Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CHAPTER 5


Hujan turun begitu deras malam ini. Alam semesta seakan paham dengan suasana hati Ray yang sedang gelisah. Ray hanya diam terpaku memandang langit dari balik kaca yang menghalanginya. Gelap, sepi dan pekat seakan itu yang menggambarkan hati Ray. Kosong, tanpa ada pemikiran atau terlalu banyaknya pemikiran hingga dia tak tau mana kebenaran dan mana kebohongan. Dia kah yang bersandiwara atau dia yang masuk sandiwara yang dibuat oleh orang lain.

''Apa aku boleh masuk Ray ?''

Ray yang dipanggil segera membalikkan badannya.

''Masuk lah Valencia'' Ray memandang istrinya yang mendekat. Seakan mengisyaratkan agar mendekat Ray mengulurkan tangannya. Valencia yang mengerti kemauan Ray, segera menerima uluran tangannya. Mereka saling berpelukan. Dimana Ray mendekap Valencia dari belakang dengan tetap pandangan tertuju kelangit.

''Apa yang kau pikirkan Ray ?'' tanya Valencia sambil memainkan jarinya diatas tangan Ray yang memeluknya erat.

Ray hanya diam tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan istrinya. Yaaa.. istrinya. Kini Valencia telah menjadi istrinya, setelah malam penculikan Valencia di penginapan.

----------

'Cari diseluruh penjuru desa ini keberadaan calon istriku' perintah Ray kepada pengawalnya.

'Baik pangeran' jawab Alter pengawalnya

Ray telah mencari disetiap tempat yang ada di desa itu. Namun sampai tengah malam ini Valencia tak dapat ditemukan. Ray frustasi, dia bingung harus mencari kemana lagi calon istrinya. Ray sadar dia sedang di tipu daya oleh orang-orang yang ingin membunuhnya atau sekedar ingin membuat dia frustasi. Ray merasa dipermainkan.

Tok tok tok

'Masuk'

Seorang lelaki tegap dan masih terlihat muda datang menghampiri Ray. Ray memandang lekat Alter. Dia tau tak ada hasil yang didapat Alter. Kenyataan itu membuatnya semakin frustasi. Jari tangannya telah memutih karena kerasnya kepalan. Ray adalah pangeran yang jarang menampakan ekspresi wajahnya, namun hilangnya Valencia membuatnya hampir gila.

'Hamba telah menyusuri semua bagian di desa ini, termasuk hingga hutan-hutan yang ada didaerah ini, namun putri Valencia tidak dapat hamba temukan' ucap Alter memberikan laporan kepada Ray.

Ray yang menerima laporan dari Alter semakin geram. Bisa-bisa nya tak ada jejak sedikitpun yang menunjukkan keberadaan Valencia. Keberadaan Valencia tidak akan jauh, mengingat bagaimana Alter tidak mungkin melewatkan apa pun.

Ray sadar dia sedang ditipu daya oleh musuhnya. Namun siapa yang berani ?

'menurutmu dimana dia ?' tanya Ray memalingkan wajahnya menatap luar penginapan dari jendela.

'jika hamba menduga, putri Valencia sudah mengetahui siapa sebenarnya pangeran' jawab Alter masih dengan posisi hormatnya.

'Apa maksud mu ?'

'Ampun pangeran, itu hanya dugaan hamba.. namun jika dilihat dari.....'

'Valencia..' ucap Ray memotong pembicaraan Alter

Alter memandang pangerannya yang terlihat tegang dan menatap lekat kearah luar jendela.

Ray beranjak dari tempatnya. Berlari ke bawah menuju Valencia.

Ray menatap Valencia lekat. Menelisik dari tatapan mata Valencia untuk mencari jawaban dari mana gadis ini pergi.

'Ada apa Ray ?' tanya Valencia heran melihat raut wajah Ray yang terlihat tegang.

Sebelum Valencia mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, Ray telah menipiskan jarak antara mereka. Ray mendekap erat Valencia kedalam pelukannya. Memberikan kecupan hangat dikepala Valencia, untuk hanya sekedar menenangkan hatinya yang sempat gelisah memikirkan gadis didekapannya. Serasa tak mau jauh dari gadis ini, Ray tak mau melepaskan pelukannya meskipun Valencia mendorong tubuh Ray.

'Ray, kau akan membunuhku..' Valencia memberontak 'aku susah bernafas Ray..' ucap Valencia lagi.

'Berjanjilah kau tak akan pergi meninggalkan ku lagi..' bisik Ray

'Apa yang kau katakan Ray, aku tak akan kemana-mana..'

'Berjanjilah demi aku Valencia..' ucap Ray lagi, setelah memberi jarak antara mereka. Memandang lekat kedalam manik mata Valencia, menginginkan jawaban yang dia ajukan.

'Ray, ada apa..?' Valencia heran dengan sikap Ray. Berfikir apa yang terjadi pada pria didepannya. Apa karena dia mengkhawatirkan dirinya hingga membuat Ray seperti ini ?. Itu tidak akan pernah terjadi.

'Berjanjilah..' Ray memohon. Selama ini tidak ada yang pernah membuat seorang pangeran Ray memohon kepada siapa pun. Hanya kepada wanita didepannya dia mau menjatuhkan harga diri dan ego nya.

'Iya aku berjanji Ray... aku tak akan meninggalkanmu..' Valencia meyakinkan Ray.

Ray mendekap erat lagi gadis dihadapannya. Berdo'a dalam hati agar Tuhan memberikan kebahagian padanya dan gadis yang dia cintai. Mungkin.

-----------

15 Juli 2016

akhirnya update juga aku nya...

setelah berhari-hari mendekam nih cerita...

sempat lupa alur juga sih, nyoba baca dari awal lagi ceritanya tapi yaa dapatnya segini aja...

harap di maklumin yaa...

namanya juga amatiran...

part ini pendek banget... dari pada g update kayak punya hutang gtu..

okeeee deh happy reading yaa...


salam ngengot...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: