Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

EPILOG

"Tembakan yang indah dari nomor punggung tujuh belas tim basket Spensaka, Haura. Dengan ini Spensaka menjadi juara satu dalam O2SN bola basket tahun 2019 tingkat Kabupaten. Dalam beberapa bulan, jika tak ada hambatan, tim akan dibawa ke tingkat Provinsi."

Bola itu jatuh, tepat di depan Haura.

Ia mengerjap, kehabisan kata. Walau tak lama setelahnya, senyum tipis tercetak di wajah Haura bersama dengkus napas tidak teratur yang berulang kali ia loloskan dari hidung. Lalu, dekap demi dekapan menyapa tubuh Haura. Isak pun merebak dari beberapa anak, dan Haura hanya sanggup menggigit bibir bawah, sebelum akhirnya membalas pelukan mereka.

"Aku bilang apa, Ra?" tanya Luna. "Kamu bisa lakuin lebih dari yang kemarin."

Linang air mengisi pelupuk mata Haura. Sebelum benar-benar luruh, dia lekas mengangkat punggung telapak tangan dan menghapusnya.

"Kuncinya, ya, cuma percaya sama kerja sama."
Kini ganti Tsania yang bersuara. Anak itu melepas pelukan, menghela napas sembari mengusap ingus, kemudian berkata, "K-kamu tadi keren banget, Ra."

"Banget," timpal Luna. Dia memundurkan tubuh, menghadiahkan dua jempol tangan dan dengkusan tawa pada Haura.

"Good job, Ra."

Haura menipiskan senyum. Walau dalam hatinya sedikit dari rasa tak percaya menelusup bagai serpihan kayu di permukaan kulit. Namun, saat mendapati kebahagiaan memendar di sekelilingnya ia berhasil dibuat yakin atas kekuatan dari kepercayaan itu sendiri.

Barangkali kata 'payah' hanya ada dalam kepalanya. Tercipta oleh karena dirinya yang terkonsentrasi pada kemampuan orang lain, alih-alih memusatkan tenaga sekaligus pikirannya tuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Padahal itu hanya akan membuat langkahnya terus tersendat. Ya, bagaimana pun ... seseorang dapat mencapai apa pun, meski bakat tak ia genggam dalam telapak tangan. Selain memiliki tekad serta kerja keras lebih dari siapa pun, juga harus memiliki kepercayaan diri agar bisa terus melangkah.

Tak ada gunanya melabeli diri sendiri sebagai sosok yang buruk dan tak berguna. Nyatanya ia tak seperti itu, 'kan?

Jarak di antara mereka dibuat renggang oleh seruan Abu agar mereka berjabat tangan dengan Spendanta, meredam amarah yang timbul di hati keduanya selama pertandingan berlangsung. Setelahnya, mereka kembali ke tenda. Di sana, Abu serta delapan anggota tim basket putra menyambut mereka dengan senyum hangat.

"Cie ... menang. Juara satu. Makan-makan enggak, sih, kita? Syukuran." Chan sengaja menyindir dengan mata melirik Abu, kemudian ditanggapi oleh pria itu dengan kekehan pelan.

"Iya, tapi buat perempuan aja. Kalian enggak," jawab Abu.

"Loh, Pak? Kok gitu?"

"Ya ... kalian, kan, kalah. Di babak penyisihan aja langsung kebantai."

"Pak," Damar turut bersuara, "kita bukannya kalah, tapi emang sengaja ngalah. Capek gak, sih, jadi juara terus?"

"Ya ... capek, lah. Sesekali nyobain yang namanya kegagalan. Biar ada kisah jatuh bangun yang bisa diceritain ke orang lain."

"Dih, mana ada yang kayak gitu."

"Udah, Zo. Biarin aja. Mereka kayak gitu karena lagi ngehibur diri aja sebenernya. Iya, kan, Ra?"

Tawa kecil lolos dari Haura. Selama beberapa saat, riuh mengudara dari mereka yang saling melempar sindiran yang tentunya hanya sekadar candaan 'tuk merayakan kemenangan. Tanpa mengetahui jika di belakang sana ada sepasang mata beriris hitam yang menyaksikan seraya tersenyum tipis.

Dia ... Amanda.

--TAMAT--

Hai, ini Fy. Akhirnya Until O2SN the Ends tamat juga. Terima kasih buat kalian yang udah baca sampai akhir. Semoga pesan yang ingin aku sampaikan bisa sampai ke kalian, meski aku tahu cerita ini belum sempurna. Masih ada yang perlu diperbaiki buat ke depannya, hehe.

Terakhir ... gimana perasaan kalian waktu baca cerita ini? Ada enggak yang mau kalian sampaikan ke Haura, Amanda, atau aku--Fy? Apapun itu, bebas. Keluh kesah sampai pendapat akan aku akan terima dengan tangan terbuka. Ya ... hitung-hitung sebagai moodboster untuk nulis cerita selanjutnya ataupun bahan perbaikan nanti.

Oke, itu aja dari aku. Thanks and see you, Guys!

---

July 04, 2022.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro