Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

13: Another yeonae

Jihoon sibuk melatih tim dance yang akan tampil sebelum drama dimulai. Suasana di aula penuh semangat, dengan musik yang mengalun dan para anggota tim yang berusaha menyempurnakan setiap gerakan. Jihoon, dengan energi khasnya, memperbaiki gerakan salah satu anggota. Ia tidak hanya menunjukkan teknik yang benar, tetapi juga memberikan semangat kepada mereka.

Hana, yang sesekali memperhatikan dari kejauhan, tersenyum diam-diam. Melihat Jihoon begitu hidup saat menari membuat hatinya hangat. Ia sadar, dance adalah dunia Jihoon, dan ia tidak akan pernah menghalangi kebahagiaan kekasihnya itu.

Tanpa sengaja, Jihoon menoleh dan mendapati Hana sedang memperhatikannya. Dengan antusias, ia melambaikan tangan dan tersenyum lebar. "Hana-ya, hwaiting!" teriaknya, membuat Hana tersipu malu dan menunduk.

Namun, aksi Jihoon menarik perhatian Kyungmin, yang berdiri di sisi panggung. Kyungmin mengerutkan alis, berpikir betapa beraninya Jihoon tidak memakai hoching yang benar. Apakah Jihoon tidak takut dimarahi Hana?

Tidak ingin tinggal diam, Kyungmin menitipkan tugasnya pada Hanjin dan langsung menghampiri Jihoon. "Hyung. Kau berani sekali tidak memanggilnya sunbae atau noona. Apa kau tidak takut diomeli?"

Jihoon hanya menggeleng santai. "Memang kenapa harus takut?" jawabnya sambil tersenyum.

Kyungmin menganga tak percaya. "Wah, kau patut diacungi jempol."

Jihoon tertawa kecil. "Tak apa. Dia tidak akan mengamuk. Lagipula, kami sudah jadi pasangan. Wajar, kan?"

"Pasangan?!" Kyungmin hampir berteriak. Jihoon hanya tertawa, menepuk pundaknya dua kali, lalu kembali ke latihan.

Sementara Kyungmin masih terkejut di tempat, Nari tiba-tiba muncul dengan ponselnya. Ia memotret Kyungmin yang terkejut dengan ekspresi lucu. "Kyungmin!" panggil Nari sambil mengambil foto.

Ckrek! Wajah Kyungmin yang terkejut sudah terpampang di layar ponsel Nari.

"Ya, Joo Nari! Kenapa kau tidak bilang mau foto? Hapus yang itu. Foto ulang. Pinjam ponselmu!" Tanpa basa-basi, Kyungmin mengambil ponsel Nari dan menariknya untuk berfoto selfie. Ia memastikan jarak mereka sangat dekat. Kali ini, giliran Nari yang terkejut di foto.

Setelah meng-airdrop foto tersebut ke ponselnya, Kyungmin mengembalikan ponsel Nari. "Nah, kan lebih bagus. Jangan lupa diunggah dan tag aku. Aku pergi dulu. Sampai nanti!" katanya sambil melambaikan tangan.

***

Usai latihan, semua tim duduk melingkar untuk mendiskusikan evaluasi terakhir. Jihoon memimpin dengan semangat, memastikan semuanya siap karena festival tinggal tiga hari lagi. Setelah selesai, mereka bubar sesuai aba-aba Shinyu.

Shinyu, bagaimanapun, meminta teman-teman TWS untuk pulang lebih dulu. "Aku ada urusan dengan Harin. Kalian duluan saja," katanya.

Harin, yang duduk di bangku penonton, menunggu Shinyu dengan sabar. Tak lama, Shinyu berjalan mendekat dengan senyum manis. Ia langsung duduk di sebelah Harin.

"Syukurlah kau tidak kabur dan benar-benar menungguku," katanya.

Harin mengangguk pelan. "Kenapa aku diminta menunggu?" tanyanya penasaran.

Shinyu mengeluarkan sebuah buku dari tasnya dan memberikannya pada Harin. Begitu mengenali buku itu, wajah Harin langsung memerah. Ia tahu, itu buku yang tadi siang ia taruh di meja Shinyu. Di dalamnya, ia menuliskan perasaannya pada Shinyu, meskipun tanpa mencantumkan nama.

"Maksudnya apa? Oppa memintaku membaca buku ini?" tanya Harin, berpura-pura tidak tahu.

"Buka halaman utamanya," kata Shinyu tenang.

Dengan tangan gemetar, Harin membuka halaman yang dimaksud. Begitu melihat tulisannya sendiri, ia berusaha keras menahan malu. "Wah, kau mendapat gobaek lagi?" katanya, berusaha mengalihkan perhatian.

Shinyu menyeringai. "Tidak perlu berpura-pura. Aku tau ini tulisanmu. Kita sudah lama kenal, bagaimana mungkin aku tidak mengenali tulisanmu?"

Harin terdiam, merasa ketahuan. Ia bangkit, berniat pergi, tetapi Shinyu menahan tangannya. "Oppa. Ini bukan aku. Kau salah. Aku tidak menulis itu untukmu," katanya cepat, menghindari tatapan Shinyu.

Shinyu menghela napas sambil tersenyum lembut. "Joo Harin. Aku tau kapan kau berbohong. Aku tidak menyuruhmu membuang perasaan itu."

Harin menunduk, merasa kalah. Tangannya diangkat oleh Shinyu, membuatnya harus menatap mata lelaki itu. "Harin-ah, nal bwa. Apa kau menghindariku karena kau menyukaiku?"

Setelah beberapa saat ragu, Harin akhirnya mengangguk. "Iya. Aku memang menyukaimu. Tapi jika kau menjauhiku, bagaimana?"

Shinyu tersenyum hangat. "Aku tidak akan menjauhimu," katanya.

Namun, Harin merasa kecewa karena tidak ada respons lebih lanjut. "Tidak ada jawaban terhadap gobaekku," gumamnya lesu.

Shinyu tertawa kecil. "Siapa bilang? Tapi, Harin-ah," ia menggenggam tangan Harin, "kau harus fokus pada pendidikanmu."

Harin menggembungkan pipinya, menahan tangis. "Baiklah," jawabnya enggan.

Shinyu tersenyum lebih lebar. "Tapi kau bisa melakukannya bersamaku juga. Jadi pacarku, ya?"

Harin membeku, mulutnya menganga. "Oppa. Jangan bercanda."

"Aku serius."

"Tapi—"

"Tapi apa? Aku juga menyukaimu. Kalau tidak, kenapa aku memakai gelangmu sebagai jimat?"

Wajah Harin memerah. Ia hanya bisa menunduk, menahan senyum. Shinyu menggenggam tangannya lebih erat. "Jadi? Jawabannya?"

Dengan malu-malu, Harin mengangguk. Shinyu tersenyum lebar. "Gomawo," katanya lembut, mengelus tangan Harin.

Harin tersenyum kecil. Dalam hati Harin menggumam sendiri, 'Astaga, Shin Jeonghwan. Seharusnya aku yang berterima kasih'

Dan sejak hari itu, sudah ada dua pasangan di grup TWS.

[TBC]

---------------------

27 Desember 2024

AAAAAA!!!!!!!!! Akhirnya Shinyu sma Harin jadiannnnnn wkwkkwkwkwk

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro