Y O U A N D M E
Apa yang lebih manis dari gula atau madu?
Atau apa yang lebih hitam dari kopi atau kegelapan total?
Kau selalu mengatakan bahwa hidupmu hanya untuk balas dendam.
Setelah belas dendam, apa hidupmu tidak berharga lagi?
🍫🍫🍫
Angin malam bertiup menerbangkan titik-titik putih yang jatuh dari langit. Dingin putih dan lembut, itulah yang dapat di deskripsikan oleh [Name] ketika titik salju itu menyetuh di telapak tangannya.
"Apa yang mau kau bicarakan denganku?" ujar seorang pria berambut silver.
Gadis bernama lengkap [Full Name] itu berbalik arah, dan menatap pria berambut silver tersebut dengan senyum yang mengambang di wajahnya.
"Aku tahu kau akan datang, aku sangat senang dan ini," [Name] memberikan sebuah kotak berisi coklat, "aku yang buat loh dan cuman satu-satunya, jangan di sia-siakan yah."
Pria berambut silver itu menepis kasar kotak coklat itu, hingga terlempar tidak jauh dari mereka.
"Katakan yang sebenarnya apa maumu atau aku akan membunuhmu," dengan cepat dia langsung menodongkan senjatanya ke arah [Name], "vampir," lanjutnya dengan tatapan penuh kebencian.
"Apa kau lupa, kau juga vampir Zero."
"Berisik! Aku tidak sama seperti kalian!" bentaknya penuh amarah.
"Kau sudah membunuh pria itu, dendammu padanya sudah terbalaskan. Bukankah... hidupmu sudah tidak berharga lagi?" [Name] berjalan mendekat ke arah Zero. Ia pun sengaja membuat keningnya menempel pada pistol yang dipegang Zero.
"Bunuh aku," ucap [Name] dengan tatapan yang meyakinkan.
Zero berdecak kesal lalu menyungingkan senyum miringnya. "Dengan senang hati."
[Name] tersenyum lalu menutup matanya. Tanpa Zero tahu, [Name] telah mengigit ujung bibirnya hingga darah mengalir keluar. Zero yang terlihat agak lengah, dengan kesempatan itu [Name] menyerang Zero hingga ia terluka cukup parah.
Zero terlihat meringis kesakitan, efek serangan tadi membuat sisi vampir Zero kembali mengamuk.
"Kau tidak akan bisa mengendalikannya, Zero. Kau hanya bisa menghilangkanya dengan cara meminum darahku."
Zero mendencih kesal. Kemudian ia kembali terserang rasa panas dan dahaga yang cukup besar.
"Kemarilah Zero, biarkan aku yang menghilangkan rasa laparmu."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro