Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

API BERKOBAR DAN BERPISAH

Underworld Orb dan Geed.


Sakura masuk kedalam ruangan serba putih, dan tanpa banyak waktu dia menemukan Gai dan Riku. Berbeda dengan kasus Ginga dan Victory yang diselimuti aura kegelapan, kali ini Gai dan Riku seperti terantai dan rantai itu mengeluarkan energi kegelapan tanpa penghalang.

"Apa karena kartu dan DNA Belial membuatnya tanpa penghalang? Tapi kenapa cuma dirantai?!" pikir Sakura sambil menyentuh rantai tapi alhasil dia tersengat.

Sakura menarik tangannya dan tanpa membuang waktu menyelimuti tangannya dengan cahaya untuk menghancurkan rantai tapi sayangnya rantai itu terlalu keras. Sakura sudah mencoba beberapa kali dan akhirnya dia tersengat petir hitam sampai terpental.

"Bangun kalian berdua!! Bukankah DIAM SAJA TIDAK ADA GUNANYA!!!". Dengan kesal Sakura menghancurkan rantai tersebut sampai rantai itu hancur berkeping-keping dan membuat Orb dan Geed terbangun.

"A-apa yang... Ugh... Kepalaku pusing" ucap Gai memegang kepalanya.

"Kau tidak apa-apa Gai?" tanya Riku yang diangguki Gai.

"Akhirnya kalian bangun juga" Sakura sudah duduk lemas karena kelelahan.

"Siapa kau?!" tanya Riku.

"(Padahal kau sudah tahu wujud humanku kak Riku -_-) Siapa aku itu tidak penting lebih baik kita kembali". Sakura mengulurkan tangannya dan membantu Gai dan Riku.



Di dunia nyata.


Cahaya yang menyilaukan mata itu pun redup dengan menampak Orb dalam form Origin dan Geed Primitive.

"Dasar kau Gai! Membuat repot saja!" ucap Juggler menghampiri Orb.

"Juggler?! Kenapa kau disini?!".

"Ya karenamu bodoh!!".

"Apa kau merencanakan sesuatu?".

"Aku disini untuk membantu".

"Membantu? Aku tidak yakin dengan perkataan mu".

"Hoi ini semua karena kau yang bodoh."

"Aku? Memang apa yang kulakukan?"

"Bisa kalian lanjutkan pertengkaran kalian nanti?" tanya Geed menyela sebelum terjadi perdebatan unfaedah.

"Kurasa itu tidaklah mudah" Valgus dengan santai menjawab pertanyaan Geed hingga Geed maupun Orb terkejut melihat Valgus yang tiba-tiba ada walau sebenarnya sudah disitu.

"Siapa kau?!" tanya Orb dan Geed Bersamaan.

"Dia U-". Juggler berhenti karena kakinya yang sengaja di injak Valgus dengan keras membuat Orb dan Geed bingung.

Ditengah pembicaraan itu tiba-tiba entah darimana muncul dua Kugustu Verokron dan Galactron. Orb maupun Juggler terkejut melihat kemunculan Verokron dan Geed terkejut akan kehadiran Galactron.

"Choju?! Apakah ini ada kaitannya dengan Yapool?" ucap Valgus sembari terkejut juga.

"Apa itu Choju?" tanya Geed dengan bingung.

"Monster super yang diciptakan oleh Yapool seijin kalau tidak salah dikalangan ultra salah satu dari ultra brothers ada yang ahli menangani Choju". Jelas Valgus

"Ultraman number Five, si Pemburu Choju, Ultraman Ace. Bukan?" sambung Orb sekaligus bertanya untuk memastikan dan itu diberi anggukan oleh Valgus.


Ketiga Ultra bersiap di posisi bersamaan dengan dua Verokron dan Galactron sementara Juggler harus kembali ke bentuk manusianya.

"Argh! Waktuku habis! Ku serahkan ini kepada kalian bertiga!" ucap Juggler lalu pergi dari lokasi pertarungan.

Sesaat kedua choju dan robot diam begitu pula ketiga ultra lalu mereka berenam dengan kompak saling menyerang.


Dua Verokron meluncurkan misil dan peluru untuk menyerang Orb dan Geed. Melihat itu kedua ultra itu terpaksa berubah ke form 'Ultraman Orb Hurricane Slash' dan 'Ultraman Geed Acro Smasher' dan menghindari setiap serangan dua Verokron.

Mendapatkan celah tanpa membuang waktu Orb berubah ke form 'Burnmite' dan menyerang salah satu Verokron. Begitu pula dengan Geed yang berubah menjadi 'Solid Burning' dan menyerang Verokron lain.

Kedua ultra itu menyerang Verokron dengan cepat dan kuat (dalam kata lain bar-bar) hingga Colour Timer mereka berkedip.

"Sepertinya harus di akhiri" ucap Orb dengan mengambil beberapa langkah mundur untuk ancang-ancang.

"Baik" ucap Geed.

Orb menyelimuti dirinya dengan api dan berlari menuju Verokron yang dilawannya.

Geed menyelimuti tangannya dengan api dan bersiap meluncurkannya..

"Stobium Dynamite!!".
"Strike Boost!!".

BOOOOOOOM!!!

Dua Verokron itu pun meledak mengakhiri pertempuran singkat itu.


Sementara itu dilain tempat yang jauh dari pemukiman Galactron menyerang Valgus dengan rudal dan lasernya yang dapat dengan mudah dihindari olehnya.

Dengan mengunci target Galactron menembakkan laser dari dadanya. Valgus yang tak menyadari itupun terkena laser itu dan ledakkan besar terjadi.

Belum selesai disitu karena Galactron masih berdiri disana. Saat kepulan asap menghilang sosok ultra merah perak dengan garis kuning keemasan dan beberapa simbol api pada Sluggernya menunjukkan betapa panasnya ultra itu sekarang.

"Strium Strong Corona".

"Maaf saja, aku ingin terus bermain tapi aku sedang terburu-buru" ucap Valgus dengan mengambil Slugger miliknya.

Slugger itu melayang beberapa centi dari tangan Valgus dan berputar dengan cepat hingga muncul api yang menyelimuti slugger tersebut. Semakin lama api itu semakin besar hingga terbentuk sebuah piringan api.

"Stobium Slugger Slash!!".

Valgus melempar Slugger tersebut menuju Galactron. Galactron tak tinggal diam, dia berusaha menghentikan serangan tersebut tapi itu tidak bekerja dan akhirnya Galactron tertebas menjadi tiga lalu meledak.

Seusai pertarungan itu Valgus memasang kembali Sluggernya dan melesat terbang ke angkasa.


Di pinggiran kota dekat sungai keadaan menunjukkan hari sudah sore, dua cahaya mendarat dan membentuk dua human yang dikenal sebagai Gai dan Riku.

"Akhirnya kita bisa bebas" ucap Riku sambil melakukan peregangan.

"Tapi bagaimana dengan keadaan yang lainnya?" tanya Gai sembari menatap langit. Riku yang mendengar itu berhenti lalu ikut menatap langit.

"GAI!!!/RIKU!!!!".

Mendengar itu Gai maupun Riku menoleh ke asal suara itu yang rupanya itu adalah teman-teman mereka. Riku dengan semangat melambai pada mereka tapi terbalik dengan Gai yang hanya diam dengan tersenyum melihat teman-temannya.

"Riku kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit?" tanya Moa dengan penuh kekhawatiran.

"Aku baik-baik saja, Moa".

"Akhirnya kau kembali, bikin khawatir saja" ucap Laiha dingin tapi senang akan sekembalinya Riku.

"Riku! Aku khawatir denganmu" Pega langsung memeluk Riku sembari menangis.

"Maaf ya, Pega".

"Gai" Naomi mendekati Gai yang sedari tadi diam. "Akhirnya kau kembali lagi".

"Maaf sudah membuatmu khawatir, Naomi" ucap Gai.

Shin, Jetta, dan pawan Kawa yang melihat Gai dan Naomi mulai menggosipi mereka tanpa sepengetahuan keduanya. Sementara itu Juggler menatap keduanya dengan datar.

"Apa-apaan mereka berdua itu" ucap Juggler dengan sinis.

"Kalau cemburu bilang saja, Juggler" ucap Jetta sedikit menggoda Juggler sementara Juggler sendiri menatap Jetta dengan datar.

Di tengah-tengah perbincangan Sakura mendekati mereka. Juggler, Zena, dan Leito yang mengetahui itu pun menatap Sakura dengan di susul yang lain.

"Disini sudah ada Ultraman Orb dan Ultraman Geed, misi kami disini selesai. Jadi kami akan pergi" ucap Sakura dengan dingin.

"Kemana tujuan kalian?" tanya Zena.

"Galaxy tempatnya tiga ultra bersaudara".

"Tiga ultra bersaudara.... Ah iya! Grigio!" ucap Geed membuat yang lainnya terkejut.

"Ada apa dengan Ultrawoman itu?" tanya Gai.

"Kau lupa, Rosso dan Blu meninggalkan Grigio dirumah saat kejadian itu".

"Lalu?".

"Kemungkinan dia belum berubah jadi Darknees!!".

"Betul juga, setidaknya ada bantuan" pikir Sakura tapi sesaat dia menegang mengingat dirinya dengan Ultrawoman bernama Grigio itu.

"Sakura? Kau baik-baik saja?" tanya Naomi dengan bingung.

"Aku baik... Aku harus pergi sekarang" ucap Sakura hendak melangkah pergi.

"Tunggu dulu!" Teriakan Moa tersebut menghentikan Sakura yang kemudian menangkap sesuatu yang sudah dilempar Moa. "Itu Catatan Pasifik yang kau minta".

"Dan katakan pada temanmu..." ucap Naomi menggantung.

"...seperti dia berjanji pada Arb...." Sambung Laiha.

"....berjanjilah juga untuk dua Galaxy ini!" Sambung Pega dengan semangat. Sementara Gai dan Riku kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Jangan terlalu percaya kepada kami, dan terimakasih untuk catatan pasifiknya" Sakura membalikkan badannya dan langsung pergi menjauh.

Melihat Sakura menjauh SSP maupun AIB hendak pergi kembali ketempat masing-masing tapi terhenti oleh getaran kecil yang membuat mereka menatap sumber getaran.

Rupanya sumber tersebut adalah seorang ultra yang membelakangi mereka tengah bersiap terbang.

"VALGUS!!!" teriakan Leito yang tiba-tiba dan kencang tersebut membuat ultra tersebut meliriknya. "Saat nanti bertemu Zero, tolong beri dia sebuah pukulan untukku!".

Mendengar pernyataan Leito membuat yang lain terkejut tapi itu diangguki oleh ultra tersebut. Ultra itu pun melihat ke langit dan melesat terbang pergi.

Gai dan Riku yang masih bingung akan alur beberapa menit yang lalu pun memutuskan bertanya.

"Hei, bisa kalian jelaskan kenapa tadi kalian berkata seperti itu?" tanya Gai diangguki Geed.

"Nanti kami jelaskan Gai, ayo kita pulang" ucap Naomi yang tanpa prikemanusian menarik jaket Gai sampai orangnya hampir jatuh.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro