
Useless - Prolog
Prolog
Sabtu, 7 Januari 2012.
Perlombaan Renang Tingkat Daerah.
Yazi Fredinanta.
Berkali-kali nama itu disebutkan. Berulang-ulang nama itu didengar. Entah bagaimana dengan si pemilik nama itu. Mungkinkah ia tidak mendengarnya? Mungkinkah ia berada di luar area? Entahlah, tidak seorang pun terlihat sibuk mencari. Namun, percikan demi percikan air masih tumpah, mengarah keluar kolam.
Itu orang di mana sih? Nggak denger dari tadi udah dipanggil? gumam gadis berambut panjang yang duduk di tribun. Sepasang bola matanya berlarian ke sana kemari seolah mencari seseorang itu. Sesosok makhluk yang sedari tadi namanya sudah membisingkan telinga.
Gadis itu mengepalkan kedua tangan kuat-kuat. Ia merasa heran beradu geram. Ia tidak menyangka jika sosok itu masih belum muncul juga. Sudah berkali-kali nama Yazi Fredinanta diperdengarkan hingga mengusik telinga. Namun, tak sesosok pun terlihat mendekat ke arah sumber suara.
Berbagai pertanyaan berkelebatan dengan liar dalam otak gadis itu. Tentang siapa, mengapa, dan bagaimana dengan si pemilik nama itu. Nama yang berkali-kali membuatnya merasa geram ketika mendengarnya.
Hari ini adalah hari pertama perlombaan renang tingkat daerah. Atlet putra dan putri sudah bersiap-siap sejak sejam lalu. Dan setengah jam berlalu, perlombaan sudah dimulai. Seperti biasa, padat penonton, berisik, dan suara kepakan tangan yang berbenturan dengan air. Ketiga hal tersebut seolah saling bersahutan dan menyemarakkan.
Gadis itu termenung. Seolah kembali merasa tenang ketika ia tidak lagi mendengar kebisingan nama itu. Nama seseorang yang seakan tidak tahu diri. Seolah-olah hanya dia seorang yang akan berlomba pagi ini.
Memangnya Yazi Fredinanta pikir, dia itu siapa? Bisa sesuka hati seperti itu? Membisingkan telinga dan membuat orang-orang mengerutkan kening sembari menggeram. Juga sedikit mengganggu jalannya perlombaan.
Di menit berikutnya, gadis mendengar lagi nama itu. Ia kembali mengepalkan kedua tangan. Itu orang didiskualifikasi aja sih! Ngerepotin aja! gumam gadis itu dengan tatapan tajam, lengkap dengan kerutan di kening dan kepalan tangan yang kuat.
Jadi penasaran kayak apa sih orangnya? Awas aja kalau sampai ketemu! Aku habisin dia!
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro