go 五 kelas renang
LAGI-LAGI lelaki berambut baby blue itu sesekali mencuri pandang ke arah Koraru selama perjalanan berlangsung. Namun, saat pelajaran Matematika Itou-sensei, Mizuo malah bertopang dagu dengan mata terpejam sambil berkata, "Nemui¹."
Koraru melirik lelaki di sebelahnya yang sibuk mencoret-coret bagian belakang buku pelajaran Matematika, masih sambil bertopang dagu. Mizuo tidak lagi memejamkan mata setelah dua kali ditegur oleh Itou-sensei. Agaknya Mizuo tidak menyukai wanita dengan kacamata tebal berbingkai bulat itu karena Koraru yang berada tepat di sampingnya beberapa kali mendengar desahan napas berat Mizuo. Sekarang pun, Mizuo bahkan tidak memperhatikan apa yang Itou-sensei terangkan di papan tulis.
Jam pelajaran Matematika akhirnya berakhir. Raut Mizuo seketika berubah senang, tetapi entah kenapa lelaki itu langsung murung kembali.
"Kenapa?" Pertanyaan itu spontan keluar dari mulut Koraru. Gadis yang kini memakai pita bando berwarna polkadot merah-putih di kepalanya ingin sekali menarik ucapannya kembali. Namun, melihat wajah Mizuo yang semringah membuat Koraru urung.
"Aku tidak paham dengan tugas yang diberikan Itou-sensei."
Sudah kuduga.
Koraru mengembuskan napas berat sebelum menyerahkan buku catatan Matematikanya pada Mizuo.
"Ini. Aku tahu kau sama sekali tidak mencatat tadi. Aku juga sudah mengerjakan tugasnya. Kalau kau mau menyalin, silakan saja."
Mizuo mengerjap. Ia mengambil buku itu dengan ragu. "Eh? Apa tidak apa-apa?"
"Daijoubu², asal jangan berikan pada yang lain."
Pupil Mizuo membulat dan lelaki itu mengangguk. Wajahnya kembali berseri-seri, bahkan ia memamerkan senyum lebar.
"Terima kasih banyak, Sachihara-san."
Koraru hanya mengangguk singkat, lantas memalingkan wajah.
Oh, ada apa ini? Kenapa ia mau-mau saja memberikan catatan dan sontekan tugas Matematikanya yang berharga pada murid baru? Dan kenapa Koraru merasa senang melihat senyuman itu? Koraru menggeleng-geleng sembari menepuk kedua pipinya. Ia tidak mengerti.
"Pfft."
Koraru menoleh pada Hara yang menahan tawa di sebelahnya. Ia menatap gadis berambut bob itu kesal.
"Kenapa, sih?"
Hara tidak langsung menjawab. Ia mendekatkan kepalanya ke telinga Koraru dan berbisik, "Kau menyukai Katagaki-kun, ya?"
Pupil Koraru membulat. Spontan gadis itu menatap Hara dengan tangan terkepal seperti ingin memukul.
"Berisik," desis Koraru. Meski ia kesal, tidak dapat dimungkiri, Koraru bertanya-tanya pada perasaannya. Namun, ia segera menggeleng-gelengkan kepala, menepis segala kemungkinan yang ada.
Tidak mungkin ... Mizuo baru masuk tiga hari dan Koraru sudah menyukainya? Atas dasar apa?
Tetapi terkadang, cinta tak butuh alasan. Yah, apa pun itu, Koraru takkan mengakuinya.
Jam keempat, kelas renang di musim panas dimulai. SMA Keshiki memang sedikit berbeda dari sekolah pada umumnya. Karena terletak di daerah kepulauan yang dikelilingi perairan, kelas renang termasuk kurikulum wajib di sekolah ini.
Sachihara Koraru pergi menuju ruang ganti bersama Yamasashi Hara sembari menenteng tas tangan berisi seragam renang. Selama berpapasan dengan gadis-gadis yang dilewatinya, telinga Koraru cukup kebal mendengar desas-desus soal Katagaki Mizuo, si murid baru dari kelas 2-A yang tampan. Koraru mengoceh dalam hati. Orang itu, bisa-bisanya populer dalam sekejap?
"Sepertinya Kagataki-kun sangat populer, ya," ujar Hara yang berjalan beriringan di samping kanan Koraru.
"Hara ... tolong jangan bahas itu."
Hara segera menutup mulutnya dengan telapak tangan. "Oh, kau cemburu? Maafkan aku."
Perempatan siku-siku seakan muncul di kepala Koraru. "Kau sendiri dengan Tanaka bagaimana? Dia juga populer di kalangan gadis, kan? Pasti sulit menggapainya," balas Koraru tak mau kalah.
"Yah, memang sulit. Apalagi si bodoh itu sangat tidak peka. Menyebalkan!"
Koraru tertawa. "Kalau begitu sama saja."
"Tidak, kau berbeda. Katagaki-kun sepertinya juga menyukaimu, tuh."
"Jangan menyimpulkan sesuatu yang belum pasti," kata Koraru. "Lagi pula ... sudah kubilang jangan bahas itu."
Setelah berkata demikian, Koraru mempercepat langkah hingga Hara harus agak berlari untuk mengimbanginya. Namun, gadis itu hanya tertawa pelan setelah puas sedikit menggoda Koraru.
***
"Hei, Koraru. Lihat! Itu Katagaki-kun!"
Hara menunjuk lelaki berambut baby blue dengan kacamata berbingkai kotak bertengger di hidungnya. Mizuo mengenakan seragam renang berwarna biru tua yang agak ketat hingga memperlihatkan lekuk tubuhnya yang atletis.
Koraru tertegun. Padahal penampilan lelaki itu terlihat culun. Tidak disangka, tidak hanya wajahnya yang menarik perhatian para gadis, otot bahu, lengan, dan perutnya pun juga bisa membuat para gadis menjerit.
Sato Hideaki yang tubuhnya tidak kalah terbentuk merangkul pundak Mizuo.
"Hei, Katagaki. Tubuhmu bagus juga. Lihat, kau benar-benar cocok di klub renang, bukan?"
Hideaki sengaja berkata di dekat Arata hingga lelaki yang menjabat sebagai kapten basket tersebut mendelik taksuka kepadanya. Namun, Arata memilih abai dan meninggalkan mereka.
"Oh, ya, Katagaki. Jangan lupa lepas kacamatamu saat berenang," ujar Hideaki mengingatkan, sebelum ia ikut meninggalkan Mizuo karena dipanggil oleh Sakamaki-sensei.
Mizuo tidak mengangguk maupun menggeleng. Ia hanya memegangi batang kacamatanya.
Sakamaki-sensei, sang guru olahraga yang duduk di kursi tinggi, meniup pluit, mengisyaratkan para siswa berbaris rapi di depan kolam renang. Lalu, pelajaran renang pun dimulai. Sakamaki-sensei menyuruh Hideaki membantu mengajari teman sekelasnya yang tak pandai berenang, seperti Koraru.
Rambut cokelat gelap Koraru digelung di belakang kepala, sementara bando pitanya dilepas. Koraru menghela napas panjang. Ia taksuka pelajaran renang, sangat taksuka. Koraru takut air, Koraru takut tenggelam.
Tangan Koraru yang menggenggam lengan Hideaki gemetar.
Hideaki menuntun Koraru masuk ke kolam renang sambil berbisik, "Jangan tegang, rileks saja."
Koraru mengangguk. Meski Hideaki mencoba menenangkannya, ia tetap merasa amat tegang. Kala itu saat Hideaki pertama kali mengajarinya gaya bebas, Koraru nyaris tenggelam. Dan sekarang, ia harus belajar gaya baru. Namun, Koraru adalah Koraru, gadis tangguh yang ambisius untuk mempelajari apa saja, bahkan hal yang tidak disukainya.
Percobaan pertama dan kedua berjalan lancar. Koraru mengembuskan napas lega tatkala gilirannya selesai. Hara menunggu di sisi kolam renang. Begitu Koraru sampai, Hara menepuk bahu Koraru seraya mengacungkan jempol.
"Otsu³."
Koraru hanya mengangguk. Baru saja ia hendak mendesah lega lagi, mendadak Sakamaki-sensei mengumumkan bahwa pengambilan nilai akan diadakan sekarang juga. Hati Koraru seakan tercoblos seketika. Hara mengusap-usap bahu Koraru dan menatapnya iba. Koraru tahu Hara mengasihininya karena ia tak cukup pandai berenang seperti Hara.
Pertama-tama, Sakamaki-sensei memanggil nama Katagaki Mizuo, padahal seingat Koraru, absen lelaki itu berada di tengah-tengah. Gadis-gadis, terutama Karen, berteriak menyoraki Mizuo kala ia mulai berenang. Yang mengherankan adalah, Mizuo tetap memakai kacamatanya meski sudah diperingati oleh Hideaki. Namun, seisi ruang kolam renang terperangah melihat renang gaya punggung Mizuo yang terbilang sempurna. Sakamaki-sensei bahkan tak tanggung-tanggung memberinya nilai A.
"Dia benar-benar pandai berenang, ya?" Hara bergumam yang diangguki Koraru. "Seperti duyung saja."
Koraru spontan menoleh. "Duyung?" ucapnya lirih. Koraru taksadar dirinya melamun sampai namanya dipanggil oleh Sakamaki-sensei.
"Ganbare⁴! Kau pasti bisa, Koraru-chan!" seru Hara menyemangati.
Koraru berjalan ke tepi kolam renang. Sebelum menyeburkan diri, Koraru mencuri pandang ke arah Mizuo yang tersenyum kepadanya. Koraru menarik napas panjang. Oke, kau bisa, Koraru!
Pluit dibunyikan. Koraru mulai menceburkan diri ke air. Kali ini, tidak ada Hideaki yang membantunya. Koraru agak kesulitan. Sekonyong-konyong tubuhnya terasa berat hingga tubuh bagian atasnya tak tampak lagi di permukaan; Koraru tenggelam di kolam setinggi dua meter.
"Sachihara!"
Mizuo berteriak seperti orang kesetanan; amat panik. Lalu mencebur dan menyusul Koraru yang tenggelam di tengah-tengah kolam dengan panjang dua puluh lima meter tersebut. Mizuo berhasil menggapai tubuh Koraru yang tenggelam dan menggendongnya.
Koraru merasakan udara segar masuk ke hidungnya. Tubuhnya pun meringan. Perlahan Koraru membuka kelopak mata dan mendapati wajah Mizuo yang terlihat cemas.
"Sachihara, kau tidak apa-apa?"
Koraru menjawab lirih setelah terbatuk beberapa kali, "Bodoh ... uhuk, buat apa menyelamatkanku, uhuk, ini hanya kolam setinggi dua meter, tahu ...."
🧜🧜🧜
¹nemui: ngantuk
²daijoubu: baik-baik saja
³otsu: singkatan dari otsukaresama untuk menyapa orang yang telah selesai bekerja/beraktivitas
⁴ganbare: bentuk tidak formal dari ganbatte yang artinya semangat
Selamat membaca~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro