Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ulang Tahun

PADA pukul sepuluh malam hari, seorang anak perempuan dengan bekas getah mangga menempel di pipinya itu terlalu senang untuk tidak menunggu hari terpentingnya. Dua jam mendatang adalah hari ulang tahunnya yang ke-duabelas.

Hari itu pasti sangat menyenangkan, membayangkan dia dan ibu ayahnya merayakan euforia bertambahnya usia, ditambah dengan berbagai macam hadiah penuh misteri yang dikirim teman-temannya, dan ucapan selamat dan doa. Tidak boleh dilewatkan!

Waktu terus berjalan tanpa sadar. Salah satu buktinya adalah gadis ini. Siapa yang akan menyangka gadis yang kemarin baru saja merayakan hari kenaikan kelas, sekarang sudah beranjak remaja? Mungkinkah Charlie, siswa sekolah menengah yang ia taksir sejak menaiki kelas lima sekolah dasar itu akan menyukainya juga setelah tahu bahwa gadis itu bukanlah seorang anak-anak lagi? Kita lihat saja nanti.

Gadis itu terlalu asyik membayangkan segalanya yang akan terjadi esok hari, namun sayangnya jam belum juga menujukkan pukul duabelas malam, sementara Dewa Tidur telah memanggil dan merayunya. Sempat terlintas oleh gadis itu, bahwa Dewa Tidur mungkin termasuk Dewa paling kuat di muka bumi, hanya dengan rayuan yang memuakkan, Dewa Tidur dapat meredamkan jiwa yang berkecamuk kelelahan, dan mengistirahatkannya sejenak.

Kembar netra gadis itu terpejam dengan tempo yang lambat, benda itu terkadang terbuka, melebar, dan tak lama terpejam lagi. Gadis itu berhasil terlelap.

■■■

Sinar matahari muncul dari ufuk, menampakkan wajah kuning yang ceria, seceria gadis yang berulang tahun hari ini. Suara alarm kini tak membangunkannya, karena tentunya matanya sudah terbuka bahkan sebelum alarm itu menyuarakan teriakannya.

Dengan mata berbinar, dan senyum merekah dari bibir merah, ia bangkit dengan semangat. Menuju kamar mandi terdekat adalah pilihannya. Begitu sampai, ia melihat cermin yang berada tepat menghadap pintu kamar mandi, ia menangkup kedua pipinya, menatap wajah yang bahkan belum sempat disirami air untuk sekedar membersihkan, ia tertawa girang, senangnya.

Cukup dengan tawa girang itu, ia mulai membasuh wajahnya yang akan timbul satu jerawat pertanda keremajaan, juga membasuh bibir dan mulutnya yang mungkin akan menerima ciuman pertama. Pagi itu, ia berencana akan menghampiri ayah dan ibunya ke kamar, dan akan mendapatkan pelukan, kecupan dahi, dan tentunya ucapan selamat.

Gadis itu terlalu bergembira, sampai-sampai ia tak memikirkan konsekuensi yang akan ia dapat setelah ia menjadi seorang remaja.

Gadis itu memang bangun dengan suasana hati bahagia, dengan otak yang hanya membayangkan sesuatu yang membuatnya merasa senang. Sayangnya, gadis itu tak sepenuhnya terbangun,

sebab ia membiarkan jiwa yang baik dan tenang itu terlelap untuk selamanya, atau mungkin pergi berkelana,

sebab ia meninggalkan masa kecil penuh kenangan, dan membuka lembar remaja penuh derita,

sebab ia melepaskan jiwa kekanakannya, dan membiarkan sebagian dari dirinya kosong melompong.

Sungguh aneh, gadis itu bahkan terlalu gembira, sampai-sampai ia lupa untuk menyapa 'hai' kepada masalah yang akan selalu berdatangan.

---

Author's note

Ayo, siapa yang sadar kalau pada usia 12 tahun itu kita sudah mulai punya masalah yang 'agak' berat?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro