Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

10: Saturday with Shinyu

Hari itu adalah hari libur yang cerah, dan seharusnya menjadi kesempatan sempurna bagi Shinyu untuk rebahan di rumah. Namun, rencana santainya berubah ketika mamanya memintanya untuk mengantarkan tteok ke rumah tetangga, sebagai tanda terima kasih karena kemarin adalah ulang tahun Ttalgi, anjing kesayangan keluarganya. Rumah tetangga itu bukan tempat asing bagi Shinyu, itu adalah rumah teman lama mamanya, dan ia mengenal penghuninya dengan baik.

Dengan tali yang terpasang di leher Ttalgi, Shinyu melangkah keluar rumah, tteok di satu tangan, dan kantung berisi dua botol susu pisang di tangan lainnya. Sebelum menuju rumah tersebut, ia singgah ke minimarket untuk membeli susu pisang. Awalnya, ia hanya ingin membeli satu botol, tapi entah kenapa ia memutuskan mengambil satu botol lagi.

Setelah belanja singkat, Shinyu akhirnya tiba di depan rumah yang hanya berjarak empat rumah dari tempat tinggalnya. Ia menekan bel dan menunggu. Namun, tak ada yang keluar bahkan setelah dua kali mencoba. Tak kehabisan akal, Shinyu mengeluarkan ponselnya dan menelepon anak pemilik rumah tersebut.

"Yeoboseyo," suara di ujung telepon menjawab.

"Halo, ini Shinyu. Kau sedang di mana? Aku di depan rumahmu," kata Shinyu santai sambil melirik lantai dua rumah itu. Tepat saat itu, gorden di lantai dua terbuka, menampilkan wajah Harin, adik kelas sekaligus tetangganya sejak kecil. Harin terkejut melihat Shinyu, namun ia segera tersenyum. Setelah telepon dimatikan, Harin terlihat tergesa-gesa menuruni tangga untuk membuka pintu gerbang.

Tak lama, Harin muncul di hadapannya dengan rambut terurai. "Sunbae, kau sedang apa di sini?" tanyanya dengan nada penasaran.

Shinyu mengulurkan tteok yang dibawanya. "Ini dari eommaku. Kemarin Ttalgi ulang tahun, kan."

Harin tersenyum hangat sambil menerima tteok itu. Ia berjongkok untuk mengelus Ttalgi. "Ttalgi-ya, saengil chukhahae!" katanya ceria sebelum berdiri kembali. "Sampaikan terima kasihku pada eomeonim, ya."

Shinyu mengangguk. "Kau sedang apa?"

"Hanya bersantai. Nari dan kedua orangtuaku pergi keluar."

"Hm... Aku sedang sanchaek dengan Ttalgi. Cuacanya sedang bagus, meski sedikit dingin. Kalau kau sedang bosan, mau ikut? Sanchaek bareng," tawarnya santai.

Harin yang menyimpan perasaan pada Shinyu sejak lama tentu saja merasa senang mendengar ajakan itu. Namun, sebelum ia sempat menjawab, Shinyu menambahkan, "Kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa sih."

Harin buru-buru menggeleng. "Mau, mau. Boleh aku berganti pakaian dulu?"

Shinyu mengangguk dan menunggu di pekarangan rumah Harin. Tak butuh waktu lama, Harin kembali dengan pakaian yang lebih nyaman. Shinyu lalu menyodorkan satu botol susu pisang padanya. "Aku tadi juga beli susu pisang. Seingatku, waktu kecil kau suka, kan."

Harin tak bisa menutupi senyumnya. "Gomawoyo, Sunbae. Tak kusangka kau masih ingat kesukaanku."

Keduanya mulai berjalan santai menuju taman dekat kompleks, ditemani Ttalgi.

"Tentu saja. Kita kan sedekat itu waktu kecil. Aku bahkan seperti punya adik tambahan, si Nari itu," ujar Shinyu sambil tertawa kecil. Tiba-tiba, ia berhenti dan menahan kepala Harin dengan lembut, membuat gadis itu terkejut. "Dan.. Harin, sudah kubilang, jangan memanggilku sunbae. Kenapa kau jadi memanggilku sunbae padahal dulu memanggilku oppa?"

Harin menahan napas saat Shinyu menundukkan tubuhnya agar sejajar dengannya. Wajah tampan Shinyu begitu dekat, membuat jantung Harin berdebar kencang.

"Jadi, panggil aku oppa saja. Oke?"

Dengan terbata-bata, Harin mengangguk. "A-arasseo."

Shinyu tersenyum lebar dan mengacak rambutnya. "Pintar." Mereka kembali berjalan santai.

"Oppa, sebentar lagi kau akan selesai dari sekolah. Kau akan masuk kampus mana?" tanya Harin.

"Hm... Sepertinya Seoul-dae. Kau mau masuk Seoul-dae juga, kan, sejak kecil?"

Harin terkejut. Shinyu masih ingat cita-citanya sejak SD. "Iya. Aku ingin mengikuti jejak appa."

"Well, kalau begitu, kita akan bertemu lagi nanti di kampus. Aku akan menunggumu nanti!"

"Kau... akan menungguku?"

Shinyu mengangguk. "Kita bisa pergi ke kampus bareng nanti, kan?"

Harin mengangguk pelan, masih memproses kata-kata Shinyu. Apakah ini ajakan untuk lebih sering bersama?

"Sebenarnya, sekolah pun kita bisa pergi bareng. Tapi karena kau diantar dengan mobil oleh abeonim, aku tidak enak mengajakmu naik bus. Lebih nyaman naik mobil, kan," ujar Shinyu.

"Oppa," Harin susah payah menahan senyumnya.

"Jadi... semangat! Kita akan bertemu lagi di kampus nanti. Jangan sedih karena tidak bertemu denganku di sekolah lagi."

Harin tersipu. "Kau kepedean sekali, Oppa."

"Eiii. Sama sepertimu yang memperhatikanku, aku juga memperhatikanmu. Sayang sekali kau selalu kabur kalau aku ingin mengobrol denganmu di sekolah."

"Itu karena aku takut pada kalangan penggemarmu di sekolah. Kalau tiba-tiba aku diteror, bagaimana? Kau mau tanggung jawab?"

Shinyu mengangguk serius. "Katakan saja padaku. Aku yang akan bertanggung jawab atasmu. Tenang saja."

"Oppa, kau tidak bisa bercanda dengan semua perkataanmu, ya."

"Aku tidak bercanda. Aku serius. Jadi, kau tidak perlu kabur lagi, oke?"

Entah ini benar atau tidak, tapi Harin merasa sangat senang mendengarnya. Dengan kepala tertunduk malu, ia mengangguk pelan. "Baiklah."

[TBC]

--------------------

14 Desember 2024

nahhh ya wkwk dengan ini, saturday with each member dah selesai wkwkw selamat menikmati membaca part Shinyu ges:)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro