Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

☀1. ILY In The Darkness


“When your eyes really close. The only one thing do you need is light.”

AboutUS

Gelap. Semuanya terlihat gelap. Pagi, siang, malam, semuanya sama saja. Gelap.

Adakalanya aku berharap kalau ini semua hanyalah bunga tidur. Akan ada waktu dimana aku bisa kembali melihat dunia.

Namun tidak, sekali lagi tidak. Aku telah buta—total.

Aku pernah berpikir kalau saja aku telah buta sejak lahir, mungkin itu lebih baik. Daripada merasa frustasi karena tidak dapat lagi melihat hal indah yang telah kita lihat sebelumnya.

Satu-satunya yang membuatku bertahan—selain kedua orangtua dan sahabatku—adalah syal ini. Seseorang memberikannya padaku, tapi aku tidak tahu betul siapa orangnya. Entah pikiran darimana, syal ini membuatku merasa memiliki tameng—pelindung—dari apapun sehingga aku bisa bertahan sampai sekarang.

Ini sudah yang ke-tiga bulan, aku hanya duduk, berbaring atau memangku tangan disisi jendela ruang inap—sambil membayangkan apa yang ada di luar sana.
Menyedihkan.

Katanya, di malam musim dingin, tepat di tengah malam, akan ada hujan meteor.

Aku sih tidak peduli—toh, aku tak bisa melihatnya juga—tapi kata Han Gyul—sahabatku—akan ada banyak keajaiban di malam itu. Jadi, di sinilah aku berada sekarang, di sebuah taman yang berada tepat di depan ruang inapku.

Ya, gadis ini masih berharap kalau Tuhannya akan mendengarkannya kali ini.

Satu menit, dua menit, hingga sepuluh menit, aku terus menghitung mundur. Baru di menit ke dua puluh, saat firasatku mengatakan kalau meteor sedang berjatuhan saat ini, aku memejamkan kedua mataku sambil memanjatkan doa.

Sebut saja aku bodoh, karena percaya tahayul. Yang jelas aku sudah berusaha untuk mengutarakan keinginanku pada sang maha kuasa. Perihal dikabulkan atau tidaknya, itu bukan urusanku.

"Ya Tuhan, aku mohon, beri aku cinta, kekayaan atau … apapun itu yang dapat membuatku kembali melihat keindahan dunia dan—" Aku menghentikan doaku sesaat lalu berdecak sendiri. "Bodoh, ini hanya membuang-buang waktu."

Namun, saat aku beranjak dari sana. Ketika suara itu terdengar dari arah selatan, aku sadar bahwa Tuhan mendengarkan doaku.

"Hey, menjadi buta bukanlah akhir dari dunia. Justru itu adalah kesempatan dimana kau bisa membayangkan wujud dunia semaumu—tanpa batas."

"Siapa kau?" tanyaku dengan awas. Ini tengah malam, bisa saja dia bukan manusia.

Aku dapat merasakan langkah kakinya yang semakin mendekat ke arahku. Hingga tangan besarnya menjabat tangan kecilku dengan hangat.

"Aku Jungkook. Jeon Jungkook."

Mungkin ini terlalu dini, bagiku untuk dapat merasakannya. Tapi, tepat ketika alarmku berbunyi pada pukul satu dini hari, sesuatu yang aneh—sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya—terasa menggelitik, hingga jantungku memompa darah dengan cepat.

Jeon Jungkook—walaupun aku buta, aku tetap bisa merasakan kharismanya yang begitu kuat.

Lalu dihari-hari selanjutnya ketika kami banyak menghabiskan waktu bersama, aku baru dapat mengatakan dengan pasti, kalau aku mencintainya.

Bahkan bayangan gelap pun membutuhkan cahaya untuk hidup dan bagiku, Jungkook hadir sebagai cahaya di kehidupanku.

“Love is blind. But don’t let you be blinded by love, if you don’t want to regret it later.”

AboutUS

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro