Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Whisper of The Ocean

Berhati-hatilah terhadap bisikan laut. Ia mungkin telah memperdayamu. Laut mendengar kehendaknya dan menari dalam pusaran. Pada akhirnya, mungkin kapal-kapal ayahmu takkan berlabuh.

Anak-anak di Pulau Marville tumbuh dengan mendengar kisah tentang nyrr. Ia adalah keberadaan yang didengar oleh laut, tapi dibenci oleh manusia. Mereka tampak seperti manusia setengah naga laut dan mendiami wilayah perairan dekat pantai. Ekor mereka yang kuat mampu membuat pusaran air atau membelah kapal-kapal menjadi dua. Namun, orang-orang di Marville mengenal mereka dengan bisikannya yang mampu memperdaya manusia.

Para orang tua memberi nasihat kepada anak-anak mereka yang hendak keluar rumah, “Jika kau mendengar bisikan dari lautan, larilah.” Orang-orang bilang, seseorang yang telah teperdaya oleh bisikan nyrr akan melempar dirinya sukarela ke dalam lautan, sebelum makhluk keji itu mencabik tubuhnya.

Itu kisah yang diceritakan para orang tua sebagai pengantar tidur dan berakhir memberikan mimpi buruk pada anak-anak mereka. Saat dewasa, orang-orang menertawakannya.

Kisah itu kini ditangkap secara berbeda oleh Luth. Manik karamelnya menjadi kemerahan oleh nyala api. Pandangannya menembus pepohonan hutan menuju ke perairan beraroma garam. Ia lantas berpaling kepada empat pemuda lain yang mengitari api unggun bersamanya. Kenyataannya bahwa nyrr membuatnya dan empat pemuda itu ada di sini.

“Luth, kapan kita bergerak?” Seorang pemuda dengan surai kadru bersuara. Ia menyentuh pedang di sisinya, bilahnya yang dingin menyengat kulit.

“Saat bulan sedikit lebih tinggi.” Luth menengadah, menatap langit yang sedikit lebih terang karena purnama. “Bersiaplah.”

Pemuda yang tengah membersihkan ujung tombak di sisinya tertawa. “Berburu nyrr terdengar tidak wajar, tapi patut dicoba. Ayo habisi makhluk biadab itu.”

Luth menatap rekan-rekannya yang tertawa sembari berbicara tentang skenario paling kejam untuk membinasakan para nyrr. Ia menghela napasnya diam-diam. Luth tumbuh dengan mendengar kisah-kisah tentang nyrr, tapi ia baru mengakui eksistensi mereka dua tahun belakangan. Saat mereka muncul di pesisir pantai dan mulai membinasakan kapal-kapal pedagang yang hendak berlabuh.

Situasi itu lama kelaman membuat Marville terisolasi. Belum lagi laporan tentang orang-orang yang menghilang. Kini, situasi diperparah oleh kegagalan panen dan menipisnya persediaan di lumbung kota, sementara musim dingin akan tiba.

Mata Luth bertemu dengan mata pemuda yang penampilannya paling berantakan di antara mereka. Tubuhnya dipenuhi luka-luka dengan perban membebat lengan kanan dan perutnya. Dia bukan bagian dari kelompok Luth. Mereka menemukan pemuda ringkih itu di perjalanan. Nyrr menghancurkam kapal yang ditumpanginya. Semua orang tewas kecuali pemuda malang itu. Hal itu sekali lagi meyakinkan Luth tentang kekejaman nyrr.

Luth beranjak, kakinya kesemutan. Rekannya yang membersihkan tombak menatapnya, “Mau ke mana?”

Luth menunjuk arah pantai dengan dagunya. “Hanya memeriksa sejenak,” katanya, “pastikan kalian tidak bergerak tanpa perintahku.”

Ia menyisir rekan-rekannya yang mengangguk. Pemuda yang mereka selamatkan tadi juga mengangguk dengan canggung. Walaupun tampak lemah, matanya tajam. Mata Luth mendung, memikirkan berapa banyak dendam yang tertanam di hatinya untuk para nyrr.

Cahaya keperakan menerangi jalanan setapak yang dilalui Luth. Ada kebiasaan unik yang dilakukan para nyrr. Mereka akan naik ke pantai saat purnama untuk berjemur di bawah cahaya bulan. Itu adalah waktu yang tepat untuk membunuhnya. Makhluk laut bukan apa-apa tanpa air.

Suara deburan rendah menggali ke telinga Luth. Pemuda itu menggapai gagang pedang dengan mata dipenuhi antisipasi. Langkahnya melambat ke arah bibir pantai. Permukaan air laut tampak biru dengan kilau cahaya perak dari rembulan. Itu indah, tapi ekspresi Luth berubah saat mendapati puing-puing kapal terserak di antara pasir putih.

Suara deburan terdengar lebih keras mengiring air jatuh mengguyur Luth. Pemuda itu bernapas dengan panik. Kakinya hampir tersandung saat mengambil langkah mundur. Saat guyuran mereda, bilang perak telah terhunus di tanganya.

“Oh, manusia!”

Bahu Luth tersentak mendengar suara lembut yang hampir terdengar seperti senandungan. Matanya bergerak liar dan mendapati sesosok makhluk berkulit kebiruan duduk di bebatuan pantai. Pupil Luth bergetar. Ia belum pernah melihat nyrr secara langsung, tapi para orang tua bilang bahwa mereka buruk rupa.

Namun, apa yang ada di hadapan Luth bukan sesuatu yang pantas untuk disebut monster. Makhluk itu memiliki tubuh setengah manusia berkulit kebiruan, sementara kakinya digantikan oleh ekor bersisik. Ekor itu memanjang dengan sirip ekor indah yang mekar seperti kipas.

Nyrr.” Suara Luth terdengar seperti cicitan. Sosok itu tersenyum ke arahnya sementara pemuda itu berkata dengan suara gemetar, “Kenapa kau berada di pantai Marville dan membuat kekacauan?”

“Aku hanya melakukan hal yang seharusnya kulakukan.”

Nyrr itu berbicara dengan ringan. Jawabannya membuat Luth kesal. Pemuda itu sibuk menahan gemeletuk giginya. Ia menggigil karena amarah juga rasa dingin oleh tubuhnya yang kuyup. Namun, perkataan nyrr berikutnya membuatnya mengernyit.

“Oh, ngomong-ngomong aku hampir menyerangmu karena kau berbau seperti pembuas itu.”

“Apa yang kau bicarakan?” Satu-satunya makhluk buas yang Luth temui adalah nyrr di hadapannya.

“Kau pasti bertemu dengannya.” Nyrr itu kembali tersenyum, tapi senyuman itu kini tampak kejam. “Sangat beruntung saat ini kau masih bernapas.”

Luth semakin tidak mengerti dengan alur pembicaraannya dengan nyrr itu. Mengapa dia mengobrol santai bukannya melibas Luth dengan ekornya? Nyrr itu bahkan tak terancam dengan pedang terhunus.

“Tunggu, kau seharusnya membunuhku.”

“Kenapa harus kulakukan itu?” Nyrr itu menepuk sirip ekornya dengan santai ke permukaan air. “Tugasku hanya menjaga Marville dari perompak dan makhluk biadab yang suka mengunyah manusia itu!”

“Kau tidak membunuh manusia?”

Nyrr itu memutar matanya tampak kesal oleh tuduhan Luth. “Manusia, aku sudah menjaga Marville selama seabad. Tak ada alasan bagiku untuk mengusik kalian.”

Tengkuk Luth terasa dingin. Pikirannya menjadi rumit. Lalu siapa yang membuat kapal-kapal takut berlayar dan membunuh orang-orang yang pergi ke hutan dua tahun belakangan? “Kau tidak memperdaya manusia dengan bisikan dan mencabiknya?” suaranya bergetar.

“Kau pasti berbicara tentang pembuas sialan itu. Nak, berhati-hatilah. Mereka membuat kekacauan selama dua tahun belakangan.” Nyrr itu memandangi wajah mendung Luth. “Apa kau tak datang sendirian? Pembuas itu pandai menyamar, mungkin rekanmu berada dalam bahaya.”

Luth terperanjat, ia tak sempat mendengarkan kata-kata nyrr berikutnya dan hanya berlari. Matanya gelap, hampir diliputi keputusasaan. Kebenaran terlambat menghantamnya. Tatapan tajam pemuda yang ia selamatkan itu mungkin bukan untuk nyrr, tapi untuknya dan rekan-rekannya.

Jantung Luth berderu liar. Ia berlari sekuat tenaga hanya untuk mendapati tubuh dingin rekan-rekannya, sementara pemuda ringkih itu berlumuran darah dan berdiri di antara semuanya.

“Oh, kau kembali begitu cepat.”


****

(Jumlah kata: 986)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro