KEMUNCULAN SANG PAHLAWAN
Bagi para pembaca Maaf ya saya lama update. soalnya cerita di bab ini kayaknya panjang sehingga memakan waktu lama untuk pembuatannya.
Oh ya, sekarang saya updatenya, saya usahakan seminggu sekali di akhir hari Minggu soalnya saya banyak kegiatan di sekolah. Jadi kebanyakan nggak ada waktu untuk membuat ceritanya.
Segitu dulu dari saya dan
Selamat menikmati
______________________________________
Di Markas UPG
Tomoya sibuk memeriksa rekaman Red King, apakah benar apa yang dikatakan Red King kalau ultraman menjadi musuh.
K.Jinno: Bagaimana hasilnya Tomoya?
Tomoya: hasil analisaku sepertinya Yang dikatakan Red King itu kemungkinan benar tapi aku harus menelitinya lebih dalam untuk mengetahuinya.
K.Jinno: Kalau benar ultraman menjadi musuh, kita harus bersiap-siap.
Disaat sang kapten sedang berpikir Sakuya masuk kedalam base dan mengahadap sang kapten.
Sakuya: kapten kami telah menemukan gadis yang ada di dalam video.
K.Jinno: benarkah, bawa dia masuk.
Sakuya: Got It.
Sakuya pergi meninggalkan base tapi tidak lama kemudian seorang gadis masuk dengan kedua tangan di borgol. Arisa berada di belakangnya untuk berjaga jika gadis itu melarikan diri, lalu Sakuya, Gouki, dan Mana masuk ke dalam base.
Arisa dan gadis itu menghadap sang kapten dan lainnya menuju ketempatnya untuk mempersiapkan apa saja yang harus dilakukan jika berita dari Red King menjadi kenyataan.
Arisa: kapten dia adalah gadis di vidio tersebut.
K.Jinno: kerja bagus Arisa. Langsung saja, katakan siapa namamu, berapa umurmu, dan apa alasanmu berada di gunung itu sehingga membuat seorang warga ketakutan. Gadis itu hanya diam
"Maaf, Kau tidak ingin bicara atau tidak bisa bicara?"tanya Sakuya.
Gadis itu masih diam, lalu dia menunjukan tangannya yang masih diborgol.
"Kau ingin kami melepaskan borgol ini?" Tanya sang kapten, gadis itu menjawab dengan anggukan.
"Maaf, kami tidak bisa melepaskan borgol itu sebelum kami yakin kau tidak berbahaya" jawab Arisa.
"Hhh..... Padahal hari ini aku malas bicara" kata gadis itu. Semua orang di dalam base terkejut kecuali Mana dan Tomoya.
"Tunggu, kau bisa bicara?" Tanya Gouki
"Bisa, tapi hari ini aku malas bicara" jawab gadis itu
"Kalau begitu cepat jawab pertanyaannya, sehingga kami bisa mempertimbangkan untuk membebaskanmu" Arisa meminta agar gadis itu menjawab semua pertanyaan yang di ajukan kapten Jinno.
"Akan ku jawab tapi tidak semua. Aku punya dua nama, dalam wujud ini namaku Sakura kalian bisa panggil aku Sara. Umurku 15 th. Alasan kenapa aku ada di gunung itu tidak bisa diberitahu" jelas gadis itu (Sakura).
"Kenapa kau tidak mau memberi tahu alasannya" tanya Arisa
"Akan kuberitahu, jika sudah waktunya" jawab Sakura.
"Tunggu, tadi kau bilang dua nama? Salah satunya sakura, yang satunya lagi?" Tanya Sakuya.
"Kalian akan tahu " jawab Sakura.
Semuanya hanya diam setelah mendengar jawaban Sakura. Tomoya yang tadi sempat menghentikan pekerjaannya karena ingin mendengar jawaban Sakura. Setelah dia mendengar jawaban Sakura sekarang dia kembali kepekerjaannya yang sempat terhenti.
"Aku sudah menjawab pertanyaannya, apa kalian bisa melepaskannya sekarang?" Tanya Sakura.
"Tidak, kau belum mengatakan alasanmu digunung itu" jawab Arisa.
Sakura mengehela nafas karena tangannya masih diborgol. Setelah itu semua orang langsung menuju ke tempatnya masing-masing dan kembali bekerja.
"Maaf, bukankah aku harus dipenjara?" Tanya Sakura.
"Sepertinya kau tidak berbahaya jadi sementara kau...." Belum sempat sang kapten menyelesaikan perkataannya ada guncangan yang terjadi sehingga menyebab alarm di base itu menyala.
Tomoya: "Monster muncul di tengah kota".
K.Jinno: "Semuanya, bergerak kesana!"
.
All: "Got It".
Semuanya kecuali kapten Jinno dan Tomoya menuju kesana. Sakura yang tadinya diam melihat orang yang ditugaskan pergi juga ikut karena Mana menarik tangannya.
______________________________________
Di Tengah Kota
Gouki terkejut melihat monster itu adalah....
Gouki: "Monster itu Imperializers!"
Arisa: "Apapun yang terjadi kita harus mengalahkannya".
Gouki menjawab dengan anggukan dan mereka menyerang monster Imperializers dengan senjata mereka. Disaat Arisa dan Gouki sibuk menyerang Imperializers, Sakuya dan Mana sibuk mengevakuasi orang-orang.
Disaat Imperializers terganggu oleh serangan yang diluncurkan oleh Arisa dan Gouki. Imperializers meluncurkan rudal-rudalnya dan menghancurkan gedung. Salah satu gedung yang terkena serangan itu akan rubuh, tapi ada seorang anak kecil dibawah gedung itu dan akan menimpanya.
"Lihat anak itu akan tertimbun!"
"Bagaimana ini?"
Orang-orang hanya melihat dan berteriak, tidak ada yang melakukan sesuatu untuk menyelamatkan anak itu karena mereka tahu jika mereka salah langkah maka mereka akan tertimbun oleh reruntuhan itu. Tapi seseorang berteriak ...
"Seseorang tolong anakku!"
Dan itu membuat Sakura yang dari tadi diam melihat anak itu, karena dia tidak ingin terlihat mencolok. Sekarang dia menarik tangannya berlawanan arah agar borgol itu lepas dari tangannya, karena teriakan orang itu, atau bisa dibilang ibu anak itu.
Karena tarikan Sakura yang sangat kuat sehingga borgol itu retak dan hancur. Setelah itu dia berlari menuju anak itu. Melihat itu seseorang berteriak kepada Sakura.
"Hei nona, apa yang kau lakukan?".
Mendengar teriakan itu Mana pun melihat ke sekitar dan mendapatkan Sakura yang sedang berlari untuk menyelamatkan seorang anak. Mana pun langsung berlari dan tujuannya sama menyelamatkan anak itu, Sakuya yang mengetahui hal itu hanya bisa melihat.
Di tempat anak itu Sakura lebih dulu sampai daripada Mana karena jarak posisi anak itu lebih dekat dari posisi Sakura ketimbang Mana.
Disaat Sakura hendak membawa anak itu, reruntuhan bangunan itu jatuh ketanah dan menimpa mereka.
Membuat ibu anak itu berteriak nama anaknya.
"Shiroooooo!"
Orang-orang yang melihat kejadian itu hanya bisa pasrah, begitu juga dengan Mana yang ingin menyelamatkan anak kecil itu dan sakuara sekarang dia hanya diam ditengah jalan.
Disaat semua orang sedang berduka karena melihat kejadian yang menyedihkan tiba-tiba dari dalam reruntuhan tersebut cahaya muncul dan reruntuhan itupun meledak. Semua orang menutup wajah mereka karena debu dan angin yang kencang dari ledakan tersebut.
Setelah angin itu mereda, semua orang melihat kearah, asal ledakan tersebut. Orang-orang disana terkejut dan tidak percaya apa yang mereka lihat. Reruntuhan bangunan itu menghilang dan terlihat Sakura yang sedang mengeluarkan pelindung disekelilingnya dan disampingnya seorang anak kecil yang ia selamatkan.
"Tadi itu hampir saja, iyakan kakak" kata anak kecil itu.
"Hmp" Sakura mengangguk.
Setelah itu Sakura menghilangkan pelindung di sekitarnya dan berbicara kepada anak itu.
"Hei, ini sudah aman. Kau bisa pergi" kata Sakura kepada anak itu.
Anak itu langsung pergi menuju ibunya.
"Ibu"
"Kau baik-baik saja, nak"
"Iya ibu, ibu kakak itu keren sekali" Sambil menunjuk kearah Sakura. Ibu itu hanya diam karena dia tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Mana langsung menghampiri Sakura untuk menanyakan keadaannya
Mana: Sakura, kau baik baik saja?
Sakura: Iya. Oh ya, tolong katakan kepada temanmu aku akan kembali dalam 5 menit.
Mana: Apa yang kau....
Belum sempat Mana menyelesaikan perkataannya Sakura sudah pergi dari tempat itu.
Sakura pun masuk kedalam sebuah gedung kosong dan melihat kesekitar untuk memastikan tidak seorang pun yang akan melihatnya. Setelah dikira aman, Sakura pun langsung mengeluarkan kedua gelangnya di kedua tangannya dan dia pun berubah.
Cara Sakura berubah
(Dia meletakkan kedua tangan didepan dadanya tangan kanan dibawah dan tangan kiri diatas, lalu tangan kiri ditarik kebawah setelah itu tangan kanan ke atas kalau masih bingung, cara perubahannya campuran dari ultraman ribut, taiga, dan mebius)
Back to story
Pada saat yang sama dengan kejadian Sakura yang menyelamatkan seorang anak kecil.
Arisa dan Gouki sedang melakukan kejar-kejaran dengan Imperializers agar mengikuti mereka menjauh dari kota. Disaat sedang mengejar, Imperializers juga menyerang mereka dengan rudalnya.
Arisa: Gouki, lebih cepat.
Gouki: ini sudah cepat Arisa.
Disaat mereka sudah jauh dari kota tiba-tiba sebuah rudal meluncur di depan mereka, sehingga gouki harus memutar setir mobil dengan cepat untuk menghindari rudal.
Saat menghindari rudal tersebut mereka kehilangan kendali atas mobil yang mereka naiki dan membuat mobil itu akan menabrak sebuah pohon. Arisa langsung menginjak rem sekuatnya dan Gouki melepaskan gas, akhirnya mobil itu berhenti dan tidak menabrak. Arisa dan Gouki pun keluar dari mobil
Arisa: Gouki kau tidak apa-apa?
Giuki: Iya, dan kau?
Arisa: Sama
Disaat mereka memastikan masing-masing dari mereka baik-baik saja, tiba-tiba monster Imperializers sudah mendekati mereka. Arisa dan Gouki terdiam disaat Imperializers akan menyerang mereka dengan lasernya.
Disaat Imperialzers akan meluncurkan serangannya tiba-tiba sebuah cahaya datang dan menendang Imperializers sehingga dia jatuh ketanah. Cahaya itu langsung berubah menjadi seorang raksasa, sontak saja Arisa dan Gouki terkejut melihat raksasa itu.
Gouki: apa dia Ultraman?
Arisa: entahlah aku juga tidak tahu.
Tiba - tiba alat komunikasi mereka berdering, langsung saja mereka berdua mengangkatnya dan disana Tomoya mengatakan...
Tomoya: Raksasa itu menurut analisisku dia adalah ultraman.
K.Jinno: Jadi apakah yang dikatakan Red king itu tidak benar.
Tomoya: Kita akan tahu setelah kita bertanya dengannya.
Mereka pun melihat pertarungan ultraman itu dengan Imperializers.
Ultraman itu mengambil sikap siap bertarungnya dan lansung menuju Imperializers. Imperializers menyerang ultraman itu dengan rudalnya tetapi dengan mudah dihindari oleh ultraman itu.
Lalu Imperializers mengeluarkan sinar lasernya, melihat itu ultraman tersebutpun langsung mengeluarjan kousennya. Kedua sinar itu bertabrakan dan akhirnya serangan dari ultraman itu mengenai Imoerializers dan hancur berkeping keping.
Setelah Imperializers hancur ultraman itu hendak pergi, akan tetapi muncul sinar kousen yang menuju kepadanya, sehingga ultraman itu harus menghindarinya. Disaat dia melihat siapa yang menyerangnya betapa terkejutnya ultraman itu beserta pasukan UPG dan orang-orang terdekat sang penyerang.
Arisa: Apa-apaan ini !
Di Markas UPG.
Sakuya: Tidak mungkin.
Dikota.
???: Ini mustahil, aku tidak percaya semua ini.
???: Hei! kau mau kemana?
Di Dunia bawah tanah.
???: Yang mulia sebenarnya, apa yang terjadi?
???: Aku juga tidak tahu.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.
______________________________________
Jangan lupa beri Vote dan komentar ya. Sebenarnya itu terserah kakak mau apa tidak saya hanya mengingatkan.
Sampai jumpa di cerita berikutnya.
BYE. 👋
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro