Rumah. Tempat paling indah dari semua tempat yang gue kunjungi. Kadang juga bisa disebut tempat paling menyebalkan saat tahu gue punya adik se-Alay Reka. Nama sebenarnya adalah Eureka Kertanegara. Kadang dipanggip Reka, Eka, atau Tirek. Dimana gue liat aktivitas dia di rumah, di sana gue liat dia pegang hape sambil foto selfi. Kemana-mana selfi, dimana-mana selfi. Di toilet pun dia pernah selfi. Aish, kenapa juga gue punya adik se-parah Reka.

"Bang Red! Tolong fotoin dong bentar. Aku lagi cantik-cantiknya nih."

Gue melengos. Fokus pada mobile legend di tangan gue, "Males."

Gue denger tuh bocah mendesis, menghampiri gue, "Cepetan. Hari gini, masa anak hits fotonya jelek. Bang Red, ayo.. "

Gue berdecak. Gue akui ini bocah emang punya modal muka yang cakep. Tapi, secakep-cakepnya adek gue, nyebelinnya gak kepalang. Sialan! Hape gue dia rebut!

"Eh, Tirek! Siniin hape gue!"

"Bodo! Fotoin dulu ribet amat sih! Cuma sebentar kok, gak lama."

Gue menyengir sinis, sebentar ya? Tapi lama berhasilnya! Gue heran, apa semua cewek sebenarnya kayak adek gue, saat tahu kita membidik foto sesempurna mungkin, kalau belum sampai berpuluhh-puluh kali masih aja keliatan jelek, sesi foto masih mereka lakukan. Dan saat foto mereka udah sampai puluhan, hanya satu atau dua foto yang berhasil mereka sebut dengan kata 'sempurna' untuk mereka upload di sosial media. Aish, ribet banget. Itu baru adek gue, tahu deh cewek di luaran sana. Pasti lebih repot.

"Ya udah, kalau gak mau, gak bakal aku kasih uang tambahan yang suka Ayah kasih."

Gue meliriknya sengit, "Bodo."

"Bang Red jahat! Aku bilangin ya!"

"Dasar anak aduan." gue terkekeh, pergi menuju kamar sebelum akhirnya teriakan nama jahanam gue terdengar jelas sampai ke telinga.

"Redoxon...!!!!" Sialan. Si Tirek ngajak ribut mulu.

Kalau mau tahu, Reka itu baru masuk kelas satu SMP. Salahnya lagi, dia malah di cap sebagai cewek hits di sekolah anehnya itu. Heran gue, anak zaman sekarang emang pada miring, ya?

Edan.