Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

19: Before the Time

Sekolah hari ini lebih ramai dari biasanya. Gedung yang biasanya dipenuhi seragam abu-abu putih kini berganti dengan warna-warni pakaian santai, dipadukan dengan semangat bebas. Festival sekolah adalah hari yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahun. Suara riuh murid-murid bercampur dengan alunan musik dari lapangan utama, aroma jajanan dari stand-stand kecil memenuhi udara, dan di sela-sela itu, tawa mengiringi langkah-langkah penuh antusiasme.

Namun, di balik kegembiraan itu, suasana berbeda terasa di ruang teater. Di balik panggung, beberapa siswa sibuk memeriksa properti, kostum, dan naskah, sementara yang lain tak bisa menyembunyikan kegugupan mereka.

"Sunbae, kita harus cek backdrop sekali lagi! Kayaknya tadi ada bagian yang miring sedikit!" Hana hendak menyeret Shinyu ke arah panggung untuk memeriksa latar belakang.

"Jagi-ya, sudah kok, aku yang pasang tadi," ujar Jihoon dengan sabar, menghentikan langkah Hana.

"Tapi kalau ternyata–"

"Noona, semuanya sudah aman," potong Kyungmin, sambil melirik ke arah Shinyu. "Dan Shinyu hyung, kau juga, sudah cukup memeriksa. Duduklah sebentar. Kita tidak mau ketua kita pingsan sebelum drama dimulai, kan?"

Sebelum Shinyu sempat membalas, Youngjae datang dan menepuk bahunya. "Hyung, duduk dulu diruang tunggu. Serahkan sisanya pada kami."

Shinyu akhirnya menyerah. Dengan langkah berat, ia berjalan menuju ruang tunggu bersama Youngjae yang langsung pergi ke lantai dua, ke posisinya untuk mengatur lampu cahaya setelah mengantar Shinyu ke ruang tunggu.

Di dalam ruangan, Shinyu merasa jantungnya berpaculebih cepat daripada biasanya. Dia merasa hampir tidak bisa bernapas sakinggugupnya. Beberapa kali Shinyu juga bicara untuk tenang pada dirinya sendiri. Tapidirinya ini seakan menolak semua perkataan Shinyu.

Saat Shinyu sednag mencoba mengatur napasnya lagi, saat itulah pintu terbuka, menampilkan Harin dengan senyuman manisnya. Rambutnya dikepang dua, dan ia membawa botol air mineral di tangannya. "Oppa tidak apa-apa?" tanyanya lembut.

"Harin-ah." Shinyu mengerjap, sedikit terkejut. "Kau sedang apa di sini?"

"Aku dengar dari Youngjae kalau kau ada di sini. Kukira kau pasti gugup, jadi aku membawakan air untukmu."

Shinyu tersenyum tipis, perasaan hangat menyelimuti dirinya. Harin duduk di sebelahnya tanpa diminta, menyerahkan botol air itu. "Jangan gugup," kata Harin, memandang Shinyu dengan tatapan penuh keyakinan. "Kau sudah melakukan yang terbaik selama latihan. Semua akan berjalan dengan baik. Percayalah pada dirimu sendiri, juga timmu."

Shinyu menghela napas panjang. "Bukan mereka yang kuragukan... Aku takut aku yang mengecewakan mereka." Harin menggenggam tangan Shinyu, membuat laki-laki itu menoleh.

Senyumnya yang lembut seolah menyampaikan kehangatan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. "Kau tidak akan mengecewakan siapa pun. Aku yakin semua yang kau lakukan sudah luar biasa. Ingat, kau tidak sendirian. Kami semua di sini untukmu."

Kata-kata Harin seakan menyihir, menyingkirkan kekhawatiran yang menggelayuti hati Shinyu. Ia menatap gadis itu dengan rasa syukur mendalam. "Bolehkah aku memelukmu?" tanyanya ragu-ragu.

Harin tidak menjawab dengan kata-kata. Sebaliknya, ia melingkarkan tangannya di leher Shinyu, memeluknya lebih dulu. Shinyu tersentak, tapi ia segera membalas pelukan itu, membiarkan perasaan tenang mengaliri dirinya.

***

Di depan ruang rias, Hana juga tak kalah gugup. Ia berdiri bersama Jihoon, mengerutkan alis. "Bagaimana kalau aku lupa ada yang kurang?" keluhnya.

"Kau tidak akan lupa," jawab Jihoon, tertawa kecil. "Jagi-ya, kau sudah memeriksanya berkali-kali. Percaya dirilah."

Namun, saat Hana masih terlihat cemas, Jihoon tiba-tiba menariknya ke dalam pelukan. "Apa yang kau lakukan?!" tanya Hana, terkejut.

"Aku sedang mentransfer semangat padamu," jawab Jihoon dengan santai, sambil menepuk punggung Hana. "Sekarang kau tidak punya alasan untuk tidak percaya diri."

Hana akhirnya tertawa kecil, membalas pelukan itu. "Baiklah, aku akan percaya diri. Tapi kau juga jangan gugup saat menari nanti."

"Siapa yang gugup? Aku ini sudah pro," jawab Jihoon dengan nada main-main, membuat Hana memutar mata sambil tersenyum.

***

Di backstage, Nari berjalan mencari Kyungmin, hanya untuk menemukannya berbicara dengan Hanjin. "Kau sudah tahu, kan? Aku dan Aeri sekarang pacaran," kata Hanjin, wajahnya berseri-seri.

"Benarkah?" Kyungmin menatap Hanjin dengan heran.

Hanjin mengangguk. "Dan aku sedang mencari Aeri sekarang. Tapi kau sepertinya punya tamu." Ia melirik ke belakang Kyungmin, ke arah Nari yang berdiri ragu-ragu.

Kyungmin berbalik, tersenyum saat melihat Nari. "Ada apa, Nari?"

Nari, dengan pipi memerah, menyerahkan kaleng soda. "Ini untukmu. Aku... kupikir kau pasti haus."

"Terima kasih," jawab Kyungmin, menerima soda itu dengan senyum lembut.

"Lee Kyungmin! Kesini sebentar."

"Eo, sebentar, Noona!" Kyungmin memerbikan isyarat pada hana untuk menunggu sebentar lalu dia menatap Nari lagi, "Aku pergi dulu. Hana noona memanggilku. Gomawo untuk minumannya."

Saat Kyungmin hendak pergi karena dipanggil Hana, Nari tiba-tiba bersuara. "Lee Kyungmin, jamkkanman."

Kyungmin berhenti, menoleh. "Ada apa?"

Nari menatap lantai, menggigit bibirnya sebelum berkata pelan, "Kyungmin-ah. Aku... aku menyukaimu."

Kyungmin tertegun. Suasana di sekitar mereka tiba-tiba terasa sunyi. "Apa?" tanyanya, takut ia salah dengar.

Nari mengangkat wajahnya, menatap mata Kyungmin dengan penuh keberanian. "Aku menyukaimu. Sudah lama."

Kyungmin terdiam beberapa detik sebelum senyum lebar menghiasi wajahnya. Namun, sebelum ia bisa menjawab, nama Kyungmin kembali dipanggil dari jauh. "Tunggu aku di sini setelah acara selesai," katanya, menepuk bahu Nari dengan lembut. "Aku juga ingin bicara denganmu."

Nari mengangguk, merasa lega. Meski jawabannya harus menunggu, perasaan hangat di dadanya cukup untuk membuatnya tersenyum sepanjang sisa festival.

[TBC]

--------

12 Januari 2025

huaaaaa bner" tinggal dikit partnya. aku nulis ini sambil sakit ges:') lgi gaenak badan banget wkwk
암튼~ selamat membacaaa~~~~💗

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro