Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

When the Emperor Get Sick

When the Emperor Get Sick
Sick!Aashi x Reader

"Kali ini yang meraih nilai tertinggi adalah Akashi-san dan (Last name)-san..," jelas Sensei. Para murid bertepuk tangan. "Heh?" kata seseorang. "Tak kusangka kau bisa seimbang denganku, (Your name)," kata Akashi dengan nada merendahkan. "Tentu saja, dong. Aku ini pintar!" balas gadis berambut (hair color) itu.

Akashi Seijurou adalah anak laki-laki Akashi Masaomi, seorang yang sangat kaya raya. Dia bisa disebut jenius, selalu sempurna dalam segala hal. Dan (L/n) (Y/n) juga anak dari orang tua yang kaya raya. Dia juga pintar dan selalu sempurna. Bisa dibilang mereka itu rival.

Setelah itu, sensei memberi tugas.

-Beberapa menit kemudian-

"Sensei!" kata (Y/n) dan Akashi bersamaan. "Saya sudah selesai," lanjut mereka berdua. "Bagus!" kata sensei. Mereka pun mengumpulkan tugas tadi. "Kalian boleh istirahat duluan," jelas sensei. Mereka hanya mengangguk.

Mereka pun pergi ke luar kelas. "Apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya gadis itu. "Tak akan kuberitahu," balas Akashi singkat. (Y/n) cemberut. Melihat ekspresinya itu membuat Akashi tertawa kecil. "Aku akan ke taman, mau ikut?" katanya sambil mengulurkan tangan. (Y/n) tersenyum dan menggandeng tangan Akashi.

-Di Taman Sekolah-

"Di sini sunyi, ya..," kata (Y/n). "Tentu saja, murid-murid yang lain belum istirahat..," jawab Akashi. (Y/n) duduk di kursi taman. "Akashi, duduklah..,"kata gadis itu. Akashi mengangguk dan duduk di sebelahnya.

"Nee, Akashi...," panggil (Y/n). Tak ada jawaban. "Aka-," ia terhenti ketika ia melihat Akashi berkeringat, tidak normal untuk cuaca sejuk ini.

Tiba-tiba Akashi terjatuh ke pangkuan (Y/n). "Akashi?!" serunya. Ia menyentuh dahi Akashi. 'Dia demam!' gumam gadis itu.

Ia pun membopong Akashi ke UKS.

Setelah sampai di UKS, Akashi pun dibaringkan di kasur. Dia terlihat kepanasan. "Ano sensei.., boleh aku saja yang menjaga Akashi?" tanyanya. "Baiklah, ibu akan bilang pada gurumu. Ibu juga ada urusan nanti, terbantu jadinya..," jelasnya.

(Y/n) mengeluarkan sapu tangannya,dan mengelap keringat Akashi. Setelah itu, ia mengompres Akashi. Ia mengelus lembut rambut Akashi.

'Dia terlihat sangat kelelahan,' gumam gadis itu.

-Beberapa menit kemudian-

Ada yang membuka pintu UKS. (Y/n) menengok dan melihat... "Chihiro-senpai!" panggil (Y/n) pelan. Mayuzumi menengok ke arah gadis itu.

"Kau ngapain?" tanyanya dan berjalan ke arah (Y/n). Ia pun melihat Akashi yang terbaring di kasur.. "Oh..," katanya.

"Sudah kuduga dia akan begini," kata Mayuzumi. "Eh?" kata (Y/n). "Akhir-akhir ini dia banyak kerjaan OSIS, hingga ia sering pulang telat. Saat latihan juga, ia terlalu memaksakan diri," jelas Mayuzumi. "Kasihan Akashi...," hanya itu yang bisa (Y/n) katakan.

"Ngomong-ngomong, Chihiro-senpai kenapa di sini?". "Sakit perut. Aku tidak makan dari tadi pagi," katanya. "Cepat sembuh!". Mayuzumi berbaring di kasur sebelah mereka. Tetapi terpisah dengan adanya gorden.

"Uhmm...," kata Akashi pelan. "Akashi?" kata (Y/n). "Di... mana?" tanyanya lemas. "Di UKS. Tadi kau pingsan, jadi aku membawamu ke sini," jelas (Y/n). "Kau yang membawaku?" tanya Akashi. Gadis itu mengangguk dan berkata, "Kau terlalu memaksakan diri..," katanya. "Eh?". "Chihiro-senpai senpai memberitahu aku semuanya," jelas (Y/n).

"Apa boleh buat, pekerjaan itu harus selesai hari itu juga," kata Akashi. Ia bangun dari kasur. "Hei kamu mau kemana?" seru (Y/n) yang langsung berdiri dari kursinya.

"Masih ada peker-" kata Akashi terpotong karena ia terjatuh. Tetapi (Y/n) masih sempat menangkapnya. "Kau masih belum sehat!" serunya. "Aku harus menyelesaikan pekerjaan itu sekarang juga," kata Akashi yang tak berdaya.

"Kapan tugas itu dikumpulkan?". "2 hari lagi," jawab Akashi. "Baiklah, sampai hari itu tiba aku akan membuatmu sembuh!" tegas (Y/n). "Sekarang juga bisa,". "Bagaimana?" tanya (Y/n).

"Begini,"

.

.

.

.

.

.

Tiba-tiba Akashi menutup matanya dan mencium bibir (Y/n). Ia membeku. Tetapi, tidak merontak. Justru dia malah mencium Akashi kembali.

Karena terkejut, spontan Akashi membuka matanya. Mukanya memerah.

Beberapa saat kemudian, Akashi melepaskan ciumannya.

Mereka berdua memerah. Sampai Akashi berkata, "Banyak orang bilang bahwa penyakit bisa dipindahkan dengan cara ciuman," jelas Akashi. 'Gampang sekali dia mengatakan."ciuman",' pikir gadis itu.

-END-

*Omake

Akashi pun berbaring lagi di kasur.

"Tunggu! Kau bilang dipindahkan?!" seru (Y/n). Akashi mengangguk. "Berarti nanti aku juga kena penyakitmu?!". "Seharusnya aku tadi melawan saja," kata (Y/n). "Ayolah... Kau menikmati ciuman tadi, kan?" kata Akashi dengan nada menggoda. "Jangan katakan "ciuman" dengan gampangnya!" seru (Y/n). Mukanya sudah semerah tomat, ia memukul pelan kepala Akashi. Dia hanya tertawa kecil.

"Jujur saja!" kata Akashi sambil menarik tangan (Y/n) dan menciumnya lagi.

Note : Another Story of Akashi! Let me know what you think about it? :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro