakukan untuk membalas kebaikan-"nya" ... "

"Aku tahu ... akut tahu itu, tetapi aku tidak ingin kehilangan dirimu ... tidak untuk saat ini. Aku takut jika kau meninggalkanku!"

"Sudahlah ... jangan bersedih ... suatu saat "dia" pasti akan membawamu ke dunia yang ingin kau lihat"

"Tetapi ... "

"Kau tahu ... kau itu adalah pasanganku, jika kau adalah model yang paling sempurna maka aku adalah model yang paling gagal yang pernah kau lihat."

Dengan wajah yang memelas Type 00 mengelus pipi Type A1.

"Aku pasti akan kembali dan membawakanmu sebuah hadiah yang paling terindah ... tetapi jika aku tidak kembali, aku yakin "diriku" akan membawakanmu sebuah kenangan terindah. Maka dari itu, tersenyumlah Type A1"

.

.

"Apa itu? ...."

Entah mengapa aku bisa melihat ingatan Type 00. Pada saat itu ia bersama dengan Type A1 di sebuah taman. Mereka sepertinya akan berpisah dan aku bisa melihat bagaimana ekspresi Type A1 yang tidak ingin kehilangan Type 00.

"Jadi seperti itu kah ...."

Ini hanya spekulasi yang mungkin tidak berdasar. Jika aku dapat mengumpulkan komponen dari【Azure Blade】ini. Mungkin saja aku bisa melihat ingatan Type 00 yang lain.

"Mungkin saja ini berhasil ...."

Tetapi aku kembali disadarkan ketika mahluk itu berteriak keras dan hampir membuat selaput telingaku pecah. Ini benar-benar memuakkan.

Mahluk itu kembali bangkit, namun ada yang aneh dengan wajahnya. Bukan kah sebelumnya ia tidak memiliki pupil dan iris mata?

Tetapi sekarang ia memiliki keduanya dan keduanya itu benar-benar sedang menatapku dengan intens. Sepertinya ini bukan kabar yang baik ....

Ia pun langsung melompat tinggi dan aku sama sekali tidak tahu harus berbuat apa. Jika benar mungkin aku tidak akan bisa menahannya kali ini. Tetapi tiba-tiba saja sebuah notifikasi muncul dan itu membuatku kaget ....

—『Would You Change Into an Azure Mode【Yes/No】』

Aku pun memilih "Ya" dan notifikasi itu muncul kembali.

—『What Model Do You Choose【Knight/—】』

Sepertinya pilihan pertama mungkin lebih cocok bagi pemula sepertiku yang masih belum mengerti tentang hal ini.

Ketika aku menyentuhnya kemudian sebuah notifikasi ... tetapi kali ini latarnya memilki warna putih kebiruan memunculkan sebuah pilihan kedua.

—『Sacrifice 75% CP to Activate This Mode or Sacrifice 60% HP to Activate this Mode?』

HP lebih berharga maka aku akan memilih CP ....

—『All Sacrifice Complete ...』

Seketika kata-kata itu menjadi abu dan akhirnya pecah. Sebuah lingkaran biru gelap muncul di depanku ketika mahluk itu masih berada di udara. Tubuhku terhisap, hingga aku pun masuk ke dalamnya dan membuatku seolah-olah berada di ambang suatu tempat. Hanya saja rasanya aku seperti mengapung di perairan hangat.

Ketika suara dentingan terdengar, tangan kananku terkibas. Aku tidak tahu apa yang terjadi hanya saja ... tanah berguncang dan membuatku segera kembali untuk membuka kedua mataku. Ketika aku membuka mataku ....

"Huh?!"

Mahluk itu berada jauh di depan sana. Aura gelap muncul di sekitarnya, lagi pula apa yang kulakukan hingga bisa membuatnya seperti itu?

Selain itu juga ....

Seluruh pemandanganku berubah—mungkin lebih tepatnya seluruh penglihatanku. Sekarang semua yang menjadi keanehan tampak normal. Aku juga bisa melihat level mahluk itu beserta dengan HP-nya yang telah berkurang dari sini.

Indikator statusnya terapung di langit, maka aku harus bisa melihatnya dari sini menggunakan sesuatu yang bisa membuatku melihat dari jauh. Tetapi tidak ... yang perlu kulakukan hanyalah menyipitkan mataku dan bingo ....

—『Abnormal Phenom Lv.87』

—『Status: Verve Infected—Danger Level: Very High』

Bahkan aku juga bisa melihat level status kekuatannya. Tetapi siapa yang menyangka menemukan mahluk bertipe hazard di sini, hazard juga bisa dikategorikan sebagai mahluk yang paling berbahaya dan itu bisa di lihat di level bahaya yang menunjukkan sangat tinggi.

Selain HP dan juga penampilan, setelah Event itu di mulai kami tentunya sebagai Player bisa melihat seberapa bahaya monster atau pun mahluk yang kami lawan.

Tetapi sering kali hal seperti ini di abaikan, maka dari itu ketika aku bisa melihat semuanya. Aku hanya bisa meneguk ludahku sendiri sambil berkeringat dingin.

—『Azure Mode Type Knight』

Pemberitahuan itu muncul dan ketika kuangkat pedangku. Ini mungkin bisa kukatakan keren karena pedangku tembus pandang dan terlebih lagi bersinar kebiruan seperti pantulan kaca biru yang terkena cahaya bulan.

Selain itu juga aku mendengar suara yang sangat mirip dengannya ... Type A1 ... ia seperti sedang menyatu menjadi diriku dan aku bisa merasakannya.

【Claim Your Ascencion】

Aku tersenyum dan langsung saja melompat tinggi ke langit. Bukannya terjatuh kembali ke permukaan tanah karena gravitasi. Tetapi aku seperti mengambang perlahan dan bisa mengatur berat serta tekanan yang kumiliki.

"Sepertinya aku mendapatkan kekuatan aneh lagi?"

Meragukannya, ketika aku mencubit pipiku sendiri ternyata semua ini nyata dan bukan mimpi sama sekali.

"I-i-ini ... KERENN!!!"

Masih dengan diriku yang mengapung. Aku pun menyesuaikan postur tubuhku untuk dapat mengarahkan seranganku ke arah mahluk itu. Setelah selesai, aku pun mengangkat pedangku dengan kedua tanganku yang menggenggam erat bilahnya.

Sinar samarnya yang sempat terasa berdengung karena beresonansi dengan sesuatu di atas sini membuatnya menjadi lebih indah. Ketika telah siap, kutarik bilahnya dan kini mata pedang pipihnya berada di samping kanan wajahku.

【Execute The Judgement of Vernete Slash】

Ketika aku berbisik pelan mengucap "Beraksi" seketika itu juga tubuhku langsung melesat bagai sebuah teleportasi kecil. Pedangku mengeluarkan sebuah bayang-bayangnya yang semu. Ketika suara hembusan angin semakin kencang, aku pun telah berada di belakang mahluk itu sambil menanamkan ujung mata pedangku ke tanah.

Ini seperti melakukan dua kali warp . Warp pertama ketika aku berada di bawa, melompat tinggi kemudian berada di belakangnya dalam sekejap. Kedua, ketika aku ingin menghujamkan pedangku dan tanpa aku sadari apa yang berhasil kuhujam adalam tanah lembek yang sedikit gelap.

Saat itu juga aku bisa merasakan sebuah ledakan cahaya biru keabuan yang menjulang ke atas. Ketika aku mengintipnya, ledakan itu berbentuk pedang dan setelah ledakan hebat itu selesai, tiba-tiba saja dari partikel cahaya yang kecil muncul pedang-pedang cahaya yang tak bisa kuhitung jumlahnya.

Jatuh ... menghujam mahluk itu berulang kali hingga membuatnya berteriak tak jelas dan sama sekali tak bisa kumengerti. Ketika tubuhnya terobek dan akhirnya hancur. Aku pun menyarungkan pedangku dan berakhirlah Azure Mode.

Tetapi benar-benar melelahkan, bahkan lututku saja tak bisa menahan berat dari tubuhku sehingga aku terjatuh kelelahan. CP ... dengan kata lain bisa kusebut sebagai stamina di sini. Karena aku mengorbankan hampir seluruh CP-ku untuk menggunakan kekuatan tadi.

Sehingga saat ini tubuhku benar-benar kelelahan sekali dan aku tidak bisa mengangkat pedang yang selama ini kuanggap ringan. Tetapi hasil yang kudapat sepadan walau tubuhku benar-benar kelelahan sekali.

"Type ... A1 ...."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro