Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 5 : Pekerjaan Baru

.
.
.
.
.

Happy Reading^^

Itachi baru saja keluar kamar kamar mandi sambil mengusap rambut panjangnya yang basah dengan handuk kering.

Dia lalu duduk di sebuah sofa yang berada di kamarnya itu. Semenjak memilih untuk melanggar peraturan Keluarga Uciha dengan memilih profesi di bidang Militer, Itachi memilih tinggal di Apartement yang diberikan Ayahnya sebagai hadiahnya setelah memenangkan lomba ilmiah waktu Itachi masih SMA.

Pemuda itu merenungi kejadian yang lewat beberapa jam yang lalu. Dia tidak menyangka bahwa Hinata Hyugga akan ikut bersamanya ke Suna, padahal Itachi sudah menyusun rencana misinya seorang diri setelah keluar dari Ruangan Ketua Direktur. Akan tetapi, keinginan Hinata Hyugga menghancurkan semua susunan rencana. Tapi bukan berarti Itachi marah pada gadis itu, dia paham dengan Hinata yang hanya merasa nyaman dirawat olehnya.

Dia menghela nafasnya karena harus menyusun ulang susunan rencananya. Tapi ada satu hal yang menjadi masalah di kepala Itachi.

"Ck, di mana aku dapat menemukan perawat yang bersedia untuk merawat Nona Hyugga?"

'Dan yang pastinya tidak kepo dengan urusanku?'

Masalahnya, jika Hinata mengikuti Itachi...maka otomatis, gadis itu membutuhkan perawat yang bisa menjaganya jika Itachi tidak di sampingnya. Tapi Itachi tidak ingin membawa satu pun perawat dari Rumah Pusat di Konoha. Karena Itachi takut ada Perawat yang berasal dari nama Keluarganya yang tanpa sengaja dia pilih. Walaupun sudah keluar dari Uciha (bisa dibilang dia diusir oleh para tetua), tapi tetap saja dia diawasi setiap saat oleh Uciha, bahkan sampai sekarang pun Itachi tidak tahu siapa Perawat suruhan atas nama Uciha tersebut.

Dia bahkan mendapatkan informasi itu dari Orochimaru. Tapi sayangnya, Orochimaru tidak memberitahu siapa tepatnya perawat itu.

Akan tetapi, di tengah pemikirannya itu. Itachi baru sadar bahwa dia mempunyai orang yang dapat menyelesaikan masalahnya ini dengan cepat. Dia mengambil ponselnya dan menelpon satu nomor orang yang merupakan salah satu anggota keluarganya.

Called Uncle Gesrek

.

Di tempat lain, Obito menyelimuti Rin yang masih tertidur dengan selimut yang memang selalu ada di dalam mobilnya. Matanya melembut melihat wajah damai Rin yang sedang tidur di sebelahnya.

Setelah itu, dia berusaha menyamankan tubunya di kursi pengemudi untuk beristirahat sejenak sebelum menjalankan mobil mengantar Rin pulang seperti biasa.

Mereka habis menghabiskan waktu bersama beberapa jam yang lain. Dia terdiam mengingat keluh kesah Rin tentang dirinya yang tidak memiliki pekerjaan setelah Apotik tetangganya ditutup. Dia pernah berusaha kerja di kafe milik salah satu temannya, tapi banyak kejadian yang terjadi setelah dia kerja disitu...dituduh selingkuh dengan pacar rekan kerja di kafe, dituduh mencuri uang, dituduh mencuri alat-alat memasak milik kafe tapi cek tidak ada yang hilang, sampai dia dituduh menghina rekan-rekannya padahal tidak ada bukti membuat gadis itu akhirnya memilih berhenti bekerja di kafe tersebut. Kurinei tahu semua itu dan akhirnya menemukan pelaku yang sebenarnya dan segera memecatnya. Akan tetapi, setelah semua itu Rin tetap tidak ingin bekerja lagi di situ.

Tapi akhirnya, gadis itu mengeluh karena dia menganggur sekarang. Walaupun dia tinggal di salah satu apartemen milik Obito, tapi tetap saja dia ingin bekerja untuk menghabiskan waktunya. Obito sendiri pun sedang memikirkan pekerjaan apa yang cocok untuk gadis yang tertidur di sebelahnya itu.

Tapi lamunan pria bertopeng oren itu buyar ketika mendengar ponselnya berbunyi. Dia mengambil ponselnya dan mengecek siapa yang menelponnya malam-malam begini.

The most sane nephew called.

"Tumben sekali dia meneleponku?" gumamnya.

"Halo!"

"Halo, Paman. Maaf menelpon jam segini,"

"Ah, tidak apa-apa. Ada apa menelponku, Itachi?"

"Itu...aku besok akan melakukan pindah tugas sementara ke Kota Suna selama seminggu. Tapi, ada pasienku yang harus ikut denganku ke Kota Suna. Akan tetapi, aku tidak bisa membawa satu pun Perawat dari Rumah Sakit Pusat Konoha. Paman tahu, kan?"

Obito mengangguk mendengar penjelasan Itachi. Keponakannya yang paling waras itu takut jika Perawat suruhan Uciha terpilih dan malah akan menganggu pekerjaan Itachi. Jika Tsunade sudah memilih Itachi untuk 'pindah tugas sementara' maka itu artinya Itachi akan melakukan 'misi rahasia' dari Nyonya Tsunade Senju. Tentu dia sebagai Paman sekaligus 'Rekan Tim' Itachi harus membantunya.

"Jangan khawatir, Paman akan carikan orang itu untukmu dan kupastikan orang itu hanya akan bertugas untuk merawat pasienmu itu."

"Baiklah, terima kasih. Paman Obito."

Panggilan keduanya berakhir.

Mata Obito mengarah ke sana kemari tengah memikirkan siapa yang bisa dijadikan Perawat.

Sebenarnya, teman atau kenalan Obito banyak Perawat atau Dokter. Akan tetapi, dia yakin mereka akan memilih memperhatikan ketampanan Itachi daripada merawat pasien mereka. Kali ini Obito berpikir untuk mencari orang yang mengerti dengan obat dan bisa merawat seorang pasien, tapi dia tidak boleh terlalu ikut campur tentang Itachi selama di Kota Suna.

Obito tanpa sengaja menoleh pada Rin yang tidur. Dia menepuk dahinya pelan karena melupakan Rin sebentar. Terlebih lagi, Rin juga harus dia bantu mencari pekerjaan.

Lalu muncullah sebuah solusi untuk masalah Itachi dan Rin sekaligus. Dia pun segera mengetikkan pesan yang akan dia kirimkan untuk Itachi. Bahwa dia telah mendapatkan perawatnya, setelah itu Obito menjalankan mobilnya menuju salah satu apartemen-nya yang ditempati oleh Rin.

.

Jauh di Kota Suna, di salah satu Ruang Dokter di Rumah Sakit Pusat Kota Suna. Terdapat seorang gadis yang tengah mengecek riwayat kesehatan para pasiennya hari itu. Di sampingnya duduklah asistennya yang mencatat semua perintah yang keluar dari Sakura.

"Maria sudah mulai pulih setelah operasi, dia kini bisa makan dengan baik. Ya? Baguslah!" sebuah senyuman terbit dari bibir gadis manis itu.

"Nyonya Chia masih kesulitan menelan makanannya. Jadi kita harus semakin memperhatikannya!" Asistennya masih mencatat.

"Tuan Aldi adalah pasien baruku yang menderita susah menelan makanan? Besok, jangan lupa untuk siapkan sereal bercampur bayam cincang, jus buah serta puding susu sebagai makanan beliau beserta obatnya. Sekalian aku akan mengunjungi beliau untuk merawatnya langsung." Asistennya menganggukkan kepalanya sambil mencatat perintah Sakura tadi.

"Selanjutnya..."

Akan tetapi, mereka terkejut karena bel berbunyi. Segera Sakura berdiri dan berjalan menuju kamar umum di Ruangan di sebelah Ruang kerjanya. Begitu dia masuk, dia melihat seorang anak kecil mengerang kesakitan tanpa siapa pun di dekatnya.

Beberapa anak yang seruangan dengannya terbangun.

Sakura segera mendekati anak itu. "Kenapa? Ada yang sakit?" tanya Sakura sambil mengusap tangan dan rambut anak itu.

"Telingaku....sakit..." Sakura menepuk kepalanya karena dia lupa akan penyakit yang diderita anak itu.

"Tenten! Segera ambilkan obat benzocaine!" Tenten yang merupakan serketaris Sakura langsung berlari mengambil obat yang dimaksud Sakura.

"Sabar, ya. Kakak Tenten sedang mengambil obatnya. Kalau gitu, ayo ganti posisi tidur biar sakitnya mereda. Dan sini biar kakak Dokter pijat telingamu sambil menunggu obatmu, ya?" anak itu pun menuruti perintah Sakura sambil mengerang kesakitan. Sakura membantu anak itu memperbaiki posisi tidurnya dan membantu memijat telinganya yang sakit.

Sakura juga meminta anak-anak yang lain untuk kembali tidur dan mereka menurutinya.

Tenten pun datang dengan membawa obat yang dimaksud Sakura tadi. "Ini obatnya, Dokter. Dan tadi anak ini sudah makan roti jadi dia bisa langsung makan obatnya," Sakura mengangguk.

"Terima kasih."

Sakura membantu anak itu minum obat. Setelah itu, Sakura kembali memijat telinga anak itu untuk mengurangi rasa sakitnya.

Setelah beberapa menit berlalu, obat itu sepertinya bekerja dilihat dari anak itu yang perlahan mulai tertidur.

Sakura tersenyum lalu memperbaiki posisi selimut anak itu.

"Selamat malam."

Bersambung.
.
.
.
.
.

Dipublikasikan pada tanggal 17 Febuari 2023.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro