Kerja kelompok. Entahlah, gue paling sebel kalo tahu gue gak pernah satu kelompok sama Sarah dari dulu. Entah itu posisi tempat duduk atau dibagi sama guru. Fuck.

Jam ke empat diisi dengan pelajaran Sejarah Peminatan. Gurunya masih mamah muda. Punya anak satu. Cakepnya luar biasa. Tapi nyebelinnya dia malah gak ngasih gue kelompok bareng Sarah. Kali ini kelompok gue lagi adu cerdas cermat sama kelompoknya Sarah. Semua pertanyaan dijawab oleh satu lawan satu. Dan tiba saatnya gue--

"Sarah lawan Redista. Soal nomer lima."

Shit. Gue liat Sarah nyantai-nyantai aja. Kayak gak ada beban liat ke arah gue. Parah. Yang ada, gue bukannya fokus sama pertanyaan, tapi malah salah fokus sama tuh cewek. Bu Anisa emang nyebelin sekarang.

"Sar! Kasih kedipan aja! Redoxon pasti K.O!"

Gue mendengus, menoleh ke arah Budin yang baruaja teriak gak penting di belakang kelas. Kebetulan dia gak satu kelompok sama gue.

"Semangat, Red ganteng! Masa kalah si sama Doi sendiri, kiw-kiw.. Haha.. "

Anak-anak cewek udah mulai error nih. Apalagi si cewek pesolek kayak Gina. Fuck.

"Pertanyaannya, Siapa pemimpin dari Uni Soviet saat pecahnya Perang Dingin?"

Gue tergagap, liat Sarah senyum ke arah gue sambil angkat tangan, "Michael Gorbachev."

"Seratus buat kelompok lima!"

Asu. Gue menggeleng, gagal fokus sama tuh cewek. Sontak kelompok gue pada nuduh gue gak bener-bener fokus.