Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♕-25


-幸せな読書-

Selepas memilih baju pengantin, Bambam menuju ke kantor polisi. Berhubung dengan kasus itu sekarang sudah berada di tangan Jisung, jadinya Jisung bebas memberi hak kepada Bambam untuk melanjutkannya.

"Selamat siang Pak." Sapa Bambam kepada salah satu polisi.

"Selamat pagi, Pak Bambam ya?"

"Iya Pak."

"Silahkan duduk." Bambam mengikuti arahan itu, dan duduk.

"Ini untuk perkembangan kasusnya, saya sudah mengeprint bekas jejak kaki dan kamar yang waktu itu pelaku masuki."

"Hanya ini doang, Pak? Bagaimana bisa? Foto CCTV pun tidak ada?" Tanya Bambam.

"Tidak ada sama sekali Pak. Saya tahu ini mungkin kedengaran kurang masuk akal, tapi nampaknya saluran CCTV malam itu diblokir oleh sang pelaku."

"Hmm... Bisa saja pikirannya sampai ke situ."

"Tapi setidaknya Kami sudah bisa mendapatkan bukti baru, baru tadi saat kami kembali ke rumah sakit, ada rambut yang tidak sengaja kami temukan di kamar itu."

"Rambut?"

"Iya, dan sekarang sedang di selidiki, dari pengamatan kami, itu adalah rambut laki-laki."

"Laki-laki? Siapa? Hwang Hyunjin, mantan Lami? Tapi Hwang Hyunjin sudah meninggal. Mana mungkin dia bangkit dari alam kubur untuk membunuh Lami?" Pikir Bambam.

"Bapak ada kecurigaan terhadap seseorang? Mungkin yang kelihatannya dekat dengan korban? Atau yang pernah bertengkar dengan korban?" Tanya polisi itu.

"Hmmm... Sepertinya tidak ada."

"Baiklah Pak, lagipula kita tidak bisa memprediksikannya sekarang. Baiklah, itu dulu untuk kasusnya. Besok bapak bisa datang kemari."

"Baik terima kasih."

Jisung sedang serius mengerjakan berbagai macam soal latihan.

Tumben sekali seorang Park Jisung mengerjakan soal-soal latihan seperti itu. Biasanya juga dia malas sekali.

Mau tau nggak kenapa dia semangat?

Jisung ingin masuk ke tempat kuliah yang bagus, selain itu dia juga pengen mendapatkan pekerjaan yang bagus, dia ingin melamar Y/N setelah ia dan Y/N lulus SMA, dan kemudian mereka berbahagia bersama, enak bukan?

Haechan is calling...

"Halo? Nape can?" Tanya Jisung.

"Gua sama yang lain ada di tempat nongkrong. Nyusul ga?"

"Aduh sorry deh, can. Gua sibuk."

"Halah, gc kesini."

"Serius gua sibuk banget."

"Mang ngapain sih lo?"

"Ulangan akhir tinggal 2 minggu lagi. Tobat lo pada, gua aja lagi belajar."

"Heleh, sung. Sama aja lo kek Pak Suho, brisik banget ngingetin gituan. Udah ah gua lanjut nongkrong dulu, lo nggak usah ikut kan?"

"Iya, can."

"Yaudah gua tutup ya."

Telefonnya di tutup secara sepihak oleh Haechan.

Widih! Bahkan Jisung lebih memilih untuk belajar daripada nongki sama temen-temennya. Niat banget emang si Jisung, coba author bisa kek Jisung, eh eh kok authornya curhat?

"Aku belajar biar bisa bahagiain kamu nanti." Jisung mencium foto Polaroid yang ada fotonya Y/N. Hidih bucin.

"Aduh apaan sih sung! Fokus! Fokus! Ayo belajar lagi!" Seru Jisung kepada dirinya sendiri.

"Pagi Jisung!" Sapa Y/N, yang bertemu dengan Jisung di koridor depan kelas.

"Oh, pagi sayang." Jisung yang semula fokus membaca buku biologinya, jadi tidak fokus karena ada Y/N.

Y/N melihat Jisung, memastikan bahwa Y/N tidak salah lihat "Kamu baca buku biologi? Emang hari ini ada ulangan?"

"Nggak kok. 2 minggu lagi kan ujian akhir." Jawab Jisung.

"Terus kamu belajar buat ujian akhir? Waduh, tumben banget nih."

"Ya gapapa, apa salahnya perbaikin nilai? Aku pengen cari kuliah yang bagus, terus kerja yang sukses, buat ngebahagian kita sama anak-anak kita nanti." Jisung mengedipkan sebelah matanya.

"Bisa aja, kamu. Iya iya kamu belajar deh yang rajin." Kata Y/N.

"Nanti kita lulus SMA kawin kuy! Pengen banget!" Seru Jisung.

"NIKAH DULU BARU KAWIN!" Y/N menjetak kepala Jisung dengan buku.

"Awhhh... Emang nikah sama kawin beda ya?" Tanya Jisung dengan polosnya.

Y/N menghela nafas beratnya "beda bambang! Aduh bad boy tapi kok polosn banget ya? Heran."

"Emang perbedaanya apa?" Tanya Jisung.

"Au ah! Cari di gugel, keluar tuh semuanya." Kata Y/N.

"Gapunya kouta, boleh nyari pake hape kamu aja ga?"

"Yeh, ga modal." Y/N memberikan ponsel pribadinya kepada Jisung.

Y/N kira Jisung hanya bercanda, tapi ternyata dia benar-benar mencari keywordnya di gugel "Apa perbedaanya nikah sama kawin?" Bodoh banget ga sih?

"Eh jangan di cari beneran!"

Tapi Jisung udah keburu liat.

Jisung membulatkan matanya, dia tersadar dengan perbedaanya.

"Anjir-" Jisung kaget dengan informasi yang keluar dari gugel itu.

"Nah sekarang ngerti kan?" Tanya Y/N.

"Bandel kamu ya, aku nggak bakalan tau beginian kalo nggak karena kamu tadi tauuu." Jisung mencubit pipi Y/N.

"Kan kamu yang cari!" Jawab Y/N.

"Hehe, iya juga sih..."

"Mau kawin dulu ga?" Tanya Jisung dengan smirknya, tapi bukannya serem, malah ngakak.

"Jangan aneh-aneh deh sung." Jawab Y/N dengan tertawa.

"Haha, iya aku bercanda doang kok. Okay nikah dulu baru kawin." Jisung juga ikut ketawa.

"Weh ada apa nih lo berdua? Pacaran?" Tanya Jeno yang tiba-tiba datang, bahkan datang tanpa sepengetahuan Y/N dan Jisung.

"Waduh, Jeno pasti nggak suka gua pacaran sama Y/N." Gumam Jisung.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro