Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Untold Name - 2

[Yang dia lakukan hanya untuk bersenang-senang]

....

Luca mengerti kenapa suasana hati tuan pemimpin muram, karena masalahnya pada Luca yang kadang membantah, membuat pekerjaan bertambah dengan kerusakan-kerusakan fatal yang dia buat.

Namun, Luca menganggap ini seru. Seseru orang-orang bar-bar ketika berduel, gerakan pisau, sabotase dan mati. Namun malam kemarin lebih dari biasa. Jatuh, darah memenuhi tanah dan anak laki-laki berambut biru yang menari ditengah-tengah kengerian yang membuat para budak memekik.

Beruntung, Luca yang baik memberikan obat tidur ilegal yang dia ambil sembarang pada tuan pemimpin agar tidak terganggu malam kemarin.

Namun, Tuan pemimpin tetap saja marah pagi harinya. Menyeretnya yang sudah terpukul mundur hingga menabrak tiang kayu, berdarah. Tuan pemimpin marah, matanya memerah dan napas seperti babi liar yang ingin menyeruduk.

"Ini tidak bisa ditolerir."

Luca menatap langit ketika tubuh kecilnya diseret, pandangan orang-orang yang takut pada tindakannya membuat dia berdecih, bergumam, dan mengaggap tidak seru. Keseruan baginya adalah tuan pemimpin yang kini berhenti di depan tiang salib.

"Tuan, aku hanya menambah keseruan." Luca berdalih, diam-diam tersenyum ketika tubuhnya dijatuhkan. "Sudah biasa ada yang mati, 'kan?"

Tuan pemimpin terdiam, dia menanggapi pernyataan kekanak-kanakan Luca dengan dengkusan. Bahaya, dia benar-benar ingin menjual Luca saat ini juga. Lalu menjauh, meninggalkan wilayah dengan hasil dari penjualan. Biar seseorang tidak beruntung yang akan merawat Luca.

"Tuan, kenapa tanganku diikat?" Luca menggerutu, mata birunya melihat tuan pemimpin yang masih mengikatkan di tiang salib. "Aku tidak ingin dipertontonkan orang-orang yang lebih lemah."

Tuan pemimpin tertawa, dia menjambak rambut biru Luca setelah membuat garis lingkaran yang agak besar. "DENGARKAN AKU, JIKA KALIAN MEMASUKI LINGKARAN KALIAN AKAN MATI!"

Luca berdecih, membuang muka dengan ekspresi kesal.

Tuan pemimpin tahu betul radius jangkauan sihir yang Luca punya. Hanya setengah meter, Luca tidak bisa lebih jauh lagi. Itu keuntungan bagi tuan pemimpin, Luca akan menjadi tontonan tanpa bisa meledakkan sesuatu.

Mengesalkan.

Tuan pemimpin mundur sampai keluar dari garis, tersenyum dan menyeringai.

"Tuan! Aku janji tidak akan meledakkan anak buahmu lagi!! Kurangi luas lingkarannya!" ucap Luca, tetapi dia tidak ahli dalam negosiasi. Tuan pemimpin acuh, dia bertepuk tangan dan segera pergi.

Luca dalam hati memaki.

Mata birunya melihat orang-orang yang mendekat, tetapi tidak berani melewati garis.

Yah, dia juga sudah tidak tertarik.

.

Hanya 12 jam dia di salib, dia melihat tuan tanah yang tenang ketika memberikan surat padanya. Surat sertifikat budaknya, berarti lelang akan segera di adakan.

Juga bentuk ancaman untuk tidak melakukan tindakan gila yang mengakibatkan tuan pemimpin harus memukulnya dan secara otomatis menurunkan harga barang. Nilai jual akan turun jika ada bekas tamparan dan sejenis diwajah budak yang akan dijual. Dalam kasus ini, Luca.

"Seminggu lagi? Tuan, apa anda yakin ingin berpisah dengan saya?"

Ada geraman sebelum tuan pemimpin menarik tangan Luca. "Benar-benar yakin."

"Tapi saya lebih bertalenta dari anak buah anda yang lain. Bahkan dari semua orang di sini."

Luca tersenyum, dia yang terlihat manis walaupun dengan baju compang-camping menunggu respon dari tuan pemimpin. Laki-laki dihadapan Luca berdecih, menunjuk tenda yang tidak berbentuk karena ulah Luca semalam.

"Dan membuat banyak pengeluaran?"

"Semakin baik kemampuan bawahan, anda harus menggaji mereka lebih besar. Karena saya lebih berbakat, tuan harus memaafkan semua kesalahan walaupun sebenarnya saya tidak pernah bersalah."

Anak 12 tahun mana yang berfikir seperti itu.

Mata marah tuan pemimpin terlihat ingin merobek mulut seenak hati Luca. Selama 8 tahun bekerja sebagai penjual budak, budak ini yang paling menjengkelkan.

"Tuan, saya benarkan?"

Sebelum tuan pemimpin sempat menjawab, bawahannya datang dengan ekspresi ngeri yang kaku. Luca melambai, menambah ekspresi ngeri dari si bawahan berbaju kusam yang baru saja tiba dengan sebuah kabar.

"Tuan, ada kabar dari perbatasan. Ada tenda asing yang didirikan di sana."

"Berapa banyak?"

"Ada sepuluh tenda besar."

Luca menyimak percakapan, keningnya mengkerut dengan wajah bingung. Sepuluh itu banyak, serapa kaya rombongan orang itu. Dia berpikir untuk mengajak tuan pemimpin menjarah ke sana.

"Apa kita akan menjarah mereka?" Luca angkat suara, tuan pemimpin mendorong kening Luca kebelakang, rasa semangat digantikan dengan kesal. "Saya hanya bertanya."

"Kami penjual budak, bukan bandit."

"Sama saja pekerjaan kotor."

Mengabaikan Luca, tuan pemimpin kembali mendengarkan laporan dari anak buahnya. "Orang-orang berpakaian hitam ya? Sebisa mungkin jangan lakukan kontak dengan mereka."

Si bawahan mengangguk mengerti.

Luca cemberut ketika tangannya di tarik dan tuan pemimpin melotot seolah dia monster. "Sebisa mungkin jangan gunakan kekuatanmu."

"Baiklah baiklah."

Tuan pemimpin mendudukkan Luca ke kursi, mengambil perlengkapan pengobatan untuk membersihkan bekas jerat tali dari tangan Luca yang tidak mau diam, rewel dan tidak bisa diatur.

Sesi pengobatan lebih mirip sesi mengasuh anak.

Tuan Pemimpin cemberut, wajah tegasnya terlihat kesal ketika Luca menunjuk-nunjuk kepala babi yang tergantung sebagai pajangan.

"Hei itu kan babi yang dulu saya buru! Anda berhutang mahakarya pada saya."

"Benar, aku akan menggantikannya dengan keluarga yang lebih baik untukmu. Jadi menurut!"

"Apa aku boleh meledakan mereka dan mengganti yang baru?"

"Pastikan agar membuat jarak selama sebulan, setelahnya kamu bebas melakukan apapun."

Luca tidak bisa diam.

-TBC-

Nama Luca diambil dari Game RPG LCF.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro