Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Untold Name- 1

[Hari-hari itu masih menyenangkan]

...

Jika mengingat-ingat, dulu warna rambutnya sebiru langit diatas sana, setinggi angan-angannya untuk pergi dari tempat kelahirannya. Tempat yang tidak layak, dihapus dari peta benua timur dan hanya menjadi sarang penjahat buangan.

Tidak ada bangsawan, karena tangan anarkis warga membuat tuan Baron terakhir wafat.

Lucu, bagaimana ibunya menceritakan jika sepuluh tahun lalu tuan Baron diarak, dilempari kotoran dan batu. Ditebas dan berakhir dimakan bersama-sama. Ibunya bilang, daging tuan Baron sama seperti daging babi yang pada kenyataannya ibunya tidak pernah makan.

Lagi pula tidak penting, kenapa dia menceritakan ibunya yang sudah mati.

Di wilayah yang kumuh dimana hukum rimba berlaku, anak-anak dan wanita hanya berakhir menjadi budak. Jika beruntung anak-anak cantik akan dijual ke para bangsawan, sementara sisanya menjadi budak para bar-bar yang menjarah wilayah ini.

Jika diingat, dulu namanya Luca.

Luca yang manis.

Tersenyum dengan meledakkan orang-orang bar-bar. Mati, berjatuhan satu persatu dengan aroma gosong. Menjijikkan, beberapa orang kelaparan berlarian kearah mayat gosong yang ternoda pasir. Luca tidak peduli, dia suka daging tapi bukan daging bar-bar yang lebih mirip dengan babi.

"Kamu lagi!"

Tersenyum, Luca terlihat kembali seperti malaikat.

"Ya tuan pemimpin?"

Pria tinggi berotot itu menarik baju longgar berlubang Luca, melotot dengan napas menggebu-gebu. Seolah menantang Luca untuk menusuk dan mencongkel mata cantik itu.

"Aku memberimu ruang karena kamu budak yang paling berkualitas diantara budak-budak lain." Tuan Pemimpin mulai berbicara, napasnya busuk. "Seharusnya aku memasukkan kamu ke kandang."

Kandang berarti hukuman, tempat dimana budak tidak lebih tinggi dari hewan.

Luca cemberut. Bau napas tuan pemimpin terlalu busuk, diikuti air liur yang menyembur. Sialan, dia jijik.

"Seperti kata tuan pemimpin, semua yang terjadi hanya untuk menjaga kulit saya dari kotoran."

Fakta jika wajahnya lumayan untuk dijual kepada bangsawan membuat Luca merasakan sebuah keuntungan.

Makan 2 kali dan diperbolehkan untuk bebas selama tidak keluar dari wilayah, dia diam-diam memuji bajingan tanpa nama yang meniduri ibunya lalu pergi begitu saja setelah mewariskan gen amat menguntungkan Luca. Juga kemampuan sihir yang dia miliki, beruntung, dia cukup beruntung dengan hal-hal seperti itu.

"Bukannya tuan bilang jika saya ini berkualitas." Jari mungil Luca menggantung dilengan tuan pemimpin, "Jangan sampai ternoda karena saya keuntungan besar dekade ini."

Senyum jinak, ekspresi polos seperti anjing penurut yang tidak sengaja menggigit selalu berhasil membuat tuan pemimpin melepaskan kesalahannya.

"Aku akan mengadakan lelang dalam waktu dekat, putri bangsawan menyukai anak laki-laki manis dan bertalenta sepertimu."

Mungkin dia akan menjadi penyihir keluarga bangsawan terhormat, menjalani kehidupan normal.

"Aku mengerti." Luca tersenyum. "Aku akan menjadi anak baik seperti yang tuan minta."

Tuan pemimpin adalah pemimpin karavan aneh, bersembunyi atas nama guild perdagangan ambigu untuk mengelabuhi raja dari kegiatan perdagangan budak. Sudah beroperasi sejak lama, mungkin ketika Luca berumur 7 tahun, organisasi ini mulai beroperasi menculik wanita untuk menghasilkan anak.

Ibu Luca mati karena hal ini.

Mati, mengidap penyakit yang tidak teridentifikasi karena terlalu lama menjadi pelacur.

Luca tidak sedih, yang dia sayangkan karena tubuh ibunya membusuk tanpa boleh mengeluarkan darah. Dia kesal, merah ada favoritnya.

Dia ingin sesuatu yang merah.

Ledakan, kekuatan sihirnya besar dan dia hampir tidak bisa mengontrolnya.

Namun dia senang.

"Meledak." Orang-orang bar bar disekitar Luca meledak, warna merah bercipratan mengenai rambut biru Luca dan wajah memerah marah tuan pemimpin.

Menggerakkan gigi, tangan mengepal. Tuan pemimpin marah, dia memelototi Luca, marah. Pikirannya kalut, anak buahnya diledakkan di depan matanya oleh anak ingusan.

"Bajingan kecil ini."

Luca tersenyum bahkan ketika tinju menghantam perutnya, tempat tertutup dimana tuan pemimpin selalu lakukan ketika ia membuat masalah yang tidak ditolerin.

Seolah Luca adalah ancaman yang tidak pantas, budak angkuh dengan keberuntungan lebih. Kekuatan sihir, hal yang tidak seharusnya ada ditempat terpencil ini.

Seharusnya bakatnya bisa dimanfaatkan, jikalau Luca bukan seorang anarkis, perlakuan cuci otak dengan dalih menyenangkan bisa membuat dia tunduk. Namun, Luca tidak seperti itu. Tidak pernah tahu terimakasih.

Congkak dan merasa lebih tinggi.

"Kembali ketenda, jika kau menyentuh bawahanku lagi kau akan menjadi seperti ibumu."

Luca mengangguk, dia menjilat darah dari bawahan tuan pemimpin yang banyak menyiprat di wajahnya sebagai bentuk penghinaan.

Menyenangkan.

-TBC-

Hallo para pembangkang.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro