Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bagian 7

Venus menatap lekat Hyunwoo, yang dengan ramah melayani seorang pelanggan. Memainkan sedotan dalam cup kopinya, yeoja itu terus mengikuti kemanapun Hyunwoo beranjak.

"kupikir yeoja itu tertarik pada Hyunwoo hyung" Hyungwon yang rupanya memperhatikan Venus, segera berbisik pada Minhyuk yang baru saja memberi kembalian pada seorang pelanggan

Segera dia menoleh pada Hyungwon, dan mendapati namja itu menunjuk sosok Venus dengan ujung dagunya. Minhyukpun mengarahkan pandangan pada sosok Venus, yg kini terlihat bangkit dan menyambar tas nya.

"kupikir Mingi noona dalam bahaya jika dia mendekati Hyunwoo hyung, karena tubuh yeoja itu...." Hyungwon mengerakkan tangannya membentuk proposi tubuh Venus yg terbungkus baju hitam yg cukup ketat ditubuhnya

Ringisan pelanpun terdengar dari Hyungwon setelahnya, bersama dengan jemari namja jangkung itu yg mengusap tengkuknya

"itu sakit Minhyuk-a" sungutnya karena sang sahabat memukul belakang kepalanya keras menggunakan nampan

"maka jadilah berguna, agar aku tak memukulmu lagi. Aku menyuruhmu datang kemari untuk membantu Hyunwoo hyung. Bukan untuk termenung dan berujar hal-hal aneh untuk pelanggan" balas Minhyuk

"aku sudah bekerja Minhyuk-a...dan sekarang aku sedang beristirahat" Hyungwon membela diri

"bekerja menyusahkanku maksudmu. Sejak tadi semua pelanggan yang datang untuk memesan dan membayar, aku yang melayaninya. Dan kau...kau hanya melamun sambil terus mengunyah" gerutu Minhyuk

"heyy....aku sedang berusaha mencari cara praktis melayani pelanggan, tidakkah kau tahu" Hyungwon masih membela dirinya

"molla...mollayo" Minhyuk membalas dengan nada tak perduli "gantikan aku menjaga meja kasir, aku harus membuang sampah" Minhyuk mendorong tubuh Hyungwon, kemudian beranjak dari sana

Tak ada balasan dari Hyungwon, dia hanya melakukan apa yg diperintahkan sang sahabat. Sedangkan Minhyuk sudah beranjak untuk membuang sampah tak jauh dari coffe shop. Sesaat setelah selesai membuang sampah, namja itu terlihat mematung didepan pintu coffe shop saat mendapati sosok Changkyun yg menatap lurus kearahnya.

"Changkyun" bisiknya pelan pada sosok tersebut

Mengunakan jaket hitam dan topi bewarna senada dengan pakaiannya, Changkyun nampak melakukan kontak mata dengan Minhyuk. Ada senyum yang namja itu kembangkan sesaat, sebelum beranjak dari tempatnya berdiri begitu saja.

Minhyuk ya g masih berdiri ditempatnya, terlihat mematung menatap kepergian Changkyun. Wajahnya dipenuhi tanda tanya, karena kehadiran Changkyun yang terlihat seperti sedang mengawasi coffe shop milik Hyunwoo.

*

"Jadi...kau resmi menjadi prajurit khusus sekarang?" Junhong menatap takjub Changkyun

Changkyun mengangguk, membalas pertanyaan Junhong padanya

"wuaah...kau sangat beruntung" puji Junhong seraya mengusap bahu Changkyun

Changkyun mengarahkan pandangan pada Junhong, yg masih menatap takjub padanya

"eoh...bahkan merasa sangat beruntung" Changkyun menarik senyum penuh arti

Junhong yg tak menangkap hal tersebut ikut menarik senyum diwajahnya. Karena ikut bahagia atas apa yang didapat oleh Changkyun.

"Changkyun" sebuah suara yang cukup familiar ditelinga Changkyun, membuatnya menoleh

"Chaerin-a..." Changkyun bangkit dan segera menghampiri yeoja itu

Sesaat Chaerin memandang Junhong yang masih duduk diam ditempatnya, sebelum kemudian kembali menatap Changkyun.

"Minju bilang kau mencariku, ada apa?" tanya yeoja itu saat tatapan mereka bertemu

Changkyun tak menjawab, dia hanya membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah buku dari sana

"aku lupa mengembalikan buku milikmu" menyerahkan buku ditangannya, Changkyun menjawab

Tangan Chaerin meraih buku itu, dan nampak membuka bukunya. Sesaat yeoja itu terdiam meneliti buku miliknya, sebelum kemudian kembali menatap Changkyun

"hanya ini?" tukas Chaerin setelah sesaat sibuk dengan kegiatannya sendiri

"sebenarnya ada beberapa hal yang mau kusampaikan, tapi...kupikir hal itu tak harus kukatakan lagi padamu. Karena itu...kurasa hanya itu untuk hari ini" balas Changkyun

"baiklah kalau begitu" Chaerin menyimpan buku miliknya kedalam tas "aku pulang dulu ya, ada seseorang yang memintaku menemuinya hari ini" lanjut yeoja itu

"ne" Changkyun mengangguk

"bye Kyunie" Chaerin melambai dan berlalu

Changkyun ikut melambaikan tangannya, kemudian membiarkan Chaerin berlalu begitu saja dari hadapannya.

"dia itu siapa?" tanya Junhong saat Changkyun sudah kembali menghampirinya

"dia sahabatku" jawab Changkyun seraya duduk disisi Junhong

Junhong menatap punggung Chaerin, kemudian nampak mengangguk ringan

"jadi....sebagai pasukan khusus, apa kau sudah mendapatkan tugas?" seulas senyum arti milik Changkyun menghias diwajahnya membalas pertanyaan Junhong. Menjadikan sang penanya harus mengerutkan kening mendapati hal tersebut

*

Leo menatap lekat Venus yang terlihat mematung menatap kota Seoul, sebelum kemudian meletakkan gelas wine yang sejak tadi dipegangnya.

"jadi...kau sudah bertemu dengan pangeran bulan?" pertanyaan Hades memalingkan pandangan Venus

Venus mengembangkan senyum getir sebelum kemudian mengangguk ringan

"ya....aku sudah bertemu dengannya tadi" jawab yeoja itu kemudian

"bagaimana dengan sang pedang?" memperlihatkan sedikit kekhawatiran, kembali Hades bertanya

"aku berharap bertemu dengannya, tapi kami tidak bertemu" senyum Venus mengembang lebar saat menangkap raut khawatir diwajah Hades

"jangan pernah mengharapkan itu, kalau kau mau misi berhasil" balas Hades dengan ekspresi dingin

"bagaimana kalau aku berubah pikiran, dan tak berharap ini akan berhasil" menatap dalam mata Hades, Venus berujar

"maka peluruku siap membunuhmu hari ini juga" masih dengan ekspresi yang sama Hades menjawab

Venus membisu sesaat, lalu mengurai tawa kecil yg terdengar hambar

"aku lupa kalau aku kembali ke Seoul dengan membawa malaikat maut bersamaku" Venus kembali mengarahkan pandanganya keluar jendela

Sejenak Hades diam menatap punggung Venus. Kemudian pelan namja itu bangkit dan berdiri tenang disisi Venus

"kau mulai menyesalinya?" Venus menoleh pada Hades mendengar tanya ini "keputusan ini" tegas Hades mendapati tanya didalam netra yeoja itu

"jika iya..itu sangat terlambat" lanjut Hades yg kembali disambut urai tawa kecil oleh Venus

"aku tahu, aku tahu itu dengan baik. Jadi kau tak harus menegaskan apapun tuan Hades" Venus beranjak dari tempatnya, namun gerakan kaki yeoja itu segera ditahan oleh Hades

"jalankan pekerjaanmu dengan baik, walaupun kau menyesali jalan ini" membiarkan tatapannya bertemu dengan Venus, Hades berujar setengah memperingatkan

"baik tuan, aku akan menjalankan semuanya dengan baik" sambut Venus seraya menarik tangannya dari Hades

kembali yeoja itu mengayun langkahnya, ditemani tatapan lurus Hades. Menenggelamkan diri didalam kamar, Venus terduduk lemah dilantai sesaat setelah berada dalam ruangan itu.

"satu hari lagi, aku melewatinya begitu saja" dengan suara berat Venus berujar

yeoja itu menatap kosong dinding putih kamarnya. membiarkan seluruh beban menyerang setiap bagian kepalanya. Menahan rasa sakit yg menjalari hatinya, Venus menikmati sepi. Seolah membiarkan hal itu menarik tenang yg tak juga bisa didapatkannya.

*

Hyunwoo menatap sesaat Chaerin yg duduk dengan tenang didalam coffe shop, sebelum nampak mengayunkan langkah menghampiri yeoja itu. Sesaat setelah namja itu berada didekatnya, pandangan Chaerin yg semula mengarah keluar segera tertuju pada Hyunwoo. Namja itu sudah mengembangkan senyum hangat untuknya, saat netra keduanya bertemu.

"apa kabarmu?" seraya duduk Hyunwoo bertanya

"seperti yang oppa lihat, kondisiku baik" menarik senyum diwajahnya, Chaerin membalas

Hyunwoo mengangguk pelan dengan tangan yg saling berkait diatas meja. Membentuk kekakuan, keduanya membisu dalam hitungan detik. Sebelum Hyunwoo kembali mencoba membuka percakapan.

"bagaimana dengan oppamu? apa dia baik?" dengan nada lemah, Hyunwoo bertanya

"ya...dia juga baik" sahut Chaerin ringkas "Wonho oppa juga baik" lanjut yeoja itu kemudian saat melihat Hyunwoo akan kembali berujar

"senang mendengarnya" Hyunwoo menarik seulas senyum tipis bersama kepalanya yg mengangguk ringan

"jika begitu mengkhawatirkannya, kenapa oppa tidak coba menemui Wonho oppa?" menatap lurus Hyunwoo, Chaerin bertanya

Hyunwoo membalas tatapan lurus Chaerin sejenak, sebelum kemudian menyandarkan tubuhnya nyaman dikursi yg dia tempati

"kalau saja dia tidak menghindariku, aku akan menemuinya. tapi kau tahu kan kalau dia bahkan menghindari kami" balas Hyunwoo "bahkan karena itu kau juga jarang datang berkunjung lagi" Hyunwoo mengakhiri kalimatnya dengan seulas senyum getir

"mian" Chaerin menundukkan pandangannya

"tidak....jangan minta maaf, kau tidak salah. kau hanya berusaha membuatnya nyaman, karena itu tidak datang berkunjung. Sebab dimata Wonho hanya kau yg ada disisinya, tidak dengan yg lain. jadi wajar jika dia memintamu untuk menghindari kami. karena hal itulah yg bisa membuatnya merasa nyaman" sambut Hyunwoo membuat Chaerin kembali mengarahkan pandangan padanya

Chaerin tak memberi tanggapan, yeoja itu diam menikmati wajah datar Hyunwoo

"kalau saja Wonho oppa memiliki sedikit saja sikap dewasa oppa, kupikir dia tak harus merasa sangat terluka seperti sekarang" ujar Chaerin dengan suara rendah

Hyunwoo hanya menatap Chaerin, tanpa berujar apapun. Melihat hal itu, Chaerin meraih jemari Hyunwoo dan mengenggamnya erat karena mendapati beban dari tatapan mata namja itu.

"oppa...jangan terlalu merasa terbebani, karena kau dan Mingi onnie pantas mendapatkan kebahagiaan kalian. Bersemangatlah...dan jangan bebani dirimu sendiri. Kalian sudah menahan diri cukup lama, jadi saatnya kalian meraih kebahagiaan kalian" hibur Chaerin dengan senyum hangat yg terkembang

Seulas senyum Hyunwoo kembangkan mendengar ucapan Chaerin, bersama jemarinya yg membalas genggaman tangan Chaerin

"gomawo...Chaerin-a, karena sudah mendukung kami" ucap Hyunwoo tulus

Chaerin hanya mengangguk pelan, masih mempertahankan senyum diwajahnya. Sesaat mereka menikmati rasa tenang diantara senyap. Sebelum akhirnya suara dering ponsel Chaerin mengusik senyap itu.

"ne...oppa" sahut Chaerin setelah menyambar ponsel yg semula dia simpan diatas meja "Wonho oppa" bibir Chaerin bergerak tanpa suara untuk memberitahu Hyunwoo yg nampak menatapnya lekat

Anggukan paham Hyunwoo membalas itu, bersama tubuhnya yg bangkit beranjak dari sana. Seolah tak ingin menganggu perbincangan Chaerin dan Wonho, Hyunwoo memilih menyibukkan diri didapur. Membiarkan Chaerin terlibat perbincangan ringan dengan sosok diujung panggilan. Sebelum kemudian beranjak berlalu dari sana dengan gerakan kaki yg tergesa.

"CHAERIN BUKUMU" Minhyuk yg tak sengaja melewati meja tempat Chaerin berada, nampak mengangkat buku yg tak sengaja yeoja itu tinggal diatas meja

Mengambil langkah lebar, Minhyuk coba mengejar Chaerin. Namun yeoja itu sudah lebih dulu memasuki taksi, sebelum sempat Minhyuk menghampirinya.

"sudahlah...besok akan kukembalikan" gumam Minhyuk

Menatap buku itu sesaat, Minhyuk memilih berbalik untuk kembali memasuki coffe shop. Akan tetapi gerakan kaki namja itu segera tertahan, kembali karena mendapati sosok Changkyun yg berdiri mengawasi tempat itu.

Segera Minhyuk mengarahkan tubuhnya penuh menatap sosok Changkyun. Menjadikan sosok itu segera berlalu dengan gerakan tergesa saat tatapan mereka bertemu

"apalagi yg diinginkannya?" gumam Minhyuk

Minhyuk mematung menatap sosok Changkyun yg berlari menjauh dari sana. Dengan wajah serius namja itu mengantar kepergian Changkyun. Membeku sesaat ditempat itu, Minhyuk berlalu memasuki coffe shop kemudian. Dan memilih menyibukkan diri disana dengan kepala yg diisi dengan sejuta hal yg membebaninya.

🌕 TBC 🌕

Sorry for Typo

Thanks for Reading & Votement

🌻HAEBARAGI🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro