Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 2

Kalung dengan liontin berwarna biru saphir, menggantung dileher Valencia. Ray terus memandangi kalung itu. Valencia yang sadar Ray memperhatikan kalung yang ada dilehernya, kemudian memegang liontin kalung itu.

"Kalung ini dari ibu ku..."jawab Valencia ragu "kenapa kamu tanyakan kalung ini ?" Tanya balik Valencia

"Aku pernah melihat kalung itu... kalung itu sama dengan yang digunakan wanita yang dicintai ayah ku..." jawab Ray masih dengan menatap kalung itu

Ray yakin dengan apa yang dia lihat. Kalung itu sama dengan yang dimiliki wanita yang setelah bertahun-tahun menghilang namun kehadirannya tak dapat merubah hati ayahnya. Yaaaa.. wanita yang sangat dicintai oleh ayahnya. Wanita yang membuat ibunya menderita selama menikah dengan ayahnya.

Valencia terdiam mendengar jawaban Ray. Dia tidak mengerti apa yang dibicarakan Ray. Wanita siapa yang memiliki kalung sama dengannya, padahal dia memiliki kalung itu dari kecil.

"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan ? Wanita siapa ? Kalung ini aku miliki dari saat aku kecil..." ucap Valencia

"Baiklah, aku mengerti..." jawab Ray. Walupun dia masih penasaran dengan kalung itu, namun dia memilih diam.

"Aku akan mengantar mu pulang..." ucap Ray lagi.

"Tidak perlu... aku bisa pulang sendiri... lagipula aku tidak mau merepotkanmu lagi.." jawab Valencia menolak tawaran Ray.

"Tidak apa-apa... aku takut nanti ada binatang buas lagi..." kata Ray sedikit memaksa

"Tidak perlu... terima kasih..." jawab Valencia lagi menolak. Valencia pun buru-buru berdiri dan beranjak pergi. Dia tidak mau Ray memaksanya lagi.

Ray hanya berdiri melihat kepergian Valencia.

-----

Sesampainya dirumah, Valencia pergi untuk membersihkan diri. Kemudian ia mengganti pakaian dengan dress bunga yang ada di lemari.

Setelah membereskan rumahnya, Valencia berdiri didepan jendela kamarnya sambil memandang langit yang penuh dengan bintang.

Valencia tinggal sendiri dirumahnya. Rumah yang cukup sederhana namun nyaman untuk ditinggali, dengan halaman penuh aneka bunga. Valencia dan ibunya sangat menyukai bunga. Saat umurnya 10 tahun, ibunya meninggal. Sedangkan ayahnya, dia tidak pernah tau siapa ayahnya. Ibunya tidak pernah cerita tentang ayahnya. Saat Valencia menanyakan tentang ayahnya, ibunya selalu menolak untuk memberitahunya, hingga ibunya meninggal.

Valencia sendiri adalah gadis cantik, dengan kulit putih bersih dan wajah yang bagaikan putri-putri raja pada masa itu. Rambut hitam panjang yang menjuntai hingga pinggang. Sikap santun yang selalu diajarkan oleh ibunya dan kecerdasan yang dimilikinya, membuat dia lebih terlihat anggun. Banyak laki-laki dari kota datang kerumahnya mencoba untuk melamarnya. Namun dengan tegas dan tanpa mau melukai perasaan mereka, Valencia mencoba menolak dengan baik-baik. Meskipun banyak dari laki-laki itu memaksa dan mencoba menyakitinya, Valencia mampu menangani itu semua.

Valencia masih menatap kosong kearah langit. Dia tidak mengerti kenapa dulu ibunya memilih tinggal dipinggir hutan jauh dari penduduk. Dan selama ini, ibunya selalu melarang dia pergi kekota.

Tok tok tok

Valencia terkejut dari lamunannya saat mendengar pintu rumahnya diketok.

"Siapa malam-malam bertamu kerumah ku ?" Tanya Valencia dalam pikirannya

Valencia pergi untuk membukakan pintu. Dia ragu untuk membukakan pintu rumahnya, karena selama ini tidak pernah ada orang datang mengunjunginya terutama pada malam hari. Valencia terkejut saat tau siapa tamu yang datang kerumahnya.

"Maaf kan aku datang kesini..."ucap tamu itu

"Ray..." panggil Valencia "Apa yang kau lakukan datang kemari ?" Tanya Valencia lagi bingung dengan kehadiran laki-laki ini.

Valencia tak menyangka pria nih datang kerumahnya. Dengan menatap mata birunya, serta megerutkan keningnya, dia menginginkan jawaban dari pria yang ada didepannya.

Ray menarik lengan Valencia kearahnya hingga tubuh mereka saling mendekat tanpa jarak apapun hanya pakaian yang mereka gunakan. Dan Ray memeluk Valencia.

Valencia semakin bingung dengan perlakuan Ray terhadapnya. Namun dia juga tak menolak saat dipeluk oleh Ray. Aroma tubuh Ray, membuat Valencia merasa nyaman. Dia benamkan wajahnya kedalam dada Ray. Valencia tak pernah merasa nyaman seperti ini. Kehangatan dan perasaan aman Valencia rasakan.

Ray pun semakin mengeratkan pelukannya. Ada perasaan tertentu yang membuatnya tak ingin melepaskan pelukan dari gadis ini.

Valencia sadar dengan apa yang dia lakukan. Yang membuatnya mendorong Ray.

"Apa yang kamu lakukan ?" Tanya Valencia dengan mundur menjauhi Ray.

"Maafkan atas kelancanganku.." jawab Ray ragu "setelah pertemuan kita tadi, aku merindukanmu.."

Valencia melihat ketulusan yang ada dimanik mata Ray. Tidak ada kebohongan yang terpancar disana.

"Merindukanku...? Kau gila yaa..." Valencia bingung dengan jawaban Ray yang tak masuk akal "kita baru ketemu, kenal pun tidak, dan kamu bilang rindu denganku.!"

Valencia sedikit terkejut, marah dan kesal yang dia rasa. Dan dengan bodohnya lagi dia sempat merasakan kenyamanan saat dipeluk oleh laki-laki dihadapannya.

"Entahlah, hanya saja aku ingin lebih tau tentang dirimu. Kau membuatku gila untuk datang kemari" jawab Ray putus asa

Valencia menatap Ray dengan penuh keraguan. Pria tampan ini seolah-olah jujur dengan apa yang dia katakan. Namun tetap dengan raut wajah dingin.

--------------

31/10/2015

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: