Bab 2
::Jatuh Bangun::
Happy Reading :)
•••
"Duduk dengan kelompok belajar kalian masing-masing." setelah teriakan dengan intonasi tinggi itu, Freya berdiri dari duduk nya.
Freya menyambar tas punggungnya yang berwarna biru. Lalu...
Brukkk
"ANDREASSS, ISENG BANGET SIH LOOO!" teriakan itu tak bisa di pungkiri telah mengalihkan perhatian guru yang duduk didepan.
"Apa-apaan kalian ini! Freya, berdiri. Andreass ikut saya ke ruang bk." guru itu mengatakannya dengan telak tanpa bantahan.
Freya tersenyum mengejek saat Andreas pergi meninggalkan kelas dengan diiringi Bu Danik yang galak dan disiplinnya gak ketulungan. Kelas mulai gaduh, begitu juga Freya yang juga mulai mengeluarkan suara toanya membuat kelas semakin ricuh.
Tak berselang lama, Bu Danik kembali ke kelas bersama dengan Andreas yang tentunya baru saja mendapat setumpuk poin. Tak perduli, Freya hanya mengacuhkan kedatangan Andreas yang duduk disampingnya.
"Lo lagi, lo lagi! Bosen gue."
"Lo pikir gue enggak, eneg pake banget sama lo!" ucap Freya sengit. Andreas dan Freya mulai ribut lagi seperti biasa, Andreas yang jail dan Freya yang cerewet. Orang-orang bilang mereka itu cocok, padahal kalau lagi barengan gak akan tercipta yang namanya ketenangan.
"ANDREAS , FREYAA. Gak usah ribut bisa gak sih? Capek ibu ngurusin kalian."
"Ya kalau capek gak usah diurusin lah, bu." dengan santai Andreas mengucapkannya. Freya segera menginjak kaki Andreas.
"Bego lu, awas kalau gue ikut kena amukan si singa." mata Freya sudah seperti hampir lepas karena melototin Andreas. Andreas memang biang onar, dan sialnya Freya juga selalu kena imbasnya.
***
Freya berjalan dengan setumpuk buku ditangannya yang membuat gadis itu kesusahan untuk berjalan.
Brakk
Brukk
Buku-buku yang Freya bawa berjatuhan. Dengan kesal Freya menghentak-hentakkan kakinya.
"Ishh, nyusahin banget sih jadi wakil ketua kelas." Freya mulai memunguti satu persatu bukunya.
Tiba-tiba saja seorang cowok berjongkok didepan Freya, ikut membantu Freya memunguti buku-buku yang masih tersisa. Freya mendongak menatap siswa yang ternyata gebetan ke 12 Freya selama satu semester ini.
Teman-teman Freya bilang, Freya itu aneh masalah gebetan karena Freya akan menamai kontak gebetannya sesua urutan yang lebih dulu mendekati Freya selama satu semester.
"Thanks, kak Dion."
"Sini gue bantu bawain." tawarnya. Freya memberikan beberapa buku yang dia bawa pada Dion.
"Mau kemana? Emang searah sama gue kak?"
"Gak sih, cuman gak apa-apakan kalau gue mau nolong." Freya hanya ber-oh ria.
"Oh ya Frey, kok sekarang lo jarang bales chat gue."
"Biasa kak, lagi gak ada kuota." jawab Freya dengan cengiran lebarnya.
Setelah itu, Freya dan Dion berpisah di depan kelas Freya.
"Pantes Freya ambil bukunya lama, orang mojok dulu sama abang Dion." ejek Kiana yang melihat Freya berusaja bertemu Dion.
"Apaan sih lo! Gue lama gara-gara tadi dijalan bukunya pada jatuh, jadi harus mungutin dulu Ki. Terus tadi gak sengaja ketemu kak Dion, terus dibantuin dia deh."
"Ohh, kirain mojok sama kak Dion. padahal Dionnya udah lo tolak, tapi mau aja nolong lo. Bego sih lo Frey, cowok baik gitu ditolak."
~ TO BE CONTINUED ~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro