Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog : Kehidupan Seorang Fujihara Kiyomi

Pagi hari telah tiba, cahaya matahari pagi perlahan lahan memasuki sebuah kamar melalui sela-sela jendela kamar. Membuat kamar yang awalnya redup dan dingin menjadi cerah dan hangat.

Seorang gadis tampak sedang menatap dirinya di depan cermin. Rok hitam garis putih sepaha, kemeja putih, dasi merah dan blazer hitam garis putih adalah tampilannya yang sedang memakai seragam sekolahnya.

Kini gadis itu sedang mengikat rambut hitam lurus sepinggangnya menjadi 2 bagian lalu membiarkannya tergerai di depan tubuhnya, gadis itu juga memakai kacamata berbingkai hitamnya sebagai pelengkap. Kini gadis itu telah siap untuk berangkat menuju ke sekolah.

Gadis itu keluar dari kamarnya dan apartemennya, dengan membawa sebungkus roti selai cokelat dan susu kotak rasa vanilla sebagai sarapan dia pun berjalan menuju sekolahnya yang tidak begitu jauh jaraknya dari tempatnya tinggal.

Perkenalkan, namanya adalah Fujihara Kiyomi. Seorang gadis pemalu yang sekarang tengah duduk di bangku kelas 10 SMA, selalu berpenampilan culun karena dirinya merasa kalau penampilan seperti inilah yang bisa membuatnya percaya diri. Gadis pendiam yang satu ini juga memiliki IQ yang diatas rata-rata, termasuk kategori gadis yang rajin dan cerdas.

15 menit kemudian, Kiyomi telah sampai di sekolahnya. Gadis itu berjalan memasuki gedung sekolah lalu mengganti sepatunya dengan sepatu khusus di dalam sekolah, setelah itu dia pun berjalan menuju kelasnya.

Sesampainya di sana, Kiyomi langsung mendudukkan dirinya di bangkunya yang berada di tengah pinggir dekat jendela. Pandangan gadis itu terarah ke pemandangan di luar sana, menikmati suasana kota yang terlihat dari bingkai jendela itu.

Pandangannya berubah arah ke gerbang sekolah, mendapati seorang pemuda yang sedang berjalan memasuki gerbang bersama teman temannya. Gadis itu tersenyum kecil melihat pemuda itu.

Pemuda itu bernama Kurogane Katsuo, seorang pemuda bersurai cokelat kelas 11 yang telah sukses menjadi pusat perhatian sekolah. Bukan hanya karena rupanya yang menawan, tapi prestasinya di bidang akademik maupun non akademik juga ikut membuatnya menjadi terkenal di sekolahnya semenjak pemuda itu memijakkan kakinya di sekolah ini. Siapapun pasti akan terkagum-kagum padanya.

Termasuk Kiyomi, gadis itu juga mengagumi senpainya yang satu ini karena nilai akademik pemuda itu. Membuat gadis itu menganggap Katsuo sebagai panutan untuknya di sekolah.

Meski begitu, Kiyomi belum pernah sekali pun berbicara dengan senpainya itu. Dikarenakan sifat pemalunya membuat gadis itu selalu menyembunyikan dirinya dari Katsuo, baginya melihat orang yang dikaguminya dari kejauhan saja itu sudah cukup.

Bel pertanda masuk berbunyi, membuat gadis itu tersadar dari lamunannya yang cukup lama itu. Gadis itu pun mengeluarkan buku dan alat tulisnya dari tas lalu meletakkannya di atas meja, dirinya sudah siap untuk menerima pelajaran.

Bel pertanda pulang berbunyi, sudah saatnya bagi para siswa untuk pulang ke rumah masing-masing. Terlihat para siswa sudah berjalan pulang, ada pun beberapa siswa yang masih berada di sekolah karena ada kegiatan ekstrakulikuler yang harus mereka jalani.

Berbeda dengan Kiyomi, sepulang sekolah gadis itu akan pergi menuju cafe tempat dirinya bekerja. Tuntutan tinggal sendiri membuatnya harus memenuhi kebutuhannya dengan bekerja meski dia selalu mendapatkan sejumlah uang dari orang tuanya, dia tidak mau terlalu merepotkan kedua orang tuanya yang berada di kota yang berbeda dengan dirinya.

Gadis itu mengganti seragam sekolahnya menjadi kemeja cokelat, rok cokelat span dan celemek hitam yang dihiasi oleh logo cafe tersebut. Gadis itu pun sudah siap untuk melakukan pekerjaannya sebagai pelayan.

Gadis itu bekerja setiap pulang sekolah sampai jam 10 malam, sedangkan jika hari libur dia akan bekerja dari jam buka cafe sampai jam 1 siang. Saat bekerja dia diharuskan untuk selalu bersikap ramah setiap saat, membuatnya bersusah payah untuk menutupi rasa malunya pada orang lain saat bekerja.

Itulah yang selalu dikerjakan oleh seorang Fujihara Kiyomi, belajar dan bekerja setiap harinya agar impiannya terwujud. Meski sebenarnya takdir gadis itu berkata sebaliknya sesaat lagi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro