chapter 10
Setelah lega menangis, kini Iori menutup wajah merahnya karena malu mengingat dirinya yang menangis tadi
" aku tidak menyangka kau bisa menangis juga Izumi Iori " goda Ten dengan senyum meneringai
" diamlah Kujo san, aku tidak ingin dikatai oleh orang yang juga menangis sehabis reuni dengan adiknya " balas Iori yang masih menutup wajahnya, kata kata dari Iori cukup menusuk harga diri dari seorang Kujo Ten " baiklah, lupakan itu " kata Ten
" Ten-nii... Iori..." panggil Riku menarik perhatian keduanya " sepertinya aku sudah mengingat apa penyesalanku di dunia ini sebelum aku mati " mendengar ucapan Riku keduanya menegang, keduanya memiliki perasaan campur aduk yang sama, ada perasaan senang karena tujuan membantu Riku akhirnya akan terselesaikan namun juga ada oerasaan sedih dan kecewa karena mereka akan berpisah dengan Riku tidak lama lagi.
Ten sudah mempersiapkan hal ini sejak ia mendatangi makam keluarganya lusa kemarin, ia siap jika adiknya sewaktu waktu harus benar benar pergi meninggalkan dunia ini, walaupun masih ada sedikit perasaan tidak rela melepaskan adiknya itu.
Sedangkan Iori sendiri sepertinya masih belum siap akan berpisah dengan teman kecilnya sekali lagi, apalagi mungkin setelah ini ia tidak akan bisa lagi melihat Riku karena arwahnya sudah tenang di akhirat sana. Walaupun begitu Iori memaksakan tersenyum kepada Riku, bagaimanapun itu merupakan janjinya untuk membantu Riku menyelesaikan keinginan yang belum tercapai di dunia ini.
" kalau begitu kita kembali berkumpul bersama yang lain dan menceritakan apa yang kau ingat " kata Iori kepada Riku
Mereka akhirnya kembali berkumpul bersama yang lain
" ah! Itu mereka " seru Mitsuki melihat siluet Ten dan Iori dari kejauhan, rupanya yang lainnya tengah mencari Ten dan Iori karena hilang tiba tiba, mereka semua berlari menghampiri keduanya
" Iori dari mana saja ? Semuanya menghawatirkanmu.. are ? Kenapa mata dan hidungmu merah ? Apa kau habis menangis ? " tanya Mitsuki tanpa jeda, ia begitu khawatir kepada adiknya itu
" tenanglah Nii-san, aku baik baik saja " ucap Iori
" hoi Ten, apa kau baru saja membuat anak orang menangis " tanya Gaku asal menuduh
Ten hanya diam dengan wajah datar, ia malas menjawab Gaku " tidak tidak, Kujo san sama sekali tidak membuatku menangis, kami hanya berbincang saja " ucap Iori membela Ten
" itu benar, Ten-nii tidak membuat Iori menangis... itu karena aku Iori jadi menangis " ucap Riku yang muncul di belakang Iori
" ada apa ini sebenarnya ? " tanya Mitsuki kebingungan
Ten yang sedari tadi diam akhirnya tidak tahan lagi, ia menghela nafas lalu berkata " sebaiknya kita semua berkumpul dulu, ada hal yang ingin disampaikan Izumi Iori dan Riku pada kalian " Mitsuki dan Gaku hanya menatap Ten dengan bingung, walaupun mereka pada akhirnya setuju dan menghubungi member lainnya. Namun tindakan mereka terhenti ketika manejer mereka menelfon, Mitsuki menerimanya dan langsung mengspiker panggilan itu, sedangkan Gaku juga menerima panggilan itu seperti biasa
" ah.. halo, ada apa manajer ? "
" kalian ada dimana ? Cepatlah ke bandara sekarang juga, satu jam lagi pesawat kita akan berangkat, jika tidak cepat kalian akan tertinggal "
" ..baiklah kami akan segera ke sana "
Mitsuki mengakhiri panggilan itu lalu menoleh ke arah Gaku yang juga baru saja selesai menelfon
" bagaimana dengan Trigger ? " tanya Mitsuki
" kami juga harus kembali, kebetulan sekali kita akan kembali ke tokyo di waktu bersamaan " jawab Gaku merasa heran
" haha..benar benar kebetulan ya, baiklah kalau begitu, ayo kita cepat ke bandara "
Mendengar itu sontak membuat Iori agak panik, ia harus mengatakan soal penyesalan Riku, mungkin saja mereka harus menyelesaikannya disini
" ano, nii-sa.."
ucapan Iori terpotong karena Riku menarik lengan bajunya, ia melihat Riku menggelengkan kepalanya seolah mengatakan Iori tidak perlu menyampaikan itu sekarang
" tapi.." sekali lagi Riku menggelengkan kepalanya laku tersenyum " tidak apa, lagipula itu bisa diselesaikan di sana ,tidak harus disini " ucap Riku pelan agar hanya Iori saja yang mendengar
" hooii..sedang apa kalian, ayo kita cepat ke bandara " panggil Mitsuki yang ternyata sudah berjalan lumayan jauh dari Iori dan Riku bersama yang lainnya
Riku menarik tangan Iori " ayo Iori, yang lain pasti menunggu " Iori membiarkan dirinya ditarik pergi oleh teman hantunya itu mengikuti Mitsuki dan lainnya
Idolish7 dan Trigger pada akhirnya kembali ke tokyo karena job mereka di kyoto sudah selesai. Sesampainya di dorm, mereka langsung memasuki kamar masing masing dan beristirahat
Karena habis dari perjalanan jauh, Iori pada akhirnya memutuskan akan membicarakan tentang Riku besoknya
To be continued
Maaf untuk chapter kali ini pendek🙏🏻😭
Ngomong ngomong, rasanya kok ceritaku makin nggak jelas ya 😭 mungkin kalian bisa bantu apa yang kurang dari cerita ini 🥺🙏🏻✨️
Terimakasih sudah membaca, sampai jumpa di chapter selanjutnya 👋🏻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro