Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

SSP dan AIB

Pagi yang cerah dibumi disini SSP dan AIB sedang menyusuri hutan untuk menemukan seorang seijin, dan seijin itu sendiri kini tengah tidur nyenyak diatas dahan pohon yang besar dan kokoh. Cahaya matahari yang menyilaukan menghilangkan bayangan daun yang menutupi mata seijin atau tepatnya gadis itu sehingga dia terbangun.

"Mmm... Sudah pagi, waktunya mencari organisasi bernama SSP dan AIB. Tapi yang mana dulu?... haa... Santai dulu deh, perjalanan dari universe kak X kemarin masih melelahkan" pikir gadis itu dengan masih rebahan di dahan itu menikmati angin sejuk pagi.

Sementara itu dibagian SSP, Shin dengan penemuan barunya dengan semangat mencari seijin yang bisa ditemukan sementara teman-temannya mengikutinya dari belakang.

"Shin, apa kau yakin itu bisa berguna?" Tanya Jetta yang sudah siap dengan kamera.

"Tentu saja! Aku sangat yakin, bahkan dialatku terlihat ada banyak energi kehidupan!" ucap dengan semangat 45 nya. Naomi, Jetta, dan paman Kawa terkejut dan sontak mendekati Shin.



.

.



"Ada lebih dari satu?!".

"Benar pak, menurut sensor kehidupan disini ada empat di tenggara, satu diutara, dan satu di tengah-tengah itu" jawab Moa dengan memperlihatkan tabletnya.

"Seijin apa itu?" Tanya Laiha.

"Aku tidak tahu jadi ini belum pasti" jawab Moa. Laiha pun mengambil ponselnya dan berbicara ke Rem. "Rem, apa bisa kau pastikan apa saja yang dikatakan Moa?".

"Aku akan memulai analisisnya" jawab Rem. "Di Tenggara itu manusia, di utara robot-".

"Robot apa?" Tanya Zena memotong ucapan Rem.

"Tidak bisa ku ketahui karena ada sinyal yang menghalangi akses tersebut" jawab Rem.

"Kalau yang ditengah?" Tanya Laiha.

"Target kalian".

"Bagaimana kita lanjutkan?" Tanya Zena dan mereka pun menyetujuinya.



.

.



Kedua tim melanjutkan perjalanan mereka masing-masing, dan saat akan ditempat target mereka dan mereka akan bertemu tiba tiba puluhan Valis Raider muncul dan mengepung SSP dan AIB secara terpisah.

"Apa-apaan ini?!" Paman Kawa selaku penanggung jawab keselamatan SSP pun langsung bersiaga dengan pistolnya, Shin mengeluarkan alat yang berupa pistol tapi bisa membekukan apapun (maaf, tidak tahu nama alatnya apa hehe...) , Jetta entah kenapa mengeluarkan konsol (?).

"Paman! Kami akan ikut bertarung!" ucap Naomi dengan tegas.

"Iya paman! Kau tak bisa halangi kami lagi" tambah Jetta dan Shin.

"Kalian.... Haaaa... Sudah terlanjur begini. Pokoknya! Kalian harus pulang dengan selamat ya?!".

"BAIK!!".

Di AIB seperti SSP yang sudah siaga kecuali Leito yang bingung mau bagaimana karena sekarang tidak ada ultraman Zero yang akan membantunya berkelahi.

"Valis Raider? Ada apa ini?" Moa terkejut tapi masih menodongkan pistolnya.

"Aku tidak tahu, Bersiaplah semuanya!" Zena sudah bersiap dengan pistol dan kuda-kudanya.

"Leito, jangan membebani siapa pun" ucap Laiha yang sudah memegang katananya.

"Ta...tapi...aku tidak bisa bertarung" Leito sudah minder akan keadaan ini. Mengabaikan perkataan Leito para Valis Raider pun menyerang anggota SSP dan AIB.

Keadaan di tim SSP paman Kawa sedang menghajar satu persatu Valis Raider dan sesekali menembak, Shin dengan alatnya membekukan Valis Raider walaupun dia hampir tidak bisa mengimbangi tenaga dorongan alatnya, sementara Naomi yang rupanya telah memakai suit yang bisa dikontrol dengan remot kontrol yang dibawa Jetta pun menghajar satu persatu Valis Raider bak bela diri profesional, Jetta? Jangan ditanya dia sedang mengendalikan Naomi.

Keadaan Di tim AIB seperti biasa Zena menghajar satu persatu Valis Raider, Moa menembak satu persatu para Valis Raider, dan Laiha juga ikut menghajar tapi dengan katananya, Leito yang tidak bisa apa-apa terpaksa menghindari setiap serangan dan sedikit menyerang jika dipikirnya itu kesempatan yang bagus.

Makin lama makin banyak Valis Raider yang sudah dikalahkan tapi dari kedua tim sudah kelelahan tapi tinggal sepuluh Valis Raider tersisa.

"Bagaimana ini pak Zena?" Tanya Moa yang pistolnya kehabisan amunisi.

"Aku juga.. tidak tahu".


.

.


"Bagaimana ini?" Tanya Naomi yang panik.

"Sepertinya kita tidak bisa menghadapinya lagi kap" jawab Shin yang pasrah karena alatnya kehabisan energi.

Di saat detik detik terakhir mereka akan tertangkap, sesuatu jatuh dari atas dan menimpa satu Valis Raider membuat Valis Raider yang lain menoleh keasal keributan. Ternyata sesuatu itu adalah Sakura.

"Target kita....".

"....dia rupanya...".

"ANAK GADIS?!" Pekik semua orang melihat Sakura yang masih berdiri ditubuh Valis Raider tanpa rasa bersalah dan tak ada niatan untuk menyingkir.

Valis Raider yang tersisa tak tinggal diam dan menuju Sakura berbondong-bondong untuk menyerangnya. Sakura yang sudah siap pun mulai menghajar semua Valis Raider tanpa ampun sampai tak ada yang bisa berdiri lagi.

"Dasar, mengganggu saja" gumam Sakura setelah berkelahi dengan Valis Raider. Zena dan Naomi secara kompak mendatangi Sakura dan...

"Maaf nak, boleh ikut kami sebentar" ucap Naomi kepada Sakura.

"Tunggu, dia harus ikut kami".

"Memangnya apa urusan kalian dengannya?".

"Aku bisa menanyakan hal yang sama".

"Jika kutebak kalian temannya Kurenai Gai dan Asakura Riku kan" ucapan asal Sakura menyita perhatian Naomi dan Zena.

"Tunggu, Bagaimana kau bisa mengetahui Gai?" Tanya Naomi dengan penasaran.

"Karena dia Orb, Ultraman Orb" jawaban Sakura sukses membuat Naomi terkejut begitu juga Shin, Jetta, dan paman Kawa.

"Apa kau tahu apa yang sedang terjadi?" Tanya Zena yang juga penasaran dengan Sakura.

"Tentu saja bisa".

"Jika boleh tahu siapa namamu?" Tanya Laiha.

"Sakura".

Skip.


Mereka kini sedang berada di restoran. Sambil menunggu hidangan Sakura menjelaskan awal mula hingga saat ini. Baik siapa pun terkejut mendengar bahwa teman mereka sudah menjadi Darkness dan berbalik melawan kebaikan.

"Jadi alam semesta kami menyatu, begitu?" Tanya Shin.

"Iya, alam semesta kalian bisa dipisahkan. Tapi aku perlu bantuan teman".

"Siapa?!" Tanya semua orang dengan serempak.

"Satu-satunya ultra yang selamat, mungkin bukan satu-satunya karena sudah banyak ultra yang diselamatkan" jawab Sakura.

"Mayu akan sedih mendengar Zero menjadi jahat" gumam Leito dengan sedih, walaupun dia dan Zero masih terkadang ribut.

"Aku pernah mendengar rumor ini, tak kusangka ini nyata" ucap Zena yang melipat tangannya sambil berpikir.

"Aku pun juga terkejut akan hal ini" ucap Sakura dengan menunduk. "Mengesalkan" gumamnya dengan sangat pelan dengan raut muka kesal tidak ada yang menyadari itu selain Zena yang memperhatikan setiap gerak-gerik Sakura.

Saat Zena akan buka suara hidangan yang mereka pesan sudah tiba, dan mereka menikmati hidangan tersebut. Sementara itu diluar angkasa, dua raksasa kini menatap bumi dengan senyuman sadis.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro