Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 1

*

*
Naruto menghembuskan nafasnya kesal. Ia sekarang tengan membersihkan kaca jendela kelasnya. Seharusnya hari ini sekolah libur karna hari ini hari sabtu. Jika tau bahwa acara penyambutan itu di batalkan, sejak dari tadi ia memilih pulang setelah dari rumah sakit tadi.

" jika tau begini lebih baik aku pulang setelah menolong pria tadi"

Bibir itu mengerucut imut, ia mengingat-ingat kembali kejadian beberapa saat yang lalu.

*

*

Flashback on......
*

*

Pagi ini terlihat sangat cerah untuk mengawali hari. Terlihat dua orang memakai seragam SMU. Salah satunya bersurai pirang cerah sebut saja Naruto, yang memakai jaket orange. Dia dengan semangat -walau tak ikhlas- mengayuh sepedanya menyusuri jalan, dengan remaja berkuncir nanas di boncengannya Shikamaru namanya.

" berhentilah bergerak Shika "

Naruto mendengus karena Shikamaru yang tak mau diam di boncengan sepedanya. Sehingga dia harus dengan exstra menyeimbangkan sepedanya agar mereka berdua tak jatuh.

" aku sedang mencari tempat yang nyaman untuk menempatkan bokong sexy ku "

" hah... Aku lelah, kita gantian "

Ujar Naruto pada Shikamaru, terdengar seperti perintah sih, karna ia tak mau di bantah. Akhirnya, karna Shikamari yang baik hati walau dengan wajah seperi baju kusut ia mengganti kedua kaki Naruto yang sejak tadi mengayuh sepeda dengan kakinya.

Shikamaru mengayuh sepedanya dengan santai. Kedua tangannya  berpegangan pada pinggang Naruto, sedangkan Naruto dengan fokus menyetir sepedanya.

Beberapa kali mereka bergantian mengayuh pedal sepeda untuk meringankan beban. Saat berada di perempatan jalan yang cukup besar Naruto menghentikan laju sepedanya karna rambu-rambu lalu lintas yang berganti merah. Dia bukanlah warga negara yang nakal makanya dia harus mematuhi rambu-rambu lalulintas, setidaknya itulah yang dipikirkan-nya.

Bertepatan dengan ia yang menghentikan sepedanya, saat itu pulah terjadi tabrakan antar mobil di depannya.

Terlihat sebuah mobil berjenis BMW berwarna hitam yang melaju dari arah ia berangkat, menabrak sebuah mobil box yang melaju cepat dari arah kiri jalan. Sehingga BMW itu menabrak sisi kanan mobil box.

Semua pengendara yang mrnyaksikan tabrakan secara live itu terlihat terkejut begitupula Naruto dan Shikamaru. Wajah mereka pias dengan mata mendelik horror melihat pemandangan di depannya.

Naruto turin dari sepedanya, ia berlari cepat tanpa melepas tas selempangnya menuju mobil hitam yang terlihat rusak parah pada Cap mobilnya. Ia juga tak mengindahkan teriakan Shikamaru. Ia berteriak memanggil si pengemudi dan menggedor- menggedor kaca mobil ber frame buram itu.

Saat ia mengintip ke dalam, terlihat seorang pria berambut hitam yang tak bergerak dengan bagian wajah yang tertutupi oleh balon karet yang otomatis mengembang keluar saat terjadi benturan.

Ia mencoba menarik tuas pintu mobil yang ternyata terkunci dari dalam. Tak hilang akal ia kembali kepinggir jalan untuk mencari apa yang ia butuhkan. Setelah ia menemukannya ia kemali ke mobil hitam itu tapi pada sisi yang lain.

Naruto memukulkan batu yang ia temukan dipinggir jalan itu pada kaca jendela mobil. Dengan sekuat tenaga ia memukulkan batu yang lebih besar dari genggaman tangannya itu berharap kaca buram itu pecah.

" YAH ! APA YANG KAU LAKUKAN?! "
Teriak Shikamaru panik melihat kelakuan temannya.

" m-menyelamat-kan-nya.... Ck, bantu aku "

Akhirnya mau tak mau Shikamaru melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Naruto.

#PYARR~

Akhirnya kaca itu pecah. Naruto dengan cepat mengulurkan tangannya kedalam setelah membuang batu yang ia genggam tadi untuk membuka pintu mobil dari dalam.

Setelah pintu terbuka Naruto langsung masuk dan membuka sisi pintu kemudi dari dalam. Shikamaru yang melihatnya dengan sigap berputar kesisi mobil lainnya untuk menarik pengemudi mobil itu keluar dibatu dengan beberapa orang yang ada di sana.

Merekapun membawa korban itu ke pinggir jalan dan menidurkannya. Sedangkan pengendara mobil box, sudah di tangani oleh beberapa orang. Salah satu orang juga sudah memanggil ambulan.

Naruto melihat wajah pria yang ia selamatkan. Wajah tamban ber kulit putih itu ternoda oleh darah di bagian pelipisnya.

Naruto meletakkan tangannya pada pergelangan tangan pria itu. Lemah..... Ia menempelkan telinganganya pada dada bidang pria itu. Detak jantungnya lemah. Saat merasakan nafas pria itu yang tiba-tiba berhenti, Naruto dengan cepat menumpukan kedua telapak tanggannya yang saling tindih di dada sang pria. Ia menekannya tak terlalu keras atau lemah.

" aku mohon .... aku mohon .... aku mohon "

Bibir merah itu tak berhenti berguman memohon pada kami -sama agar pria yang di tolongnya selamat. Tangannya sibuk mrmberi CPR, sedangkan orang-orang yang ikut menolong pria itu hanya bisa menatap cemas.

' tinggal satu ' gumamnya, ia harus memberi nafas buatan. Tapi..... Tapi.... Ah, bibir polosnya.

Ia melirik pada shikamaru yang ada di sampingnya dengan mata memelas.

" apa ?"

" nafas buatan "

" huh ? "

Oh shika, simana otak jeniusmu di saat-saat darurat seperti ini. Lama terdiam dengan Naruto yang masih memandangnya seperti kucing yang minta dipungut. Akhirnya ia tau apa yang dimaksud. Alisnya menukik turun.

" tidak mau "

Naruto semakin memelaskan wajahnya.

" aku tak akan mengulangi ucapanku, Uzumaki ! "

" kau kan sering berciuman dengan Kiba, jadi itu tak masalahkan? "

Shikamaru memandang tajam Naruto.

" kau jahat "

Naruto menatap pria yang ia tolong. Dia memang bernafas tapi masih putus-putus dan hampir hilang kembali.

" tuhan,, maafkan hambamu ini "

Beberapa orang yang menatap pertengkaran diantara keduanya hanya bisa menahan senyun geli mereka.

Naruto mengambil nafas dalam memposisikan bibirnya diatas bibir pria yang ia tolong dengan posisi sedikir terbuka. Dengan ragu ia memberikan nafaa buatan beberapa kali dengan terus memompa dada pria itu.

' menolong orang jangan setengah-setengah ' hanya pemikiran itulah yang ada di otaknya.

Dan akhirnya detak jantung dan nafas pria itu kembali normal.

Naruto melemaskan dirinya hingga ia terduduk di jalan beraspal itu. Naruto kembali menatap pria yang ia tolong saat telinganya mendengan gumaman lirih pria itu. Benar saja saat ia menatap pria itu, pria itu juga tengan menatapnya dengan mata sayu dan sedetik kemudian terpejam.

*

*

" hiks.... bibir ku... Hua.."

Shikamaru mendngus melihat tingkah Naruto yang sejak tadi tak berhenti bibirnya yang katanya sudah tak pera- ehem- perjaka lagi. Walau sebenarnya bibir mungil dan berwarna merah itu terlihat menggoda untuk di cicipi.

Ayolah bibir itu hanya sekedar menempel, tak ada lumatan atau gigitan dan perang lidah mana bisa di sebut ciuman- walau tak langsung - haha.

" walau kau menangisinya bibirmu tak akan kembali suci "

" ini semua karna mu !"

" aku ?"

" kenapa tidak kau saja yang memberikan nafas buatan padanya tanpa perlu mengorbankan bibir suci ku "

" sudahlah........ Eh ngomong-ngomong kenapa kita ikut ke sini? "

" iya juga ya,,,, "

Sebenarnya sekarang mereka tengah berada di depan ruang UGD di lantai 2 di Konoha International Hospital.

" lebih baik kita kembali ke sekolah "

" ya tuhan bagaimana bisa aku lupa jika hari ini kita sekolah, ayo! "

Naruto menarik tangan Shikamaru menuju salah satu life. Bertepatan dengan  pintu life sebelah yang terbuka dan keluarlah dua orang lelagi dan seorang wanita.

Akhirnya mereka sampai di depan ruang UGD. Setengah jam menunggu akhirnya pintu UGD trbuka, keluarlah seorang dokter muda berambut putih berkacamata. Ke 3 orang yang sejak tadi menunggu dengan gelisah langsung melompat berdiri dan mendekati sang dokter.

" bagaimana keadaan putraku kabuto ?"

Kabuto ~ dokter kepercayaan keluarga Uchiha itu menatap Ny. Uchiha dan tersenyum. Terlihat sekali wajah keriga orang di depannya terlihat khawatir.

" tenanglah ny. Mikoto, sasuke tak apa-apa. Hanya benturan ringan di kepala dan retak pada lengan kanannya, selebihnya tak ada yang serius "

" syukurlah "
Ke tiga orang di depannya bisa bernafas lega.

" untung saja ada orang yang memberikan pertolongan pertama sebelum ia di bawa kemari "

" menolong "
Ujar Fugaku sang kepala keluarga.

" ya, seorang pemuda berambut pirang bermata safire kelihatannya ia masih sekolah "

Ke tiga Uchiha itu menegang. Berambut pirang ? Mata safire ?

" d-dimana d-dia sekarang ?"

" salah satu suster berkata mereka barusaja pergi "

Tampa mendengar ada yang ganjil dari perkataan Kabuto, Mikoto langsung berbalik pergi dengan berlari. Ia harus memastikan sesuatu. Air mata kembali mengalir bersamaan dengan bibir yang bemanggil sebuah nama, tampa mengindahkan panggilan suami dan anak pertamanya.

" naru~chan "

*

*
" SENSEI !! "

Terikan membahana cetar badai topan #danapalahitu# haha... Terdengar dari Naruto, saat ia melihat gerbang sekolahnya yang akan di tutup.

#Ckiiiit~

" hah ....hah ....hah... Sensei -"

" kalian telat 5 menit "
Ujar seorang guru berambut coklat dengan luka melintang di hidungnya.

" hanya 5 menit sensei, lagipula seharusnya hari ini kami libur "

" YAH! Jangan protes... Cepat masuk !"

Dengan cemberut Naruto melangkah masuk membiarkan Shikamaru yang membawa sepedanya di belakang. Melewati Iruka sensei yang berwajah kesal. Sedangkan Shikamaru takmau repot-repot ikut prrtengkaran itu.

" seharusnya kau bersukur karna acara penyambutan hari ini di batalkan "

Dengan otomatis Naruto memandang guru Iruka yang berada di belakangnya.

" KENAPA SENSEI TAK MENGATAKANNYA DARI TADI !"

Kesal Naruto. Sedangkan Shikamaru yang mendengar teriakan Naruto memilih membelokkan langkahnya ke area parkir.

" YAH APA MAKSUDMU DENGAN BERTERIAK PADAKU HUH !"

" lalu untuk apa aku ada di sini ?"

Iruka terdiam berpikir lalu melihat pada sekelilingnya.

" ah kita kerja bakti saja lagipula kalian sudah terlanjur di sini.

Ujar guru Iruka cuek dan melanjutkan langkahnya yang terhenti menuju ruang guru.

" ARRKKKHH !!"

Ia tak memperdulikan teriakan kesal Naruto.

*

End flashback....

*

*

" ha'ah, pria itu ya... Tapi bagaimana ia tau namaku ?"

Naruto merasa heran saat ia mendengar gumaman pria tampan yang ia tolong tadi. Apa mereka saling kenal? Atau pria itu mengenalnya? Apa pria itu dulu mengenalnya? Ia tak ingat.

" ssshh "

Naruto meringis memegang kepalanya saat ia mencoba mengingat sesuatu.

" pelan-pelan saja "
Ujar Shikamaru yang berdiri di sampingnya yang hanya dibalas gumaman oleh Naruto.

Yah Naruto mengalami amnesia sejak 6 bulan yang lalu. Ia dan ke dua orang tuanya mengalami kecelakaan yang menewaskan kedua orang tuanya. Dan sekarang ia tinggal sengan pamannya Nagato yang mengurus restoran keluarga miliknya.

Tbc

Maaf jika banyak typo minna... Hehe.... Bow

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro