♕-31
-幸せな読書-
Bambam merebahkan badannya, baiklah cukup lelah dia hari ini masih ada hari esok.
Lelah sekali rasanya setelah seharian mencari informasi tentang Hwang Hyunjin itu.
Tapi gaada hasil, percuma.
"BRO!"
Bambam langsung turun dari tempat tidurnya. Itu kan suara Jisung, ada apa dia datang malam-malam ke rumah Bambam?
Bambam membuka pintu rumahnya
"Loh? Sung, lo ngapain kesini? Udah malem."
"Hwang Hyunjin bro! Gua tau keberadaan dia ada dimana!" Teriak Jisung.
"Dimana?" Bambam bukan berusaha stay cool, dia hanya lelah.
"Ikut gua!"
Renjun terbangun dari tidurnya, dia perasaan baru tidur sebentar. Tapi kesannya lama sekali.
Dia berusaha bangun dari posisi tidurnya, tapi rasanya ada yang menjanggal di pahanya.
"Y/N? Dia ketiduran?"
Renjun berusaha untuk bangun, tapi tidak bisa. Paha Renjun dijadikan bantal oleh Y/N.
"Y/N! Y/N bangun weh!" Perintah Renjun.
Bukannya bangun, Y/N malah sedikit berguling, ke arah samping kasur yang masih luas.
Renjun akhirnya bisa mendudukan badannya.
Renjun melihat Y/N yang tertidur pulas, jadi tidak enak membangunkannya padahal ini sudah pukul 9 malam.
Rambut Y/N acak-acakan, menutupi wajah Y/N, Renjun yang tidak suka melihatnya langsung menyingkirkan rambut Y/N dari wajahnya.
"Cantik. Sayangnya udah ada yang milikin." Gumam Renjun kepada dirinya sendiri.
Renjun memilih untuk tidur di sofa kamar tamunya. Lebih baik Y/N tidur dikamarnya untuk malam ini.
Renjun mengecup kening Y/N sekilas "Good night, kesayangannya Jisung."
"Lo mau bawa gua kemana sih? " Tanya Bambam yang sedari tadi tanganya terus ditarik oleh Jisung entah kemana.
"Sung, please bilang kita mau kemana?"
Jisung makin menarik tangan Bambam, dan menunjuk arah ujung jalanan itu.
"ITU BRO!" Teriak Jisung ketika kembali melihat sosok Hyunjin.
"Nggak ada. Jangan ngarang deh." Bambam benar-benar tidak melihat apa-apa, hanya jalanan kosong.
"Apa sih bro? Ituloh Hwang Hyunjin!" Teriak Jisung.
"Nggak ada sumpah!" Balas Bambam.
"Yaudah deh kalo nggak percaya!" Jisung berlari ke arah jalanan kosong itu.
"WOI TUNGGU!" Bambam mengikuti Jisung.
Jisung dan Bambam terus berjalan, tapi sumpah, Bambam daritadi nggak ngeliat ada siapa-siapa selain mereka berdua disini.
"Sung? Nggak ada siapa-siapa daritadi." Kata Bambam.
"Tadi jelas-jelas ada Hwang Hyunjin. Gua nggak bohong."
"Ya mungkin perasaan lo doang. Udah pulang dulu aja deh besok-besok bisa dicari kok."
"Nggak woi! Tadi dia beneran ada! Kalau dia kabur lagi gimana?"
"Sung, lo nggak inget kata polisi? Kemungkinan besar Hyunjin baru meninggal."
"Kemungkinan besar kan? Kemungkinan kecil masih hidup, tadi dia ada disini."
"Bocah ingusan kalo nggak dituruti ngambek." Decak Bambam.
"IH IKUTIN GUA AJA, TADI DIA ADA!"
"Kalian terjebak disini." Hyunjin yang entah dimana, begumam pada dirinya sendiri.
"Y/N! Wakey wakey~" kata Renjun.
"Y/N!!! Bangun dong!"
Y/N tidak kunjung bangun, untungnya ini hari Sabtu.
Tapi yang tidak enaknya, ujian akhir tinggal menghitung hari...
Tinggal hari Sabtu, Minggu dan Senin adalah hari H.
Bukan masalah pelajarannya, selama 180 tahun Renjun hidup di dunia, SMA yang kali ini beda dengan SMA yang sudah dia dan anak-anak NCT Dream lainnya ikuti.
Apa karena sekarang dia jatuh cinta pada Y/N-
"AH APA YANG KAU PIKIRKAN, RENJUN!" Gumam Renjun dan Renjun menepuk pipinya sendiri.
"Y/N! Bangun!!!"
"Hmmm~ 5 menit lagi." Balas Y/N.
"Hayok! Kita mau belajar, terus lo harus pulang ke rumah lo."
"Ah sabaran dikit." Y/N malah menarik selimutnya hingga menutupi mukanya.
"Bangun!" Teriak Renjun.
"Iya iya..."
Y/N bangun dari tidurnya.
"Belom ganti baju dari kemarin kan? Mandi dulu, ntar ganti baju gua simpen baju sama daleman cewe."
Y/N langsung membulatkan matanya "LO SIMPEN BAJU CEWE!? DARIMANA DAPET BAJUNYA!?"
"Weh selo... Itu punya kakak perempuan gua, lagian kakak gua juga udah pergi." Jelas Renjun.
Y/N menghela nafasnya "fiuh... Gua kira ada apa-apa."
"Nih kunci kamarnya, ntar buka aja lemari kakak gua pake yang mana aja. Kalo lo mau bajunya juga ambil aja, kakak gua nggak bakalan pake lagi." Renjun menyerahkan sebuah kunci.
"Yaudah."
Y/N pergi ke kamar di lantai atas rumah Renjun, tempat Yang diakui Renjun sebagai bekas kamar kakaknya itu.
Y/N membuka pintu kamar itu, masih sangat rapi. Kasurnya masih bagus, dan ada kamar mandinya juga.
"Hmmm? Ini foto kakaknya Renjun ya?" Y/N melihat foto yang jelas-jelas dipajang di kamar itu.
Y/N memperjelas bola matanya...
"Loh?" Betapa kagetnya Y/N melihat foto itu.
...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro