♕-15
-幸せな読書-
Y/N baru saja tiba disekolah. Dan seperti biasa, dia segera menuju ke lokernya dan mengambil barang-barangnya disana.
"Pagi, sayang!" Sapa Bambam.
"Astaga bikin kaget aja kerjaan lo!" Protes Y/N.
"Hehe, sorry."
"Ada apaan sih? Mau bicarain soal penikahan? Ntar dulu deh, lagi nggak mood bahas begituan." Kata Y/N.
"Dih nggak kok. Kali-kali pengen bucin sama calon istri, masa nggak boleh?" Tanya Bambam.
"Haish. Dengar ya, kalau lo deket-deket sama gua, yang ada siswa-siswi yang lain malah curiga sama hubungan kita berdua." Kata Y/N.
"Emang kita harus ngerahasiain hubungan kita ya? Yang lain juga harusnya boleh tau dong!"
"Bambam! Bahaya kalau Yang lain tau! Bisa dijadikan gosip, apalagi Bulan depan kita akan menikah. Lupa itu?" Tanya Y/N.
"Baiklah, kali ini aku menahan diri. Setelah kita menikah seluruh isi sekolah harus tau ya?"
"Kalau seluruh sekolah tau, maka pastinya kita berdua akan dikeluarkan dari sekolah. Kau bodoh sekali ya? Tidak memikirkan sampai kesana? Vampire macam apa kau ini?"
"Yasudahlah kau menang." Bambam menyerah.
"Jaemin benar-benar menghilang ya?" Tanya Haechan.
"Iya begitulah. Lagipula siapa yang peduli? Pengkhianat seperti itu lebih baik pergi." Kata Jeno.
"Setuju." Tambah Chenle.
"Lo kayaknya berubah deh sung semenjak Lami gaada." Kata Renjun.
"Iyalah, dia lagi sayang-sayangnya sama Lami. Malah Lami dapet masalah." Kata Chenle.
"Tapi baguslah kalung Lami udah nggak ada. Coba kalau kalung itu nggak diambil, bisa-bisa sekarang Lami memengaruhi Jisung sebagai vampire." Kata Haechan.
"JAGA KATA-KATA LO, CHAN!" Bentak Jisung.
"Lah kan gua bener? Coba kalo kalung itu nggak diambil. Pasti elu udah jadi vampire. Jadi sebenernya gapapa kan Lami kehilangan kalungnya? Vampire udah pantes menderita." Kata Haechan.
"MULUT LO BRENGSEK!" Bentak Jisung lagi, bahkan hampir saja memukul wajah Haechan.
Kring...Kring...
Ponsel milik Jisung berbunyi, dan kalian tau apa? Na Jaemin menelefon Jisung.
"Kenapa Jaemin nelefon gua?" Kata Jisung.
"Angkat aja, siapa tau penting." Saran Renjun.
Seperti saran Renjun, Jisung mengangkat telepon itu.
"Halo?" Kata Jisung.
"Jisung! Cepat kemari! Lami meninggal."
"Lo bercanda kan? Galucu. Lo aja udah ngilang nggak tau kemana."
"Denger ya sung, gua dikabarin dari rumah sakit kalo Lami meninggal. Cepetan kesini, ngapain sih gua boong?"
"Gua nggak percaya sama pengkhianat kayak lo."
"Sung, gua akuin gua emang pengkhianat. Tapi kali ini gua nggak boong, sumpah demi apapun."
"Yaudah gua kesana." Jisung menutup call itu secara sepihak.
"Lo mau kemana sung?" Tanya Chenle.
"Gua mau ke rumah sakit, katanya Lami meninggal." Kata Jisung.
"Hah emang iya? Gua ikut deh sung." Kata Jeno.
"Nggak, lo semua disini aja." Jisung lari dan segera melajukan motornya dengan kencang.
"Chenle, lo lihat Jisung?" Tanya Y/N.
"Hei, kenapa lo nanya ke gua? Gua nggak akan pernah jawab pertanyaan dari cewe kayak lo. Kecuali kalo cewe model kayak Lami yang nanya." Jawab Chenle.
"Ihhh! Seriusan tolong jawab gua sekali ini aja!" Paksa Y/N.
"Dia lagi ke rumah sakit." Belum sempat Chenle menjawab, Renjun sudah memberi tahu Y/N duluan.
"Sedang apa dia?" Tanya Y/N.
"Gua udah Kasi tau lo. Udah cukup kan?" Jawab Renjun.
"Rumah sakit tempat Lami dirawat?" Kata Y/N.
"Ya." Jawab Renjun.
"Baiklah. Makasih Renjun!" Y/N langsung pergi.
"Sudah gua bilang kali ini gua nggak bohong kan?" Tanya Jaemin.
"Kenapa mayatnya bisa mengenaskan seperti ini? Dia sudah jelas-jelas dibunuh!" Kata Jisung.
"Dengar ya sung, menurut pihak rumah sakit, kemarin ada penyusup yang masuk kesini. Ceritanya panjang, mereka bahkan nggak tau siapa penyusup itu Dan CCTV dirusak. Bahkan sampai tidak ada satupun dokter yang menyadari bahwa penyusup itu menembakan pistolnya di kepala Lami." Kelas Jaemin.
"Kenapa lo tau semuanya? Lo penyusup itu!?" Jisung menaikan nada bicaranya.
"Yah! Gua tau semuanya dari pihak rumah sakit! Lagipula gua dan Lami sesama vampire, Dan Lami itu statusnya pacar gua. Kenapa gua harus ngakitin dia!?" Bantah Jaemin.
"Lo bisa jadi nyakitin dia karena dia selingkuh waktu dia jadian sama gua waktu itu." Kata Jisung.
"Gua nggak masalah soal itu. Sung, tolong percaya ma gua. Meskipun gua ini vampire, gua selalu ada di pihak anak NCT Dream dan selalu ada di pihak lo. Lagipula bukan keinginan gua untuk jadi vampire. Ngerti?"
"Udahlah pembelaan lo nggak penting. Gua mau urus mayat Lami." Jisung meninggalkan Jaemin.
"Baiklah."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro