Bab 8
::Pura-pura tidur::
Happy Reading :)
•••
"Wahh si jomblo akhirnya datang juga." Freya sedikit mengerutkan dahi saat mendengar sapaan dari Gavin.
"Jomblo dari mana? Punya pacar gitu dikatain jomblo," sahut Freya.
"Huu, ketinggalan jaman lu. Andreas kan udah putus dari malam minggu kemarin."
"Tuh kan, gue bilang apa. Gak akan bertahan sebulan," cibir Freya pada ke play boy-an Andreas.
"Iya-iya, terserah dah. Eh Kunyuk! Pergi dari tempat duduk gue." Andreas mengusir Geren-kembaran Gavin yang sedang duduk di tempat duduk Andreas dan sibuk dengan game-nya.
"Duduk depan kan bisa Ndre."
"Lhah, terus lo pikir Kiana lo suruh duduk mana Ger?" jawab Freya sewot.
"Kiana gak berangkat." jawab Geren enteng.
"Sok tau lo."
"Idihh, gak percaya. Orang dia bilang sendiri ke gue."
"Cieee, sering chat sama Kiana tuh."
"Apaan sih, Vin. Cemburu? Ngomong."
Andreas hanya menyimak perdebatan dua sahabat kunyuknya itu sambil duduk di samping Freya tanpa disadari gadis itu. Dan Freya hanya melongo mendengar sahabatnya di perebutkan dua orang cowok di depannya.
"Ngapain duduk di situ? Siapa yang nyuruh? Pergi sono," usir Freya menyadari keberadaan Andreas.
"Gue sekolah di sini juga bayar Frey, ya suka-suka gue lah!"
***
Freya terus saja bergerak tidak nyaman karena tanpa sengaja kepala Andreas jatuh ke pundak Freya saat tertidur di pelajaran yang berakhir dengan jamkos.
"Vin, Ger, bantuin gue ngapa?" mohon Freya pada kedua teman Andreas.
"Biarin dia tidur dengan tenang." jawab Gavin enteng.
"Tapi gue laper Vin, gue mau makan," ucap Freya semakin memelas.
"Ya udah, gue beliin."
5 menit Freya menunggu sambil mencoba membangunkan Andreas, tapi cowok tengil yang satu ini gak bangun juga.
"Tadaa, ini dia satu porsii nasiiii goreng," ucap Gavin mendramatisir kebaikannya. Dan di belakang, Geren hanya menggelengkan kepala melihat ketidak warasan kembarannya yang sedang kumat.
"Terus gue makannya gimana?"
"Ya pake tangan lah."
"Kan bahu kanan gue di buat senderan sama Andreas, tangan gue gak bisa gerak lah."
"Ya udah, sini gue suapin."
Saat Gavin akan mulai menyuapi Freya, tiba-tiba Andreas bangun dari tidurnya di bahu Freya dan langsung melototi Gavin. Freya pun terlonjak kaget dengan aksi Andreas yang tiba-tiba bangun, dan sekarang dia yakin Andreas hanya pura-pura tidur.
"Sini, biar gue aja yang nyuapin," Andreas menarik paksa sandok yang berada di tangan Gavin. Sedangkan Gavin tetap mempertahankan sendoknya.
Mereka terus saling menarik seperti anak kecil yang berebut mainan, sampai suatu hal terjadi begitu saja.
"ANDREASSSSS!!" teriak Freya saat nasi yang sudah berada di atas sendok berpindah kewajahnya karena ulah Gavin dan Andreas.
Dengan rasa kesal, Freya pergi meninggalkan kedua cowok tengil yang selalu mengganggunya. Ia keluar menuju kamar mandi sambil sesekali mengusap wajahnya yang terasa lengket dan menjijikan.
~TO BE CONTINUED~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro