chapter 5
Halo semuanya
Maaf kalau update nya lebih lama dari biasanya 🙏
Aku sempet bingung mau nulis chapter 5 ini kayak gimana, karena sangat susah memasukkan cerita yang lucu sekaligus ada sedihnya
Namun kalau ceritanya agak nggak jelas tolong maafkan karena aku masih pemula ><
Semoga kalian menikmati membaca di chapter 5 ini ,kali ini aku buat lebih panjang lagi ceritanya ^^
Rumah sakit
Di dalam koridor rumah sakit terlihat seorang anak berambut baby pink tengah berjalan dengan membopong tas sekolahnya, sepertinya ia habis pulang dari sekolah dan ingin menjenguk seseorang, sesampainya ia di pintu ruang inap, ia langsung membukanya
" aku datang Riku " ucap anak itu dengan senyum cerianya.
" selamat datang Ten-nii " balas anak bernama Riku dengan senyuman cerahnya, ia terlihat sedang duduk di kasur dengan infus yang tertancap di tangannya, tubuhnya kecil dan kurus namun tidak mengurangi pesona manis yang ia miliki.
Anak yang menjenguk Riku adalah Ten kakak kembar Riku yang masih berumur 8 tahun, dia menjenguk adik kembarnya yang dirawat inap dirumah sakit karena penyakit akut yang diderita adiknya itu.
Ten menghampiri adiknya, ia menaruh tasnya ke dekat meja dan duduk di kursi dekat kasur adiknya itu.
" buku apa yang kau baca Riku? " tanya Ten yang melihat buku yang dipegang oleh Riku
" kucing " balas Riku " di gambar mereka terlihat menggemaskan, tentu saja di luar buku mereka juga imut " imbuh Riku menunjukkan isi buku tersebut.
" kau benar kucing itu memang lucu dan menggemaskan " ucap Ten mengusap lembut rambut Riku
" aku jadi ingin memegang dan mengelusnya " ucap Riku dengan senyuman yang masih terpampang di wajahnya
" kalau itu tidak boleh, sudah kubilang kan itu tidak baik buat kesehatanmu " balas Ten dengan nada agak marah
" aku tau kok " senyuman ceria di wajahnya tadi berubah jadi senyuman yang sendu
Ten yang melihatnya merasa tidak enak dan sedih " bagaimana kalau kubacakan buku cerita baru, aku tadi meminjamnya dari perpustakaan " ucap Ten tiba tiba mengganti topik pembicaraan.
Senyuman ceria Riku muncul kembali, ia mengangguk dan menggeser posisinya ke samping agar kakaknya bisa duduk disampingnya di atas kasur, Ten segera mengambil buku yang ada di dalam tasnya dan menaiki kasur, mereka pun memegang buku itu bersamaan dengan Riku yang memegang sisi kiri buku dan Ten sisi kanan, Ten mulai membacakan cerita yang ia bawa , mereka terlihat senang walau hanya membaca buku karena mereka menghabiskan waktu bersama sama.
.
.
.
.
08.05
Dorm trigger
Ten terbangun dari tidurnya " ternyata cuma mimpi " gumam Ten menatap langit langit ruangannya dengan tatapan sendu. Ia langsung mengganti posisinya menjadi duduk
Tok Tok
" oi Ten, cepatlah bangun, kita akan ada pemotretan pagi ini " ucap Gaku yang terus mengetuk dibalik pintu kamar Ten
Ten segera beranjak dari kasur dan membuka pintu dengan agak kesal karena suara ketukan pintu yang tak berhenti
" berisik Gaku, aku sudah bangun " ucap Ten menatap tajam Gaku
" baguslah kalau begitu, tidak biasanya kau kesiangan Ten? " balas Gaku dengan senyum meledek
Ten mengabaikan kata yang dilontarkan oleh Gaku dan berjalan ke kamar mandi
' entah mengapa aku punya firasat akan terjadi suatu hal yang penting terjadi nanti ' batin Ten yang masih menunjukkan wajah kusutnya
Sementara dari kejauhan di luar dorm trigger terlihat sosok anak berambut merah menatap sendu bangunan dorm trigger tersebut, " meow " tanpa ia sadari seekor kucing sudah ada di dekat kakinya, ia pun mengelus kucing itu dengan lembut " ne..Ten-nii, aku tidak menyangka bahwa aku bisa mengelus mereka setelah aku mati, sekarang aku tidak sesak nafas lagi di dekat mereka " gumam sosok tersebut
Dorm idolish6
Di ruang tengah dorm , para member idolish6 tengah berkumpul mendiskusikan sesuatu.
" jadi minna san, aku rasa urusan nanase san yang belum terselesaikan adalah masalahnya dengan kakak kembarnya " ucap iori di tengan tengah diskusi berlangsung
" aku rasa kau benar, maka dari itu kita harus memberi tau tentang Riku kepada kujou bukan? " imbuh yamato
" tapi bagaimana caranya? Kita saja bukan kenalannya " tanya Sogo kepada yamato
" ouh..aku punya rencana desu " seru Nagi menarik perhatian lainnya
" pertama kita berpura pura menjadi staf yaotome production, lalu kita memasukkannya ke dalam karung lalu membawa kujou Ten diam diam ke tempat ini ,setelah itu kita beritahukan tentang Riku " tambah Nagi dengan semangat
" itu namanya penculikan bodoh, apa kau mau kita masuk penjara? " kata mitsuki sambil menjitak kepala Nagi " ouh..itu sakit mitsuki " ucap Nagi memegang kepalanya
Yang lainnya hanya menetap heran mereka berdua
Para member pun terus berdiskusi tentang bagaimana cara mereka bertemu dan memberi tahu tentang Riku kepada Ten.
" Huwaah..semakin membingungkan saja " ucap mitsuki dengan mengacak ngacak rambutnya
" bagaimana denganmu Iorin? Apa kau punya rencana ?" Tanya tamaki ke pemuda berambut raven itu.
Iori hanya menggelengkan kepala tanda ia tidak memiliki ide sama sekali
" by the way aku belum lihat Riku sama sekali, apakah dia menjadi transparan " tanya Nagi yang membuat semua penasaran juga,
" tidak ,dia tidak ada disini dari pagi tadi " jawab iori datar
" aku heran, sejak kapan adikku punya kemampuan melihat hantu " kata mitsuki menatap heran iori
" apa maksudmu nii-san tentu saja aku tidak punya kemapuan itu " balas iori agak tersinggung
" apa maksudmu tidak punya, kau bahkan bisa melihat wujud Riku saat kita tidak bisa melihatnya " ucap mitsuki heran, terkadang memang ada hari dimana mereka tidak bisa melihat Riku, karena memang Riku tidak menampakkan wujudnya selain iori di hari hari itu.
" nii-san mungkin benar soal aku bisa melihat nanase san tapi dengan hantu lain aku tidak bisa melihatnya " ucap iori sedikit tidak terima
" kenapa begitu? Apa mungkin karena Riku kun menghantui iori kun? " tanya sogo penasaran
" sepertinya begitu " ucap yamato mengangguk setuju
" kalian sedang membicarakan apa? " " uwaaahh..." tiba tiba Riku muncul di tengah tengah mereka dan membuat mereka terkejut.
" kau mengagetkan kami Riku " kata Nagi mengelus dadanya
" hehe maaf Nagi, semuanya " ucap Riku terkekeh melihat reaksi kaget mereka, senyumannya terlihat manis sehingga membuat mereka tidak jadi marah pada Riku " jadi..apa yang kalian bicarakan tadi? " imbuh Riku
" kami sedang membicarakan bagaimana kita memberitahukan tentang mu pada Tenten " ucap Tamaki
Riku diam beberapa saat, " kalian seharusnya tidak harus melakukan itu, kalian harusnya fokus pada pekerjaan idol kalian " ucap Riku dengan mimik wajah yang sedih
Suasana langsung berubah dari yang tadinya ramai menjadi hening
" tentu saja kami tetap melakukan pekerjaan kami dengan baik, tapi kami tidak bisa membiarkan teman kesusahan bukan " ucap iori tiba tiba memecahkan keheningan
" Eh " Riku agak bingung dengan ucapan iori
" sudah setahun kamu menghantuiku, kamu selalu bergumam ,kapan aku bisa keakhirat, kapan aku bisa menemui ayah dan ibu disana ,seperti itu , aku tau kau ingin menyelesaikan urasanmu di dunia kan" imbuh iori sambil mempratekkan ekpresi Riku yang dia ingat saat memgumamkan kata kata tersebut
" aku tidak menyangka kau seperhatian itu padaku, kukira selama ini kau mengabaikanku " ucap Riku tertegun melihat iori
" hahaha..walau begitu, kamu dan manager kami adalah tipe orang yang dia sukai " ucap mitsuki menggoda iori
" nii-san apa yang kau katakan...aku tidak... " ucap iori ,pipinya sedikit memerah karena malu
" iya iya aku tau...dasar adikku ini, tsunderenya belum hilang saja " mitsuki dengan wajah meledeknya mengacak ngacak rambut iori, iori hanya sedikit cemberut namun ia membiarkan kakaknya mengacak acak rambutnya, mereka terlihat sangat akrab sebagai saudara , melihat itu Riku merasakan sedikit iri di hatinya namun masih menampilkan senyum di wajahnya walau sorot matanya sedih.
" Terimakasih semuanya mau membantu hantu sepertiku, aku sangat senang bisa mengenal kalian " ucap Riku tersenyum lembut
Yang lain hanya tersenyum dan mengangguk sebagai balasan
" baiklah kita kembali ke topik " yamato menepuk tangannya menyita perhatian yang lain " aku sudah meikirkan beberapa rencana saat kalian sibuk didunia kalian sendiri tadi " imbuhnya menunjukkan catatan rencanannya
" apa kau bisa dipercaya ossan " tanya mitsuki dengan tatapan tidak meyakinkan
" tenang saja, serahkan padaku " balas yamato dengan senyum bangga dan menunjukkan jempolnya
Mission 1
" pertama kita menyelinap kedalam yaotome production sebagai petugas kebersihan , ceritanya kita tidak sengaja menumpahkan minuman kita ,dan kita mengajak Ten untuk membersihkan baju yang kita kotori, disaat itulah kita memperkenalkan diri dan menjelaskan semuanya, bagaimana rencanaku hebat bukan? "
Yamato menjelaskan rencananya dengan senyuman liciknya
" rencanamu lumayan juga yamato san, maka dari itu sekarang kita berpakaian seperti ini ? " tanya iori yang sedikit menarik seragam kebersihannya itu
" tapi kenapa harus kami berdua ? " tanya Sogo yang juga memakai seragam itu
" tentu saja harus kalian berdua, karena diantara member lainnya hanya kalian yang paling bisa diandalkan "
" oi..ossan kau anggap kami itu apa " tanya mitsuki dengan kesal , disampingnya juga ada Tamaki dan Nagi mengangguk setuju
" ma...kalau Tama aku tidak yakin dia bisa melakukan tugasnya dengan baik, kalau Nagi karena dia bule aku juga merasa tidak yakin , dan untuk mitsu.... kau terlalu pendek untuk tugas ini " ucap yamato menunjuk satu satu dari mereka, Mitsuki sangat kesal di bilang pendek dan hampir melamparkan sepatunya yang untungnya dihentikan oleh Iori
Rencana pun dimulai, Iori dan Sogo sudah berada di dalam gedung yaotone production ,mereka juga memakai topi mereka untuk menutupi wajah mereka agar tidak dikenali, mereka berhasil melewati banyak orang dan tidak mengambil perhatian orang orang karena mereka memang dianggap petugas kebersihan di perusahaan.
Sogo pov
Kami untungnya berhasil menyusup kesini , tapi tetap saja rasanya tidak enak menyusup ke perusahaan orang
Sudah agak lama kami dari tadi pura pura membersihkan ruangan dan mengelilingi perusahaan, pada akhirnya kami menemukan kujo Ten , sepertinya dia sedang bersama member dan managernya
Iori dan aku saling melihat dan mengangguk sebagai isyarat mulainya rencana kami, kami perlahan berjalan ke arah trigger dengan aku yang membawa segelas jus di tanganku, aku mulai gugup, ini baru pertama kalinya aku akan menumpahkan minuman ke idolku,
Aku mulai berkeringat dingin melihat mereka yang semakin dekat, Iori kun sepertinya mengatakan sesuatu ke padaku tapi aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas, jarak kami dengan trigger semakin dekat, aku menelan ludahku sendiri saking gugupnya, tanpa sadar aku kehilangan keseimbanganku, ternyata aku menyandung kakiku sendiri dan terjatuh ke lantai
Sogo pov end
" hah?...minumannya? " ucap Sogo bingung yang sontak mencari minuman yang hilang dari tangannya, Sogo melihat iori yang sedang melihat sesuatu dengan wajah yang agak pucat, sogo langsung melihat kearah tatapan Iori, ternyata minuman itu terlempar dan jatuh mengenai kepala yaotome sachou yang kebetulan baru keluar dari ruangan di samping mereka, sontak Sogo pun membatu karena syok, ia tidak menyangka dari sekian banyak orang, jus itu malah jatuh ke atas kepala presiden perusahaan dan mengotori wajahnya.
Sogo dan iori meminta maaf berkali kali ,apalagi sogo dengan paniknya menawarkan jarinya sebagai permintaan maaf.
Untungnya mereka tidak mempermasalahkan itu karena dianggap ketidak sengajaan dalam melakukan pekerjaan, yaotome sachou terlalu sibuk untuk mengurus rapat di perusahaannya.
Mission 2
" ehem..untuk kegagalan yang sebelumnya, aku tidak mengira bahwa Sogo bakal segugup itu menghapadapi trigger " ucap Yamato menoleh ke Sogo
" maaf kan aku " ucap Sogo menundukkan kepalanya
" yah..mau bagaimana lagi , untungnya aku sudah menyiapkan rencana selanjutnya, kau sudah selesai kan Nagi? " tanya yamato menoleh ke arah Nagi
" of course " balas nagi mengedipkan satu matanya
" sebenarnya apa yang kalian siapkan ?" Tanya mitsuki mengeluarkan tatapan curiga
" aku menyuruh Nagi mengirim pesan pada kujo lewat DM instagram , rencananya kita akan berpura pura menjadi penyanyi luar negri yang merupakan fans trigger, kita yang datang ke jepang ,akan meminta bertemu langsung untuk melakukan collab bersama , pastinya kujo tidak akan mengabaikannya jika berhubungan dengan entertaiment bukan " jelas yamato panjang lebar ke semuanya
" jadi kau menyerahkan urusan pesannya kepada Nagi ? " tanya mitsuki mulai paham
" NOOOOOO.." teriakan Nagi mengagetkan semua orang
" kau kenapa Nagichi " protes Tamaki menatap tajam Nagi
" aku sudah diblokir desu.. " ucap Nagi lesu sambil menunjukkan handponenya
" EEHH.." semuanya terkejut dengan apa yang di katakan Nagi
" tu..tunggu Nagi kun , apa yang kau tulis sampai dia memblokirmu " tanya Sogo bingung
" aku hanya menulis, Hello, my name is x desu,I come from a far country, come here, to Japan " ucap Nagi
" dari sini terlihat normal " ucap yamato
" watashi nihon daisuki desu, watashi juga menyukai trigger, Dai fans desu, ayo kita make collab bersama, tidak lupa kita akan menonton magi cona bersama, love you " lanjut nagi dengan bahasa yang amburadul membaca teks pesan yang ia kirim tadi
" apa apaan pesan itu " ucap Tamaki merinding, dia memegang dua tangannya seolah olah kedinginan
" jika itu aku yang baca, aku bakal langsung membanting hapeku " ucap iori menatap sinis Nagi
" aku bodoh telah mempercayaimu Nagi " ucap Yamato menghela nafasnya
" why?.." tanya Nagi kebingungan.
" sudahlah pada akhirnya kita tidak bisa bertemu dengan kujo, jadi kita harus bagaimana?" Tanya mitsuki melihat yang lainnya
" kalian tidak usah susah payah membantuku ,niat kalian saja sudah cukup membuatku senang kok " ucap Riku tersenyum cerah
" Riku " ucap semuanya terharu mendengarnya
Ting Tong
Suara bel pintu yang muncul menarik perhatian mereka
" siapa ya kira kira di jam segini datang berkunjung? Apa manager ya? " ucap Sogo yang lang
sung menuju pintu luar untuk membukakan pintu
Sogo sangat terkejut saat membuka pintu ternyata yang berkunjung adalah Ten, ia menganga tidak percaya apa yang ada di depannya
" konbanwa, aku datang membawa ousama puding untuk balasan waktu itu " ucap Ten sambil menunjukkan sekotak ousama puding
" kku..ku..KUJO TEN SAN " sontak semua ikut terkejut mendengar Sogo meneriaki nama Ten lalu pergi ke arahnya dan melihatnya, sedangkan Riku menghilangkan hawa keberadaannya sehingga wujudnya saat ini tidak tampak pada manusia biasa
" beneran kujo Ten " ucap mitsuki masih tidak percaya
" apa apaan reaksi kalian itu " ucap Ten merasa aneh dengan tingkah mereka
" oh..ousama puding " seperti biasa Tamaki langsung menyadari adanya puding dan langsung menghampiri Ten dengan wajah cerianya
" ini bayaran waktu itu, terimakasih aku sangat terbantu saat itu " Ten menyerahkan pudingnya dan tamaki menerimanya dengan senang hati
" oh..aku baru ingat , kujo pernah mengatakan saat aku dan manager ke agensi bahwa dia akan mengirimkan pudingnya kemari " ucap yamato tiba tiba mengingat kembali
" jadi Yamato san , rencana yang kami lakukan tadi jadi tidak ada gunanya kan " kata Iori menatap dingin yamato sedangkan Sogo mengeluarkan aura gelapnya
" haha...oni-san ini sudah tua , jadi mudah melupakan sesuatu " ucap yamato yang sudah mengeluarkan keringat dingin melihat kedua orang yang terlihat sangat marah
" kau tidak setua itu ossan " ketus mitsuki
" kalau begitu, hutangku sudah lunas, aku pergi dulu " Ten berpamitan dan langsung berbalik pulang ,namun dihentikan oleh yang lainnya " ada apa? " tanya Ten bingung
" kujo san ada hal penting yang ingin aku sampaikan, bisakah masuk sebentar " ucap iori
Ten awalnya ingin menolak, namun firasatnya mengatakan untuk mengikuti kata Iori, para member juga memintanya masuk kedalam dan menyuruhnya duduk di sofa
" jadi, apa yang ingin kalian bicarakan ?" Kata Ten melipat kedua tangannya dengan menatap tajam yang lain.
Semua yang melihatnya agak takut , keringat dingin keluar dari pelipis mereka, sedangkan Riku memperhatikan di samping mereka namun tidak terlihat oleh yang lainnya kecuali iori.
" Kujou san ada sesuatu hal penting yang ingin kubicarakan denganmu..ini tentang adikmu nanase riku " ucap iori dengan tatapan serius
Ten yang mendengarnya tertegun sebentar, darimana ia tau tentang Riku? Apa dia temannya ? Pertanyaan itu muncul di kepala Ten, ia terkejut kepada orang asing yang mengenal adiknya itu
" sebelum itu, aku ada pertanyaan kepadamu, kamu siapanya Riku? Darimana kamu tau dia adikku? " Tanya Ten penasaran, namun masih menatap tajam
" aku adalah temannya " jawab iori singkat
" jadi begitu..jadi dia sudah memiliki teman sekarang " ekspreSI Ten melembut , ia menunjukkan ekspresi yang tidak pernah ia tunjukkan kepada orang lain, ia merasa senang adiknya memiliki teman lain selain dirinya setidaknya Riku tidak sendirian lagi setelah kutinggal waktu itu pikirnya.
Melihat ekspresi itu iori dan yang lainnya menjadi tidak tega memberi tau tentang Riku, namun mereka harus tetap lakukan karena mungkin ini yang terbaik
" kujou..san...hal yang ingin kusampaikan mungkin akan membuatmu sedih, tapi aku masih harus tetap memberitaumu soal ini.." ucap iori dengan ekspresi sedih terpampang di wajahnya, melihat itu Ten merasakan perasaan tidak enak.
Riku memegang erat baju miliknya,ia mempersiapkan hatinya untuk melihat bagaimana reaksi kakaknya tentangnya
" sebenarnya..nanase san sudah....lama meninggal...bersama dengan orang tuamu " imbuh iori dengan berat hati
Ten tersentak terkejut mendengarnya, bola matanya membulat dan bergetar, mulutnya terbuka seakan tak percaya dengan perkataan iori tadi. Tidak lama Matanya langsung berubah menatap tajam iori, saat ini perasaanya campur aduk,ia langsung berdiri dan mendekari iori, ia ingin marah kepada iori karena mengklaim keluarganya telah mati namun ia masih berusaha bersikap tenang karena ini merupakan rumah orang lain.
" apa maksudmu izumi iori, kenapa kau berkata bahwa orang tua dan adikku telah lama meninggal...katakan itu bohong...KATAKAN YANG KAU UCAPKAN TADI HANYALAH OMONG KOSONG " Ten mencengkeram kerah baju iori dengan amarah, iori agak tercekik karenanya
" tunggu kujo tenanglah, jangan seperti ini " kata yamato berusaha melepaskan cengkraman Ten dari Iori
" lepaskan adikku kujo " mitsuki juga melakukan hal yang sama, ia agak kesal dengan tindakan Ten ke adiknya namun masih memaklumi karena ia juga seorang kakak, jadi dia sedikit mengerti perasaan Ten sekarang
Riku mulai ketakutan melihat Ten yang seperti itu, baru pertama kali ia melihat Ten bisa sampai semarah itu
" itu bukanlah kebohongan kujo san, semenjak kau meninggalkannya ia masuk rumah sakit karena penyakitnya kambuh, namun saat nanase san dan keluarganya pulang dari rumah sakit mereka mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat ,jika tidak percaya kau bisa mencari tau tentang kecelakaan di jalanan kyoto 5 tahun yang lalu" kata iori yang akhirnya lepas juga dari cengkraman Ten.
Ten tersentak mendengarnya, pandangan matanya meredup, tidak ada cahaya dimatanya
" aku akan pulang, terimakasih telah memberitahukan hal itu kepadaku " ucap Ten yang langsung meninggalkan mereka pergi
Sesampainya di dorm trigger ,ia langsung memasuki kamarnya tanpa menyapa Gaku dan juga Ryuu, hal itu juga membuat kedua membernya bingung dengan tingkah Ten yang agak aneh
Ten menjatuhkan diri ke kasurnya, ia membuka hpnya , ia melihat foto dirinya dan keluarganya sebelum dia ikut dengan kujo takamasa, ia sekarang tidak menyangkal lagi fakta tentang keluarganya yang sudah mati, sudah sejak lama ia memang merasa kehilangan sesuatu dan itu ternyata adalah keluarganya sendiri.
Ia mengingat masa dimana ia pergi meninggalkan keluarganya dan ikut dengan kujo takamasa. Ia terbayang wajah Riku yang menangis mengejarnya dan dirinya yang tidak menoleh sama sekali pada Riku di saat musim dingin melanda saat itu.
" ne...apa ini hukumanku karena meninggalkan kalian, apa aku salah selama ini ikut dengan orang itu untuk biaya Riku...jika saja aku tidak ikut dengan kujo san apa kalian bertiga masih ada di dunia ini? "
Ia mengeluarkan semua emosinya dikamarnya sekarang setelah tadi ia berusaha menekan emosinya kepada orang lain
" maafkan aku..hiks..jika saja aku bersama kalian waktu itu...mungkin kalian masih ada disini ..hiks..maafkan aku " isak Ten
Kini ia tidak bisa menahan airmatanya lagi, ia menangis dengan keras sambil memeluk erat foto keluarganya di hapenya itu, hingga membuat Gaku dan Ryuu masuk ke kamar Ten dan terkejut melihat Ten yang terlihat hancur
" Ten kau kenapa ? Kenapa kau menangis " tanya Ryuu yang agak panik menghampiri Ten, ini pertama kalinya ia melihat Ten menangis pilu seperti ini ,begitu pula dengan gaku ia kebingungan melihat Ten dan hanya diam ditempat
" Ryuu...aku sekarang sendirian...mereka pergi meninggalkan aku sendiri...keluargaku mati karenaku" isak Ten
Ryuu dan Gaku terkejut mendengarnya,mereka saling menatap namun tidak lama mereka kembali fokus ke Ten
" aku tidak mengerti apa maksudmu Ten ,tapi relakan kepergian mereka Ten, aku yakin mereka tidak senang melihatmu seperti ini " ucap Ryuu mencoba menenangkan Ten,
" Ten " lirih Gaku hanya melihat Ten dengan tatapan sendu, ia tidak tega melihat temannya seperti ini
Ten menyakiti dirinya sendiri namun segera dihentikan oleh kedua membernya itu.
" Ten-nii " tanpa mereka sadari ternyata Riku ada di kamar Ten sejak tadi, dia mengikuti Ten pulang dan melihat kakanya sedari tadi, ia sangat syok melihat sisi lemah kakaknya itu
Riku pun ikut menagis melihat Ten, ia menghampiri Ten dan memeluknya walau ia tidak terlihat oleh ketiga orang itu " maafkan aku Tenn-nii..hiks..maaf aku meninggalkanmu sendirian..hiks." Riku menangis di pelukan Ten, ia tidak tega melihat kakanya seperti ini.
Hari itu adalah hari terburuk bagi Ten, ia menyesali keputusannya dulu, ia membenci dirinya sendiri, ia sangat terpuruk karena sebelumnya ia menantikan bertemu keluarganya lagi,namun sekarang ia tidak akan pernah bisa bertemu mereka lagi, senyuman cerah adiknya yang ia paling rindukan kini hanya akan menjadi kenangan masa kecilnya saja.
To be continued
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro