Prolog: Awal dari festival terakhir
Di ruang teater besar dengan lantai kayu cokelat muda yang khas, panggung utama berdiri megah, dikelilingi kursi-kursi nyaman dan beberapa alat musik yang tertata rapi. Di sudut ruangan, sebuah piano besar berwarna hitam menarik perhatian. Di balik piano itu, duduk seorang siswa berambut hitam sehat, dengan jari-jarinya yang lincah menari di atas tuts piano, memenuhi ruangan dengan alunan melodi yang menenangkan. Nametag di seragamnya menunjukkan nama 'Shin Jeonghwan', tapi di sekolahnya, ia lebih dikenal sebagai Shinyu.
Shinyu menekan tuts piano dengan tenang, memainkan lagu Keep On untuk mengisi waktu selagi menunggu anggota TWS lainnya. Kelasnya sudah selesai lebih dulu, jadi ia datang lebih awal ke ruang teater ini. Di antara melodi lembut yang ia mainkan, tiba-tiba sebuah kepala dengan jepit rambut muncul dari balik piano, membuatnya nyaris menghentikan permainan.
"Yoo Soyeon. Kau kalau mau muncul seperti itu, kusarankan untuk mengikat rambutmu dulu," ujar Shinyu, sedikit menghela napas lega karena tidak sampai berteriak.
Soyeon hanya tersenyum jahil, berjalan dan duduk di samping Shinyu. "Wae? Kau terkejut?"
"Menurutmu saja."
Soyeon tertawa kecil, lalu menatap Shinyu. "Jadi, kau sudah siap untuk suneung?"
Shinyu terdiam sejenak, menatap lurus ke tuts piano. "Siap tidak siap, kita harus menghadapinya, bukan? Lebih baik aku ambil sekarang daripada undur."
Kepala Soyeon mengangguk setuju. Tidak salah juga sih. Beberapa siswa memang ada yang mengundur suneung mereka, tapi lebih banyak yang tidak. Salah duanya yaitu Soyeon dan Shinyu. "Benar juga. Aku juga begitu. Kampus mana yang akan kau pilih? Aku akan memilih Ewha-dae, dan kau?"
"Seoul-dae, sepertinya," jawab Shinyu santai.
Soyeon terdiam sejenak, melirik Shinyu sambil tersenyum tipis. "Cepat sekali ya. Rasanya baru kemarin kita masuk SMA, dan sekarang sudah mau lulus."
Shinyu mengangguk, setuju sepenuhnya. Sepertinya dia baru saja masuk SMA, tiba-tiba dia sudah mau lulus saja. "Benar. Ada penyesalan?"
"Hmm... ada. Aku menyesal tidak ikut kegiatan teater lebih cepat." Soyeon mengembuskan napas pelan. "Kenapa aku harus terlambat menyadari kalau teater itu seru, ya?"
Shinyu mengangkat bahu, tak bisa menahan tawa kecil. "Sudah kubilang. Sekarang baru kau menyesal."
Soyeon mendengus kesal, lalu panggilan dari arah pintu terdengar, "Yoo Soyeon! Ayo pulang!" panggilan dari seorang teman yang Shinyu kenal sebagai Nam Yuri, temannya Soyeon, memanggil gadis yang duduk di sebelahnya ini untuk pulang.
Soyeon mengangguk paham dan melambaikan tangannya untuk meminta Yuri menunggu sebentar. "Aku pulang dulu. Kapan kita akan latihan lagi?"
"Besok."
"Baiklah. Sampai ketemu besok lagi." Soyeon langsung berlari ke arah pintu walaupun dia sempat berhenti dan hampir jatuh ke belakang karna Dohoon tiba-tiba muncul di depannya.
Matanya mengerjap cepat, rambutnya yang tadi jadi menutupi sedikit wajahnya, ia selipkan dibalik telinga yang memerah, dan langsung buru-buru pergi dari sana begitu kesadarannya sudah pulih. Tidak mengindahkan tangan Dohoon yang sudah terangkat, berharap mendapat highfive dari Soyeon.
Sedangkan Youngjae sudah masuk lebih dahulu untuk duduk di samping Shinyu, tempat Soyeon tadi duduk. Dohoon mengerutkan dahinya karna bingung kenapa Soyeon, kakak kelasnya itu seperti kabur dari nya.
"Shinyu hyung. Ada apa dengan Soyeon noona?"
"Maksudmu?"
Dohoon menarik napas dan menghelanya dengan cepat. "Dia tidak mau highfive denganku tadi. Kemarin-kemarin juga saat aku ingin ngobrol dengannya, dia langsung kabur. Seingatku dia tidak sediam itu."
Shinyu hanya mengangkat bahu tanpa menjawab. Youngjae sudah duduk di sampingnya, mulai menekan tuts piano, melanjutkan melodi yang tadi terhenti.
Lalu tak lama kemudian, Hanjin, Jihoon dan Kyungmin ikut masuk ke dalam ruang teater dengan tas ransel yang tergantung di pundak mereka. "Hyungdeul!!!" panggil Kyungmin sedikit berteriak.
"Maafkan kami telat datang. Kelasnya selesai sedikit terlambat tadi," jelas Jihoon.
Hanjin mengangguk setuju. "Kita sudah berlari secepat mungkin kok."
Baik Shinyu dan Youngjae sama-sama berhenti bermain piano begitu ketiga member termuda sudah datang.
"Gwaenchanha," kata Shinyu sambil tersenyum tegas. "Semua sudah kumpul kan?"
Youngjae mengangguk, "iya, hyung."
"Hyung, kapan kita akan berlatih untuk drama festival tahun ini? Ini hakgyo chukje terakhirmu kan, hyung?" tanya Jihoon.
Shinyu mengangguk membenarkan. "Iya, festival ini adalah hakgyo chukje terakhirku, dan aku harap kita bisa memberikan yang terbaik. Jadi kita akan latihan besok. Bisa semua kan?"
Kelima lelaki itu sama-sama berteriak, "bisa!" dengan serentak.
"Okelah kalau gitu. Kita hari ini istirahat yang cukup dulu oke?" Shinyu menepuk satu-satu bahu mereka. "Siap?"
Secara serentak, kaki kanan mereka menghentak dua kali ke lantai, dan setelahnya Shinyu bicara dengan suara lantang. "Tueoseu!"
"Hwaiting!" jawab anggota TWS lainnya dengan penuh semangat, tawa mereka memenuhi ruang teater, seakan mengiringi perasaan hangat dari festival terakhir yang akan mereka hadapi bersama.
[TBC]
-----------
19 November 2024
ehem ehem! aku akhirnya buat cerita ini!!! aku buat cerita anak-anak bungbang🥹 karna aku sayang mereka wkwkwk dan aku buat cerita ini berdasarkan trailer 1 dari comeback mereka yang akan datang nanti. jangan lupa vote dan support mereka ges!
dan sebagai hadiah aku upload hari ini aja wkwk karna sebenernya aku lagi pesen cover wattpad gitu yang gambarnya anak-anak TWS. tapi katanya masih on process😭😭 jadi yauda gapapa ya aku pake cover buatan aku dulu🙂
semoga kalian suka!!
**UPDATE: covernya yang ini uda pake yang aku beli ges ehehehehe
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro