THAT YOU!
Kolaborasi: Alle gralinesyl (Historical) - Jede Fuseliar (HTM)
* * *
Suara nyanyian yang mendayu-dayu membuat wanita muda itu terbangun dari tidurnya. Dia mencoba untuk membiasakan matanya terhadap cahaya. Untungnya, cahaya di dalam ruangan cukup minim. Jadi, mata wanita itu benar-benar bisa beradaptasi dengan cepat.
"Ini di mana," gumam wanita muda itu. Dia menoleh ke sekitarnya untuk memastikan sekitarnya.
"Sebenarnya aku di mana?"
Namanya adalah Allen Xu, wanita keturunan Tionghoa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Negeri Tirai Bambu itu. Saat ini, dia adalah mahasiswi pascasarjana di Universitas Peking. Yang Allen ingat, dirinya bersama mahasiswa lainnya sedang melakukan sebuah penelitian. Ini adalah penemuan prasejarah yang menggemparkan.
Allen mengakui bahwa penemuan kerangka manusia ini menggemparkan dunia. Apalagi saat penemuannya berada di situs budaya yang cukup terkenal. Bahkan bisa dikatakan sebagai wajah dari China.
"Saat itu, semua mahasiswa lainnya sedang persiapan untuk beristirahat. Rasanya seperti ada yang memanggil, makanya aku masuk ke dalam lagi. Lalu, ada sinar kehijauan yang aku lihat dari jari-jari kerangka yang tergenggam. Itu seperti batu giok? Lalu, hei—" pekik Allen saat melihat tangannya sendiri.
Tangan Allen ini tidak seperti tangan yang sering dia lihat. Juga, sebuah cincin giok bermata hijau melingkar di jarinya. Lalu tiba-tiba, sebuah semburat ingatan yang asing tapi terasa familiar menyerang otaknya. Ini benar-benar membuat Allen merasa ingin menangis. Selain karena kepalanya tiba-tiba sakit, juga disebabkan karena dirinya akhirnya menyadari sesuatu yang penting. Dirinya melakukan time travel. Sesuatu hal yang tidak pernah dia percayai. Meskipun terlalu sering membaca novel dengan tema ini.
"Aku sekarang adalah Putri Sulung dari Marquis Han Shao? Marquis ini sepertinya tidak berada di dalam sejarah? Apa aku lupa? Namaku adalah Han Yiyue. Ini adalah keluarga Han yang memiliki setengah kekuatan militer kekaisaran. Dan semua prajurit yang berada di dalamnya sangat royal.
Han Yiyue terkenal sebagai wanita berbudi luhur yang cantik. Dia adalah wanita yang dicintai banyak rakyat jelata. Para pangeran dan sekutunya saling bertengkar hanya untuk menjadikannya seorang istri. Ayahnya sangat mencintainya, inilah alasan yang membuatnya belum bertunangan di usia sembilan belas tahun," gumam Allen, atau dia harus terbiasa dengan nama Han Yiyue?
"Kakak perempuan sulung tadinya berada di ruang peristirahatan. Dia benar-benar membuat kita panik. Bagaimana mungkin dia berlari seperti ini?"
Allen menyerngitkan kening. Dia sangat familiar dengan suara ini. Atau lebih tepatnya, tubuh Han Yiyue yang familiar? Allen merasa bahwa dirinya harus segera kabur dari sini. Jika tidak, mungkin akan ada sesuatu yang buruk terjadi. Jadi, Allen hanya bisa untuk berjalan tertatih-tatih untuk meraih sebuah jendela. Namun, sebelum dia bisa menggapai jendela, Allen menginjak sesuatu yang kenyal. Itu adalah sebuah lengan manusia. Lebih tepatnya adalah seorang laki-laki.
Allen lalu tahu apa yang sedang direncanakan oleh orang yang mengurungnya di sini. Karena lelaki yang tak sengaja diinjaknya adalah Pangeran Kedua. Dia adalah saingan berat dari Putra Mahkota yang saat ini sedang menjabat.
"Oh, kamu ingin mencelakai Yiyue agar dia menjadi istrimu? Aih, intrik seperti ini aku kira hanya ada dalam novel!" kutuk Allen. Dia ingin menendang lelaki ini, tapi dia ingat bahwa lelaki itu adalah seorang pangeran. Sudah begitu, dia tidak akan bisa kabur jika tidak lelaki sadar dari pingsannya.
Allen memutuskan untuk kabur dari jendela. Orang yang menjebaknya pasti tidak berpikir bahwa gadis lemah lembut seperti Han Yiyue bisa melompat dari jendela. Jadi, tidak ada halangan di jendela yang cukup lebar ini. Setelah melompat, Allen menutup jendela seperti awalnya.
"Harus lari lebih cepat!"
Allen tahu bahwa ini adalah istana kekaisaran. Ini adalah ulang tahun dari Huanghou atau Ratu yang berkuasa saat ini. Alunan musik itu pasti berasal dari alun-alun. Jadi, Allen hanya bisa mencoba untuk menajamkan telinga. Namun, siapa yang mengira saat dia sedang fokus, dirinya malah menabrak seseorang? Sebuah suara nyaring membuat Allen terlonjak kaget. Dia melihat sebuah Guqin yang berada di lantai. Yang mana bisa dilihat bahwa itu rusak parah karena tabrakannya.
"Ah, maafkan aku karena menabrakmu," ucap Allen dengan rasa bersalah. Dia tahu bahwa Guqin ini pasti sangat mahal.
"Kamu harus menggantinya. Atau aku melaporkan dirimu kepada Yang Mulia!"
Allen melonjak kaget. Dia akan dilaporkan pada Yang Mulia siapa? Namun, tiba-tiba dia tersenyum. Ini adalah sesuatu yang bisa membuatnya keluar dari masalah. Saat Allen melamun, lelaki muda yang sepertinya bagian dari opera itu menarik tangannya. Membuat sebuah getaran yang tidak bisa dijelaskan.
Situasi seperti ini bukanlah situasi yang baik. Siapa si pemuda pemain Opera ini? Dia menarikku ke salah satu bagian utara di istana. Bagian istana yang tidak ada di memori Han Yiyue.
Di belakang sebuah gudang, pria itu mendorong pundakku ke dinding gudang. Seringai di wajahnya tampak miring dan licik. Allen hanya bisa mengumpat dalam hati. Pasalnya wanita itu tidak pernah menginginkan situasi seperti ini.
"Apa yang kau inginkan, bangsat!
"Ssshhh, tidak baik memberontak seperti itu. Aku tahu kau bukan Han Yiyue." Pria itu semakin mendekatkan wajahnya ke telinga Allen.
"Apa buktinya? Jangan sembarangan menuduh orang!" protes Allen yang semakin berontak.
Tapi cengkraman tangan pria itu jauh lebih kuat.
"Karena kau tidak mengenaliku. Apa kau lupa siapa aku?" tanya pria itu dengan nada seduktif yang malah bikin bulu kuduk Allen berdiri.
Semua yang terjadi disini terasa tidak benar. Semuanya terasa mengerikan bagi Han Yiyue ataupun Allen Xu. Pria di depannya ini, berbahaya.
Tanpa pikir panjang, Allen menggerakkan lututnya dan menendang keras selangkangan pria itu. Beruntungnya serangan Allen tepat sasaran. Pria aneh itu mundur dan mengaduh kesakitan. Melepaskan Allen. Tentu saja wanita itu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia berlari ke arah gudang.
Tapi tidak butuh waktu lama, pria itu menyusul Allen. Wanita itu terpaksa menjatuhkan barang-barang di gudang untuk menghalangi pria itu. Sayangnya pria itu bisa menghindari semua penghalang. Hanya dalam hitungan detik, pria itu kemudian menangkap Allen.
Allen tidak bisa melawan kekuatan pria itu. Terlebih mata pria itu sudah diselimuti kabut nafsu. Tubuh pria itu sudah menindih tubuh Allen dan merobek paksa pakaian wanita itu. Di tengah ketakutan itu, tangan Allen bergerak meraih apapun yang bisa digunakan untuk mempertahankan diri. Beruntung sebuah batu yang cukup besar ada di jangkauan tangannya. Tanpa pikir panjang, Allen memukul kepala pria itu dengan batu.
Pria itu terhuyung-huyung melepaskan Allen. Pukulan yang dilepaskan Allen cukup keras hingga batu yang ia gunakan pecah. Bahkan darah mengalir di kepala pria itu.
Allen tidak tinggal diam. Ia berdiri dan meraih gerabah di dekatnya. Kemudian memukul beberapa gerabah itu ke kepala si pria gila itu sampai terjatuh. Allen kemudian beralih dari gerabah ke sebuah cangkul di dekatnya. Sekali lagi, tanpa ampun Allen memukul pria itu hingga wajahnya sudah tidak bisa dikenali lagi.
Tangan Allen dipenuhi darah dan pakaiannya yang sobek, mengekspos sebagian tubuhnya. Di depan mayat itu Allen terduduk menangis senggukan. Ini pertama kalinya ia membunuh seseorang. Padahal Allen sendiri tidak tahu siapa yang baru saja dibunuh.
Di tengah tangisan itu terdengar suara penjaga istana. Tak lama pintu gudang kembali terbuka. Cahaya hijau kemudian memenuhi pandangan Allen.
"Allen, Allen, ayo bangun! Jangan tidur di sini!" Salah satu teman kuliah Allen bernama Liu Qin kini muncul di depannya.
Allen mengucek mata sejenak dan melihat ke sekelilingnya. Ia kembali ke situs ekskavasi. Ia sudah kembali ke masa depan.
"Allen kau harus istirahat, aku tidak tega melihatmu mengigau di sini. Aku kira kau akan mati karena kesurupan roh jahat!" Liu Qin memeluknya erat.
Allen melirik kembali kerangka manusia yang ada di sebelahnya. Cincin batu giok yang ada dalam mimpinya masih tetap di tangan kerangka itu. Mungkin hanya dengan riset dan pendalaman dokumen-dokumen sejarah, Allen baru bisa melacak tentang keberadaan Han Yiyue." gertak Allen.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro