Jarak yang memisahkan. Waktu mempertemukan. Sayangnya pertemuan menjadi awal permasalahan. Satu persatu masalah mulai datang. Hingga sampai pada titik keeratan hubungan dipertaruhkan.

Tak ada yang bisa menyalahkan takdir. Masalah dapat diminimalisir. Yakinlah semuanya akan terusir, seiring usaha kita sejak awal sampai akhir.

Teka-teki paling sulit jadi masalah paling rumit. Pengirim tak dikenal meretakkan hubungan yang semula baik. Masalah merambat kemana-mana hanya karena satu surat tanpa nama.

Dari semua masalah berujung kehilangan. Pertemuan yang menyenangkan menjadi kehilangan yang memilukan. Sandaran, pelukan, usapan menenangkan tak dapat dirasakan. Berdiri sendiri dalam kegelapan dengan harap menemukan satu titik terang. Dan mau tak mau akhirnya harus merelakan.

~

"Untuk menebus semua salah gue ke lo, gue akan pergi dari hidup lo," ujar orang yang tengah berdiri di tengah derasnya air hujan kepada lawan bicaranya. Ia berlari meninggalkan lawan bicaranya, tanpa sadar dari arah berlawanan ada mobil melaju dengan kecepatan yang tak pelan. Dan brak! Tubuhnya terpelanting ke tepi jalan dengan darah yang sudah mengalir.

Orang yang tadi diajak bicara hanya bisa menjerit dalam hati. Lidahnya kelu tak bisa berucap. Di depan sana, seseorang yang berarti di hidupnya tergolek lemah tak berdaya. Secepat kilat ia menghampiri orang itu berusaha mengecek denyut nadi di setiap pembuluh darah. Namun sayang, tak ada tanda kehidupan. Dan ini kehilangan terbesar yang ada dalam kehidupannya.

***
HUAHH PROLOG MACAM APA INI😂

Hellaw :3
Ini cerita pertama saya,maklum ya kalo masih amatir dan amburadul muehehe :3
Semoga kalian suka 😘
Jangan lupa VoMent dan sarannya ya all😉
Salam,
Pinalfn_