
unread | pt. 1
laki-laki itu menyimpan kembali pulpennya kemudian meregangkan jari-jari tangannya. ia menghela napas, mengkhawatirkan satu harapan yang ia taruh di kertas itu.
sebuah harapan kecil yang sebenarnya nyaris tidak mungkin akan terjadi. namun apa salahnya berharap untuk satu kemungkinan, meskipun kemungkinan itu kecil?
sudah lama ia terpuruk akibat kebodohan dirinya sendiri, namun kini ia tahu sudah waktunya untuk bangkit dan memperbaiki semuanya.
kini ia menyalurkan asanya lewat tulisan, ditemani suara goresan pulpen dan angin yang berhembus melalui jendela kantornya dengan damai.
"oke siap." bibirnya tersenyum tipis kemudian perlahan mengetikkan nomor disana dan menempelkan benda berbentuk persegi panjang itu di telinganya.
"halo? chenle, bisa nggak kamu bantu saya kirim surat di pos? .... ah oke, langsung ke ruangan saya, ya."
lucas menghela napasnya, yang tersisa hanya doa, semoga tuhan memaafkannya dan takdir berdamai dengannya.
semoga gue masih punya satu kesempatan lagi,
aira.
ainotes
huhuu kayaknya alurnya sudah ketebak sama kalian, tapi semoga suka ya!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro