Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bagian 8

Venus memutar tubuhnya untuk memperhatikan Hyunwoo, sesaat setelah dia memesan satu cup Americano pada Minhyuk. Sosok Minhyuk yg berdiri dimeja order ikut memperhatikan Hyunwoo karena hal tersebut. Sebelum kemudian namja manis yg penuh keceriaan itu beralih memandang Venus.

"jogiyo" panggilnya membuat sang Venus menoleh

"ne" sahut Venus setelah matanya bertemu dengan Minhyuk

"apa ada sesuatu yg menarik dari hyung kami, hingga anda terus memandanginya?" cukup penasaran dengan sikap Venus, Minhyuk memutuskan bertanya

"apa ada alasan untuk tidak tertarik pada namja tampan bertubuh bagus seperti dia" tanpa ragu Venus menjawab

Minhyuk cukup terkejut mendengar jawaban itu, akan tetapi coba berekspresi normal

"jadi anda tertarik pada hyung kami?" simpul Minhyuk

Venus menarik senyum tipis, sebelum kemudian sesaat menatap Hyunwoo yg tak menyadari sorot mata yeoja itu yg terus tertuju padanya

"iya..." gumamnya pelan "mungkin" sambungnya kemudian seraya kembali menatap Minhyuk

"anda cukup ragu dengan jawaban anda" Minhyuk memasang senyum hangat

Venus tak membalas, dia hanya mempertahankan senyum tipisnya dengan pandangan yg sesaat tertunduk

"jika anda memang belum cukup tertarik pada hyung kami, mungkin anda bisa mencoba untuk melepaskan ketertarikan itu" ucapan Minhyuk mengarahkan kembali tatapan Venus padanya

"dia sudah memiliki kekasih, dan dia sangat mencintai kekasihnya" lanjut Minhyuk menjelaskan tanda tanya yg ditunjukan Venus melalui tatapannya

Senyum Venus melebar mendengar ucapan Minhyuk "aku tahu"

Mendapati balasan ringan Venus, membuat Minhyuk yg berganti menatap yeoja itu dengan tatapan bertanya. Namun berbeda dengan Minhyuk, sang Venus justru menahan penjelasan dibibirnya. Seolah membiarkan Minhyuk memainkan tanya didalam kepalanya.

"Minhyuk" suara Kihyun membuat Minhyuk sedikit tersentak

Namja itu menoleh, dan mendapati Kihyun yg mengarahkan kopi pesanan Venus

"ahh..." tersenyum kaku Minhyuk meraih minuman tersebut "pesanan anda"

Venus meraih pesanannya, kemudian segera berbalik dan kembali menatap Hyunwoo. Sempat mematung sesaat dan membiarkan tatapannya bertemu dengan Hyunwoo yg tanpa sengaja menoleh ketempatnya berdiri. Venus berlalu kemudian setelah mengembangkan senyum tipis yg membuat Hyunwoo mengerutkan keningnya.

Mengantarkan Venus dengan tatapan heran, Hyunwoo menoleh pada Minhyuk untuk mencari jawaban dari namja manis itu. Akan tetapi selain sebuah gendikan pelan, tak ada jawaban yg didapatkan Hyunwoo. Menjadikan namja itu menelan penasaran dari sosok yeoja yg tak dikenalnya itu.

*

Changkyun duduk disebuah ruangan bergaya mewah, berusaha sekuat mungkin untuk tidak memperlihatkan rasa bosannya. Percakapan yg tak sedikitpun menarik perhatian Changkyun, menjadikan namja itu nyaris menguap disepanjang waktu.

"kau yakin tak ada hal mencurigakan yg terjadi disekitar putra bulan selama kau mengawasinya?" Changkyun segera menatap tajam sang penanya, karena hal tersebut kembali harus didengarnya setelah beberapa waktu lalu pertanyaan yg sama juga diurai padanya

"semua normal, dan tak ada hal mencurigakan yg terjadi. Seperti yg kukatakan tadi, Hyunwoo hyung masih menjalankan bisnisnya. Dan dia tak melakukan apapun yg mencurigakan" menekan kesalnya, Changkyun memberikan jawaban yg sama dengan yg diberikannya beberapa saat yg lalu

"benar-benar tak ada yg terjadi?" memastikan hal tersebut, namja dihadapan Changkyun kembali bertanya

Sedikit tersinggung, Changkyun menajamkan tatapannya. Menegakkan tubuhnya, namja itu sudah sepenuhnya menghadap sang lawan bicara

"jika kau tak percaya padaku, kenapa kau tak melakukan tugas itu sendiri Sanghyuk-ssi? Kenapa kau justru memintaku menjadi stalker, jika kau tak percaya dengan laporanku?" urainya dengan tatapan mata tak suka

"aku bukan tak percaya, aku hanya memastikan" ralat Sanghyuk saat melihat sang lawan bicara mulai kesal "karena aku juga harus memberikan laporan pada ketua, karena itu aku memastikan hal itu padamu"

Changkyun berdecih pelan, sebelum kemudian menarik senyum sinis diwajahnya

"daripada memastikan apa yg kau dengar, kau lebih terlihat mencurigai apa yg kau dengar. Setidaknya hal itulah yg kudapat dari caramu bicara juga ekspresimu" sedikit ketus, Changkyun membalas

Tak harus membantah karena ucapan itu benar, Sanghyuk menarik senyum tipis. Sebagai langkah kamuflase, agar sang lawan bicara tak menangkap sesuatu yg coba disembunyikannya.

"jadi...hanya sebatas ini tugas pasukan khusus itu ya?" dengan nada sinis, Changkyun kembali berujar "menjadi stalker" Changkyun membiarkan Sanghyuk menatap dalam matanya

"lalu untuk apa aku bertahan dalam kelompok ini, jika hanya untuk menjadi stalker" lanjutnya dengan tubuh yg disandarkan disofa

"tidak Changkyun-ssi, tidak hanya ini. Kau akan mendapat tugas lainnya, tapi nanti. Saat sang ketua sudah melihat bagaimana bagusnya kerjamu" urai Sanghyuk

"berapa lama? Satu tahun? Dua tahun?" balas Changkyun "kudengar dari Junhong, orang tuanya bahkan sudah bergabung belasan tahun. Tapi tak ada yg berubah dari kelas mereka selama itu"

Tawa kecil Sanghyuk membalas pertanyaan Changkyun yg hanya disambut dengan tatapan datar sang penanya

"mereka berbeda denganmu Changkyun-ssi, mereka tak memiliki kepintaran sepertimu. Karena itu mereka masih berada disana" disela tawanya Sanghyuk menjawab

"untuk orang pintar sepertimu, akan sangat mudah berada di puncak. Jadi bersabarlah, dan tetap menjalankan tugas seperti yg diperintahkan sebelum hari itu tiba" Sanghyuk bangkit dari duduknya

"pertemuan kita sudah cukup sampai disi Changkyun-ssi, kau bisa pulang. Kita akan lanjutkan lagi perbincangan kita, setelah kau mendapat berita baru dari pangeran bulan" Changkyun menatap tajam Sanghyuk yg justru merekahkan senyum tipis padanya

"aku masih harus jadi stalker?" Changkyun coba menyimpulkan ucapan Sanghyuk

"hanya dalam beberapa hari ini" ucapan itu disambut anggukan pelan Changkyun

"geurae" Changkyun bangkit dari duduknya "ayo terus bermain menjadi stalker" tanpa berpamitan namja itu beranjak dan meninggalkan ruangan tempat Sanghyuk berada

Tidak lupa dia membanting keras pintu, sebagai wujud protes pada sang pemilik ruangan

"dia cukup tak sabaran" Sanghyuk menarik senyum tipis diwajahnya

Sesaat Sanghyuk menatap pintu yang tertutup, sebelum kemudian membuat panggilan untuk seseorang

"sepertinya keberadaan Venus tidak dicurigai oleh siapapun" tanpa sebelumnya mengucapkan salam pembuka, Sanghyuk berujar pada seseorang yg sudah menjawab panggilannya

"benarkah?" suara diseberang membakas

"begitulah" Sanghyuk mengangguk pelan seolah sang lawan bicara ada dihadapannya "bahkan sosok pintar yg kukirim tak melihat hal aneh saat Venus ada disana, jadi kupikir orang-orang bodoh disekitar pangeran bulan juga tak mendapati itu"

"kau sudah memastikan hal itu bukan?"

"apa aku akan berani melapor pada Hades yang terhormat jika aku belum memastikannya" sambut Sanghyuk yg tak mendapatkan balasan apapun dari seberang panggilan

"kalau begitu suruh namja itu terus mengawasi pangeran bulan. Laporkan hal-hal mencurigakan yg terjadi, yg mungkin akan membuat rencana kita gagal" perintah Hades setelah membuat hening beberapa waktu

"algessemnida" panggilan segera terputus setelah itu, membuat Sanghyuk menarik nafas berat setelah menatap layar ponselnya

"kenapa harus aku yg berhubungan dengan Hades?" kalimat bernada keluhan itu meluncur begitu saja dari bibir Sanghyuk

Menghempas tubuhnya keatas sofa, Sanghyuk kembali menghela nafas berat. Sebelum memejamkan mata, karena penat yg namja itu rasakan.

*

Minhyuk menatap layar komputernya yg menyala, namun tak melakukan apapun disana. Berkali-kali tangannya bersiap mengetik sesuatu dilayar pencarian. Namun berkali-kali juga dia mengurungkan niatnya tersebut.

"mereka dilindungi oleh tangan2 tersembunyi" kalimat yang pernah Donghyuk ucapkan, membuat Minhyuk yang sejak tadi sangat penasaran ingin mencaritahu tentang prajurit bulan mengurungkan niatnya

"bukan mustahil mereka juga memiliki seseorang yg bisa merentas komputerku bukan" gumam Minhyuk pelan

Minhyuk berakhir menyandarkan tubuhnya, dengan mata yg menatap lurus tembok kamar. Tak ada yg benar-benar bisa dilakukan namja itu, untuk mencaritahu kelompok rahasia yg seolah kembali mengusik pikirannya.

Pelan setelah sedikit memutar kursi yg dia tempati, Minhyuk mengarahkan pandangan pada laci meja belajarnya. Menarik pelan laci tersebut, untuk meraih kertas kusut yg tersimpan didalamnya.

-kau tak akan pernah menyangka, kalau tuan IM akan menjadi pengkhianat dalam persahabatanmu-

Kembali Minhyuk membaca isi kertas yg membawanya pada fakta seorang Im Changkyun. Tarikan nafas berat Minhyuk terdengar setelah membaca kalimat itu, bersama tangannya yg meletakkan kertas tersebut diatas meja.

"kupikir sesuatu akan terjadi, karena itu mereka...memberitahu kenyataan ini padaku" Minhyuk kembali bergumam seorang diri "tapi apa itu?"

Tak ada balasan dari pertanyaan Minhyuk, membuat namja itu memilih beranjak keperaduannya untuk menghempaskan tubuh disana.

"dan juga...makhluk apa yg ada disekitar yeoja itu?" sosok Venus mengisi kepala Minhyuk kini

Namja itu terlihat menerawang, memikirkan sosok yg selalu mengikuti Venus

"itu bukan aura yg baik, tapi...aku juga tak merasa dia sosok yg jahat" Minhyuk masih setia bergumam sendiri

Bersama senyap Minhyuk menikmati lamunannya, sampai suara pintu yg dibuka menyentak namja itu.

"aku pikir kau sudah tidur" adalah Kihyun yg berujar setelah kembali menutup pintu kamar

"aku baru akan tidur" balas Minhyuk yg sudah sedikit mengangkat kepalanya

"kalau kau akan tidur kenapa tidak mematikan komputer? ini pemborosan apa kau tahu" seraya menggerutu, Kihyun mematikan komputer yg masih menyala

"aku lupa" balas Minhyuk santai yg segera membuat Kihyun menatap tajam padanya "heyy...ini rumahku, dan aku yg membayar listrik sendiri. Jadi berhenti menatapku seolah aku memakai uangmu" tak terima mendapati tatapan itu, Minhyuk protes

Kihyun mendecih pelan, sebelum kemudian beranjak untuk membaringkan tubuhnya disisi Minhyuk

"geser" perintahnya karena Minhyuk yg hampir menempati seluruh ranjang

"kau ini...kenapa bersikap seperti penguasa dirumah orang lain?" sungut Minhyuk yg hanya mendapat pengabaian dari Kihyun

Namja itu sudah berbaring nyaman dan memejamkan matanya. Membiarkan Minhyuk yg belum mengantuk menatap lurus Kihyun yg mencoba terlelap.

"Ki" panggilan Minhyuk hanya dibalas gumaman pelan Kihyun "aku melihat makhluk aneh siang tadi" ucapan sang sahabat seketika membuat Kihyun bergidik

"Min...sudah malam, jangan membahas itu kumohon. Aku tidak takut, tapi aku tak cukup berani juga" keluh Kihyun karena ucapan sang sahabat

"dia tidak mengerikan Ki, dia hanya terlihat..." Minhyuk mengingat sosok yg mengikuti Venus "abstrak??" ada nada ragu dikata terakhir Minhyuk membuat Kihyun menoleh padanya

"maksudmu?" Kihyun menatap tak paham pada Minhyuk

"makhluk yg kulihat biasanya memiliki bentuk, tapi tidak dengannya. Dia...hanya terlihat seperti bayangan hitam dengan aura yg tidak cukup baik. Tapi kuarasa tidak membahayakan juga" jelas Minhyuk membuat Kihyun membisu

"apa kita harus menemui harabojimu, untuk bertanya?" usul Kihyun yg hanya dibalas gelengan cepat Minhyuk

"sirro...dia hanya akan menyemburkan air dari mulutnya kewajahku, padahal itu tidak sedikitpun berpengaruh" Kihyun tertawa pelan mendengar balasan Minhyuk

"dia hanya berusaha membantumu Min" disela tawanya, Kihyun berujar

"membantu membuatku kesal maksudmu" Kihyun semakin mengurai tawanya yg membuat Minhyuk cemberut

Sesaat Kihyun nampak menikmati tawa itu, sebelum kemudian segera menghentikannya

"aku sudah lama tak melihat Changkyun, apa dia sedang sibuk belajar sekarang?" ekspresi kesal Minhyuk berubah mendengar nama itu. Diapun menatap Kihyun yg tak menyadari perubahan raut wajahnya karena sudah lebih dulu memejamkan mata

"molla...aku tak tahu" Minhyuk ikut memejamkan matanya

"bukankah kalian cukup dekat setelah kembali dari acara berlibur kita, kenapa kau bisa tidak tahu?" Kihyun sudah membuka matanya kembali, dan menatap Minhyuk

"tidur saja Ki, bukankah besok kita ada kuliah pagi" malas membahas tentang Changkyun, Minhyuk memberi perintah pada Kihyun untuk segera tidur

"ckkk...kau pikir aku bayi sampai harus kau ingatkan seperti itu" protes Kihyun yg dibalas pelukan Minhyuk

"tentu saja..." mengusak kepalanya dibahu Kihyun, Minhyuk menjawab "kau kan bayiku" lanjutnya yg diakhiri dengan erangan keras karena ttakbam Kihyun yg mendarat mulus dikeningnya

"sakit Ki..." mengusap keningnya, Minhyuk mengeluh

"rasakan" Kihyun menjulurkan lidahnya, kemudian berbaring memunggungi Minhyuk

Mencoba tertelap, Kihyun memejamkan wajahnya dengan ekspresi kesal. Sementara Minhyuk sudah berbaring lurus menatap langit-langit, dengan ekspresi wajah yg nampak tak baik.

"kenapa segala hal terasa rumit sekarang" bisik Minhyuk dalam hati

Pelan Minhyuk menghela nafas berat, sebelum kemudian memejamkan mata. Sebisa mungkin namja itu menjemput lelapnya. Berharap mimpi bisa sedikit menarik gusar yg terus membebani nya sepanjang hari.

🌕 TBC 🌕

Sorry for Typo
Thanks for Reading & Votement

🌻HAEBARAGI🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro