Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♕-27


-幸せな読書-

"Sung! Buka pintunya!" Teriak Chenle, dia kembali ke rumah Jisung untuk menginap.

Jisung meneriakinya balik "Iyaaa!"

Setelah Jisung membuka pintunya, ternyata tidak hanya Chenle yang datang, ada Renjun juga.

"Loh ada Renjun? Ada ape lo berdua kesini?" Tanya Jisung.

"Iseng, pengen nginep, sekalian belajar bareng buat ulangan akhir." Kata Renjun.

"Kita emang pengen nginep, tapi kalo soal belajar, itu kalian berdua aja deh yang belajar." Ucap Chenle.

"Yaudah deh masuk dulu kalian."

"Kenapa lo ngajakin gua ketemu?" Tanya Y/N.

"Sebenernya kemarin, aku udah beliin baju pernikahan buat kamu. Tapi belum sempet ke tempat kamu." Jawab Bambam.

Y/N tersedak kopinya sendiri "cepet amat belinya."

"Kenapa? Udah 2 minggu lagi loh."

"Bam, gua masih nggak yakin. Please kasih aku waktu lagi, tambah seminggu aja, gapapa deh."

"Nggak! Enak aja! Nggak ada diundur-undur lagi."

"Bam, please. Gua butuh waktu, seminggu doang, emang kenapa sih? Apa bedanya nikah dua minggu sama tiga minggu lagi?"

"Ya beda lah. Kalo nikahnya dua minggu lagi mama kamu selamat, Kalo tiga minggu lagi, aku bisa aja bunuh mama kamu."

"Denger ya bam! Gua ini masih muda, masih banyak yang pengen gua lakuin. Seminggu doang sih tambahan waktu."

"Nggak ada! Kalo tambah seminggu lagi, mama kamu korban. Mau?"

Plak!

Y/N menampar pipi Bambam "Jangan berani nyakitin Nyokap gua! Jangan sampe lo ngerontokin sehelai rambutnya pun!"

Bambam tersenyum licik "Kamu pikir dengan menamparku aku akan memberimu lebih banyak waktu? Jangan aneh-aneh aku tidak akan mengubah keputusanku."

"Manusia licik!"

"Memang, dan siapa suruh yang sudah membuat manusia licik ini mencintaimu? Kamu tuh telalu sempurna untuk dicintai, bukan begitu?" Bambam berusaha merangkul Y/N.

"Jangan sentuh gua!"

"Nanti abis nikah juga sentuh-sentuhan."

"Tumben banget Jun, kesamber apa lo mau nginep?" Tanya Jisung.

"Gua pengen nginep aja, sekalian belajar kan? Chenle juga bilang katanya lo pada Kalo mau makan harus pesen online, mending gua bantu masak aja." Jawab Renjun.

"Pacar-able banget ya Renjun ini." Chenle mencubit pipi Renjun.

"Ih! Najis!"

Jisung tertawa "Hah... Sudah lama gua nggak ketawa lagi, kasus Lami beneran bikin gua pusing."

"Udahlah sung, jangan dipikirin. Mending lo pikirin buat ujian akhir dulu deh, nilai lo penting." Renjun menasehati Jisung.

Chenle mendecak "Itu mah lo berdua aja! Gua males belajar, pengen numpang main ps aja boleh ga, sung?"

"Halah biasanya lo juga nggak izin langsung make."

"Yaudahlah."

"Sung, laper kan? Gua masakin ya?" Tanya Renjun.

"Sip."

"Jadi gimana? Gua denger lo udah pacaran sama Y/N?" Tanya Renjun, sambil memasak makanan untuk Jisung dan Chenle.

"Darimana lo tau, Jun? Dari Jeno ya?"

"Ya gitulah, sung."

"Iya gua pacaran sama Y/N, sebenernya selain gua emang cinta sama Y/N, gua juga pengen jadiin Y/N supaya bisa gantiin Lami. Tapi Jun, gua nggak boong gua kangen Lami." Ucap Jisung.

"Hmm... Gua ngerti. Meskipun gua nggak suka lo deket-deket sama Y/N, gua masih support lo kok."

"Makasih ya Jun."

"Guys! Kalian bisa cepetan ga!? Gua laper!" Protes Chenle.

"Iya sabar!" Teriak Jisung dan Renjun berbarengan.

Chenle mendekati meja makan dan duduk disana "Gua denger katanya Y/N itu calon istrinya Bambam ya?" Tanya Chenle.

"Itumah udah lama, sekarang udah nggak. Bahkan sekarang gua jadi deket sama Bambam."

"Lo deket sama Bambam? Kok bisa?" Tanya Chenle.

"Lo tau ga? Ternyata si Bambam itu kakaknya Lami!" Seru Jisung.

"EH!?" Teriak Chenle dan Renjun bersamaan.

"Papa, aku kangen." Y/N melihat polaroid lama, foto keluarganya.

Y/N ingat, biasanya ketika ada masalah seperti ini, Y/N bisa cerita ke Hyunjin.

Kalo cerita ke Jisung, takut dibaca oleh anak-anak NCT Dream yang lain, apalagi mereka sering menginap.

"Y/N! Udah malem! Makan!" Teriak Nyokap.

"Iya mah!" Y/N merapikan foto-foto itu dan keluar dari kamarnya.

"Nih Y/N! Makanan kesukaanmu."

"Makasih, ma."

"Eh iya, kamu bisa telefon pacar kamu itu nggak? Ajak makan disini!" Kata Nyokap.

"Hah pacar aku?"

"Darimana mama bisa tau kalo Y/N pacaran sama Jisung?" Pikir Y/N.

"Aku mana ada pacar mah." Jawab Y/N.

"Jadi kamu belom jadian sama Hyunjin!?"

"Nggak tuh... Aku sama Hyunjin temen deket doang."

"Aduh! Sayang banget ya. Mama pengen ketemu lagi sama Hyunjin, kangen sama dia."

"Kapan-kapan aja deh ma."

"Yah... Mau kapan lagi? Sebentar lagi kan kamu udah nikah, pasti nggak boleh ngundang dia kesini."

"Masalahnya tuh ma, dia udah nggak bisa dihubungin, udah ngilang gitu."

"Kenapa kok ngilang? Kamu nyakitin hati dia?"

"Mungkin mah, masalahnya aku nggak tau maksudnya Hyunjin apa. Dia bilang aku harus bahagia sama Ji..." Belum sempat Y/N menyelesaikan kalimatnya, dia baru ingat bahwa dia merahasaiakan hubungannya dengan Jisung.

"JI? Jisung? ANAK KURANG AJAR DAN NGGAK SOPAN YANG PERNAH DATENG KESINI?"

"Bukan mah! Aku salah ngomong, maksud aku katanya Hyunjin aku harus bahagia sama Bambam."

"Nggak mungkin! Wah jangan-jangan lamu ada apa-apa lagi sama Jisung itu."

"Nggak mah! Yang dateng ke rumah itu kan Park Jisung, Kalo Jisung yang ini Han Jisung!" Bantah Y/N, dia tidak ingin Nyokap lanjut ngoceh."

"Yaudahlah besok kamu bawa Han Jisung kesini. Kenalin sama mama, jangan lupa dua minggu lagi, kalian putus ya, kan mau nikah. Kamu bahagia dulu sekarang." Final Nyokap.

"Mati! Yakali gua harus bawa Han Jisung kemari." Pikir Y/N.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro