Bagian 6
Changkyun melangkah pelan memasuki sebuah ruangan, menghampiri seseorang yang duduk dibekang meja besar. Senyum namja itu segera menyambut Changkyun ketika dia memasuki ruangan itu. Bahkan hingga langkahnya yg mendekati sosok yang menunggunya, senyum namja itu tak juga memudar dari bibirnya.
"Selamat datang kembali I.M, atau aku harus memanggilmu Changkyun-ssi" sambut namja itu dengan suara hangat
Tak ada balasan dari Changkyun, dia hanya berdiri tegak seraya menatap datar namja dihadapannya.
"kau berpikir bisa pergi dari kelompok ini dengan mudah maja" ucapan namja itu masih tak dibalas oleh Changkyun "Tapi kau salah bukan tuan I.M, karena kau tak bisa pergi semudah itu" lanjutnya tanpa memudarkan senyum yg masih dia kembangkan diwajahnya
"apa mau mu?" enggan menikmati basa-basi yang namja dihadapannya urai, Changkyun buka suara untuk bertanya
"kenapa kau bertanya seperti itu? Aku mengundangmu datang untuk..."
"sudahlah....pikiran dari orang-orang dikelompok ini sangat mudah ditebak. Katakan saja yang harus kudengar, jangan memutar percakapan terlalu jauh karena itu membosankan" putus Changkyun segera yang disambut tawa ringan namja dihadapannya
"kau memang special, keputusan yang baik kau bergabung dengan kelompok ini" disela tawanya, namja itu berurai
"aku tidak pernah bergabung dalam kelompok ini tuan, harap kau ingat itu. Aku datang hanya karena aku ingin tahu seperti apa kelompok ini, bukan untuk bergabung dengan kalian" sanggah Changkyun
"itu sama saja tuan I.M, menginginkan-nya atau tidak. Sengaja atau bukan, kau sudah bergabung dalam kelompok kami. Dan itu berarti sampai kapanpun kau akan tetap menjadi bagian dari kami" balas namja itu
"cihh..." Changkyun menarik senyum sinis "aku tak sudi menjadi bagian kelompok bodoh dan pengecut seperti kalian. Jadi jangan pernah mengatakan kalau aku bagian dari kalian, karena aku tidak sebodoh kalian"
"karena itu aku mengundangmu datang tuan I.M, karena aku tahu kau bukan orang bodoh seperti prajurit bulan yang lain" ucapan itu membuat Changkyun menatap lekat namja dihadapannya
"aku mengundangmu datang karena aku tahu potensimu, dan aku ingin kau bergabung dalam prajurit khusus" jelasnya menanggapi tatapan yg Changkyun layangkan
"prajurit khusus?" ulang Changkyun
"ne...prajurit khusus" sang namja menyangga sikunya diatas meja "mereka berbeda dengan prajurit biasa. Mereka adalah prajurit pilihan yg menempati posisi tertentu karena kemampuan yg mereka miliki. Dan kupikir kau bisa menjadi salah satu anggota baru dari prajurit khusus" terangnya membuat Changkyun menyilangkan tangan didada
"beri aku satu alasan kenapa aku harus bergabung menjadi prajurit khusus" balasnya dengan ekspresi wajah yg terlihat tak tertarik dengan tawaran tersebut
"karena kau pintar, dan juga...karena kau ahli dalam mengumpulkan informasi disebuah organisasi rahasia. Sejauh ini tak ada satupun orang yg bisa menembus kerahasiaan kelompok kami, tapi kau dengan mudah melakukannya. Karena itu..."
"hey tuan...anggotamulah yg terlalu bodoh, sehingga bisa membuatku masuk dan mencari tahu rahasia kelompok kalian" sekali lagi Changkyun memutus kalimat namja dihadapannya
Namja itu menanggapi ucapan itu dengan senyum simpul, seraya mengangguk pelan
"mungkin kau benar, mereka terlalu bodoh untuk menghadapi namja jenius sepertimu. Karena itu kerahasiaan kelompok kami bisa kau tembus dengan mudahnya"
Changkyu berdecih pelan mendengar balasan itu. Tanpa segan Changkyun bahkan menunjukkan ketidak tertarikannya dengan semua ucapan namja tersebut.
"Im Changkyun, aku benar-benar mengagumi kecerdasanmu. Tidakkah seharusnya kau bangga dengan itu?" berusaha terlihat tenang, kembali namja itu berujar
"kenapa harus bangga, jika kau dipuji oleh seorang yang bodoh. Jika aku dipuji oleh profesorku, mungkin aku akan bangga" sambut Changkyun dengan santainya
Jemari namja itu yang saling berkait segera menggepal erat kini. Membuat Changkyun menarik senyum penuh ejekan mendapati hal tersebut.
"kupikir aku membuang-buang waktuku ada disini, jadi sebaiknya aku pulang dan kembali menikmati waktu tidurku" Changkyun berbalik hendak beranjak
"kau sudah dibuang bukan" ucapan itu menahan gerakan kaki Changkyun yg siap berayun "untuk ukuran seseorang yg sudah dibuang, tidakkah kau terlalu sombong"
Changkyun berbalik, menatap namja yg balas menatapnya dengan senyum mengejek
"tak ada tempat untuk kau pergi sekarang tuan I.M, jadi jangan terlalu sombong. Aku sudah menawarkanmu tempat terbaik yang kelompok kami miliki untuk menghargaimu. Bukankah kau seharusnya menghargai itu, bukan justru berusaha meninggalkan kelompok yg coba mempertahankanmu" lanjutnya saat tatapan mereka kembali bertemu
"mereka tidak meninggalkanku, mereka hanya salah paham. Jika aku berusaha..."
"usahamu akan sia-sia, karena kurasa mereka tak akan percaya padamu. Tidak akan pernah" giliran namja itu yg memutus kata-kata Changkyun
Changkyun segera kehilangan kata-katanya karena itu, membuat namja dihadapannya tersenyum puas karena mampu membungkamnya.
"bergabunglah...kami memiliki tempat special untukmu" bujuk namja itu menghantar netra Changkyun mengarah dalam pada netranya
"kenapa kau begitu ingin aku bergabung dalam prajurit khusus itu?" selidik Changkyun ingin tahu
"karena kepintaranmu terlalu sayang jika disia-siakan, karena itu aku berharap kau bisa bergabung dalam prajurit khusus. Agar kemampuan itu bisa kau kembangkan dengan baik untuk kemajuan kelompok kita" jawab namja itu
"maksudmu...aku akan menjadi alat untuk kelompok ini?" Changkyun mempertegas maksud namja dihadapannya
"tidak tuan I.M...kau bukanlah alat, kau adalah bagian istimewa kelompok kami" tegas namja itu
Changkyun kembali menarik senyum mengejek, yang berusaha ditanggapi dengan senyum tenang namja dihadapannya
"lalu....apa yang kudapatkan jika aku bergabung dalam prajurit khusus dikelompok ini?" kembali Changkyun mengurai tanya
"segala yg kau inginkan, akan mudah kau dapatkan tuan I.M" sambut namja itu yg membuat Changkyun tercenung ditempatnya
Untuk beberapa saat namja itu terdiam karena berpikir. Sebelum kemudian mengangguk pelan dengan senyum yg terkembang diwajahnya.
"baiklah....aku akan bergabung dengan kalian" finalnya yang disambut senyum lebar namja dihadapan Changkyun
"keputusan yang bijak tuan I.M, kupastikan kau tak akan menyesal dengan keputusanmu itu" sambut namja itu
Changkyun tak memberi balasan, dia hanya menatap lekat namja yang kini mulai bangkit dari duduknya
"selamat datang kembali" merentangkan tangan, namja itu membuat pose seolah menyambut kehadiran Changkyun yg dibalas anggukan pelan namja itu
*
Jauh di benua yang berbeda, terpisah laut yg terbentang luas. Seorang namja mendekati namja lain yg sedang membuat tembikar. Namja berkulit cokelat dengan rambut panjang dikuncir itu segera berdiri dihadapan sang pembuat tembikar, membuat namja itu menghentikan kegiatannya.
"good afternoon, can i help you?" tanya namja itu saat melihat tamunya memperhatikannya lekat
"anyeonghaseyo" balas namja itu membalas kata-kata sang namja membuat mata namja sang pembuat tembikar membulat
"hangguk saram?" namja itu terkejut mendengar bahasa korea yg diucapkan dengan lancar oleh tamunya
Senyum namja itu merekah, tak berusaha membalas kata-kata namja dihadapannya
"apa ada yg bisa kubantu untuk anda?" sang pembuat tembikar bangkit seraya membersihkan tangannya yg dipenuhi tanah
"daripada membantu, aku lebih ingin membicarakan banyak hal padamu" sambut namja itu
Namja pembuat tembikar nampak mengerutkan dahinya mendengar kata-kata namja dihadapannya
"Frank Willer" namja itu mengulurkan tangan
"Choi Sung So" balas namja itu
Senyum menghias wajah Frank begitupun Sung So
"sebaiknya kita bicara didalam" ajak Sung So
Frank mengangguk, dan mengikuti langkah Sung So menuju kesebuah ruangan. Segera dia duduk setelah Sung So menunjuk sebuah kursi yg ada disana. Dan membiarkan Sung So berlalu menuju dapur untuk mengambilkannya minuman.
"ini silahkan diminum" tukas Sung So saat sudah kembali dengan secangkir teh ditangannya
Frank segera meraih minuman tersebut, dan meneguknya segera.
"jadi...apa yg ingin anda bicarakan?" tanya Sung So setelah mendapati sang tamu meletakkan kembali cangkir teh nya diatas meja
"aku ingin meminta bantuanmu mencari Ksatria Horus" jawab Frank yg membuat Sung So mengerutkan keningnya
"Ksatria Horus?" ulang Sung So dengan raut bingung
Frank mengangguk, membuat Sung So mengerutkan keningnya
"Yup...Ksatria Horus, kita....atau lebih tepatnya ansa harus mencarinya." Twgas Frank
"Huhh? apa maksud anda? Dan...siapa itu Ksatria Horus? Kenapa aku harus mencarinya?" pertanyaanpun tak bisa Sung So tahan keluar dari bibirnya
"mungkin ini terdengar tak masuk akal, tapi agar anda lebih mudah mengerti aku akan lebih dulu menjelaskan siapa diriku sebelumnya" ujar Frank
Sung So tak membalas, dia membiarkan Frank memperbaiki posisi duduk mennghadap padanya penuh
"aku adalah salah satu dari pengawal matahari keturunan langsung dari suku Maya yg menjaga kuil besar didaratan tinggi meksiko. Aku diutus sang ketua mencari sorang Ksatria Horus, untuk memberi peringatan akan kedatangan bulan biru" urai namja itu
"memangnya ada apa dengan bulan biru? Kenapa kita harus memberi peringatan untuk kedatangannya? Bukankah itu fenomena alam biasa, jadi...kenapa kita harus mencari Ksatria Horus saat bulan itu muncul?" Sung So yg masih tidak mengerti, kembali mengurai banyak pertanyaan
"bagi masyarakat biasa, itu mungkin tak berarti apapun. Tapi tidak kelompok bulan, mereka sedang menanti kehadiran bulan ini. Terlebih...saat Venus sudah terpilih dalam kelompok mereka" balas Frank
"Venus? Kelompok bulan?" Sung So dibuat semakin bingung dengan uraian cerita Frank
"mungkin aku akan menjelaskan banyak hal padamu, jadi kuharap kau mendengarkannya dengan baik" tukas Frank yg hanya dibalas anggukan paham Sung So
"dulu...dipuncak keemasan suku Maya beberapa golongan masyarakat menciptakan satu organisasi khusus yg disebut pengawal matahari. Mereka membentuk organisasi ini untuk menjaga tradisi dan ritual do'a yg sedikit bergeser karena arus perkembangan zaman. Namun seiring dengan itu, muncul juga golongan lain yg menyebut diri mereka sebagai kelompok bulan. Berbeda dengan para pengawal matahari yg berusaha menjaga tradisi, kelompok bulan justru merusak semua tradisi dengan menganti semua ritual menjadi ritual sihir. Mereka selalu mengorbankan tiga orang manusia yg mereka sebut sebagai putra bulan, pedang dan perisai semata-mata untuk mendapatkan keabadian dan perlindungan dari bulan" urai Frank
Sung So terbungkam, namja itu tak menyangka akan mendapati hal-hal yg dirasanya mustahil seperti itu
"para pengawal matahari marah karena hal itu, dan segera mengusir kelompok bulan dari masyarakat Maya. Namun pengusiran itu tak membuat mereka menghentikan ritual mereka, kelompok ini justru berkembang dengan baik setelah terlepas dari masyarakat maya" lanjut Frank
"kami sebagai pengawal matahari sudah disumpah untuk tidak menyakiti orang lain baik dari dalam kelompok maupun diluar kelompok. Karena itu, untuk menjaga nyawa-nyawa yg tak berdosa kami mulai menunjuk orang-orang yg kami namai Ksatria Horus" Frank kembali menjelaskan
"apa tugas Ksatria Horus?" tanya Sung So
"melindungi pangeran bulan beserta pedang dan Perisainya" jawab Frank
"bagaimana cara Ksatria Horus melakukannya?"
"dengan berada disisi mereka"
"apa itu cukup?" tanya Sung So yakin
"itu sudah lebih dari cukup, karena kelompok bulan tak akan berani maju untuk menyakiti Putra bulan dan perangkatnya bila ada sang Ksatria Horus"
"kenapa begitu?" Sung So masih tak mengerti
"ada sebuah perjanjian yg ditanda tangani dengan darah oleh para pembentuk Pengawal matahari dan Kelompok bulan. Dalam perjanjian itu baik pengawal matahari maupun kelompok bulan setuju untuk tidak menyatakan perang dan saling menyakiti. Karena itu bila kami mengirim ksatria Horus, maka kelompok bulan tak bisa melakukan apapun. karena...Ksatria Horus akan menjaga mereka dan kelompok bulan tak berdaya dengan hal itu"
"aku...masih tak mengerti" Sung So semakin bingung
Frank tersenyum tipis melihat ketidak pahaman Sung So dengan penjelasannya
"pada intinya Kelompok bulan tak bisa mengusik para pengawal matahari terutama Ksatria Horus. Karena bagaimanapun juga kelompok bulan berada dibawah pengawal matahari, walau mereka tak mengakui hal itu. keangkuhan kelompok bulan selalu menjadikan mereka merasa diri berada diatas, bahkan mereka berani menyatakan kalau kelompok mereka sejajar dengan pengawal matahari"
"mengapa mereka bisa mengatakan itu?"
"mereka bilang bulan bisa muncul disiang hari saat matahari bersinar, namun matahari tak bisa muncul dimalam hari ketika purnama menyapa" jawab Frank
"itu terdengar mengelikan dan tak masuk akal" Sung So tertawa pelan
"begitulah kelompok bulan, walau terlihat pintar sesungguhnya mereka makhluk-makhluk kolot yg masih berpedoman pada sihir dan mitos"
"jadi...kau jelaskan kembali tentang Ksatria Horus. Kenapa kelompok bulan tak berdaya melawannya?" Sung So meminta penjelasan
"yg pertama karena perjanjian yg sudah tertulis, kalau kelompok bulan tak boleh membunuh salah satu dari pengawal matahari maupun sebaliknya. Dan yg kedua, ada ancaman yg keluar dari petinggi pengawal matahari terdahulu bahwa bila ada salah satu dari Ksatria Horus mati ditangan kelompok bulan maka pengawal matahari akan mengerahkan ksatria Horus yg lain untuk membantai kelompok bulan" terang Frank
"apa itu sesuatu yg mengerikan bagi kelompok bulan sehingga mereka begitu takut untuk menyerang ksatria Horus?"
"tentu saja...karena satu ksatria Horus bisa menghabiskan tiga kelompok bulan" jawab Frank
"maksud anda?" Sung So masih tak mengerti
"prinsip dasarnya adalah matahari sebagai sumber kehidupan dibumi, tidak hanya bumi seluruh planet dan juga satelit memamfaatkan sinar matahari untuk membuat sebuah energi. Begitupun yg dianut kelompok bulan, walau menganggap diri mereka kuat akan tetapi mereka tetap tak berdaya pada pengawal matahari. Karena itu para pengawal matahari memberi satu tugas khusus pada ksatria Horus untuk menjadi penjaga putra bulan, pedang dan perisai dan juga keseluruhan pengawal matahari. Pada dasarnya saat ini ksatria Horus selalu dalam keadaan siaga dan siap menyerang. Karena...dengan satu perintah dari ketua tinggi, maka ksatria Horus harus menyerang kelompok-kelompok yg merugikan Pengawal matahari" urai Frank lagi
Sung So mengangguk pelan, namja itu mulai menangkap maksud Frank
"berdasarkan kekuatan kita berada diatas kelompok bulan, karena itu mereka tak akan berani menganggu kita terutama sekali sang ksatria Horus. Karena hanya dengan mengandalkan satu kekuatan ksatria Horus saja pengawal matahari sudah bisa menghabisi tiga kelompok bulan yg berisi ratusan anggota. Jadi kau bisa bayangkan bila majelis tinggi mengerahkan beberapa ksatria Horus untuk menyerang kelompok bulan kalau mereka berani menyakiti satu dari puluhan Ksatria Horus yg tersebar didunia" tukas Frank
"jadi karena itu mereka tak akan bisa melakukan pengorbanan bila sang Ksatria Horus ada mendampingi putra bulan dan juga perangkatnya" Sung So mulai mengerti
"mereka memang kelompok yg licik, tapi tak cukup berani mengambil resiko. Karena itulah pemimpin tertinggi membuat keputusan ini, untuk melindungi banyak orang. Mereka menciptakan tradisi memilih ksatria Horus semata-mata untuk menghentikan tradisi persembahan kelompok bulan yg selalu mengorbankan jiwa-jiwa tak berdosa"
"tapi bila mereka berpikir secara rasional, bukankah hal yg tak mungkin seorang namja menghancurkan lebih dari ratusan bahkan ribuan orang"
"kenapa kau mengatakan itu tak mungkin?" tanya Frank
Sung So menatap Frank lekat, senyum namja itu mengembang tenang
"jiwa para pengawal matahari ada pada sinar yg selalu menyapa bumi setiap pagi dan petang. Semangat mereka juga membara bagai pusat tata surya itu dan memancar kepenjuru mega. Demi sebuah rasa persatuan dan juga untuk meneggakkan kebenaran, ksatria Horus harus bisa membantai tubuh-tubuh yg dipenuhi dosa. Jadi...bagaimana kau bisa mengatakan hal itu musatahil"
"tapi...dunia ini dilindungi oleh hukum, dan hak hidup merupakan hukum mutlak yg dunia ini jaga. Bagaimana bisa kita merampas hak hidup seseorang dengan mudah disaat perlindungan terhadap nyawa menjadi prioritas utama dalam hak asasi seseorang" balas Sung So
"seperti Kelompok bulan yg memiliki jalur khusus untuk menghilangkan nyawa2 yg mereka anggap tak berguna, kita juga memiliki cara itu" ungkap Frank
"cara seperti apa?" tanya Sung So
"ksatria Horus yg akan mengeksekusi beberapa kelompok akan diberi link khusus agar bisa megumpulkan semua anggota dan menghancurkan mereka dalam sekali pukul. Dengan link itu juga kita akan membuat hal itu terlihat seperti sesuatu yg biasa, bisa sebuah kecelakaan atau tragedi yg membuat kita tak terlibat dalam pelanggaran hak hidup" urai Frank
Sung So terdiam, dia benar2 dibuat terkejut mendengar penjelasan Frank
"tak ada hal yg mustahil Sung So, selama kita memiliki jaringan yg memperkuat kita"
"ini benar-benar tak masuk akal, bagaimana bisa seseorang dengan mudah menghilangkan ratusan nyawa dan terlepas dari hukuman begitu saja" Sung So tak terima
"itu terjadi bila kelompok bulan mengingkari perjanjian dan cukup berani melukai ksatria Horus. Bila itu tak terjadi para pengawal matahari tak akan bergerak untuk menyerang. Pada dasarnya pengawal matahari tak suka kekerasan, karena itu membuat peringatan keras pada kelompok bulan agar mereka hati-hati dalam melangkah dan tidak melewati batas yg terdapat dalam perjanjian"
"jadi maksudnya itu sebuah ancaman yg bisa menjadi kenyataan bila kelompok bulan berusaha keras melenyapkan salah satu dari ksatria Horus"
"tidak hanya ksatria Horus, tapi juga keseluruhan kelompok matahari" tegas Frank
"ada kelompok-kelompok sesat seperti itu didunia ini, kenapa tak mendapat tindakan dari pihak yg berwajib"
"karena kerahasiaan kelompok ini begitu terjaga, jadi sulit bagi masyarakat bisa menditeksi keberadaan mereka. secara umum mereka terlihat seperti masyarakat biasa yg memiliki pekerjaan dan pangkat. Karena itu tak ada badan pemerintahan yg bisa membuka tabir ini. belum lagi mereka menyisipkan beberapa anggota mereka didalam pemerintahan yg membuat langkah mereka mudah"
"kalau kelompok mereka begitu rahasia, kenapa pengawal matahari mengetahui semua ini?"
"karena didalam kelompok bulan bisa saja ada dua atau tiga pengawal matahari dan mereka...tak tahu soal itu" jawab Frank
"jadi...keberadaan pengawal matahari lebih rahasia dari kelompok bulan"
"ne" Frank mengangguk
Sung So ikut mengangguk, namja itu semakin paham kini
"lalu...apa hubungannya denganku?" Sung So tak menemukan titik temu antara penjelasan Frank dengan sebutan untuk dirinya
Frank tak menjawab, dia hanya tersenyum tipis
"kudengar kau memiliki seorang saudara yg tinggal di pedalaman Korea Selatan"
"ne...majayo"
"apa namja itu bernama Wo Injun?"
"ne" Sung So mengangguk
"kalau begitu temuilah dia, dan bantu saudaramu itu untuk mencari seseorang yg bersedia menjadi Ksatria Horus"
"untuk apa dia melakukan itu?" tanya Sung So
"salah satu anggota dari pengawal matahari melaporkan kalau Venus sudah dipilih dan sekarang berada di Seoul untuk memburu sang putra bulan. Jadi saudaramu itu harus segera mencari Ksatria Horus karena kelompok bulan berusaha menghabisi putra bulan yg lolos dari upacara terakhir yg mereka lakukan untuk melepas kutukan pada kelompok mereka"
"Venus itu siapa? Kenapa dia memburu pangeran bulan?" Sung So kembali bingung
"Venus adalah seorang yeoja yg mengajukan diri atau ditunjuk oleh kelompok bulan untuk melenyapkan putra bulan. Venus akan melakukan aksinya itu pada malam bulan biru, jadi saudaramu itu harus menemukan ksatria Horus pelindung putra bulan yg diincar sebelum malam itu. karena hanya ksatria Horus yg bisa menghentikan pembunuhan itu"
"apa putra bulan yg satu ini begitu berharga sehingga kalian melindunginya?"
"ne...dia begitu berharga" jawab Frank
"whaeyo? apa ada alasan khusus sehingga menjadikannya sosok yg berharga?" selidik Sung So
"putra bulan yg satu ini memiliki perangkat yg lengkap, karena itu bisa menjadi keuntungan kelompok bulan. Sehingga itu bisa menjadi nilai tambah untuk membangun kepercayaan diri kelompok bulan. Bukan tidak mungkin dengan kepercayaan diri itu mereka berniat menghancurkan pengawal matahari, dan membuat ksatria Horus harus bekerja"
"kalau begitu aku harus menghentikannya, karena aku tak mau terlibat dalam pembunuhan satu nyawapun" sambut Sung So cepat
"pilihan yg bijak" Frank kembali tersenyum ramah
"jadi...bagaimana cara kami bisa menemukan ksatria Horus?"
"hanya mencari seorang pemuda yg bersedia menjadi pelindung putra bulan dan juga semua perangkat yg dia miliki seumur hidupnya. Setelah itu hubungi aku agar aku mengirim ksatria Horus yg lain untuk membuat upacara penobatannya" jawab Frank
"melindungi putra bulan dan perangkatnya seumur hidup?" ulang Sung So setengah bergumam "itu bukan hal yg mudah, mana mungkin kami menemukan pemuda seperti itu jika bukan bagian dari keluarga putra bulan sendiri. Ataupun orang-orang yg mengenal perangkat putra bulan" lanjutnya dengan nada putus asa kemudian
"karena itu mulailah dari orang-orang yg dekat dengan putra bulan. Cari dia yg memiliki keyakinan dan keperdulian tinggi. Coba minta dia menjadi ksatria Horus, agar dia bisa melindungi pangeran bulan, pedang juga perisai" sambut Frank yg membuat Sung So terdiam
"orang-orang terdekatnya" gumam Sung So pelan seraya termenung "lalu setelah kami sudah menemukan ksatria Horus, apa kami juga harus menemukan Venus?" tanya namja itu kemudian
"itu tugas ksatria Horus, kau dan saudaramu hanya bertugas mencarinya. Biarkan Ksatria Horus bekerja mencari Venus, dan mencegahnya membunuh putra bulan" balas Frank
"bagaimana dia bisa melakukan itu? Bahkan kupikir dia tak tahu apapun, jadi...bagaimana bisa dia mencari Venus?"
"maka temukan Ksatria Horus yg mengerti segalanya dengan baik" Frank bangkit dari duduuknya "semuanya sudah selesaikan, aku harus kembali" pamit namja itu kemudian
"ne??? Tapi...."
"aku harap kalian bisa berhasil menemukannya" Frank tersenyum seraya beranjak ketika melihat Sung So bangkit dari duduknya
"tuan...tuan...aku..." Sung So nampak mengejar langkah Frank yg berlalu tanpa menunggunya menyelesaikan ucapan, namun sosok itu menghilang dengan sangat cepat
"apa dia manusia?" tanya namja itu dengan pandangan yg diedarkan
Frank benar-benar tak ditemukan oleh Sung So dimanapun, menjadikannya mengaruk kepala yg sesungguhnya tak gatal.
"Ksatria Horus" gumamnya sebelum kemudian beranjak dengan terburu dari tempatnya berdiri
🌕 TBC 🌕
Sorry for Typo
Thanks for Reading & Votement
🌻HAEBARAGI🌻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro