Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 10 : Identitas

.
.
.
.
.

Happy Reading^^

Suasana Kantin di Rumah Sakit Kota Suna itu lumayan sepi, hanya ada beberapa orang yang berada dalam kantin tidak terkecuali Sakura dan Sasori.

Sekarang ini kedua sepupu itu tengah berhadapan satu sama lain dengan makanan dan minuman yang telah mereka pesan. Lebih tepatnya, mereka tengah menyantap pesanan mereka itu.

"Jadi dia siapa?" tanya Sakura dengan mulutnya yang masih mengunyah makanannya sambil menatap Sasori yang juga tengah menyantap makanannya.

"Habiskan dulu makananmu," tegur Sasori. Tapi tampaknya tidak dihiraukan Sakura dengan tatapannya yang masih terus tertuju pada Sasori.

"Kau tidak membuka berkasnya tapi penasaran dengan calon tunanganmu itu," sindir Sasori sambil menggelengkan kepalanya. Lalu dia mengambil ponselnya dan mengetikan sesuatu pada ponsel itu sebelum menyodorkannya pada Sakura.

Sakura pun menerima ponsel Sasori dengan wajah penasaran dan bingung. Pada layar ponsel Sasori terdapat foto seseorang disertai artikel. Sakura menelan dulu makaannya sebelum membaca artikel tersebut dengan sangat teliti.

"Shisui Uciha?" beo Sakura dengan mata yang menatap layar ponsel Sasori yang menampilkan gambar seorang pemuda tampan dengan mata tajam.

"Dia orang yang akan dijodohkan denganku?" tanya Sakura tanpa menatap lawan bicaranya, karena matanya terus fokus pada gambar Uciha Shisui.

Sasori yang sedang meminum minumannya menganggukkan kepalanya tanpa menoleh pada Sakura.

"Dia adalah kakak sepupu dari Itachi dan Sasuke, Shisui juga memiliki satu adik perempuan bernama Izumi Uciha yang saat ini tengah ditugaskan dalam Barak Militer tempat Sasuke dan Naruto sedang dihukum sekarang." Sakura menoleh pada Sasori setelah mendengar informasi tambahan.

"Informasi yang tidak terlalu penting menurutku," jawab Sakura. Lagipula mereka dihukum juga karena perbuatan gila mereka beberapa hari yang lalu.

Sasori hanya mengedipkan bahunya. "Hanya informasi tambahan. Kudengar juga nantinya kalian akan dikenalkan saat pertemuan kedua keluarga, bukan?"

Sakura menganggukkan kepalanya sambil memberikan ponsel Sasori yang pastinya diterima sang pemilik ponsel. "Kata Mama sih iya. Nantinya kami akan dipertemukan saat aku kembali ke Konoha,"

"Artinya kau akan meninggalkan Kota Suna ini?" pertanyaan Sasori membuat Sakura terdiam. Dia bimbang apakah dia harus meninggalkan Suna yang memberikan dia banyak kenangan akan mendiang Gaara ataukah dia harus kembali ke Konoha tempat kelahirannya untuk melaksanakan pertunangan?

Sasori yang melihat keterdiaman Sakura pun memajukan badannya dan mengelus kepala Sakura dengan lembut. "Apapun keputusanmu aku akan selalu mendukungmu. Jika kau tidak ingin bertunangan, maka aku dan keluarga Akasuna akan berdiri di sampingmu dan melawan perintah Tetua Senju untukmu." Sakura mengerjapkan matanya mendengar ucapan Sasori. Kemudian dia tersenyum.

.

Keesokan harinya, Sakura berdiri di tempat tunggu. Gadis itu datang ke Bandara untuk menyambut kedatangan Seniornya di kejuruan Dokter yang datang ke Suna.

"Bukannya tadi ada pengumuman bahwa pesawat yang dinaiki Senior Itachi sudah sampai, ya? Kok mereka belum juga muncul?" gerutu Sakura yang masih berdiri di tempatnya. Ditambah lagi banyak sekali orang yang berlalu lalang di sekitar gadis itu membuat jarak pandangnya menjadi kecil karena terhalang orang lain. Bandara di siang hari memang sangat ramai.

"Sakura!" panggilan yang terasa akrab itu membuat Sakura menoleh.

Saat menoleh, Sakura dapat melihat Itachi dengan barang bawaannya. Tidak lupa juga dengan dua orang gadis yang berada di sampingnya.

"Senior Itachi. Selamat datang ke Kota Suna!" sambut Sakura dengan ceria. Itachi tersenyum tipis melihat sambutan dari Juniornya itu.

"Terima kasih." Sakura pun menolehkan kepalanya pada dua orang gadis yang masih tampak canggung di belakang Itachi.

"Oh, apa mereka berdua datang bersama Senior?" tanya Sakura dengan senyum yang tidak luntur sama sekali.

"Benar. Perkenalkan! Ini Nona Hinata Hyugga," Itachi memperkenalkan mereka satu persatu.

"Halo! Senang bertemu denganmu Nona Hinata. Selamat datang di Kota Suna." Sakura memberikan senyuman hangatnya pada Hinata. Di sisi lain, Hinata sangat terpesona akan senyuman manis Junior Itachi itu. Ditambah lagi dia melihat keakraban Itachi dan Sakura yang membuat dia berada dalam posisi canggung. Bahkan Itachi terkesan santai dan hangat berada di dekat Sakura. Entah kenapa timbul rasa insecure dalam dirinya.

"Dia adalah salah satu pasienku di Rumah Sakit dan aku harap kamu mau lebih memperhatikannya seperti pasienmu yang lain," jelas Itachi membuat Hinata sadar bahwa dia dan Itachi sekarang hanyalah sebatas Dokter dan Pasien.

Sakura yang mendengar penjelasan Itachi mengerutkan keningnya merasa aneh. Bukannya Itachi ke sini karena ditugaskan oleh Ketua Tsunade? Kenapa Itachi malah membawa pasiennya? Awalnya, Sakura mengira kedua orang itu adalah rekan yang sengaja dibawa oleh Itachi untuk membantu misinya. Tapi Sakura pun mengiyakan ucapan Itachi, walau dia merasa aneh.

"Dan ini adalah Rin Nohara, teman yang direkomendasikan oleh Obito untuk membantuku dalam menjaga Nona Hinata. Dia juga memiliki pengalaman dalam menangani orang karena dulunya pernah bekerja di Klinik." jelas Itachi memperkenalkan Sakura pada Rin.

Walau sudah biasa dengan ketidaksopanan Itachi dalam memanggil Obito, tetap saja Sakura tidak terbiasa dan menatap Itachi aneh karena memanggil Pamannya menggunakan nama saja.

"Halo, senang bertemu denganmu! Selamat datang di Kota Suna!"

"Terima kasih atas penyambutannya, Dokter Sakura."

Nah giliran Itachi yang memperkenalkan Sakura pada Rin dan Hinata.

"Nah, seperti yang kalian tahu. Sakura ini adalah salah satu Juniorku di kampus dulu. Dia sekarang menjabat sebagai salah satu Dokter di Rumah Sakit Pusat Kota Suna ini. Dia juga berbakat dan sangat diandalkan. Apabila kalian memiliki keluhan tapi tidak ada diriku, kalian bisa bertanya atau meminta bantuan padanya." jelas Itachi panjang lebar. Hinata sedikit membuka mulutnya karena baru kali ini menyaksikan seorang Itachi Uciha berbicara panjang lebar kecuali menjelaskan 'penyebab pasiennya sakit' selain dari itu, dia adalah pribadi yang tenang dan pendiam.

"Ada pertanyaan?" Rin dan Hinata menggelengkan kepalanya.

"Bagus."

"Kita harus bergegas ke mobilku karena aku akan mengantar kalian ke Penginapan."

.

"Begitu ya?"

"Baiklah. Kita bicarakan lagi nanti."

Tuk.

"Habis bicara dengan siapa?" tanya Orochimaru yang sedang merapikan berkas yang berantakan di dalam lemari.

"Aku habis bicara dengan Shasura yang tengah mempersiapkan acara fashionnya. Dia bilang akan menggelar acara fashion setelah Sakura datang ke Konoha nanti," jelas Tsunade sambil meminum teh yang berada di mejanya.

"Oh." jawab singkat Orochimaru.

Hanya ada Tsunade dan Orochimaru di Ruangan itu, Jiraya saat ini telah kabur untuk pergi ke entah mana tujuan pria tua itu yang Tsunade dan Orochimaru pun tidak peduli.

"Kapan Nona Sakura akan datang ke Konoha?"

"Sebentar lagi aku akan memanggil anak itu untuk datang ke Konoha. Tapi untuk sekarang dia harus membantu Itachi untuk misinya kali ini." jelas Tsunade dengan matanya yang fokus pada kertas-kertas yang ada di tangannya.

Tok tok

"Ada apa!" seru Tsunade bertanya tanpa mengalihkan fokusnya dari pekerjaannya itu. Orochimaru pun cuek dengan fokus menyusun berkas-berkas rumah sakit di lemari Ruangan Tsunade.

"Maaf menganggu waktunya, Nyonya Direktur. Ada orang yang ingin bertemu dengan anda," ucap salah satu dari dua penjaga pintu Ruangan Tsunade.

"Siapa?" tanya Tsunade cuek.

"Shisui Uciha memohon untuk bertemu."

Nama itu mampu membuat Tsunade langsung menoleh ke arah pintu mengabaikan kertas-kertas rumah sakit yang masih dia pegang, bersamaan dengan Orochimaru yang tadi acuh tak acuh ikut membalikan badan pada Tsunade yang juga menatap dirinya.

Bersambung.
.
.
.
.
.

Chapter ini dipublikasikan pada tanggal 6 Agustus 2023.

Maaf ya author baru update sekarang:(

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro