Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♕-Epilog

Y/N mengunjungi pria itu lagi, meskipun pria itu sudah meninggal bertahun-tahun yang lalu, bekas kehadiran pria itu masih ada di hati Y/N.

Y/N meletakkan serangkai bunga "Istirahat yang tenang ya."

Y/N berusaha menahan air matanya. Dia tidak ingin menanggis lagi.

"Aku tinggal dulu ya." Sebelum semakin emosional, Y/N meninggalkan tempat itu.

Dia berharap dia bisa melupakan pria itu, mungkin suatu saat.

"Aku pulang."

"Sudah pulang? Kemana kau pergi? Mengunjunginya lagi?" Tanya pria itu.

"Ya." Y/N menjawabnya dengan suara yang sangat kecil, dia menitiskan air matanya, merasa sedih ketika ditanya sesuatu tentang dia yang sudah bahagia itu.

Pria yang berdiri di depan Y/N itu segera memeluk Y/N "Hei, jangan menanggis. Aku ada disini."

"Aku rindu dengannya..."

"Tidak perlu rindu, dia sudah bahagia disana. Kau harusnya bersyukur dengan kepergiannya, kita bisa bersatu." Jawab pria itu dengan senyum.

"Aku menyesal... Mengapa aku melakukan itu, aku malah berujung sakit hati karena kematiannya."

"Jangan menanggis, ayolah aku ingin kau terus tersenyum. Ayo kita jalin hubungan ini dengan harmonis, lupakan masa lalu itu, dia tidak akan kembali ke dunia."

Singkatnya, setelah 2 tahun kejadian itu terjadi, sekarang Y/N sudah menikah dengan pria itu.



















































Bukan, bukan Park Jisung...




































... dengan Hwang Hyunjin.

Flashback on...

"HWANG HYUNJIN!" Teriak Y/N.

Dari kepala Hyunjin keluar banyak darah, mengalir kian banyak.

Y/N berlari ke arah pria itu, menyentuh dada milik pria itu, berharap sekiranya masih ada detak jantungnya.

"Berhenti..." Y/N merasa detak jantung pria itu semakin berhenti.

Y/N melihat ke arah depannya, melihat ke si penembak Hyunjin yaitu park Jisung.

"Kenapa kau melakukan itu?" Tanya Y/N, dia berusaha tenang dan mendekati Jisung dengan pelan-pelan.

"Orang itu! Dia yang udah bunuh Lami! Dan aku tau dia juga suka sama kamu, jangan sampai manusia itu mengambil apa yang menjadi milikku untuk yang kedua kalinya!" Jawab Jisung.

Renjun juga mendekati Jisung "Bukan itu cara lo."

"Kenapa lo mihak Hyunjin? Gua sahabat lo." Jisung mengepal kerah baju Renjun.

"Gua bukan sahabat seorang bajigan yang suka bunuh orang." Renjun menendang perut Jisung.

Jisung medesah kesakitan "Ark... Lo ternyata fake."

"Bukan gua yang fake. Elo yang salah." Renjun memukuli wajah mulus Renjun berkali-kali.

"DENGAR JISUNG! ELO ADALAH ORANG YANG UDAH NGAMBIL LAMI! GUA SUKA SAMA LAMI, DAN LO TAU ITU!" Teriak Renjun sedari memukuli Jisung.

"KALO NGGAK ADA HYUNJIN, PASTI BAMBAM MASIH ADA, MASIH BERSYUKUR LO SELAMAT!"

Renjun sudah mengubah alur pikirannya, dia merasa mungkin sudah seharusnya dia ada di pihak Hyunjin.

Bayangkan jika Hyunjin tidak membunuh Bambam, bisa-bisa Jisung dihabisi Y/N.

"DAN LO TAU APA!? BEBERAPA HARI YANG LALU GUA UDAH KETEMU KANG MINHEE, DOKTER KAKAK GUA! ELO! ELO YANG TERNYATA UDAH PERKOSA KAKAK GUA!"

Y/N tercengang, bagaimana bisa ternyata Jisung adalah pemerkosa sekaligus pembunuh kakaknya Renjun?

"Bangsat lo Jisung!" Teriak Y/N.

Y/N marah? Sangat. Hello? Y/N tuh wanita, pastinya dia menghargai hak wanita.

Y/N mengambil kayu panjang yang tajam, menyeretnya dan mendekati Jisung.

"Y/N... Please jangan..." Pinta Jisung.

"Lo nggak pantes hidup!" Y/N memukul kayu itu tepat mengenai kepala Jisung.

"Lebih baik dia mati..." Y/N mengambil kalung angel milik Jisung.

"Lo... Lo bunuh Jisung?"

"Ya. Ternyata orang ini pantes mati." Jawab Y/N.

"Lo gila? Dia kan... Cinta sejati lo." Kata Renjun.

"Bukan cinta sejati kalau nggak bisa menghargai wanita. Apalagi pas tau ternyata Jisung pacaran dengan Lami padahal dia tau lo suka sama dia." Jawab Y/N.

"Lo yakin nggak menyesal?"

"Mungkin tidak..."

Tapi justru rasa menyesal Y/N masih tertinggal sampai sekarang.

3 weeks later...

"Hai, Jun." Sapa Y/N pada Renjun.

"Hei. Lama tidak berjumpa. Selama lo keluar kota gua jagain Hyunjin, dan ya baguslah dia sudah sadar." Kata Renjun.

"Ya... Demigod pasti akan pulih, gua sudah yakin kalau Hyunjin akan pulih."

"Masuklah, aku akan pergi ke rumah Jeno."

"Ya."

Y/N memasuki ruangan itu, ruang dimana Hyunjin di rawat.

"Hai Hyunjin..." Y/N mendekati ranjang Hyunjin.

"Y/N!!! Aku rindu dengamu!!!" Teriak Hyunjin, padahal Hyunjin masih sakit tapi dia sangat sukacita karena kedatangan Y/N.

"Tenang, tenang. Kamu masih sakit, jangan teriak-teriak dulu." Kata Y/N.

"Aku senang sekali bertemu denganmu! Tau nggak? Rumah sakit ini membosankan!" Protes Hyunjin.

Y/N mengelus surai hitam Hyunjin "lucu sekali."

"Y/N, aku sudah memutuskan sesuatu..."

"Apa?"

"Mau dengan basa basi, atau aku langsung ngegas aja nih?"

"Ngegas aja langsung. Memang kamu putusin apa?" Jawab Y/N.

"Aku ingin menikah..."

"Oh... Emmm...  Selamat." Y/N kecewa dengan perkataan Hyunjin.

"Ingin menikah denganmu. Mau kan?"























































"Of course I will."

-Real End-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro