Menemukanmu
Happy reading:)
Hati-hati typo🙏
Jam istirahat, waktu untuk mengisi perut bagi para siswa. Namun, lain halnya dengan dua gadis itu. Ya, Lea dan Claretha justru berdebat. Yang satu ingin ke kantin yang satunya ingin berkeliling sekolah untuk menemukan kekasihnya dengan dalih mengenal lingkungan sekolah.
"Aa ayo dong, Cla temenin gue keliling sekolah. Pengen banget aku tuh," ajak Lea kesekian kalinya pada Claretha karna dari tadi temannya itu tak juga mau menemaninya.
"Gausah gitu njir! Jijik gue! Lagian capek, Le, capek. Nyari temen lain sana, gue mau ke kantin!" Claretha segera beranjak dari bangkunya agar segera lepas dari si mulut berlebih Lea. Lagipula ia sungguh lapar saat ini, lalu bagaimana teman barunya itu justru mengajak ia berkeliling sekolah? Dia mau buat Claretha pingsan? Dasar temen laknat!
"Hua Claretha jahat, ih, gasuka aku tuh!" kesal Lea dengan tampang sok imutnya.
"Bodo amat, dah! Kalo mau ikut ayok, kalo gamau yaudah!" Lea lantas mengikuti temannya itu dengan jalan yang sengaja ia buat menghentak-hentakkan kakinya sebagai bentuk luapan emosinya.
Dua gadis yang tadi bertengkar itu kini tengah menyantap makanannya masing-masing. Claretha makan dengan sangat menikmati 'akhirnya bisa makan juga' batinnya, sedangkan Lea memakan dengan gaya yang sungguh membuat Claretha ingin mencakar wajahnya. Bagaimana tidak, Lea makan dengan gaya memaju-majukan bibirnya seolah itu bentuk kesalnya sebab tak ditemani keliling sekolah.
"Lo makan biasa aja bisa nggak sih?" Tanya Claretha yang mulai kesal dengan cara makan Lea.
"Biarin dong, ini hak gue ngapain Lo cerewet!" 'huh liat kan? Lea juga bisa galak tau' batinnya.
"Iih dasar lo ngambekan jadi orang. Iya iya nanti abis makan gue temenin keliling sekolah." Lea tersenyum sumringah mendengar itu .
"Beneran, kan?" Tanya Lea memastikan.
"Iya elah nyet! Lagian ngapain sih ngebet banget pengen keliling sekolah?" Curiga Claretha.
"Hehe, mau nyari pacar gue dong!" Claretha melongo, apa? Jadi hanya untuk mencari pacarnya? Dasar Lea mulut lebih!
"Anjir! Jadi lo mau nyari pacar lo ? "
"Iya, kenapa sih?"
"Kenapa ga bilang dari tadi? Noh pacar lo! Kak Aqsal Darmawan." Lea mengikuti arah yang ditunjuk Claretha.
"Yang itu? Yang alisnya kayak ulet bulu itu?"
"Iya elah!"
'Subhanallah pacar gue seganteng Manu Rios' batinnya dalam hati. Lea lantas bangkit dari kursinya lalu berjalan menuju meja dimana pacarnya berada.
Aqsal menyantap makanannya dengan ogah-ogahan. Dia sedang kesal saat ini. Jika kalian ingin tau mengapa ia kesal jawabannya hanya karna gadisnya, ya pacarnya tak menghubunginya sejak kemarin lebih tepatnya tak membalas semua pesannya dan tak menjawab semua panggilannya, sebenarnya kemana gadis itu? Jangan-jangan setelah pindah ia langsung menemukan pria tampan lalu melupakannya, oh tidak! Itu tidak boleh terjadi! dia harus melakukan sesuatu dan yes, dia dapat ide, ia memilih untuk mengirim spam pada gadisnya padahal dari kemarin-kemarin sudah ia lakukan begitu, kenapa dia berubah jadi bodoh begini yaampun hanya karna seorang cewek.
Lea sudah berada dibelakang punggung pria itu, ya pacarnya. Teman pacarnya yang duduk di depannya tak menyadari kehadirannya begitupun teman pacarnya yang duduk disamping pacarnya. Lea menahan tawanya. Ia melihat pacarnya itu tengah mengirim pesan padanya, spam pula! Baiklah ingatkan Lea untuk mengomeli pacarnya itu karna mengirim pesan spam.
Aqsal yang sedari tadi merasakan ada yang aneh dibelakangnya, seperti ada hembusan napas seseorang lantas menoleh ke belakang. Raut wajahnya berubah seketika, gadis ini, dia gadis yang dari kemarin tak dapat dihubunginya. Tolong sadarkan Aqsal jika dia bermimpi. Namun Aqsal sadar itu bukan mimpi setelah gadis didepannya buka suara.
"Hai pacar!" Sapanya sambil terkikik geli. Kedua teman pacarnya yang tengah makan menghentikan kegiatan mereka saat mendengar sapaan itu.
"Ka-- ka-mu Lea?" Aqsal sungguh merasa ini mimpi, siapapun jangan bangunkan Aqsal jika ini mimpi.
"Ish ga kenal gitu sama pacarnya sendiri?" Kesal Lea.
"Serius ini kamu? Aku nggak mimpi gitu?" Tanya Aqsal memastikan, ah dasar Aqsal sudah tau ini jelas bukan mimpi.
"Awh!" Rintih Aqsal, Lea mencubitnya. "Kamu ngapain nyubit aku?"
"Kan, tadi nanya mimpi apa engga, makanya aku cubit kalo sakit berarti nggak mimpi sayang," ucap Lea sambil cengengesan, Aqsal mulai sadar bahwa itu memang bukan mimpi. Sedangkan kedua temannya masih melongo melihat itu. Seorang Aqsal Darmawan ngobrol sama cewek terlebih cewek itu mengaku pacarnya, mereka takut Aqsal itu kemasukan jin dan sebangsanya, ah tapi tidak mungkin, toh Aqsal tak mengelak jika itu pacarnya. Alhasil salah satu dari mereka pun angkat bicara.
"Ini siapa sal?" Tanya temannya yang bernama Andre.
"Cewek gue." Dua kata yang terlontar dari mulut Aqsal itu mengejutkan seluruh isi kantin yang sejak tadi menyaksikan kejadian itu, tadinya mereka mengira bahwa cewek itu hanya mengaku-ngaku pacarnya. Namun, setelah mendengar perkataan Aqsal tadi mereka sungguh terkejut. Seorang Aqsal Darmawan memiliki kekasih? Oh tidak, pupus sudah harapan para jomblowati! Sungguh malang nasib para jomblowati itu, semoga mereka diberi ketabahan menghadapi ujian itu YaAllah.
**
Thanks udah baca :))
Krisarnya aku tunggu di kolom komentar, ya ^^
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro