Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Karin

"Karin-nee kemarin aku ngalamin kejadian diluar nalar"ujar Khatim kepada sang kakak yang sedang membaca komik, Karin namanya.

"Kejadian apa?"tanya Karin tanpa mengalihkan perhatiannya dari komik yang dibacanya.

"Ish... Kalau aku cerita itu bisa nggak liat ke aku? Emang nee-san baca apaan sih?"kesal Khatim.

"Ha~ aku baca ini"ucap Karin sambil menunjuk komik Ioriku.

"Ou. Itu aja. Aku bahkan udah ketemu mereka secara nyata kemarin"ucap Khatim membuat karin keheranan.

Tatapan datar diberikan karin kepada adiknya itu.

"Kalau mau ngehalu setidaknya dalam batas yang wajarlah. Jangan ngehalu sampai segitunya juga"ucap karin.

"Ish... Aku beneran ngalamin hal itu. Nih kalau gak percaya aku tunjukin foto yang aku ambil saat Iori dan Riku tidur"ucapnya sambil menunjukkan foto Riku dan Iori.

"Alah foto ginian sekarang bisa diedit. Kamu perlu bangun dari dunia khayalanmu deh. Bahkan saking halunya kemarin kamu ngira tembok itu iori. Astaga Khatim... "ucap Karin diakhiri ledekan.

"Terserah karin-nee mau percaya atau tidak tapi aku bilang yang sebenarnya. Kan udah dibilang ini diluar nalar"ujar Khatim.

"Hey kalian berdua cepat masuk kamar. Ini sudah malam, jangan begadang atau emak akan menyita semua komik dan koleksi anime kalian"ancam sang emak.

"Baik emak/siap laksanakan kapten"ucap karin dan khatim bersamaan setelah itu langsung ngacir ke kamar mereka masing-masing.

"Ha~ kenapa aku bisa punya anak seperti mereka ya"guman sang ibu.

*****

Matahari mulai menampakkan dirinya meski malu-malu bersembunyi dibalik awan membuat makhluk terbangun, begitupun dengan Karin. Jam weeker diatas meja belajar berbunyi membantu membangunkannya. Tangan Karin merambat mencari jam weeker itu diatas mejanya kemudian melanjutkan tidurnya lagi.  saat tangannya meraba bagian samping tempatnya tidur dirinya menemukan hal yang mengejutkan.

'Eh... Ini apa? Kok seperti bentuk wajah manusia'ucapnya dalam hati sambil meraba apa yang disampingnya.

Perlahan Karin mulai membuka matanya dan menemukan hal yang tidak terduga.

"Kya~ kenapa ada laki-laki dikamarku? D ... Dan tidur dikasurku... "

Karin memperhatikan laki-laki yang sedang tidur dikamarnya itu.

"Hem... Aku seperti tidak asing dengannya. Surai raven... Dia seperti... Iori"gumannya pada dirinya sendiri.

"DIA MEMANG IORI"ucap/teriak karin.

"Jadi apa yang dikatakan Khatim kemarin itu benar. Tapi kenapa malah iori yang ke dunia ini. Bukan aku yang ke dunia mereka?"

"Ah... Sudahlah sebaiknya aku mengambil foto tidurnya. Kan lumayan buat nambah koleksi ku"ucap karin sambil mengambil handphonenya.

"Apa yang kau lakukan?"suara itu menghentikan kegiatannya mengambil foto.

"Ano... Itu... "

"Apa semua orang dari dunia kalian suka mengambil foto orang diam diam"sindir iori.

"Tidak... Bukan seperti itu... Aku aku..."ujar karin terbata-bata.

"Lupakan saja. Ano... Bisa beritahu aku dimana dan kamu siapa?"ucap Iori.

"Kamu ada di duniaku atau lebih tepatnya dikamarku dan namaku karin"jelas karin.

"Karin... Terdengar seperti nama jepang"guman Iori.

Kecanggungan mengisi mereka berdua setelah itu. 

"KARIN-NEE BANGUN UDAH PAGI. SARAPAN"Teriak khatim.

'nganggu banget tuh anak. Nggak tahu apa aku lagi pengen ngabisin waktu aku sama iori'batin Karin.

"Ano iori-kun bagaimana bisa kamu ke dunia ini?"tanya Karin.

"Entah tapi sebelum aku kemari, aku mendapat surat untuk ... Untuk... "

"Untuk apa?" tanya karin penasaran.

"Untuk... Untuk menyelesaikanciumanyangkuberikanpadaorangyangberasaldariduniaini"ucapnya cepat. Setelah mengatakan itu muka iori benar-benar memerah.

"Hah....? "ucapnya ternganga.

"KARIN-NEE CEPAT DONG. EMAK MULAI NGAMUK NIH" teriak khatim lagi.

"IYA IYA SABAR DIKIT NAPA"Balas Karin dari kamarnya.

"Ano... Iori-kun kalau kamu mau mandi. Ada kamar mandi disana"ucapnya dengan wajah memerah, malu.

'Adik sialan. Hilangkan harga diriku di depan iori,  awas aja gak bakal kubiarin kamu dapat ciuman dari iori'batin karin sambil berjalan keluar dari kamar.

*****

"Karin apa yang kamu lakukan dikamar? Biasanya kamu duluan keluar buat bantu emak masak?"tanya sang emak.

"Ano itu ada banyak tugas yang dosen kasih, jadinya aku begadang buat ngerjainnya makanya aku telat bangun tadi"jelas karin

"Bukan begadang nonton konser id7'kan?"sindir khatim

"Bukanlah"

"Emak aku lanjut makan dikamar ya?"ujar karin.

"Kenapa? Biasanya kamu makan disini sampai selesai?"tanya sang ibu.

"Ano... Aku punya urusan yang belum selesai tadi"elaknya.

"Ouh. Yasudah"

"Karin-nee aku mau masuk ke kamarmu buat ambil komik ya?"ucap Khatim.

"TIDAK BOLEH"teriak karin tiba-tiba.

"Eh kenapa karin-nee marah aku kan hanya ingin meminjam manga karin-nee saja"

"Pokoknya kamu tidak boleh masuk ke kamarku. Nanti aku yang bawakan manganya ke kamarmu. Kalau begitu aku pergi dulu"ujar karin.

"Ano... Karin kenapa kamu ngambil porsinya banyak banget?"namun pertanyaan sang ibu tidak dihiraukan lagi oleh karin.

"Hah~ dasar anak jaman sekarang"guman sang ibu melihat kelakuan anaknya.

*****

Saat ingin memasuki kamarnya karin tidak sengaja hampir bertabrakan dengan iori yang berencana keluar dari kamarnya dan hampir saja bibir mereka bertemu.

"Gomennasai/Sumimasen"ucap mereka bersamaan.

"Um... Gak papa"ujar Karin.

"Iori-kun apa kamu mau keluar?"tanya karin.

"Iya. Aku ingin mengetahui bagaimana tempatku tinggal saat ini karin-san"ujar iori.

"Sebaiknya jangan. Kamu tetap di kamar saja, aku akan menunjukkanmu keadaan negara ini lewat internet. Lagipula ada corona saat ini jadi kita tidak boleh sering keluar rumah"jelas karin 'bisa runyam urusannya kalau khatim dan emak tahu iori ada dikamarku'batin karin.

"Ano... Karin-san Corona itu apa? Apa itu sejenis cocona?"tanya iori.

"Aha... Ha... Ha... Chigau yo. Corona itu sejenis virus yang mematikan"jelas karin.

"oh. Souka"

"Ah iya ini ada makanan untukmu. Sebaiknya kamu makan dulu"ujarnya sambil menyerahkan makanan yang dibawanya ke iori.

"Ano... Ini apa?"tanya iori saat melihat makanan asing dimatanya.

"Ah, itu rendang dan juga ayam rica-rica"jelas karin sambil menunjuk makananya.

"Coba saja makanan itu enak kok"usulnya.

Iori mulai memakan makanan itu, namun belum setengah bulir-bulir keringat telah memenuhi wajahnya.

"Eh? Iori-kun nande?"tanya karin.

"karai"ucapnya.

"ah, aku lupa lidah orang jepang tidak bersahabat dengan rasa pedas"guman karin, ia lalu berdiri untuk mengambil minuman untuk diberikan kepada iori.

"Iori ini dapat membantumu untuk menghilangkan rasa pedas dilidahmu"ujarnya sambil memberikan segelas susu.

"Arigatou Karin-chan"ujar Iori tanpa sadar menggunakan embel chan dibelakang nama karin.

"Doumo"ujar karin tersipu malu.

"Ano sekarang jam... "karin melihat jam dinding dan terkejut saat melihat jam sudah menunjukan pukul 10.15

"Astaga... Aku terlambat masuk kelas"setelah mengatakan itu karin segera mengambil laptop dan membukanya untuk mengakses apk pembelajaran. Iori yang melihat itu merasa sedikit bingung.

"Ano karin-san bukannya katanya kamu terlambat masuk kelas, lalu kenapa kamu malah buka laptop?"tanyanya.

"Ah, itu aku emang lagi belajar kok. Belajar jalur daring lebih tepatnya "jelas karin

"Souka.  Sugoii na"

"Ya sudah setelah aku belajar aku akan memperlihatkanmu bagaimana itu negara ini"

"baiklah"

Karin mengikuti kelasnya sedangkan iori duduk diatas kasur sambil memperhatikan karin belajar, membuatnya ingin ikut belajar namun ia tidak tahu apa yang sedang diterangkan oleh orang yang ada dalam layar tersebut.

Dua jam kemudian Karin selesai dengan segala materi pembelajarannya dan sesuai janjinya ia mulai membrowsing hal hal yang berkaitan dengan indonesia untuk diperkenalkan kepada iori.

"Nah, ini makanan yang kamu makan tadi, kamu ingat namanya kan?"

"Rendang"

"Yap. Dan ini menjadi makanan no. 1 di dunia, terus ada nasi goreng..."

"penampakannya seperti chahan"ujar iori saat melihat gambar/foto nasgor.

"Ini memang chahan namun versi indonesia"

"Apakah rasanya pedas juga soalnya ku dengar makanan negeri ini pedas-pedas?"

"Ahaha nggak kok. Nasi goreng rasanya ada yang manis"jelas Karin "Bagaimana kalau aku membuatkanmu besok?"

"Boleh jika itu tidak merepotkan"balas iori.

Karin terus saja memberitahu segala hal tentang indonesia kepada iori hingga tidak terasa mereka telah membahas ini hingga larut dan berakhir mereka tertidur.

*****

"Dasar karin-nee gak nepatin janji katanya mau ngantarin komik ke kamar malah gak muncul-muncul. Dasar"ujar khatim sambil berjalan menuju kamar Karin untuk mengambil komik sekaligus memastikan sang kakak sudah bangun namun saat sampai pemandangan yang tidak dia duga terpampang dimatanya.

"Pantas aja ngotot nggak bolehin aku masuk ke kamarnya. Ternyata ada cowok cakep... Bentar cowok... Dikamar karin-nee... Tidur berdua... Apa yang terjadi?"

"Karin-nee bangun udah pagi "ucapnya dengan nada datar.

Karin dan Iori perlahan membuka mata mereka dan memandang satu sama lain.

"Kya~"teriak karin.

"Ano-san... Ini... Ini bukan seperti yang kamu pikirkan"ujar iori

"Iya Khatim aku dan iori tidak melakukan  apapun"ujar karin.

"Iori?"beo khatim

Karin dan Iori hanya mengangguk

"Ini... Beneran izumi Iori?"

"Iya"

"Adik dari Mitsuki'kan?"

"Iya Khatim"balas karin merasa jengah dengan tingkah adiknya itu.

"Kok bisa jadi 3d?" tanya khatim lagi//bayangin sendiri bagaimana bentuk 3d-nya iori

"meneketehe"balas karin acuh.

"Ano... Tadi aku mendengar panggil nama kamu Khatim. Apa kamu benar Khatim yang pernah ke duniaku?"tanya Iori pada khatim.

"Iya, ada apa?"balas Khatim ke-gr-an

"Kalau begitu aku akan men... "

"Menemaniku jalan-jalan sebentar sore. Benarkan, iori-kun?"ujar karin memotong ucapan iori.

Iori yang kebingungan dengan apa yang dikatakan Karin hanya bisa mengangguk ragu.

"Benar?"tanya khatim memastikan.

"Iya"

"Yaudah aku mau ikut kalian jalan"ujar khatim.

"Nggak boleh. Ntar kalo emak pulang dari kerja terus gak nemuin siapa-siapa dirumah bagaimana? Bagaimana kalau ada pencuri yang masuk ke rumah? Jadi sebagai adik yang berbakti kamu harus tetap tinggal di rumah. Jaga rumah"

"napa nasib adik sial bet ya"

"Makanya lahir duluan sono"

*****

Seperti yang Karin ucapkan pada Khatim kalau dia membawa iori berjalan-jalan berkeliling. Karin membawa iori berkeliling sawah dan perbukitan//bosan kalau keliling kota, kan di jepang udah banyak gedung pencakar langit.

"Pemandangannya indah udaranya juga sejuk. Warganya juga ramah-ramah"ujar Iori menyampaikan pendapatnya.

"Ahaha bagus kalau kamu punya pendapat seperti itu" ujar karin 'belum tahu aja kelakuan warga +62'batin karin.

"Ano.. Karin-san apa di negaramu kami begitu terkenal? Maksudku IDOLiSH7 dan lainnya"tanya iori.

"Hum kalian sangat terkenal"

"Begitu ya~"

Keheningan mengisi mereka berdua, terlalu asik dengan pemikiran masing-masing. Berdiam diri sambil memandang bentangan sawah dari atas bukit serta belaian lembut angin membuat mereka nyaman berada diatas sana menunggu sang raja hari kembali ke peraduannya serta munculnya sang dewi malam menggantikan sang raja hari. Senja yang begitu indah bagi kedua insan(?)tersebut.

"Nee, iori-kun ayo kita makan makanan warung pinggir jalan"ajak Karin saat mereka selesai melihat pemandangan indah itu, terasa jemgah dengan suasana yang hening ini.

"Apa itu?"

"makanan pastinya. Dahlah lebih baik kita langsung saja ke tempatnya. Kamu pasti suka"setelah itu karin langsung menarik tangan iori menuju tempat penjual kaki lima.

"Bang pesen pisang gorengnya lima ribu ya"ucap karin.

"Oke. Mau makan sini atau bungkus neng?"tanya sang abang.

"Makan sini aja"

"Iori ayo duduk disana"ujar karin sambil menunjuk bangku panjang dibawah pohon.

Iori hanya mengangguk mengikuti kemauan karin. Lima menit kemudian pesanan mereka datang.

"Pisang...?"

"Hu'um. Coba dulu kamu pasti suka"Iori dengan ragu mengambil satu potong(?)pisang goreng itu kemudian perlahan mulai memasukkannya ke dalam mulutnya. Rasa pertama yang dikecap oleh lidah sang raven adalah gurih dan manisnya pisang tersebut.

"oishii"ucap Iori.

"Benerkan?"

Iori menganggukan kepalanya sambil memakan pisang goreng tersebut. Terlintas ide jahil di kepala karin.

"Nee, iori-kun coba deh pakai ini. Rasanya tambah nikmat"ujar karin sambil menyodorkan sambal ke arah Iori.  Tanpa curiga Iori langsung mencocolkan Pisangnya ke sambal tersebut kemudian memakannya. Rasa pedas yang membakar lidah kembali dirasakan oleh iori.

"Karai. Karin-san..."

Sedangkan Karin hanya tertawa melihat Iori yang tersiksa dengan rasa pedasnya itu.

"Maaf... Maaf... Mukamu lucu jadi aku tidak bisa menahan tawaku"ucap karin setelah dapat mengendalikan dirinya.

"Mukaku tidak lucu karin-san"bantah iori.

Setelah itu mereka berkeliling sambil memakan berbagai jenis makanan yang dijual disana.

"Iori ayo kita pergi ke bukit sekali lagi. Aku ingin kamu melihat pemandangan langit malam"

Mereka kembali berjalan ke arah bukit tempat mereka menyaksikan senja tadi.

"Iori-kun lihatlah keatas"seru karin.

Saat matanya memandang keatas hal yang ia lihat adalah gugusan bintang yang bertaburan memenuhi langit malam dengan cahaya dan juga keindahannya.

"Untung aja malam ini gak ada awannya. Indah bukan?"tanya Karin.

"Un. kirei, aku harap idolish7 juga bisa bersinar seindah bintang-bintang itu"guman iori.

"Um. Aku juga akan mendukung kalian. Kalian pasti bisa menjadi bintang paling bersinar"ujar karin memberi semangat, 'semoga aja animenya cepat rilis di bulan depan dan semoga banserep itu gak bikin aku kesel lagi'batin karin.

"Iori coba lihat juga pemandangan dibawah bukit ini"sarannya.

Cahaya dari rumah-rumah warga terlihat seperti bintang yang menerangi gelapnya jalan. Membuat mereka serasa diapit oleh gugusan bintang.

"Aku merindukan mereka"guman Iori yang masih di dengar oleh Karin.

"Ano... Apa ada cara lain untuk kamu kembali ke duniamu tanpa mencium Khatim?"tanya karin tiba-tiba.

"Aku tidak tahu tentang itu"

'Pasti ada cara lain. Gak mau aku khatim dicium iori'batin Karin.

"Ah, sudah larut ayo pulang karin-san"

"Um"

Mereka pulang bersama. Saat sampai dirumah mereka masuk sembunyi-sembunyi.

"Apa yang kalian lakukan?" suara itu menghentikan langkah mereka. Karin membalikkan tubuhnya secara patah-patah,  dan saat sepenuhnya tubuhnya berbalik ia melihat penampakan(?) adiknya khatim sedang berdiri.

"Hu~ kamu bikin shock aja"ujar karin.

"Kalian lama banget jalan-jalannya. Gak tahu apa aku bosan di rumah sendirian"gerutu khatim.

"Udah jangan ngebawel itu udah tugas kamu"

"oh iya emak belum pulang?"

"Belum"jawab khatim

"Alhamdulillah. Iori-kun ayo kita masuk ke kamar sebelum emakku melihat kamu"ujar karin

"um"

Setelah itu mereka pergi ke kamar meninggalkan Khatim sendiri.

******

Saat ini karin belum bisa tidur karena memikirkan ekspresi sedih dari iori saat mengungkit teman-temannya di idolish7.

"Gimana caranya agar iori bisa kembali ke dunianya tanpa harus mencium Khatim"guman karin sambil berpikir keras.

"Aha... Kenapa gak kepikiran. Aku dan dia'kan saudara mungkin itu bisa berhasil"ia mengambil hp-nya kemudian mengirimkan pesan di wa untuk datang ke kamarnya besok pagi.

"Gak rela sih buat ngembaliin kamu ke dunia 2d tapi daripada kamu sedih memikirkan mereka sebaiknya seperti ini.  Lagipula gimana idolish7 mau lanjut kalau kamu disini terus, bisa-bisa si banserep ngasih aku gacha ampas terus.  Oke karin karena ini adalah malam terakhir kamu ngeliat iori sebaiknya kamu ngambil gambarnya
sebanyak-banyaknya sekarang"ucap karin pada dirinya sendiri.

******

S

aat ini khatim sedang ada dikamar karin seperti apa yang disuruh kakaknya itu.

"Jadi apa maksud karin-nee menyuruhku kemari?"tanya khatim masih mengantuk.

"Untuk membantu iori kembali ke dunianya"ucap karin to the point.

"Ha? Gimana? Gimana?"

"Dia harus menyelesaikan ciuman yang belum sempat ia berikan padamu. Udah itu aja"

"Rejeki emang gak kemana"ujar khatim.

"Ano... Maaf sebelumnya aku harus melakukan ini.. "ujar Iori.

"Gak apa-apa kok Iori. Aku gak keberatan"ujar khatim ceria

Iori perlahan mulai mendekati Khatim yang sedang menutup matanya karin yang memang sudah menyiapkan rencana  sejak awal mulai mencari waktu yang tepat untuk menjalankannya.

Saat Iori mulai dekat dengan karin melangkah maju membiarkan dirinya berada ditengah khatim dan iori sehingga membuat ciuman iori mendarat dipipi kirinya bukan pada khatim. Khatim yang menyadari bahwa ia tidak merasakan apapun membuka matanya dan melihat iori mengecup pipi kiri karin.

"Karin-nee!"geram khatim

"Apa?"tanya karin.

"Kan aku yang yang harusnya dicium iori kenapa malah karin-nee sih"

"Em... Udah takdir. Lebih baik kamu cium lagi tuh tembok"

"Terus kenapa aku dipanggil ke sini kalau ujungnya kayak ini?   Lagipula iori'kan bisa pulang kalau menciumku"ujar khatim

"Aku'kan saudaramu jadi iori pasti bisa pulang juga kalau menciumku. Dan kenapa aku manggil kamu kemari, yah karena cuma kepengen aja"jelas karin yang membuat khatim semakin kesal.

"Bisa gitu"

"Bisa dong"

"Ano... Sepertinya apa yang Karin-san katakan benar. Aku sepertinya akan segera pulang kembali ke duniaku setelah mencium pipi karin-san tadi"ujar Iori dengan mukanya yang memerah.

"Nah liatkan bener apa kataku"ucap karin

Cahaya berpendar ditubuh iori, perlahan tubuhnya menghilang bersamaan dengan redupnya cahaya yang keluar dari tubuhnya.

"Karin-san terima kasih atas semuanya. Aku tidak akan melupakan kalian berdua. Sayonara"ujar iori.

"Terima kasih juga untukmu iori.  Sampaikan salam perkenalanku pada yang lainnya ya. Sayonara iori-kun"ujar Karin

"Sampaikan juga salamku pada mereka iori-kun katakan kalau aku merindukan mereka.  Sayonara"ucap khatim.

Setelah itu iori menghilang sepenuhnya dari pandangan mata mereka, kembali ke dunianya.

"Ciee yang gak dapat ciuman iori wkwk"ledek karin kepada khatim

"Bisa diam gak?"ucap Khatim sensi.

"Dua kali mau dicium dan semuanya gagal semua ya ampun. Kenapa aku sial banget ya?"

"Udah takdirnya,jadi terima aja hahaha"

"Iya iya yang dapat ciuman iori mah seneng"

"iya dong.  Aku kan hoki"

"Sudah ah aku mau mandi aja"ujar khatim

"Ya, dia ngambek. Nggak apa-apa deh. Aku mau liat koleksi foto Iori yang kudapat saat iori disini"ujar karin.

End.....

Part ini aku buat untuk KarinSekarR yah walaupun khatim-chan masih ada

Karin-nee maafkan kalau cerita ini gak sesuai atau bahkan jauh dari ekspektasi kakak ya  🙏🙏

Maafkan ceritaku yang semakin tidak jelas hik... hik...

Pokoknya terimakasih buat kalian yang sudah mendukung aku.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro